Anda di halaman 1dari 38

SOSIALISASI

ASESMEN NASIONAL TAHUN 2021

Disampaikan oleh:
Dr. Dwi Ilham Rahardjo, M.Pd.
Widyaiswara LPMP Jawa Timur
WA: 08123152876
Email: dwi.ilham@kemdikbud.go.id
TUJUAN:

1. Mengenal Asesmen Nasional (AN).

2. Menganalisis Soal AKM (Literasi & Numerasi).

3. Menyusun Soal AKM (Literasi & Numerasi).


4. Melaksanakan Pembelajaran Berorientasi AKM
REGULASI
PELAKSANAAN
ASESMEN NASIONAL
Asesmen Nasional 4
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja sama
dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.

Berbasis komputer dan daring Koordinasi yang diperlukan

● Asesmen Nasional dilaksanakan ● Pemetaan dan penyiapan komputer


menggunakan komputer dan secara dan sarana pendukung.
daring
● Pemetaaan sekolah secara spasial
● Murid mengerjakan pada sesi dengan Untuk sharing resources.
jadwal yang ditentukan dan dengan
● Penyiapan teknisi TIK terutama untuk
diawasi.
jenjang SD.
● Guru dan kepala satuan pendidikan
mengerjakan survei secara mandiri
dengan periode waktu yang cukup
panjang.

Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020)


Kementerian
Persiapan Peserta Asesmen Nasional
Pendidikan Formal Peserta Keterangan
SD/MI/SDLB Sederajat Kelas 5 (maksimal 30 siswa) Siswa berbasis sampel yang ditentukan secara
acak oleh kemdikbud.
SMP/MTs/SMPLB Sederajat Kelas 8 (maksimal 45 siswa) Tambahan 5 siswa cadangan
SMA/MA/SMALB Sederajat Kelas 11 (maksimal 45 siswa) SPK dan SILN yang sudah memperoleh ijin
operasional mengikuti AN
SMK/ MAK Kelas 11 (maksimal 45 siswa) AN diikuti oleh siswa berkebutuhan khusus di
sekolah inklusi yang mampu mengerjakan AN
secara mandiri
Program Kesetaraan
Paket A/ Ula Kelas 5 Siswa SLB A, SLB B, SLB G tidak ikut AN
Paket B/ Wustha Kelas 8
Paket C/ Ulya Kelas 11
Jadwal Pelaksanaan AN 2021 (Sept – Nov)
PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL
A. Moda
1. Berbasis komputer dengan opsi moda on line dan semi online
2. Berbagi sarana prasarana/resource sharing dalam pelaksanaan AN
3. Setiap satuan pendidikan dapat melaksanakan AN dalam 2 tahapan

B. Mekanisme pelaksanaan pengawasan


1. Panitia daerah mengkoordinir tempat pelaksanaan AN terutama yang menumpang
2. Dalam satu hari dapat dilaksanakan 3 sesi
3. Pelaksanaan pada peserta didik diawasi seperti dalam keadaan ujian.
4. Pengawas AN bukan berasal dari sekolah pelaksana.
5. Seluruh sekolah dapat menjadi tempat AN tanpa pertimbangan status akreditasi
6. Pelaksanaan survei lingkungan belajar pada Kepsek dan Guru dilakukan mandiri tanpa pengawasan
PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL
C. Pengantian peserta sampel
1. Peserta cadangan dapat menggatikan peserta utama, apabila peserta utama berhalangan hadir
dengan alasan yang sudah diketahui sebelum hari pelaksanaan
2. Peserta cadangan mengikuti secara penuh AN, mulai dari awal.

D. Susulan dan Penjadwalan ulang


1. Tidak ada AN susulan dan penjadwalan ulang bagi peserta yang berhalangan hadir
2. Apabila Terdapat kendala teknis seperti listrik padam ,bencana alam apat dilakukan penjadwalan

E. Pemantuan, evaluasi dan pelaporan


❖ Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan AN dilakukan oleh panitia pusat, Provinsi, LPMP,
Kabupaten/kota dan satuan pendidikan
Infrastruktur TIK pada satuan pendidikan
MITIGASI RESIKO
NO PERMASLAHAN SOLUSI

1 Listri Mati Hubungi Pelayanan Aduan PLN terdekat; Gunakan Genset sebagai alternatif sumber arus listrik;
Melaporkan kepada tim teknis untuk dilakukan penyesuaian jadwal

2 Komputer Proktor Rusak AN sedang Melakukan pengantian dengan unit cadangan; khusus untuk moda semi daring gunakan VHD backup sinkron dan
berlangsung mengajukan Unlock serial number kepada tim teknis, kemudian melakukan prosedur transfer respon.

3 Bencana Alam /Force Melapor ke tim teknis untuk penyesuaian jadwal


Majeure)

4 Jaringan dan internet Melakukan pengecekan jalur dari penyedia layanan internet ke jaringan lokal: hubungi penyedia layanan internet yang
digunakan ; menganti jaringan internet dengan alternatif lain; mengajukan token offline ke tim teknis ( mode semi
daring)

5 Peserta tidak hadir Menganti dengan peserta cadangan

6 Aplikasi Melihat panduan aplikasi; melihat menu tanya jawab/FAQ; menghubungi Tim Teknis
Asesmen Nasional 15
Permendikbud Riset dan Teknologi RI No. 17 Tahun 2021
Tentang Asesmen Nasional

Asesmen Nasional yang selanjutnya disingkat AN adalah evaluasi yang dilakukan


oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan instrumen asesmen
kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
(Sumber: POS Asesmen Nasional 2021)
AN terdiri dari AKM Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan Survei LingkunganBelajar.
Informasi dari ketiganya diharap dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran.

AKM Literasi-Numerasi Survei Karakter Survei Lingkungan Belajar

Literasi membaca dan Karakter sulit diukur secara Survei Lingkungan Belajar
numerasi adalah mendalam dalam asesmen mengukur (a) kualitas
kompetensi mendasar berskala besar. Meski pembelajaran, (b) iklim
yang diperlukan semua demikian, Survei Karakter keamanan dan inklusivitas
murid untuk bisa belajar dapat memberi informasi sekolah, (c) refleksi guru, AN menghasilkan
sepanjang hayat dan berharga tentang sikap, (d) perbaikan praktik
berkontribusi pada nilai, dan kebiasaan yang pengajaran, dan (e) latar potret komprehensif
masyarakat. mencerminkan Profil belakang keluarga murid.
Pelajar Pancasila.
yang berguna bagi
Pengukuran literasi dan Informasi dari Survei sekolah/madrasah dan
numerasi mendorong Survei Karakter memberi Lingkungan Belajar berguna
guru untuk lebih sinyal bahwa sekolah perlu untuk melakukan diagnosis Pemda untuk
berfokus pada memperhatikan tumbuh masalah dan perencanaan
pengembangan daya kembang murid secara perbaikan pembelajaran melakukan evaluasi diri
nalar daripada utuh, mencakup dimensi oleh guru, kepala sekolah, dan perencanaan
pengetahuan konten kognitif, afektif dan spiritual. dan dinas pendidikan.
yang luas tapi dangkal. perbaikan mutu
pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan


Asesmen Nasional, 22 Maret 2021 17
Ibarat Check Up Kesehatan Badan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Asesmen Nasional 20
Kemdikbud 2021
Dampak Industri 4.0: Disrupsi Pekerjaan

Proporsi Pekerjaan yang Dapat Diotomasi dengan Teknologi Saat Ini

% pekerjaan
(100% = 820 pekerjaan)

% aktivitas yang dapat


diotomasi dengan teknologi
yang ada saat ini
Operator mesin jahit Pegawai gudang Sopir bus Perancang busana Psikiater
Contoh-contoh Buruh perakitan Agen perjalanan Asisten perawat Eksekutif perusahaan Legislator
pekerjaan Laboratorium gigi Pengembang
Teknisi web

Dengan teknologi yang ada saat ini, terdapat 9% pekerjaan yang 90% - 100% aktivitasnya dapat diotomasi (mis. buruh
perakitan dan operator mesin). Selain itu, masih terdapat 42% pekerjaan yang lebih dari 50% aktivitasnya dapat diotomasi.
Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bernalar dan interpersonal seperti psikiater dan legislator merupakan di
antara jenis pekerjaan yang tidak banyak terdampak otomasi.

SumbKeerm:eMntecrK i d,ika2n0d1an8Kebud5ayaan
i aninPesnedy
Dampak Industri 4.0: Meningkatnya Kebutuhan Dunia Kerja
terhadap Keterampilan Aras Tinggi (High-Order Skills)
✔Dalam kurun hampir setengah
abad, 1960-2009, terdapat tren
penurunan permintaan tenaga kerja
untuk pekerjaan manual dan rutin
✔Sebaliknya, terjadi peningkatan
secara konstan permintaan tenaga
kerja untuk pekerjaan non rutin yang
membutuhkan kemampuan
interpersonal dan analitis
✔Secara rata-rata, empat tahun lagi,
sepertiga keterampilan yang
dibutuhkan oleh mayoritas okupasi
akan terdiri dari keterampilan-
keterampilan yang belum dianggap
penting hari ini.

Sumber:
World Economic Forum, 2015 dan 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebud6ayaan
Hasil PISA membuktikan
kurang memadainya hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan
(% siswa; 2018) mengalami perundungan beberapa
525
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata
475 OECD)
70% siswa berada di • Konsisten
425 +129 +122 sebagai salah
bawah kompetensi
Membaca 375 minimum satu negara 41% Siswa yang sering mengalami
2018 Peringkat: 72 dari 77 dengan perundungan memiliki skor 21 poin lebih
23% rendah dalam membaca1, merasa sedih,
1995 2000 2005 2010 2015 2020
peringkat
hasil PISA ketakutan, dan kurang puas dengan
hidupnya. Mereka juga memiliki
500 terendah
kecenderungan membolos sekolah
450 • Skor PISA
+139 +115 71% siswa berada yang stagnan
400
di bawah kompetensi dalam 10-15 Pola pikir untuk Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Matematika350 minimum tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78 berkembang bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
• Namun (% siswa; 2018) yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%
1995 2000 2005 2010 2015 2020 rata-rata OECD)
demikian,
selisih skor
500
dengan rata- 63% Siswa dengan pola pikir berkembang
450 +101 rata skor memiliki skor 32 poin lebih tinggi dalam
+93 60% siswa berada di 29%
OECD sudah membaca1, mengekspresikan ketakutan
400 bawah kompetensi sedikit terhadap kegagalan yang lebih rendah,
Sains minimum lebih termotivasi dan ambisius, menjadikan
2018 Peringkat: 70 dari 78 meningkat
pendidikan sebagai hal yang penting
1995 2000 2005 2010 2015 2020

1. Setelah memperhitungkan profil sosio-ekonomi siswa dan sekolah


Sumber: OECD/ PISA, Kearney KemeKnteemre
i anntePreianndPd
i einkdaindidkaanndKaenbKuedbauydaaaynaan 17
Wajah dunia saat ini yang semakin kompleks, cepat berubah,
tidak menentu, dan menantang sekaligus mengancam.

1. Sharing economy,
2. e-education,
3. e- government,
4. cloud collaborative,
Revolusi Industri 4.0 5. marketplace,
6. smart city,
7. etc.

ilham/LPMP Jatim/2021
21st Century Skills
Asesmen Nasional 29
PROGRAM MERDEKA BELAJAR, EPISODE:

1. Ujian Sekolah, UN menjadi AN,


RPP Sederhana, dan Zonasi PPDB.
2. Kampus Merdeka.
3. Mekanisme Penyaluran Dana BOS
4. Program Organisasi Penggerak.
5. Guru Penggerak
6. Transformasi Dana untuk PT
7. Program Sekolah penggerak
8. SMK Pusat Keunggulan
9. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
10. Perluasan Beasiswa LPDP
11. Kampus Merdeka Vokasi
Zaman Telah Berubah

Kompor Minyak Tanah Kompor Elpiji

1. E-commerce,market place, star up, dll.


2. Big data
3. Administrasi perkantoran, social kemasyarakatan.
4. Dst…
5. Perilaku Siswa
6. Penilaian (Format, Jumlah Soal, kemampuan yang diujikan, moda, dll.)
7. Pembelajaran (model pembelajaran, media, sumber belajar, dll).
1

“Sangat penting dipahami terutama oleh guru, kepala


sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional
untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan
khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban
psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel
khusus demi Asesmen Nasional,” kata Mendikbud. (Siaran Pres
Mendikbud Nomor: 293/sipres/A6/X/2020 tentang Asesmen Nasional sebagai
Penanda Perubahan Paradigma Evaluasi Pendidikan)

Senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran


2
(metode/model, sumber belajar, media,
penilaian, dll.)
Reformasi Asesmen
untuk Mendorong Peningkatan Kualitas Pembelajaran

1. Inquiry & Discovery


Learning.
2. Problem Based Learning
3. Project Based Learning

Reformasi Asesmen Reformasi Pembelajaran


Kementerian Pendidikan dan Keb1ud0ayaan
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

Global EduSolutions 2020 36


https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

AKM 2021 37
1 2

Global EduSolutions 2020 38


Klik! AKM 2021 39
TERIMA KASIH

ILHAM
HP/WA: 08123152876
Email: dwi.ilham@kemdikbud.go.id
Widyaiswara LPMP Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai