S.1 KESEHATAN
MASYARAKAT
[TEKNOLOGI PROMKES]
EKO HERYANTO, SKM M. KES
BAB VI
Media Elektronik Sebagai Media Promosi Kesehatan
A. Media elektronik
Media elektronik merupakan suatu media bergerak yang dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Contoh dari media elektronik adalah TV, radio,
film, vidio film, cassete, CD, dan VCD (Notoatmodjo, 2015).
Media elektronik sebegai sasaran untuk meyampaikan pesan-pesan atau informasi
kesehatan berbeda-beda jenisnya, antara lain :
1. Televisi
Perkembangan televisi awal mulanya sangat tersendat-sendat, hal ini dikarenakan negara
yang mengembangkan televisi ikut andil dalam PerangDunia II. Sehingga pada awal
perkembangannya televisi berkaitan dengan teknologi militer.
Kehadiran televisi sangat dirasakan pada tahun 1950, pada saat itu radar baru saja
diciptakan. Televisi menggunakan radar berkekuatan tinggi bernama Very High Frequency
(VHF) dan Ultra High Frequency (UHF). Sebelumnya, kedua radar ini sempat dimonopoli oleh
pihak militer namun akhirnya diizinkan untuk dikembangkan bagi kepentingan sipil.
Paul Nipkow adalah seorang insinyur asal Polandia yang menemukan sistem penyaluran
sinyal gambar hanya dengan satu foto sel dan satu kawat penghubung. Penemuan ini menjadi
cikal bakal keberhasilan pengoperasian televisi seperti yang kita nikmati sekarang. Selain Paul
Nipkow, John Loggie Baird juga menemukan televisi modem yang pertama di dunia. Baird
mendemontrasikan penemuannya didepan teman-teman dari Institut Pengetahuan Nasional
Inggris. Walaupun saat itu penemuannya masih menghasilkan layar yang buram, tetapi
penemuannya merupakan tonggak terpenting dalam sejarah perkembangan televisi.
Pada tanggal 2 November 1936, British Broadcasting Corporation (BCC), mulai menyiarkan
televisi yang pertama di dunia. Hal ini menjadi hal pertama sepanjang era peradaban manusia.
Setelah itu kemudian perkembangan menjadi lebih pesat. Kini televisi menjadi salah ssatu alat
komunikasi yang mampu menembus dunia indra pandang dan indra pendengar audio (Audio
Visual) dan melewati jarak dan waktu.
Berikut ini adalah perkembangan televisi, dalam hal scanning linesnya yang dapat kita kenal
hingga sekarang adalah:
a. National Television System Committee (NTSC) yang menggunakan 525 lines dan dipakai
secara luas di Amerika Serikat, Jepang, Korea, Philipina, Hongkong dan negara Amerika
Latin
b. Phase Altemating in Lines (PAL) diciptakan oleh DR. Walter Burch dari Jerman, seperti
diuraikan di muka menggunakan 625 lines dan dipakai di Eropa, Inggris, Australia, Asia
termasuk Indonesia
c. System En Couleurs A Memoire (SECAM) diciptakan di Paris dengan 740 lines dan
digunakan di Perancis dan Negara-negara Eropa Timur.
d. Di Indonesia, gagasan untuk melahirkan siaran televisi dimulai pada tahun 1961.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan No 20/E/M/1961 dibentuklah Panitia
Persiapan Pembentukan Televisi Republik Indonesia yang berlaku sejak 20 Oktober 1963.
Kemudian lahirlah televisi siaran bumi pertiwi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1962.
Perkembangan terus berjalan hingga akhirnya setiap daerah I memiliki stasiun TVRI dan
beberapa stasiun produksi keliling.
e. Perkembangan perkembangan media massa semakin meluas. Beberapa negara, media
massa milik pemerintah, khususnya media massa elektronik, statusnya menjadi swasta
nasional, agar mampu bersaing dengan media massa lain. Salah satucontohnya yaitu TVRI
yang sebelumnya merupakan media massa pemerintah menjadi media massa swasta
nasional dan berstatus sebagai TV publik. Penyampaian pesan atau informasi kesehatan
melalui media televisi dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanyan
jawab sekitar masalah kesehatan, pidato (ceramah), TV spot, kuis atau cerdas cermat, dan
sebagainya.
Awal mulanya, televise dinilai kurang cocok untuk menyampaikan pesan, dikarenakan biaya
operasional yang mahal. Namun seiring berkembangnya jaman, sifat audio visual televisi
menjadikan televise menjadi lebih pragmatis, sehingga mudah memenuhi kebutuhan penonton
dalam hal sikap, tingkah laku dan pola pikir.
Televisi memiliki banyak fungsi, diantaranya fungsi dari televisi yaitu Sebagai media yang
memberikan informasi Televisi dilengkapi dengan adanya audio dan visual, sehingga
informasi menjadi mudah diterima oleh penonton
a. Sebagi media pendidikan.
Televisi terkadang digunakan sebagai media promosi yang mengandung nilai-nilai
pendidikan
bagi penontonnya. Contohnya iklan immunisasi yang ditayangkan di televisi
b. Sebagai media yang menghibur
Televisi sering kali menampilkan berbagai acara hiburan, seperti acara komedi. Umumnya
penonton yang hoby menonton televisi akan memiliki banyak acara fovorit yang biasa ia
tonton, salah satunya acara komedi
c. Sebagai sarana yang membujuk
Tayangan yang ditampilkan seringkali memiliki arti persuasive, sehingga secara tidak
langsung akan mempengaruhi penonton atau membujuknya.
Pada pengoperasian televisi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
a. Pemirsa
Media televisi harus lebih memperhatikan komunikan, dengan cara mengetahui minat dan
kebiasaan pemirsa, baik anak-anak hingga dewasa. Hal-hal tersebut berkaitan dengan
materi dan pesan penayangan suatu acara televisi. Minat dan kebiasaan ini dapat diketahui
dengan cara melakukan survei. Survei tersebut dapat dilakukan oleh pihak televisi ataupun
dari pihak lain. Sehingga acara yang ditampilkan merupakan acara yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyrakat.
b. Waktu
Setelah komunikator mengetahui minat yang dibutuhkan oleh khalayak, maka langkah
selanjutnya yaitu menyesuaikan atau mempertimbangkan waktu penayangan, agar acara
yang ditmapilakan dapat secara professional, dan dapat dinikmati oleh sasaran.
Salah satu contohnya yaitu acara keislaman yang ditayangkan pada waktu pagi hari, hal ini
mempertimbangkan mengenai alas an bahwa setiap orang yang beragama islam akan
bangun pagi hari untuk melakukan ibadah, sehingga acara tersebut ditayangkan pagi hari
setelah mereka selesai melakukan ibadah.
c. Durasi
Setiap acara yang akan disampaikan harus menyesuaikan durasi yang akan ditampilakan
pada suatu acara. Durasi tersebut disesuaikan dengan jenis acara dan naskah. Dimana
dengan durasi tersebut, tujuan dari penayangan suatu acara dapat tercapai.
Televisi seringkah mengikuti trend yang sedang banyak disukai khalayak pada waktu
tersebut. Tak jarang pihak televisi juga melakukan copycat atau meniru acara yang sejenis
di stasiun televise tetangga. Ataupun melakukan copycal acara televisi yang sudah menjadi
trend di negara lain.
2. Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga dapat
bermacam- macam bentuknya, antara lain obrolan (Tanya jawab), sandiwara radio,
ceramah, radio spot, dan sebagainya. Radio memiliki keluaran yang sangat luas
menjangkau audiens yang sangat jauh dan tak saling kenal. Selain itu juga memiliki
organissasi pengelola yang kompleks dan berperan sangat ekstensif. Radio memiliki
orientasi pada karakter publik, selain itu juga memiliki karakter nasional dan
internasional. Isi media pun sangat bervariasi
Radio telah mampu beradaptasi dengan perubahan media lain di dunia, dengan
mengembangkan hubungan saling melengkapi dan menguntungkan dengan media lain.
Keunggulan dari media radio adalah
a. Dapat diletakkan dimana saja, seperti di tempat tidur, di dapur dan lain-lain
b. Radio dapat menjual berbagai iklan yang kemudian dirancang khusus untuk
khalayak tertentu
Pada media masa satu dengan yang lain, ada perbedaan mendasar yang
membedakan media satu dengan yang lainnya yaitu melalui stimulasi alat indra yang
disajikan oleh media tersebut.
Radio memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu radio siaran dinikmati
dengan cara mendengar. Pesan yang disajikan melalui surat kabar akan sangat tidak
cocok jika disajikan dalam bentuk suara atau radio siaran. Hal ini karena radio memiliki
cara sendiri dalam penyajiannya.
Media penyiaran relai adalah statsiun pemancar yang menjadi penerus dari
penyiaran stasiun induk. Pada stasiun relai ini tidak dilakukan proses penyiaran karena
hanya meneruskan produksi dari stasiun induk
Penyiaran menurut kelas dalam lingkup nasional berarti juga memiliki organisasi dalam
stata penyiaran tersebut. Pembagian kelas ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No
12/2005 tentang LPP RRI Pasal 18.
Dalam hal ini media penyiaran dapat diklasifikasikan sebagai hal berikut
a. Media penyiaran kelas A
Media penyiaran kelas A merupakan media penyiaran yang memiliki kedudukan di
Jakarta
b. Media penyiaran kelas B
Media penyiaran kelas B merupakan media penyiaran yang memiliki kedudukan di Ibu
Kota Provinsi
c. Media penyiaran kelas C
Media penyiaran kelas C merupakan media penyiaran yang memiliki kedudukan di Ibu
Kota Wilayah (Walikota)
Pada pasal UU no 32.2002 tentang penyiaran juga dijelaskan beberapa Lembaga yang terdiri
atasLembaga penyiaran radio dan televisi. Lembaga tersebut di antaranya yaitu
a. Lembaga Penyiaran Publik (LPP)
LPP merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran dana penyiaran
melalui dana APBN, dan memiliki kedudukan di Ibukota Jakarta. Selain itu, dana
operasional juga didaptkan dari masyarakat dan usaha dari stasiun tersebut.
Contoh penyiaran yang termasuk Lembaga LPP adalah RRI dan TVRI
b. Lembaga Penyiaran Swasta (LPS)
LPS merupakan stasiun yang mendapatkan dana dari swadaya, yaitu melalui jasa
periklanan atau dana hasil produksi pada stasiun penyiaran tersebut. LPS memiliki
wilayah siaran secara lokal dan terbatas, yaitu berdasarkan potensi ekonomi suatu
daerah
c. Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) Merupakan stasiun penyiaran yang yang
mendapatkan anggaran operasional secara swadaya yaitu dari hasil penyumpulan dana
donasi atau pihak-pihak yang memilki simpati. Pada UU penyiaran, LPK dilarang
mendapatkan dana dari iklan dikarenakan menurut Pasal 3 PP tersebut LPk merupakan
komunitas yang didirikan oleh wilayah tertentu, bersifat indipenden, tidak komersial
dan hanya memiliki tujuan untuk memenuhi kepentingan komunitasnya.