Anda di halaman 1dari 17

HUKUM PERBURUHAN

(ARBEIDSRECHT)
By Asriadi Sakka S.T., M.Eng
MATERI HUKUM PERBURUHAN:

RIWAYAT HUKUM PERBURUHAN


SUMBER HUKUM PERBURUHAN
ORANG DAN BADAN YANG BERSANGKUTAN
HUBUNGAN KERJA
PERJANJIAN KERJA
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN
KESEHATAN KERJA
KEAMANAN KERJA
JAMINAN SOSIAL
HUKUM PERBURUHAN INTERNASIONAL
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapat kuliah Hukum Perburuhan, mahasiswa meningkat kemampuan
dan pengetahuan bidang perburuhan, mengerti dan memahami hak dan kewajiban,
wewenang dan tanggung jawab dalam hubungan kerja, sehingga mahasiswa
berkemampuan dan berpengalaman dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuannya pada lapangan pekerjaan.
HUKUM PERBURUHAN
Adalah Himpunan peraturan, baik tertulis maupun tidak yang berkenaan
dengan kejadian dimana seseorang bekerja pada orang lain dengan
menerima upah.

Beberapa hal penting :


1. Himpunan peraturan
2. Bekerja atau melakukan kerja pada orang lain
3. Dengan menerima upah
4. Soal-soal yang berkenaan

Tujuan Hukum Perburuhan:


Pelaksanaan keadilan sosial dalam perburuhan dan pelaksanaan itu
diselenggarakan dengan jalan melindungi buruh terhadap kekuasaan yang
tidak terbatas dari pihak majikan.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Tujuan : Menciptakan kedudukan buruh yang layak bagi
kemanusian, baik yuridis dan ekonomis maupun sosiologis.

Dilaksanakan dengan 4 jalan :


1. Diadakan ketentuan-ketentuan yg sifatnya mengatur, yaitu
memberi aturan mengenai berbagai soal yg akan berlaku bila
kedua belah pihak, buruh dan majikan, tidak mengadakan aturan
sendiri.
2. Ketentuan-ketentuan yg bersifat memaksa, apabila no. 1 ada
penyimpangan.
3. Perlindungan yg sifatnya antara mengatur dan memaksa, yaitu
dalam bentuk perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan.
4. Perlindungan bagi pihak buruh yg lemah ekonominya dalam
bentuk kekuasaan pengadilan.
ASAS HK PERBURUHAN

ASAS KETERPADUAN
Melalui Koordinasi Fungsional Lintas Sektoral
Pusat dan Daerah

PEKERJA/BURUH-PENGUSAHA-PEMERINTAH
SIFAT HK PERBURUHAN
n PERDATA (PRIVATE)
n PUBLIK (PUBLIC)
RIWAYAT HUKUM PERBURUHAN
1. MASA PERBUDAKAN
- Budak tidak mempunyai hak apapun
- Yang dimiliki adalah kewajiban melakukan pekerjaan
- Fasilitas bukan suatu keharusan, tapi kebaikan
- Tidak ada aturan perburuhan
- Masa perbudakan telah dihapus tahun 1860

2. MASA PEKERJAAN RODI


- Dibagi 3 golongan:
a. Rodi Guvernemen
b. Rodi Pembesar/pribadi
c. Rodi Desa
- Awalnya pembagian kerja (gotongroyong)
- Lebih berat dari perbudakan
- Masa Pekerjaan Rodi telah dihapus tahun 1880
3. MASA POENALE SANKSI
- Koeli Ordonantie
- Ancaman Pidana didalam hubungan perdata
- Berpihak kepada pengusaha
- Bertentangan dengan asas hukum
- Masa ini dihapus tahun 1942
PENEGAKAN HUKUM:

KEPASTIAN HUKUM
KEADILAN
KEMANFAATAN
SUMBER HUKUM PERBURUHAN
1. UNDANG-UNDANG
2. PERATURAN LAIN
3. KEBIASAAN
4. PUTUSAN
5. PERJANJIAN
6. TRAKTAT
UNDANG-UNDANG :
- UU No.22 Tahun 1957 Tentang Penyelesaian Perselisihan
Perburuhan
- UU No.12 Tahun 1964 Tentang Pemutusan Kerja di Perusahaan
Swasta
- UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
- UU No.7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan.
- UU No.21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
- UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
PERATURAN LAIN
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
- Keputusan Menteri

Faktor pentingnya KEBIASAAN:


1. Pembentukan UU Perburuhan tidak dapat mengikuti
perkembangan soal-soal perburuhan.
2. Peraturan yang lama (Jaman Hindia Belanda) tidak sesuai
lagi dengan rasa keadilan masyarakat.
Peraturan : Mengatur yang seharusnya berlaku.
Putusan : Menetapkan yang sebenarnya berlaku
ORANG DAN BADAN YANG BERSANGKUTAN:
1. BURUH DAN MAJIKAN
2. ORGANISASI BURUH
3. ORGANISASI MAJIKAN
4. PENGUASA
5. PENGAWAS

PEKERJA : sangat luas, dengan/tanpa hubungan kerja.


KARYAWAN : orang yang melakukan karya (pekerjaan)
TENAGA KERJA : semua orang yang mampu bekerja, baik sudah/belum puny pekerjaan.

PENGUSAHA : orang yang menjalankan usaha (entreprenaur)

Tujuan Organisasi Buruh : alat yg utama bagi buruh melindungi dan memperjuangkan
kedudukan yg baik.

PENGUASA = NEGARA
Diminta atau tidak mengambil bagian dalam mengatur mengenai hubungan kerja, demi
keadilan, kesejahteraan dan ketertiban.
HUBUNGAN KERJA
Hubungan antara buruh/pekerja dan majikan/pengusaha
berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan,
upah, dan perintah.

Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara buruh/pekerja dengan


pengusaha atau pemberi kerja yg memuat syarat-syarat kerja, hak,
dan kewajiban para pihak.

Perjanjian kerja : (Pasal 51 (1) UU 13/2003)


- Tertulis
- Lisan

Semua biaya yang timbul menjadi kewajiban majikan/pengusaha.


TERIMA KASIH J
DAFTAR PUSTAKA

1. HUKUM PERBURUHAN BIDANG HUBUNGAN KERJA


- PROF. IMAN SOEPOMO, SH.

2. PENGANTAR HUKUM PERBURUHAN


- PROF. IMAN SOEPOMO, SH.

3. KOMPILASI HUKUM PERIKATAN


– PROF. MARIYAM DARUS B, SH.

4. SEGI-SEGI HUKUM PERJANJIAN – M. YAHYA HARAHAP, SH.

5. DASAR-DASAR HUKUM PERBURUHAN – ZAINAL ASIKIN, SH.

Anda mungkin juga menyukai