PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis akan membahas
“fungsi filsafat ilmu” sehingga dapat diketahui apa sajakah peran dan
fungsi filsafat ilmu dalam kehidupan dan kaitannya dengan pengetahuan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
II.1.3 Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari ‘philosophia’ (bahasa Yunani), diartikan
dengan mencintai kebijaksanaan. Sedangkan dalam bahasa inggris kata
filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’ dan dalam bahasa Arab disebut
dengan istilah ‘falsafah’, yang biasa diterjemahkan dengan ‘cinta kearifan’
(Sudibyo dkk, 2014).
Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti mencintai
dan Sophos yang berarti bijaksana. Jadi, istilah philosophia berarti
mencintai akan hal-hal yang bersifat bijaksana. Berdasarkan uraian di atas
dapat dipahami bahwa filsafat berarti mencintai kebijaksanaan.
Sedangkan orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta
pengetahuan disebut dengan filsuf atau fiolosof (Sudibyo dkk, 2014).
II.1.4 Pengertian Filsafat Ilmu (Philosophy of science)
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusurui dan menyelidiki
sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenal semua ilmu.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistomologi yang secara spesifik
mengkaji hakikat ilmu (Taufik, 2016).
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran relektif, radikal dan
mendasar atas berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan, landasan
dan hubungannya dengan segala segi kehidupan. Atau dapat dikatakan
bahwa filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan
memperoleh pengetahuan secara tidak ilmiah (Burhanuddin, 2018).
4
Adapun peran filsafat menurut Franz Magnis Suseno adalah filsafat
sebagai ilmu kritis. Filsafat sebagai seni untuk mengkritik. Hal ini
menyatakan bahwa filsafat bukan membatasi diri pada hal yang kasar
atau ancaman dan pengrusakan, akan tetapi filsafat tidak pernah puas diri
dan tidak pernah membiarkan sesuatu yang telah dicari sebagai
kesudahan (selesai). Selain itu, filsafat terus berkoyak pada keinginan
membuka kembali perdebatan yang tidak ada akhirnya dan selagi ada
pendapat, filsafat tidak pernah memotong pembicaraan (Sudibyo, 2014).
Filsafat juga memiliki fungsi dalam mengkaji tehnologi dan seni yaitu,
memiliki fungsi secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-
metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia,
tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah,
tentang tanggung jawab, keadilan dan sebagainya. Adapun contohnya
seperti (Suaedi, 2016) :
a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada
b. Mempertahankan, menunjang, dan melawan atau berdiri netral
terhadap pandangan filsafat lainnya
c. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia
d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam
kehidupan
e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam
berbagai aspek kehidupan sendiri
Sedangkan menurut Ismaun (2001), mengemukakan fungsi filsafat
ilmu adalah untuk memberikan landasan fiolosik dalam memahami
berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula,
bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu sebagai confirmatory
theories yaitu berupaya mendeskripsikan relasi normative antara hipotesis
dengan evidansi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan
berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana (Suaedi, 2016).
5
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelesan yang telah dijabarkan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang
masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu,
baik yang dilakukan secara rasional, logis, mendalam dan bebas.
2. Fungsi ataupun peran filsafat dapat dipergunakan untuk memberikan
inspirasi dan aspirasi dalam mencari solusi pemecahan masalah yang
dihadapi manusia. Dengan bantuan ilmu filsafat akan ditemukan cara
atau solusi yang paling elegan untuk memecahkan masalah yang rumit
yang tidak bisa diselesaikan dengan bantuan disiplin lain. Banyak
persoalan yang bisa didekati melalui bantuan filsafat ini, terutama yang
berikaitan dengan hal-hal yang bersifat paradigma, keputusan,
kebijakan, pemikiran, dan masalah lainnya.
III.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Muslih M. 2015. Filsafat Ilmu : Kajian Atas Asumsi Dasar, Paradigma dan
Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan. Penerbit Belukar. Yogyakarta.