Anda di halaman 1dari 6

Nama : M Yerry Abrysam H

NIM : 20060474037
Kelas : 2020A
Jurusan : S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Hakikat Anak Usia Dini

1. Pengertian

Anak Usia Dini Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun dan 0-8
tahun menurut para pakar pendidikan anak. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang.
Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan anak usia dini (PAUD).

2. Karakteristik Anak Usia dini


Anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan orang dewasa,
karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan berbeda.
Kartini Kartono (1990: 109) menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki
karakteristik 1) bersifat egosentris naif, 2) mempunyai relasi sosial dengan bendabenda dan
manusia yang sifatnya sederhana dan primitif, 3) ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-
hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas, 4) sikap 10 hidup yang fisiognomis, yaitu anak
secara langsung membertikan atribut/sifat lahiriah atau materiel terhadap setiap penghayatanya.

Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini dikemukakan oleh Sofia
Hartati (2005: 8-9) sebagai berikut: 1) memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2)
merupakan pribadi yang unik, 3) suka berfantasi dan berimajinasi, 4) masa potensial
untuk belajar, 5) memiliki sikap egosentris, 6)memiliki rentan daya konsentrasi yang
pendek, 7) merupakan bagian dari mahluk sosial. Sementara itu, Rusdinal (2005: 16)
menambahkan bahwa karakteristik anak usia 5-7 tahun adalah sebagai berikut: 1) anak pada masa
praoperasional, belajar melalui pengalaman konkret dan dengan orientasi dan tujuan sesaat, 2)
anak suka menyebutkan nama-nama benda yang ada disekitarnya dan mendefinisikan kata, 3)anak
belajar melalui bahasa lisan dan pada masa ini berkembang pesat, 4) anak memerlukan struktur
kegiatan yang lebih jelas dan spesifik.
Secara lebih rinci, Syamsuar Mochthar (1987: 230) mengungkapkan tentang
karakteristik anak usia dini, adalah sebagai berikut:
a. Anak usia 4-5 tahun
1) Gerakan lebih terkoordinasi
2) Senang bernain dengan kata
3) Dapat duduk diam dan menyelesaikan tugas dengan hati-hati
4) Dapat mengurus diri sendiri
5) Sudah dapat membedakan satu dengan banyak
b. Anak usia 5-6 tahun
1). Gerakan lebih terkontrol
2). Perkembangan bahasa sudah cukup baik
3). Dapat bermain dan berkawan
4). Peka terhadap situasi sosial
5). Mengetahui perbedaan kelamin dan status
6). Dapat berhitung 1

Berdasarkan karakteristik yang telah disampaikan maka dapat diketahui


bahwa anak usia 5-6 tahun (kelompok B), mereka dapat melakukan gerakan yang
terkoordinasi, perkembangan bahasa sudah baik dan mampu berinteraksi sosial. Usia
ini juga merupakan masa sensitif bagi anak untuk belajar bahasa. Dengan koordinasi
gerakan yang baik anak mampu menggerakan mata-tangan untuk mewujudkan
imajinasinya kedalam bentuk gambar, sehingga penggunaan gambar karya anak
dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara anak.

3. Hakikat Usia Dini

Hakikat Anak Usia Dini sia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa ini ditandai oleh
berbagai periode penting yang fundamental dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir
perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasan.
Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode keemasan pada masa usia
dini, yaitu masa semua potensi anak berkembang paling cepat. Beberapa konsep yang disandingkan
untuk masa anak usia dini adalah masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, masa
bermain, dan masa membangkang tahap awal. Namun, di sisi lain anak usia dini berada pada masa
kritis, yaitu masa keemasan anak tidak akan dapat diulang kembali pada masa-masa berikutnya, jika
potensi-potensinya tidak distimulasi secara optimal dan maksimal pada usia dini tersebut. Dampak
dari tidak terstimulasinya berbagai potensi saat usia emas, akan menghambat tahap perkembangan
anak berikutnya. Jadi, usia emas hanya sekali dan tidak dapat diulang lagi.
4. Peranan olahraga bagi usia dini

Budaya hidup sehat dengan olaharaga tentunya harus menjadi sebuah life style ataupun gaya
hidup bagi setiap individu dalam segala usia tidak terkecuali usia dini. untuk menerapkan
budaya hidup sehat dengan berolahraga tentunya harus dimulai dari keluarga khususnya
orang tua dengan mengajak anak sedini mungkin untuk berolahraga sehingga anak nantinya
akan terbiasa melakukan aktivitas jasmani yang dilakukan oleh orang tuanya, karena apabila
anak mempunyai gerak yang cukup tentunya perkembangan motoriknya akan menjadi baik
dan terhindar dari obesitas dan segala macam penyakit. Pada saat sekarang ini terlihat bahwa
partisipasi anak usia dini dalam bidang olahraga semakin besar ini terbukti telah banyak
dibukanaya club-club olahraga atau sekolah-sekolah sepak bola bagi anak sekolah dasar.
dalam institusi pendidikan pun semakin diperhatikan sarana dan prasarana kompetisi
olahraga, bahkan sampai dengan kompetisi olahraga usia dini tingkat nasional, keterlibatan
atlit-atlit usia dini ini juga tidak terlepas dari keterlibatan orang dewasa sebagai pelatih,
Pembina maupun orang tua atlet oleh karena itu pelatihan olahraga usia dini harus dilakukan
secara terus menerus dan terprogram agar dapat terciptanya atlet-atlet usia dini yang
potensial, olahraga juga mempunyai peran yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya
bagi tumbuh dan kembang anak agar menjadi optimal baik dari segi fisik, mental dan
emosionalnya. Untuk itu tulisan ini akan membahas secara spesifik tentang peranan olahraga
bagi anak usia dini. Dari aspek fisik olahraga bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat
berperan penting dalam tumbuh kembang nya secara jasmani. Aktivitas fisik yang tepat akan
memacu tumbuh kembang anak secara optimal tapi itu bukan berarti anak harus melakukan
senam jasmani setiap hari seperti hal nya orang dewasa, olahraga bagi anak terutama anak
balita tidak harus  dalam bentuk gerakan terstruktur, seperti senam jasmani, barai gym, atau
bulutangkis. Kegiatan seperti bersepeda, bermain lompat tali dan berlari-larian itu sudah
merupakan latihan jasmani bagi anak dan mendukung anak untuk mengeksplorasi gerak agar
menjadi lebih baik. Olahraga untuk anak sarat dampak positif seperti disebut dibawah ini.

 Kesehatan

Dengan berolahraga dapat mengurangi resiko berbagai penyakit khususnya yang berkaitan
dengan obesitas. Berbagai penelitian menunjukkan, obesitas pada anak-anak meningkatkan
risiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti jantung, stroke, dan diabetes, pada usia yang
lebih muda. Belum termasuk lebih mudah terkena infeksi dan risiko kanker.

 Kebugaran

Olahraga yang dilakukan sesuai takaran akan membuat anak bugar sehingga ia bisa lebih
aktif dan produktif.

 Pertumbuhan

Kombinasi olahraga dan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak karena
merangsang tubuh untuk mengaktifkan hormon pertumbuhan. Sehingga anak bisa mencapai
potensi maksimal yang dimilikinya.
 Perkembangan

Olahraga membantu meningkatkan perkembangan fungsional semua panca indra. Karena saat
berolahraga anak-anak dilatih untuk bisa memahami perintah, aturan main, kerja sama,
mencari solusi, dan mencapai tujuan.

 Kecerdasan

Olahraga bagi anak dapat menstimulasi perkembangan otak mereka, dengan aktivitas jasmani
yang teratur dapat membuat koordinasi kerja otak yang semakin bagus sehingga anak mudah
menyerap informasi yang diberikan, dampak lainnya pula adalah anak mempunyai sikap
percaya diri yang baik dan ketrampilan sosialnya menjadi lebih baik.

 Psikologis

Pada masa kanak-kanak, anak selalu ingin mencari pengakuan akan kemampuannya pada
orang dewasa, dalam melakukan aktivitas olahraga pujian yang diberikan keanak akan
memberikan dampak positiv bagi anak dan akan memberikan dampak psikologis yang baik
untuk anak antara lain seperti perasaan percaya diri, gembira, harga diri, pengalaman
merasakan mencapai tujuan dan pengakuan dari teman-teman sebaya akan kemampuannya.
Oleh karena itu olahraga sangat berperan penting bagi anak usia dini untuk mengembangkan
aspek sosial,emosional dan kejiwaannya untuk membentuk karakternya sejak usia dini.

5. Karakteristik Olahraga Usia Dini

DAFTAR PUSTAKA :
ttps://eprints.uny.ac.id/9706/2/Bab%202%20-%2009111247004.pdf
http://repository.ut.ac.id/4697/1/PAUD4107-M1.pdf
https://www.asiafitnesstoday.com/peranan-olahraga-pada-anak-usia-dini/#:~:text=Olahraga%20bagi
%20anak%20dapat%20menstimulasi,baik%20dan%20ketrampilan%20sosialnya%20menjadi

Anda mungkin juga menyukai