Anda di halaman 1dari 12

LANGKAH KEPALA SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN SDN 93

KAUR DI MASA PANDEMI COVID 19

Oleh:
Mau’izati Khairiyah
Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno
mauizatikhairiyah@gmail.com

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic that is engulfing the world is forcing people to stay at home so they
can no longer carry out their usual activities, including studying at school for students.
Efforts to educate the nation's life must be carried out in innovative ways, one of which is by
conducting online teaching and learning processes. Online learning is a new thing and a
challenge for most students, teacher and parents. Academic leaders responded by moving
their educational and related activities online. The decision to pivot to distance learning was
made quickly. This article highlights how the principal's steps in dealing with the covid-19
pandemic.

Keywords:Step,teacher,education ,learning,covid 19

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia memaksa orang untuk berdiam di rumah
sehingga tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, termasuk menuntut ilmu ke
sekolah bagi para murid. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa harus dilakukan dengan
cara inovatif, salah satunya dengan melakukan proses belajar mengajar
secara  online. Pembelajaran online merupakan hal baru dan menjadi tantangan tersendiri
bagi sebagian besar murid, guru maupun orang tua. Para pemimpin akademik merespon
dengan memindahkan aktivitas pendidikan mereka dan yang terkait secara online.Keputusan
untuk berporos ke pembelajaran jarak jauh dibuat dengan covid-19

Kata kunci: Langkah,guru,pendidikan,pembelajaran,covid 19


PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik


dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli mengartikan
pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan.sedangkan,
Pembelajaran mempunyai dua karakteristik. Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan
proses berfikir. Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses
Tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu
siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri. dapat difahami bahwa
proses pembelajaran yang baik dapat dilakukan oleh siswa baik di dalam maupun diluar kelas
dan dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa diharapkan mereka mampu berinteraksi
dan bersosialisasi dengan teman-temannya secara baik dan bijak. Namun saat inia pendidikan
mengalami musibah yang bsa dikatakan sangat berat , kali ini dunia pendidikan di seluruh
dunia menggubah system strateginya bahkan setiap Negara mengeluarkan kebijakan
mengenai sekolah yang di tutp karena dampak virus yang mematikan yang bergejolak hebat
terasa di dunia pendidikan baik di sekolah maupun Universitas.
Terhitung pada tahun 2020 dunia sedang berduka dengan adanya wabah virus yang
mematikan berawal dari negeri china, virus ini sendiri dikenal dengan nama virus covid-19
atau virus corona. Seseorang berusia 55 tahun dari provinsi Hubei, China, diduga adalah
orang pertama yang tertular COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru
yang telah menyebar di seluruh dunia. Penelusuran media South China Morning Post
menemukan kasus awal tersebut terdeteksi pada 17 November Di negeri Indonesia ini sendiri
kasus covid-19 sudah masuk dan sudah mewabah sangat luas dan cepat. Pada 2 Maret 2020,
untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di
Indonesia. Namun, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono
menyebutkan virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 itu sudah masuk
ke Indonesia sejak awal Januari. "Sejak awal Januari kemungkinan besar virus (SARS-CoV-
2) itu sudah masuk ke Indonesia," kata Pandu dalam diskusi daring bertajuk "Mobilitas
Penduduk dan Covid-19: Implikasi Sosial, Ekonomi dan Politik" pada Senin (4/5/2020).
Alhasil, menurut Pandu, data laporan kumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 yang
setiap hari ditemukan oleh pemerintah menunjukkan bahwa sejak Maret hingga April data
grafik semakin meningkat signifikan di wilayah Sumatera Utara, Bali, Kepulauan Riau, DKI
Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sulawesi. Kasus covid-19 ini sendiri mengalami kenaikan yang
sangat signifikat dari awal penyebaran sampai dengan hari ini.Pemerintah Indonesia
mengumumkan kasus pertama COVID-19 pada Maret 2020.Sejak itu kasus positif COVID-
19 di tanah air terus bertambah dan tak kunjung mereda hingga hari ini.Bahkan virus corona
semakin menakutkan dengan munculnya varian-varian baru di berbagai negara.Beberapa
varian baru tersebut telah menyusup ke tanah air, membuat penyelesaian pagebluk kini
menjadi semakin kompleks.Meski begitu perjuangan melawan virus asal Wuhan ini terus
berlangsung, salah satunya dengan menggulirkan vaksinasi COVID-19.Ajakan menerapkan
protokol kesehatan secara ketat pun terus didengungkan.Kasus harian COVID-19 di
Indonesia kembali memecahkan rekor.Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, pada Rabu
(30/6/2021), ada penambahan kasus harian positif virus corona sebanyak 21.807 kasus.Rekor
kasus harian sebelumnya tercatat pada Senin (28/6/2021).Ketika itu, tecatat ada penambahan
kasus harian COVID-19 sebanyak 21.342. Lebih lanjut, dengan adanya penambahan pada
hari ini, total kasus COVID-19 di Tanah Air menjadi 2.178.272 kasus. Jumlah tersebut
membuat Indonesia masuk ke urutan 17 negara dengan jumlah kasus positif virus corona
terbanyak di dunia.Dari jumlah tersebut, Satgas COVID-19 mengemukakan ada sebanyak
58.491 kasus berakhir dengan kematian.Sedangkan, 1.880.413 kasus lainnya telah dinyatakan
sembuh .
Banyak sekali dampak yang terjadi di akibatkan oleh virus covid-19 salah satunya
pada dunia pendidikan.Sebagaimana kita tahu bahwa dunia pendidikan yang merupakan
jembatan menuju kesuksesan setiap generasi ke generasi ini telah merosot.Penyebab nya
adalah pola pembelajaran yang awal mulanya di sekolah dengan sistem tatap muka menjadi
sistem belajar jarak jauh atau sering kita kenal dengan belajar di rumah.Penyebaran virus
corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini
dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak
negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat
pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta
didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga
pendidikan. Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai dibatasi seperti
bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya.Pemerintah sudah mengimbau untuk
bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk menekan angka pasien yang terpapar
COVID-19. Menteri Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun
2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19) maka kegaiatan belajar
dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease
(COVID0-19). (Menteri Pendidikan, 2020).
Dampak COVID-19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar berdampak
terhadap siswa, orang tua dan guru itu sendiri. Beberapa dampak yang dirasakan murid yaitu
murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan
adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan
teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka
dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran jarah jauh membuat para murid
perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak
langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. Dampak yang dirasakan guru yaitu
tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana
pembelajaran, beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau
fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan
pelatihan terlebih dahulu.Jadi, dukungan dan kerjasama orang tua demi keberhasilan
pembelajaran sangat dibutuhkan.Komunikasi guru dan sekolah dengan orang tua harus
terjalin dengan lancar.
Menurut Wahyu Aji (2020) dampak pembelajaran daring di masa pandemic terhadap
orang tua yaitu kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya
pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke
internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan bertambah dan
akan menambah beban pengeluaran orang tua. Beralihnya fungsi guru yang digantikan orang
tua di rumah sebagai dampak diberlakukannya sistem pembelajaran daring juga menjadikan
masalah baru.Keterbatasan pengetahuan orang tua dalam hal teknologi informasi dan
kurangnya keterampilan orang tua dalam mengajar banyak terjadi di kalangan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua orang tua siswa memiliki kemampuan dan
pengetahuan yang mapan ketika mendampingi sang anak yang belajar di rumah.
Selanjutnya, Menurut Amirullah dan Budiyono (2004 : 245) kepemimpinan
merupakan orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan
untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) melalui pola hubungan yang baik
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pemimpin dan kepemimpinan adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu kesatuan.Pemimpin hendaknya memiliki jiwa kepemimpinan. Jiwa
kepemimpinan terbentuk dari suatu proses dari waktu ke waktu hingga akhirnya akan
terbentuk karakteristik kepemimpinan. Pemimpin (leader) pada dasarnya adalah orang yang
mampu menggerakkan sumber daya (terutama manusia) untuk bekerja bersama dalam rangka
mencapai tujuan. Menurut Jack Welch dalam Anung Pramudyo, pemimpin adalah orang yang
memberikan inspirasi dengan visi yang jelas mengenai bagaimana sesuatu dapat dikerjakan
dengan cara yang lebih baik. (Pramudyo., 2013). Kepemimpinan sebagai proses pemimpin
menciptakan visi dan melakukan interaksi saling mempengaruhi dengan para pengikutnya
untuk merealisasi visi. (Wirawan, 2013). Kepemimpinan merupakan suatu proses
mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.(Setyowati, 2013).
Kepemimpinan (leadership) mempunyai fokus dalam hal pergerakan yang mencoba
membawa sekelompok orang menuju perubahan ke arah yang lebih baik dan ideal.Maka dari
itu, dapat dibayangkan bahwa fungsi seorang leader adalah membawa organisasi untuk
bergerak.(Lensufiie, 2010).
Masa pandemi memberi banyak perubahan kepada aspek kehidupan, salah satunya
bidang pendidikan.Oleh karena itu, sistem pendidikan harus beradaptasi dengan virus
korona.Sistem pendidikan di sekolah merupakan salah satu yang terkena dampak negatif dari
meluasnya wabah virus korona.Setiap organisasi pendidikan harus memiliki pemimpin
pendidikan.Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin di sekolah. Dalam konteks
organisasi pendidikan, kepemimpinan pendidikan diartikan sebagai proses mempengaruhi
untuk menggerakkan pelaksana pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan lembaga pendidikan
sangat bergantung kepada strategi kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin. Kepala
sekolah menjalankan aktivitas manajerialnya berupa pengambilan keputusan pendidikan,
keteladanan, komunikasi, motivasi dan pemberian pengarahan kepada guru yang akan ikut
menentukan masa depan siswa di sekolah. Dalam rangka ikhtiar untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19, pemerintah mengubah sistem pendidikan yang pada mulanya proses
pembelajaran dilakukan tatap muka di sekolah, diganti menjadi pembelajaran dari rumah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada
Simposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Jakarta, Jumat
(29/11/2019) dalam pidatonya memberikan imbauan untuk mengubah paradigma
kepemimpinan yang awalnya penguasa, pengendali, dan regulator menjadi paradigma
kepemimpinan melayani. Berkaitan dengan pidato yang disampaikan Nadiem Karim, di
tengah pandemi Covid-19 kepala sekolah sebagai pemimpin harus menjamin guru dan siswa
telah mendapatkan fasilitas yang memadai pada saat pembelajaran daring.
Berikut ini adalah beberapa kajian yang mendukung penelitian yang dilaksanakan,
yang secara substansial berkaitan dengan kepemimpinan dimasa pandemic di
sekolah.Temuan Muna Fauziyah EkaWati (2020) di SDN Kenokerejo 04. Pertama, Kinerja
guru di SD Negeri Kenokorejo 04 telah memenuhi tiga indikator yaitu karakteristik dari
individu yaitu suatu kepribadian dan dedikasi, proses yaitu mengembangkan profesi, hasil
berupa kemampuan mengajar. Meskipun guru telah memenuhi tiga indikator tersebut tetapi
dalam pelaksanaan pembelajaran secara online belum terlaksana dengan optimal. Kedua,
Kepala sekolah telah menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, yaitu kepala sekolah
sebagai educator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah adalah administrator,
kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah adalah sebagai supervisor, kepala inovator, dan
kepala sekolah adalah sebagai motivator.Ketiga, Faktor penghambat yaitu faktor dari dalam
guru dan dari dalam peserta didik.Faktor dari guru yaitu kurangnya pemahaman guru dalam
menggunakan media internet dan rendahnya kesadaran guru. Kemudian faktor dari dalam
siswa yaitu masih ada siswa yang tidak mempunyai android dan juga kurangnya perhatian
orang tua dalam proses pembelajaran secara online. Keempat, Untuk mengatasi hambatan
tersebut upaya kepala sekolah yaitu : (1) Kepala sekolah mewajibkan guru untuk mengikuti
pelatihan KKG tentang penggunaan teknologi internet untuk pembelajaran online, (2)
Melakukan pembinaan terhadap guru agar memiliki motivasi kinerja yang tinggi. (3) Kepala
sekolah akan melakukan sosialisasi kepada wali murid akan pentingnya pembelajaran online
saat pada saat adanya pandemi covid-19 ini dan untuk guru akan melakukan pembelajaran
kerumah siswa, (4) kepala sekolah memerintahkan guru untuk memberikan pembelajaran
kerumah siswa yang benar-benar tidak sanggup untuk membeli android.

METODE PENELITIAN
Ditinjau dari jenis datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.Menurut Kirk dan Miller penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahannya (Moleong, 2007: 4). Pendekatan kualitatif merupakan descriptive; concerned
with process rather than simply with outcomes or product; qualitative research tend the
analyze their data inductively; and “meaning” is the essential concern to the qualitative
approach (Kristiawan & Tobari, 2017). Alasan peneliti mengambil penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif ini adalah sifat dari masalah yang diteliti dalam bentuk
mengungkap fakta dan gejala apa adanya saat penelitian dilakukan, kemudian juga dalam
bentuk menentukan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi di
lokasi penelitian tentang kepemimpinan pendidikan pada masa pandemic di SDN 93 Kaur.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
tidak terstruktur (in-depth interviewing) karena peneliti merasa ”tidak tahu apa yang belum
diketahuinya”. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat
”open-ended”, dan mengarah kepada kedalaman informasi (Sutopo, 2002) dari data primer.
Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah sesuai dengan sumber data yang
diajukan yaitu Kepala Sekolah SDN 93 Kaur, Waka Kurikulum, Guru, Wali Murid di SDN
93 Kaur .Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan dan kejadian yang
sesungguhnya tentang kepemimpinan di masa pandemic di SDN 93 Kaur .
Menurut Arikunto (2002) “metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya”. Nawawi (2005) menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah “cara
pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga
buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan”.Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan berita dan jurnal dari luar yang berhubungan dengan
penelitian sebagai bukti dari pelaksanaan penelitian. Peneliti juga mendokumentasikan hasil
wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru dan Wali Murid dalam bentuk
transkrip wawancara.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif, mengikuti Nasution dalam Sugiyono (2013), yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Disini saya akan menjawabarkan hasil wawancara saya dengan kepala sekolah SDN 93 Kaur.
Perlu di ketahui bersama wawancara ini menyangkut permasalahan kepemimpinan di masa
pandemic yang dimana kita sadar bahwa peran seorang kepemimpinan sangatlah penting
dalam menyikapi setiap hal atau kejadian yang datang.
1. Bagaimana peran bapak sebagai kepala sekolah agar pembelajaran di masa pandemic tetap
di jalankan ?
Pandangan kepala sekolah mengenai pembelajaran di masa pandemic covid-19 ini sangat
terasa dampaknya akan tetapi peran kepala sekolah harus tetap dijalankan secara efektif
sesuai anjuran pemerintah.
2. Menurut Bapak/Ibu, upaya apa saja yang di lakukan agara pembelajaran tetap di jalankan
di masa pendemi covid 19 ?
Upaya yang di lakukan agar pembelajaran tetap di jalankan dengan tetap menjalin erat
komunikasi dengan itensif antar dewan guru dan staf pegawai SDN 93 Kaur. Dan
memberikan sosialisasi kepada wali murid ,kemudian memberikan semangat dan apresiasi
terhadap murid agar semanagat dalam melaksanakan pembelajaran walaupun di laksanakan
secara daring.
3. Langkah apa yang Bapak/Ibu lakukan dalam menyikapi masa pandemi ini terkhususnya
dalam proses pembelajaran yang dimana pola belajar yang biasa dilakukan itu berubah
derastis pada masa pandemic ini ?
Untuk proses pembelajaran dimasa pandemic ini SDN 93 Kaur menerapkan sistem daring
dan sistem bergantian / ganjil genap sesuai ketetapan yang di sampaikan oleh pemerintah.
Kami di SDN 93 Kaur itu ada pembelajaran (viber) berbasis rumah tanpa ada pertemuan guru
dan murid murni belajar di rumah dan melalui fasilitas internet untuk menyamakan
pembelajaran dan latihan – latihan untuk anak kerjakan dirumah. Seiring berjalan dan waktu
dan di evaluasi ternyata tidak begitu efektif.Dan ada kebijakan baru dari pemerintah untuk
pembelajaran tatap muka sesuai dengan kondisi zona daerah masing – masing dan
Alhamdulillah SDN 93 dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dan
memenuhi protocol kesehatan yang ketat dan periksa kesehatan sebelum masuk kesekolah.
Dan sekolah juga membuat surat pernyataan bagi orang tua yang mengizinkan untuk belajar
di sekolah dengan sistem bergantian.
4. Kita ketahui bersama virus covid-19 ini bermula di negri China adapun efeknya cukup
menakutkan yaitu berujung kematian, setelah Bapak/Ibu mengetahui info tersebut apakah
Bapak/Ibu langsung mengambil langkah untuk memfikirkan sistem pembelajaran di sekolah
atau menunggu virus tersebut datang ke Indonesia dulu barulah bergerak untuk mengambil
langkah pada sistem pembelajaran ?
Langkah awal yang di lakukan SDN 93 ketika virus covid itu adalah membuat plan A dan
plan Byaitu jikalau memungkinkan untuk tatap muka kami laksanakan tatap muka dan jika
tidak memungkinkan kami melaksanakan sistem daring atau belajar di rumah. Jadi sebelum
virus covid-19 ini datang ke daerah khususnya di Bengkulu maka sudah di siapkan pola –
pola pembelajaran tinggal menyesuaikan oleh pemerintah setempat apakah pembelajaran
lanjut tatap muka atau daring.
5. Apa saja dampak positif dan negatif dalam proses pembelajaran di masa pandemic covid
19 ?
Dampak positif nya siswa bisa lebih dekat dengan keluarga di rumah dan keluarga bisa lebih
dekat memantau perkembangan anak , sedangkan dampak negative
6. Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran di masa pandemic yaitu belajar via
online. Bagaimana cara Bapak/Ibu menyikapi jikalau ada anak atau wali murid yang
kesusahan atau kurang fasilitas baik itu kuota belajar atau hp yang kurang memedai ?
Kami di SDN 93 kaur orang tua mendukung secara fasilitas gadget dan internet, bisa
mengaplikasikan WhatsApp group, Google Form, Google Classsroom tapi ada sebagaian
orang tua yang masih bungung cara menggunakan aplikasinya Cuma kami bersedia terbuka
dan membantu bagi orang tua yang kesusahan. Bahkan ketika mereka tidak maksimal dalam
pembelajaran daring ini kami melakukan home visit untuk wali murid atau siswa yang
kesulitan. Juga bisa jemput soal latihan di sekolah dan di kerjakan di rumah dan melakukan
sisten bergantian atau bisan katakan sistem ganjil genap
7. Apakah pembelajaran dimasa pandemic ini merupakan masalah terberat yang dialami
selama pembelajaran di sekolah berlangsung ?
Sebenarnya bisa kita ikuti dengan kebiasaan karena awal – awalnya belum biasa kalau sudah
terbiasa akan terasa ringan. Yang menjadi berat adalah ketika anak itu belajar di rumah
dengan gadgetnya dan orang tua dikantor, pulang dari kantor sudah sore lanjut untuk
mengajar anak – anaknya sehingga pembelajaran anak kurang efektif seperti yang kita tahu
waktu sore merupakan waktunya istirahat, orang tua juga sudah cape dan anak juga tidak
mood lagi belajar. Kecuali orang tua yang stand by di rumah.

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang di peroleh baik yang bersifat teori
maupun lapangan dengan pembahasan miniriset yang berjudul “Langkah Kepala Sekolah
dalam pembelajaran di masa pandemic covid 19.
1. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam pembuatan rencana pembelajaran
yaitu kepala sekolah menggunakan upaya pengendalian dan pegawasan kinerja guru agar kontrol
kegiatan pendidikan di sekolah sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal yang dilakukan
kepala sekolah dalam megupayakan peingkatan kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran yaitu
dilakukan dengan tahapan menanggapi hambatan dari guru terkait dengan adanya perubahan kondisi
dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, kemudian hal selanjutnya yaitu
adanya sosialisasi mengenai pembuatan rencana pembelajaran peyesuaian masa pandemi, pemberian
motivasi, serta monitoring yang baik terhadap guru dalam pembuatan rencana pembelajaran agar
sesuai dengan situasi yang terjadi.
2. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu
dengan mengirim guru untuk mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya, workshop, dan seminar agar
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung dengan maksimal sesuai kondisi yang sedang
berlangsung. Hal tersebut dilakukan kepala sekolah dengan mengadakan IHT Google Classroom yang
diharapkan guru dapat memaksimalkan pembelajaran menggunakan platform yang telah disepakati.
Selain itu hal lain yang dapat menunjang peningkatan kinerja 97 guru yaitu adanya motivasi,
kepemimpinan yang komunikatif, pemberian tugas yang tepat, dan juga supervisi terhadap guru dan
juga dalam pengelolaan pembelajaran.
3. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran yaitu dengan
mengontrol agar seluruh kegiatan dalam evaluasi sesuai dengan rangkaian-rangkaian sebelumnya.
Dalam kegiatan kontrol evaluasi aspek yang harus dikontrol oleh kepala sekolah antara lain dalam
pelaksanaan tes, mengolah hasil penilaian, melaporkan hasil penilaian, melaksanakan program
remidial/ perbaikan pengajaran, sehingga kontrol yang dilakukan kepala sekolah yaitu adanya
monitoring baik dari aspek kehadiran siswa dan guru, keaktifan siswa dan guru serta ketepatan guru
dalam pelaksanaan pembelajaran selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. Hal tersebut
dibuktikan dengan pengisian google form dalam perekapan kehadiran guru di kelas serta
penyampaian materi yang dilakukan, Selain itu juga adanya upaya dengan melakukan pelatihan
berupa IHT E-Rapor dan juga sosialisasi terkait A-Kinerja A-GLD dan SKP Online.

SARAN

1. Bagi Lembaga
Dalam sebuah lembaga untuk memajukan lembaga tersebut dibutuhkan upaya kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru. Terlebih kondisi pandemi sangat mempengaruhi seluruh aspek dalam
lembaga, sehingga perlunya upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di masa pandemi.
98
2. Bagi Kepala Sekolah Dengan adanya pandemi, kepala sekolah dapat megevaluasi seluruh upaya
yang dilakukan dalam meingkatkan kinerja guru, yang kemudian dapat dijadikan pertimbangan dalam
melakukan upaya peningkatan kinerja guru selanjutnya.
3. Bagi Guru Guru dapat bersinergi dengan kepala sekolah secara kompak, sehingga tercipta
pembelajaran yang maksimal di masa pandemi.
4. Bagi penelitian selanjutnya Perlu diadakannya penelitian selanjutnya mengenai upaya-upaya lain
dari kepala sekolah terkait peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran daring. Penelitian ini dapat
dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan upaya
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di masa pandemi.

DAFTAR PUSTAKA

Darmalaksana, W., Hambali, R. Y. A., Masrur, A., & Muhlas. (2020). Analisis Pembelajaran
Online Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung
Djati Bandung Tahun 2020, 1(1), 1–12.

Gunawan, H., (2017). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Pendidikan. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Gikas, J., & Grant, M. M. 2013. Mobile computing devices in higher education:
Studentperspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet
andHigher Education.2

Lee, A. (2020). Wuhan novel coronavirus (COVID-19): why global control is challenging?
Public Health, January, 19–21

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta..

Gikas, J., & Grant, M. M. 2013. Mobile computing devices in higher education:
Studentperspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet
andHigher Education.

Sadikin, Ali., Afreni Hamidah. 2020. PembelajaranDaring di Tengah Wabah Covid-19.

BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol.6(02):215-216

Milman, N. B. 2015. Distance Education. InInternational Encyclopedia of the Social &


Behavioral Sciences: Second Edition. https://doi.org/10.1016/B978-0-08- 97086-
8.92001-4
WHO Director.(2020). Retrieved 16 March 2020, from
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-
media-briefing-on-covid-19---11-march-20202.

Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring SelamaMasa


Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.

Anda mungkin juga menyukai