Oleh:
Mau’izati Khairiyah
Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno
mauizatikhairiyah@gmail.com
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic that is engulfing the world is forcing people to stay at home so they
can no longer carry out their usual activities, including studying at school for students.
Efforts to educate the nation's life must be carried out in innovative ways, one of which is by
conducting online teaching and learning processes. Online learning is a new thing and a
challenge for most students, teacher and parents. Academic leaders responded by moving
their educational and related activities online. The decision to pivot to distance learning was
made quickly. This article highlights how the principal's steps in dealing with the covid-19
pandemic.
Keywords:Step,teacher,education ,learning,covid 19
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia memaksa orang untuk berdiam di rumah
sehingga tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, termasuk menuntut ilmu ke
sekolah bagi para murid. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa harus dilakukan dengan
cara inovatif, salah satunya dengan melakukan proses belajar mengajar
secara online. Pembelajaran online merupakan hal baru dan menjadi tantangan tersendiri
bagi sebagian besar murid, guru maupun orang tua. Para pemimpin akademik merespon
dengan memindahkan aktivitas pendidikan mereka dan yang terkait secara online.Keputusan
untuk berporos ke pembelajaran jarak jauh dibuat dengan covid-19
METODE PENELITIAN
Ditinjau dari jenis datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.Menurut Kirk dan Miller penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahannya (Moleong, 2007: 4). Pendekatan kualitatif merupakan descriptive; concerned
with process rather than simply with outcomes or product; qualitative research tend the
analyze their data inductively; and “meaning” is the essential concern to the qualitative
approach (Kristiawan & Tobari, 2017). Alasan peneliti mengambil penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif ini adalah sifat dari masalah yang diteliti dalam bentuk
mengungkap fakta dan gejala apa adanya saat penelitian dilakukan, kemudian juga dalam
bentuk menentukan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi di
lokasi penelitian tentang kepemimpinan pendidikan pada masa pandemic di SDN 93 Kaur.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
tidak terstruktur (in-depth interviewing) karena peneliti merasa ”tidak tahu apa yang belum
diketahuinya”. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat
”open-ended”, dan mengarah kepada kedalaman informasi (Sutopo, 2002) dari data primer.
Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah sesuai dengan sumber data yang
diajukan yaitu Kepala Sekolah SDN 93 Kaur, Waka Kurikulum, Guru, Wali Murid di SDN
93 Kaur .Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan dan kejadian yang
sesungguhnya tentang kepemimpinan di masa pandemic di SDN 93 Kaur .
Menurut Arikunto (2002) “metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya”. Nawawi (2005) menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah “cara
pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga
buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan”.Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan berita dan jurnal dari luar yang berhubungan dengan
penelitian sebagai bukti dari pelaksanaan penelitian. Peneliti juga mendokumentasikan hasil
wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru dan Wali Murid dalam bentuk
transkrip wawancara.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif, mengikuti Nasution dalam Sugiyono (2013), yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
SARAN
1. Bagi Lembaga
Dalam sebuah lembaga untuk memajukan lembaga tersebut dibutuhkan upaya kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru. Terlebih kondisi pandemi sangat mempengaruhi seluruh aspek dalam
lembaga, sehingga perlunya upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di masa pandemi.
98
2. Bagi Kepala Sekolah Dengan adanya pandemi, kepala sekolah dapat megevaluasi seluruh upaya
yang dilakukan dalam meingkatkan kinerja guru, yang kemudian dapat dijadikan pertimbangan dalam
melakukan upaya peningkatan kinerja guru selanjutnya.
3. Bagi Guru Guru dapat bersinergi dengan kepala sekolah secara kompak, sehingga tercipta
pembelajaran yang maksimal di masa pandemi.
4. Bagi penelitian selanjutnya Perlu diadakannya penelitian selanjutnya mengenai upaya-upaya lain
dari kepala sekolah terkait peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran daring. Penelitian ini dapat
dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan upaya
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di masa pandemi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmalaksana, W., Hambali, R. Y. A., Masrur, A., & Muhlas. (2020). Analisis Pembelajaran
Online Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung
Djati Bandung Tahun 2020, 1(1), 1–12.
Gunawan, H., (2017). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Pendidikan. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
Gikas, J., & Grant, M. M. 2013. Mobile computing devices in higher education:
Studentperspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet
andHigher Education.2
Lee, A. (2020). Wuhan novel coronavirus (COVID-19): why global control is challenging?
Public Health, January, 19–21
Gikas, J., & Grant, M. M. 2013. Mobile computing devices in higher education:
Studentperspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet
andHigher Education.