Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
Ezian Putra (2110201104)
Riski Dwi Saputra (2110201108)
Dosen Pembimbing:
A. Mairi Kurniadi, S.Pd.I, M.A
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang atas
limpahan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan Makalah ini.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan atas junjungan alam Nabiyyuna
Muhammad SAW. Karena berkat beliaulah kita bisa merasakan nikmatnya zaman Islamiyyah
seperti yang kita rasakan saat ini.
Ribuan Terima Kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu sekaligus Pembimbing
kami, Bapak A. Mairi Kurniadi, S.Pd.I, M.A yang telah siap membimbing dalam mata kuliah
ini.
Makalah ini disusun sebagai kewajiban tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Kami tahu pasti bahwa tentunya Makalah kami ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami dengan senang hati menerima Kritik dan Saran guna untuk perkembangan kami
kedepannya. Demikian kami berharap Makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata,
kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Makalah ini.
BAB II : PEMBAHASAN
1. METODOLOGI STUDI (KAJIAN) SYARIAH ..........................................................5
2. METODOLOGI STUDI (KAJIAN) KALAM DAN TASAWUF ....................................6
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syariah Islam Merupakan jalan hidup bagi umat manusia dan diciptakan untuk
mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia maupun di akhirat melalui
penegakan berbagai macam seruan yang tertulis dalam al-qur’an dan as-sunnah
mengatur manusia dalam berbagai aspek, bidang ‘ubudiyah maupun muamalah. Ajaran
islam bersifat universal dan komprehensif. Universal yaitu bersifat umum dan
komprehensif artinya mencakup seluruh bidang kehidupan. Secara umum hubungan
aspek atau ajaran dalam islam dapat dilihat dari sistem muamalah dalam islam yang
meliputi berbagai aspek ajaran yaitu mulai dari persoalan hak atau hukum sampai
kepada urusan lembaga keuangan.
Ilmu kalam dalam agama mempunyai kedudukan yang sama dengan logika
dalam filsafat. Dalam mengkaji tentang agama, baik ayat-ayat yang muhkam maupun
yang mutasyabihat sebagai otoritas teks yang bersumber dari Tuhan, diperlukan sebuah
metode atau cara untuk menangkap dan memahami pesan-pesan-Nya. Ulama-ulama
klasik menggunakan ilmu kalam sebagai metode untuk memantapkan hati dan
membela kepercayaan-kepercayaan agama dengan menghilangkan berbagai macam
keraguan. Filsafat dan logika digunakan oleh sebagian ulama-ulama Islam klasik sebagai
senjata utama untuk menangkis serangan-serangan dari lawannya, yaitu orang-orang
Atheis, Yahudi, Masehi dan Majusi, yang terus menggelitik kepercayaan-kepercayaan
orang Islam dengan menggunakan senjata yang sama. Senjata itulah yang kemudian
menjadi dasar pertama dalam mengkaji ilmu kalam. Ilmu kalam secara etimologi yaitu
sebuah perkataan, ucapan, firman ataupun sabda. Adapun secara terminologi ilmu
kalam berarti ilmu yang membahas tentang perkataan mengenai akidah Islam dengan
menggunakan metode jadal (dialektika) dan dipergunakan untuk mempertahankan
akidah Islam dari serangan dan juga tekanan dari non-Mslim yang dianggap sesat.
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha membersihkan diri,
berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat menuju
keabadian, saling mengingatkan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah
SWT dan mengikuti syari’at yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Dalam mendekatkan
diri dan mencapai riḍa-Nya. Tasawuf memiliki arti upaya untuk membebaskan diri dari
sifat-sifat kemanusiaan demi meraih sifat-sifat malaikat dan akhlak ilahi, serta menjalani
hidup pada poros ma’rifatullah dan maḥabbatullah sembari menikmati kenikmatan
spiritual. Sedangkan sebuah ungkapan yang disematkan kepada para ahli tasawuf
disebut sufi. Sufisme atau orang-orang yang tertarik pada pengetahuan sebelah dalam,
orang-orang yang berupaya mencari jalan atau praktik amalan yang dapat
mengantarkannya pada kesadaran dan pencerahan hati adalah orang-orang yang
3
mengikuti jalan penjernihan diri, penyucian hati dan meningkatkan kualitas karakter
dan perilaku mereka agar mencapai tahapan (maqam) orang-orang yang menyembah
Allah seolah-olah mereka sedang melihat-Nya dan jikalau tidak Dia selalu melihat
mereka.
B. Pokok Masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas ada beberapa Pokok Masalah yang
harus mendapat perhatian, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Metodologi Studi (kajian) Syariah?
2. Apa yang dimaksud dengan Metodologi Studi (kajian) Kalam dan Tasawuf?
C. Tujuan
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah untuk memahami beberapa konsep
dibawah ini, yaitu:
1. Pengertian dan penjelasan tentang Metodologi Studi (Kajian) Syariah
2. Pengertian dan penjelasan tentang Metodologi Studi (Kajian) Kalam dan Tasawuf
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber-sumber Syariah
1. Al-Qur’an
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw., melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada
seluruh umat muslim hingga akhir zaman. Al-Qur'an merupakan kitab terakhir
yang diturunkan oleh Allah yang sekaligus sebagai penyempurna dari kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya.
2. Al-Hadits
Al-Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an yang memuat
segala ucapan, ketetapan maupun perbuatan Rasulullah SAW. Al-Hadits memuat
aturan pelaksanaan, tata cara ibadah, akhlak, ucapan yang dinisbatkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah sebuah usaha para ulama, untuk menetapkan suatu putusan
terhadap hukum Islam. Berdasarkan hal-hal yang ada dalam al-Qur'an dan al-
Hadits. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW. wafat sehingga tidak
5
bisa langsung menanyakan pada beliau tentang sesuatu hukum maupun tentang
perihal peribadatan.
Tujuan Syariah
1. Memelihara agama
Agama Islam harus dibela dari ancaman orang-orang yang tidak bertanggung
jawab yang hendak merusak akidah dan ingin merusak ketenteraman, ibadah dan
akhlak umat. Ajaran Islam memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk
memilih agama yang ingin dianut.
2. Memelihara jiwa
Agama Islam sangat menghargai jiwa seseorang, maka dari itu diberlakukan
sebuah hukum yang disebut hukum qishas yaitu bentuk hukum pembalasan
nyawa dibalas dengan nyawa. Dengan demikian, orang-orang akan berfikir
berkali-kali untuk menghilangkan jiwa orang lain.
3. Memelihara akal
Kedudukan akal pikiran manusia dalam Islam sangatlah penting. Akal manusia
dibutuhkan untuk memikirkan ayat al-Qur'an dan karunia (sunnatullah) menuju
manusia kamil dan berakhlak. Salah satu cara menjaga akal adalah dengan tidak
meminum khamr atau minuman yang merusak akal dan tidak melakukan hal-hal
lain yang bisa merusak akal.
4. Memelihara keturunan
Islam telah mengatur tentang pernikahan dan pelarangan melakukan zina. Telah
jelas pula siapa yang boleh untuk dinikahi dan siapa saja yang tidak boleh
dinikahi.
5. Memelihara harta
Dengan syariat yang diatur dalam agama Islam maka pemilik harta akan merasa
lebih aman, karena Islam mengenal hukum had yaitu potong tangan dan atau
kaki. Sehingga seseorang akan berpikir berkali lipat untuk mencuri dan melakukan
kejahatan lainnya.
A. KESIMPULAN
Syariah secara istilah merupakan suatu sistem atau aturan yang bisa jadi
mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan juga hubungan manusia dengan
manusia. Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm dalam kitab Al-Hikam fi Ushulil Ahkam
mengatakan perbedaan definisi syariah berdasarkan klasifikasi tadi. Menurutnya,
syariah yaitu jika terdapat teks yang tidak multitafsir dari Alquran, hadis, taqrir Nabi
Muhammad SAW, serta para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, ataupun konsesus ulama.
Kalam adalah Suatu lafaz yang tersusun yang memiliki faedah serta di sengaja
dalam pengucapannya. Aada beberapa Ketentuan kalam, Pertama, kalam harus berupa
lafaz. Kedua, kalam harus Murakab/Tersusun. Ketiga, kalam harus berfaedah. Keempat,
kalam harus ada unsur disengaja dalam pengucapannya.
Tasawuf atau yang juga dikenal dengan sufisme adalah ajaran bagaimana
menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk
memperoleh kebahagian abadi.
B. SARAN
Sebagai umat Islam yang mana pada fitrahnya adalah makhluk yang selalu patuh
dan taat kepada Allah SWT., peneguhan pelaksanaan studi islam layak dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya terutama demi terciptanya generasi muda yang mampu
mensejajarkan dirinya dengan kemajuan zaman, namun tidak kehilangan identitasnya
sebagai umat muslim.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9100/4/BAB%20I.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/718/4/BAB%20I.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7019/2/BAB%20I.pdf
https://www.republika.co.id/berita/q6s37z430/apa-itu-syariah
https://konsultasisyariah.com/19759-apa-itu-syariah.html
https://www.merdeka.com/sumut/tasawuf-adalah-ilmu-dalam-islam-yang-
berfokus-untuk-menjauhi-hal-hal-duniawi-kln.html?page=4
Kitab Sakti FoSSEI “Kumpulan Materi Ekonomi Islam”.
Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, “Garis-Garis Besar Ushul Fiqih”.
Prof. H. Mohammad Daud Ali, S.H, “Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan
Tata Hukum Islam di Indonesia”.
12