Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2442-5427

Jurnal Ilmiah Educater


Volume 4, No. 1, Juli 2018, pp. 55-62

MODEL LATIHAN KETERAMPILAN FOOTWORK (RD) UNTUK


ATLET BULUTANGKIS PEMULA USIA 13-15 TAHUN
Riandinata1, Sofyan Hanif2, Nofi Marlina Siregar3, Widiastuti4
1Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Kec. Pulo Gadung Jakarta Timur 13220
2Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Kec. Pulo Gadung Jakarta Timur 13220
3Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Kec. Pulo Gadung Jakarta Timur 13220
4Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Kec. Pulo Gadung Jakarta Timur 13220

Email: riandinata539@gmail.com
Abstract
The purpose of this product development research is to produce a model of footwork skills training in
badminton. Research development of footwork skill training model (RD) for athlete of badminton at 13-15
years old using Research & Development (R & D) method from Borg and Gall.
There are 34 items of the exercise model from the preliminary test that obtained accumulated level of athlete
footwork ability of 827 in the number of athletes touching the color, then after given the treatment of 34
items of footwork skill training model obtained by 884 athletes in touching the color. Then the 34 items of
footwork skill training model (RD For the athlete of badminton aged 13-15 years which has developed the
difference of pretest and posttest between before and after given treatment.Thus it can be concluded that
there is an increase of footwork (RD) speed for badminton athlete age 13- 15 years.
Keywords: Model, Exercise, Development and Footwork
Abstrak
Tujuan dari penelitian pengembangan produk ini adalah untuk menghasilkan model latihan keterampilan
footwork di bulutangkis. Penelitian pengembangan model latihan keterampilan footwork (RD) untuk atlet
bulutangkis pemula usia 13-15 tahun ini menggunakan metode Research & Development (R & D) dari Borg
and Gall. Ada 34 item model latihan dari tes awal yang dilakukan diperoleh akumulasi tingkat kemampuan
footwork atlet sebesar 827 dalam banyaknya atlet menyentuh warna, kemudian setelah diberikan perlakuan
berupa 34 item model latihan keterampilan footwork diperoleh sebesar 884 atlet dalam menyentuh warna.
Maka 34 item model latihan keterampilan footwork (RD). Untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun
yang telah dikembangkan adanya perbedaan dari pretest dan posttest antara sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan. Maka dapat disimpulkan adanya peningkatan kecepatan footwork (RD) untuk atlet bulutangkis
pemula usia 13-15 tahun.
Kata kunci: Model, Latihan, Pengembangan dan Footwork

How to Cite: Riandinata, dkk. (2018). Model Latihan Keterampilan Foowoork (RD) untuk Atlet
Bulutangkis Pemula Usia 13-15 Tahun. Jurnal Ilmiah Educater, 4 (1), 55-62.

I. LATAR BELAKANG
Kondisi perbulutangkisan di Provinsi Bangka ditinjau dari segi prestasi khususnya atlet
pemula pada usia 13-15 tahun dapat dikatakan sangat jarang untuk berprestasi terutama dikancah
nasional. Hal ini terlihat dari Kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) 2016 di
Jakarta. Provinsi Bangka Belitung menduduki peringkat lima dengan perolehan medali 18.
Bahkan dari cabang olahraga bulutangkis, Bangka Belitung tidak menyumbangkan satupun
medali.
Namum kenyataannya berdasarkan observasi yang saya lihat pada permasalahan yang muncul
salah satunya adalah pada atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun bulutangkis di Bangka
Belitung, latihan footwork jarang di berikan, latihan footwork yang dilakukan terlalu banyak
menoton, serta belum adanya panduan yang jelas tentang model-model latihan footwork. Dan

55
Riandinata, dkk. Model Latihan Keterampilan Foowoork (RD) untuk Atlet Bulutangkis Pemula
Usia 13-15 Tahun 56

masih banyak atlet yang setelah melakukan pukulan dari depan dan dari belakang tidak langsung
mengambil posisi siap yaitu kembali ketitik tengah lapangan. Karena ini berfungsi apabila seorang
atlet telah berada di posisi siap di tengah lapangan, maka bisa melakukan pukulan berikutnya
untuk pengembalian shutllecock yang diberikan lawan kepada atlet.
Berdasarkan pemikiran tersebut sesuai dengan kebutuhan diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan inovasi berupa menerapkan komponen kondisi fisik terutama model latihan pada faktor
footwork pada atlet pemula usia 13-15 tahun pada cabang olahraga bulutangkis.

II. METODE
Penelitian pengembangan model keterampilan footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula
13-15 tahun secara khusus memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :
1. Menerapkan dan mengembangkan suatu rancangan model latihan keterampilan footwork (RD)
untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun.
2. Memberikan data empiris tentang efektifitas dan efesiensi hasil pengembangan model latihan
keterampilan footwork terhadap kecepatan footwork untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15
tahun di Bangka Belitung
Pada akhinya tujuan dari penelitian model latihan keterampilan footwork (RD) untuk atlet
bulutangkis pemula akan menghasilkan suatu produk model variasi latihan dan memberikan
inovasi baru khususnya kepada pelatih agar memperhatikan footwork atlet yang baik dan benar
agar disaat melakukan pukulan, atlet bisa langsung kembali ke posisi tengah agar bisa
mengantisipasi pukulan yang akan dikembalikan oleh lawan.

Tempat Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan di PB. Rajawali (uji kelompok kecil); PB. Generasi, PB.
Anak Bangsa, dan PB. Jaya Utama (uji kelompok besar); dan PB. Junjung Besaoh Sport di Bangka
Selatan (uji efektifitas).

Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan yang diperlukan dalam penelitian riset dan pengembangan dengan
mengacu pada penelitian riset dan pengembangan dari Borg and Gall memerlukan waktu 4 bulan
dengan perincian waktu sebagai berikut:
1. Penelitian pendahuluan;
2. Perencanaan pengembangan model;
3. Pengembangan desain model latihan;
4. Validasi pakar dan revisi model;
5. Uji coba kelompok kecil dan revisi;
6. Uji lapangan dan revisi.
57 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No. 1, Juli 2018, pp. 55-62

Karakteristik Model yang Dikembangkan


Proses perencanaan dan penyusunan yang dibuat agar jelas dalam menyusunan program dan
juga supaya memberikan tuntutan dalam pelaksanaan yang didalam penelitiannya membantu
keberhasilan.
1. Efektif yaitu dengan latihan yang banyak bervariasi dan pelaksanaan gerakan sesuai dengan
apa yang dikehendaki atau sesuai dengan tujuannya.
2. Efesien yaitu dengan gerakan yang teratur tidak banyak mengeluarkan tenaga tanpa
membuang tenaga yang seharusnya tidak dikeluarkan.
3. Tepat yaitu model yang dikembangkan dicocokan dengan sasaran yang ada di klub
bulutangkis di Bangka Belitung.
4. Sistematis yaitu model latihan yang dikembangkan memiliki tahapan-tahapan gerakan dari
yang mudah sampai dengan gerakan yang sulit.

Tabel 1. Desain Penelitian dalam Uji Efektifitas Model


Subjek Pre-test Perlakuan Post-Test
R 01 P 02

Langkah yang dilakukan dalam uji coba ini antara lain, (1) menetapkan kelompok subyek
penilitan; (2) melaksanakan pre-test (O1); (3) mencoba model yang telah dikembangkan; (4)
melaksanakan pre-test; (5) mencari skor rata-rata pre-test dan post-test dan dibandingkan antar
keduanya; (6) mencari selisih perbedaan kedua rata-rata tersebut melalui metode statistic (uji-t)
untuk mengetahui adanya tidaknya pengaruh yang signifikan dari penggunaan model rumus untuk
mengolah data secara keeluruhan subyek uji coba menggunakan prosedur uji-t dan menggunakan
aplikasi SPSS 16.
̅̅̅
𝑋1 − 𝑋̅2

𝑆 𝑆2 𝑆 𝑆
√ 1 + 22 − 2𝑟 | 1 | 2 |
𝑛1 𝑛 𝑛 𝑛
√ 2 2

Keterangan :
: Rata-rata beda R : Koefesien Korelasi

SB : Simpangan Baku S1 : Simpangan Baku 1


Beda S2 : Simpangan Baku 2
2
: Rata-rata X1 : Varians 1
S1
: Rata-rata X2 2 : Varians 2
S2
Riandinata, dkk. Model Latihan Keterampilan Foowoork (RD) untuk Atlet Bulutangkis Pemula
Usia 13-15 Tahun 58

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Table 2. Data Pre test dan Posttest
No urut
PreTest Posttest
Test
1 25 26
2 26 27
3 24 25
4 25 26
5 24 25
6 19 21
7 26 28
8 24 25
9 25 26
10 24 26
11 23 28
12 23 25
13 22 24
14 24 26
15 23 25
16 25 27
17 23 25
18 22 24
19 24 24
20 24 26
21 25 26
22 22 24
23 24 26
24 25 26
25 22 23
26 23 25
27 26 27
28 25 25
29 22 25
30 24 27
31 24 26
32 20 21
33 24 26
34 25 26
35 21 22
Jumlah 827 884
Rerata 23,69 25,25
STDev 1,62 1,65
59 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No. 1, Juli 2018, pp. 55-62

1. Nilai Rata-rata
Table 3. Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Pair 1 Pre_Test 23.63 35 1.629 .275

Pos_Test 25.26 35 1.651 .279

Berdasarkan hasil output dengan menggunakan SPSS 16 bahwa nilai rata-rata hasil Model
Latihan Keterampilan Footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula sebelum diberikan adanya
model latihan adalah 23,63 dan setelah diberikan perlakuan dengan model latihan 25,26 karena
menggunakan waktu dan jumlah banyaknya warna yang di sentuh artinya bahwa nilai rata-rata
Footwork adanya peningkatan dari sebelumnnya.

Koefisien Korelasi
Tabel 4. Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre_test & Posttest 35 .846 .000

Berdasarkan hasil ouput tabel di atas bahwa koefisien korelasi pembelajaran sebelum dan
sesudah diberikan Model Latihan Keterampilan Footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula
usia 13-15 tahun adalah 0.846 dengan p-value 0.00 < 0.05 jadi kesimpulannya signifikan.

Signifikan Perbedaan
Tabel 5. Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Confidence
Std. Std. Interval of the
Deviatio Error Difference Sig. (2-
Mean n Mean Lower Upper T Df tailed)
Pair 1 Pre_Test -
-1.629 .910 .154 -1.941 -1.316 -10.585 34 -000
Pos_Test

Dalam uji signifikansi perbedaan dengan SPSS 16 didapat hasil t-hitung = -10.585, df = 24
dan p-value = 0.00 < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan latihan keterampilan
Footwork atlet sebelum dan sesudah adanya perlakuan Model Latihan Keterampilan Footwork
(RD) untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun.
Riandinata, dkk. Model Latihan Keterampilan Foowoork (RD) untuk Atlet Bulutangkis Pemula
Usia 13-15 Tahun 60

Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa Model Latihan Keterampilan


Footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun yang telah dikembangkan, efektif
dapat meningkatkan kecepatan Footwork untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun. Berikut
perbandingan rata-rata dari tingkat tes Footwork sebelum pemberian treatmen dan sesudah
pemberian perlakuan dengan model-Model Latihan Keterampilan Footwork (RD) untuk atlet
bulutangkis pemula usia 13-15 tahun dengan diagram batang pada gambar berikut ini :

Uji Efektifitas
900 884
880
860
840 827
820
800
780
pretest posttest

Gambar 1. Hasil Pretest dan Posttest

Dikarenakan instrumen penelitian menggunakan waktu dan banyak jumlah warna yang
disentuh, jadi hasil pretest dan posttest dapat disimpulkan bahwa Model Latihan Keterampilan
Footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun serta layak dan efektif untuk
meningkatkan kemampuan Footwork untuk atlet bulutangkis pemula.

Penyempurnaan produk
Berdasarkan perolehan angka pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Model Latihan
Keterampilan Footwork (RD) untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun dapat dan layak
digunakan dalam proses latihan dan bisa diterapkan, dan juga efektif dan efisen untuk
meningkatkan kemampuan Footwork untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun. Dan
instrument yang digunakan menggunakan waktu dan berapa jumlah warna yang disentuh. Terdapat
ada perbandingan waktu yang membedakan antara tes awal dan tes akhir yang mengalami
perkembangan.
Melihat kekurangan dan kelebihan dari produk yang dibuat oleh peneliti terdapat masukan
yang akan peneliti sampaikan demi tercapainya penyempurnaan produk ini, adapun masukannya
adalah sebagai berikut:
1. Dalam model ini perlu adanya penyesuaian gerakan terhadap atlet yang baru latihan dengan
footworok untuk atlet bulutangkis pemula.
61 Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, No. 1, Juli 2018, pp. 55-62

2. Penggunaan peralatan yang lebih banyak dan memperhatijan kenyamanan serta keamanan
dapat membuat anak lebih maksimal dalam melakukan model-model dalam latihan
keterampilan footwork untuk atlet bulutangkis pemula yang diberikan oleh pelatih.
3. Karakteristik pemahaman atlet, mengharuskan pelatih memberikan praktek langsung kepada
atlet untuk mempelajari geakan yang dirasakan baru petama kali dilakukan.

Pembahasan Produk
Model latihan keterampilan footwork yang dibuat oleh peneliti merupakan produk yang
bertujuan untuk membantu pelatih dalam memberikan materi latihan keterampilan footwotk pada
bulutangkis, serta meningkatkan kemampuan atlet dalam melakukan footwork dan sebagai bahan
referensi untuk proses dalam melatih footwork. footwork yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan atlet dan sesuai dengan tingkatan dalam aktivitasi latihan khususnya dalam latihan
keterampilan footwork untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun.

IV. KESIMPULAN
Dari hasil uji lapangan dan pembahasan model latihan keterampilan footwork (RD) untuk
atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun berdasarkan pada bagian hasil data yang dibuat yang
didapat dari uji kelompok kecil, uji kelompok besar dan uji efektifitas serta pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Semua item model latihan dapat diterapkan, akan tetapi harus disesuai dari yang sistematis, dari
yang mudah sampai ke yang sulit agar kemampuan footwork atlet meningkat.
2. Pada saat melakukan model footwork, atlet tidak kembali ke titik tengah, atlet terburu-buru
ingin menyelesaikan tugasnya, maka tugas pelatih menginstruksikan kepada atlet untuk setiap
melakukan footwork harus kembali ke tengah terlebih dahulu, kemudian baru kembali
melakukan footwork sesuai dengan arahannya.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa model latihan keterampilan footwork
(RD) untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun yang telah dikembangkan ternyata
keseluruhan layak dan efektif dan dapat meningkatkan kemampuan footwork untuk atlet
bulutangkis pemula. Dengan demikian ditemukan bahwa model latihan keterampilan footwork
(RD) untuk atlet bulutangkis pemula hendaknya dapat dipertimbangkan kepada seorang pelatih
sebagai panduan alternatif lain atau referensi bahwa model latihan keterampilan footwork (RD)
untuk atlet bulutangkis pemula usia 13-15 tahun efektif digunakan untuk meningkatkan hasil
keterampilan footwork bulutangkis.

V. PIHAK YANG MEMBANTU


Alahamdulillahirrabbil’alamin rasa syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT dengan
rahmat dan nikmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul “Model Latihan
Riandinata, dkk. Model Latihan Keterampilan Foowoork (RD) untuk Atlet Bulutangkis Pemula
Usia 13-15 Tahun 62

Keterampilan Footwork (RD) Pada Klub Bulutangkis untuk atlet bulutangkis pemula 13-15
tahun”. Penulisan tesis ini untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Olahraga di Program Pascasarjana Universitas Negeri
Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada PLH Rektor Universitas
Negeri Jakarta Prof. Intan Ahmad, Ph.D dan juga kepada Plt Direktur Prof. Dr. Ilza Mayuni, MA.
serta kepada pembimbing 1 Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd yang telah banyak memberikan
masukan terhadap tesis peneliti. Ucapan terima kasih juga kepada Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd
selaku pembimbing 2 yang juga telah memberikan banyak masukan sehingga tesis ini bisa
diselesaikan. Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
yaitu Dr. Widiastuti, M.Pd yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad & Asrori, Muhammad. (2014). Metode & Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

Alhusin, Syahri. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: Seti-Aji.

Astrawan, I putu, adiputra N, dan Jawi, I Made. (2010). Pelatihan Footwork Bulutangkis 10
Repitisi 2 Set Lebih Baik Dibandingkan 5 Repitisi 4 Set unuk meningkatkan Kekuatan Otot
Tungkai dan Kelincahan. Sport and Fitness Journal.

A. Pribadi Benny. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Donie. (2009). Pembinaan Bulutangkis Prestasi. Padang: Wineka Media.

Emzir. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafaindo
Persada.

Gunawan, Imam. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanif, Sofyan. (2015). Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta: PT. Raja Grafindo Tinggi.

Harsono. (2015). Teori dan Metodologi Pelatihan. UPI Bandung.

Johansyah, Lubis. (2013). Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. Jakarta: PT.
Rajagrafinndo Persada.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Pustaka Ilmu.

H. Edward, William. (2011). Motor Learning and Control: From Theor. to Practice. California:
Wadsworth.

Giri, Wiarto. (2013). Fisiologi dan Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widiastuti. (2015). Tes Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Anda mungkin juga menyukai