Tutorial 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 68

TUTOR 3

SI2221-Mekanika tanah
17 April 2021
ASISTEN

Maulana Nur Fazri (15018066) Raihan Anugrah (15018080)


Seepage (rembesan)
Isotropic soil
Gambaran umum

1. Analisis stabilitas bendungan.


2. Struktur penahan tanah yang mengalami gaya rembesan.
Gradien Hidrolik
• Menurut persamaan Bernoulli:
𝑝 𝑣2
• ℎ = ℎ𝑝 + ℎ𝑣 + ℎ𝑒 = + + 𝑍:
𝛾𝑤 2𝑔
• Dimana:
• h = tinggi energi total
• p = tekanan
• v = kecepatan
• g = percepatan gravitasi
• Yw = berat volume air
• Karena kecepatan rembesan air di dalam tanah adalah sangat kecil:
𝑝
• ℎ = ℎ𝑝 + ℎ𝑒 = + 𝑍:
𝛾𝑤
Gradien Hidrolik

Kehilangan energi antara dua titik, A dan B dapat ditulis dengan persamaan berikut:
𝑝𝐴 𝑝𝐵
∆ℎ = ℎ𝐴 − ℎ𝐵 = + 𝑍𝐴 − + 𝑍𝐵
𝛾𝑤 𝛾𝑤
Kehilangan energi, tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan tanpa dimensi seperti di bawah ini:
∆ℎ
𝑖=
𝐿
Dimana: I = gradient hidrolik
Hukum Darcy
Jaringan Aliran (Flow Net)

• Jaringan aliran kombinasi dari beberapa garis aliran dan garis ekipotensial yang berpotongan
tegak lurus

• Garis aliran adalah suatu garis dimana air akan bergerak dari bagian hulu ke bagian hilir sungai
melalui media tanah yang permeable.

• Garis ekipotensial adalah suatu garis dimana tinggi potensial di semua titik pada garis tersebut
adalah sama.
Jaringan Aliran (Flow Net)

Aturan pembuatan flow net:


• Permukaan lapisan tembus air bagian hulu dan hilir
dari sungai (garis ab dan de) adalah garis-garis
ekipotensial.
• Karena ab dan de garis ekipotensial maka garis aliran
yang memotong ab dan de harus tegak lurus.
• Batas lapisan kedap air, yaitu garis fg adalah garis
aliran
• begitu juga permukaan turap kedap air, yaitu garis
acd ada garis aliran
• Garis-garis ekipotensial memotong acd danfg tegak
lurus.
Perhitungan Flow Net

Penurunan energy (head loss)


𝐻
ℎ1 − ℎ2 = ℎ2 − ℎ3 = ℎ3 − ℎ4 = ⋯ =
𝑁𝑑
Asumsi elemen aliran mendekati bujur sangkar.
𝐻 = 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑙𝑢 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑙𝑖𝑟
𝑁𝑑 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑒𝑘𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
Sehingga besarnya rembesan yang masuk kedalam satu
bidang:
𝑘𝐻
∆𝑞 =
𝑁𝑑
Sedangkan Jumlah rembesan total yang melalui lapisan
tanah tersebut:
𝑘𝐻
𝑞= 𝑁
𝑁𝑑 𝑓
UTS Pak Sugeng 2016
UTS Pak Sugeng 2016
UTS Pak Sugeng 2016
UTS Pak Bigman 2019
UTS Pak Bigman 2019
Seepage (rembesan)
Anisotropic soil
Menggambar jaringan alir
Tegangan Efektif Tanah
Tegangan Efektif Tanah
Tegangan Efektif Tanah Tanpa Rembesan
Tegangan Efektif Tanah Tanpa Rembesan

Titik A Titik C Titik B

❑ Tegangan total ❑ Tegangan total ❑ Tegangan total


𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝒛 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝑯𝟐

❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori


𝒖 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝒖 = (𝑯𝟏 +𝒛)𝜸𝒘 𝒖 = (𝑯𝟏 +𝑯𝟐 )𝜸𝒘

❑ Tegangan efektif ❑ Tegangan efektif ❑ Tegangan efektif


𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝟎 𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝒛(𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 ) 𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝑯𝟐 (𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 )
Tegangan Efektif Tanah Tanpa Rembesan
Tegangan Efektif Tanah Dengan Rembesan
Tegangan Efektif Tanah Dengan Rembesan
Titik A Titik C Titik B

❑ Tegangan total ❑ Tegangan total ❑ Tegangan total


𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝒛 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝑯𝟐

❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori


𝒖 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝒉 𝒖 = (𝑯𝟏 +𝑯𝟐 + 𝒉)𝜸𝒘
𝒖 = (𝑯𝟏 +𝒛 + 𝒛)𝜸𝒘
❑ Tegangan efektif 𝑯𝟐 ❑ Tegangan efektif
𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝟎 ❑ Tegangan efektif 𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝑯𝟐 𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 − 𝒉𝜸𝒘

𝒉
𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝒛 𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 − 𝒛𝜸
𝑯𝟐 𝒘
Kondisi Boiling atau Quick Condition

Apabila kecepatan rembesan dan gradien hidrolik bertambah secara perlahan, suatu keadaan batas akan dicapai dimana:


𝜎′ = 𝑧 𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤 − 𝑧𝛾𝑤 = 𝑧 𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤 − 𝑖𝑐𝑟 𝑧𝛾𝑤 = 0
𝐻

𝛾𝑠𝑎𝑡 − 𝛾𝑤
𝑖𝑐𝑟 =
𝛾𝑤
dimana icr = gradian hidrolik kritis (untuk keadaan di mana tegangan efektif adalah sama dengan nol). Dalam keadaan seperti ini, kestabilan
tanah akan hilang
Tegangan Efektif Tanah Dengan Rembesan
Tegangan Efektif Tanah Dengan Rembesan

Titik A Titik C Titik B

❑ Tegangan total ❑ Tegangan total ❑ Tegangan total


𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝒛 𝝈 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 + 𝜸𝒔𝒂𝒕 𝑯𝟐

❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori ❑ Tegangan air pori


𝒖 = 𝑯𝟏 𝜸𝒘 𝒉 𝒖 = (𝑯𝟏 +𝑯𝟐 − 𝒉)𝜸𝒘
𝒖 = (𝑯𝟏 +𝒛 − 𝒛)𝜸𝒘
❑ Tegangan efektif 𝑯𝟐 ❑ Tegangan efektif
𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝟎 ❑ Tegangan efektif 𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝑯𝟐 𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 + 𝒉𝜸𝒘

𝒉
𝝈′ = 𝝈 − 𝒖 = 𝒛 𝜸𝒔𝒂𝒕 − 𝜸𝒘 + 𝒛𝜸
𝑯𝟐 𝒘
gaya rembesan
Tegangan Pada Tanah
Tipe Keruntuhan yang terjadi pada tanah adalah keruntuhan
geser yang terjadi karna adanya pergerakan relatif diantara butir
butir tanah.
Penyebab keruntuhan tanah adalah adanya kombinasi kritis
antara tegangan normal dan tegangan geser.
Tegangan Pada Tanah

Pada Tn = 0 maka tetha bernilai

Perjanjian tanda :
Gaya tekan (Positif)
Gaya geser (Positif jika berlawanan araha jarum jam)
Tegangan Pada Tanah
Bidang dimana tegangan geser = 0
adalah bidang principal stress

σ1 adalah tegangan geser utama


major (nilainya paling besar)

σ3 adalah tegangan gese utama


minor (nilainya paling minimum)
Tegangan Pada Tanah
Nilai tegangan pada suatu bidang dapat ditentukan pula secara
grafis dengan menggunakan metode kutub pada diagram
interaksi Mohr-Coloumb. Langkah langkah pengerjaan :
1. tarik garis sejajar bidang tegangan yang diketahui
2. gambarkan garis sesuai dengan bidang yang dicari
Tegangan Pada Tanah
Contoh Metode kutub

------------------->
Distribusi Tegangan Akibat beban
Akibat adanya beban diatas tanah seperti beban pondasi, akan
terjadi penambahan tegangan pada tanah yang kita tinjau,
penambahan beban tersebut bergantung kepada kedalaman
tanah. Penambahan tegangan ini telah dirumuskan oleh
boussinesq dengan meninjau perubahan tegangan pada
koordinat silinder.
Distribusi Tegangan Akibat Beban
Asumsi asumsi yang digunakan pada penurunan Bousinessq yaitu :
1. tanah bersifat elastis, homogen, isotropis dan semi tak berhingga
2. tanah tidak mempunyai berat
3. hubungan tegangan regangan mengikuti hukum hook
4. Distribusi beban sama untuk setiap jenis tanah
5. distribusi tegangan simetri terhadap sumbu vertikal z
6. perubahan volume tanah diabaikan
7. tanah tidak memiliki tegangan sebelum beban diterapkan
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Dapat disusun ulang menjadi

Nilai I merupakan besaran tanpa satuan, nilai I


juga dapat diperoleh dengan menggunakan
grafik atau tabel
Distribusi Tegangan Akibat Beban
Tabel I akibat tegangan terpusat
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tegangan garis dengan panjang tak terhingga


Distribusi Tegangan Akibat Beban
Untuk perubahan tegangan yang diakibatkan oleh beban garis
dengan panjang tak terhingga, dengan melakukan integrasi
bousinnesq memperoleh persamaan sebagai berikut

Dapat disusun kembali menjadi

Δp/(q/z) adalah besaran tanpa dimensi yang bergantung terhadap x/z, sama seperti nilai I pada
beban titik nilai Δp/(q/z) pun dapat ditentukan dengan melihat tabel
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel Δp/(q/z) Akibat Beban Garis


Distribusi Tegangan Akibat Beban

Beban garis Horizontal

Nilai Δp/(q/z) dapat diperoleh malalui tabel


Distribusi Tegangan Akibat Beban

Beban lajur adalah beban dengan panjang tak terhingga namun


dengan lebar terhingga.

Nilai Δp/q merupakan besaran tak bersatuan yang


bisa ditentukan berdasarkan tabel
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel Δp/q untuk beban lajur


Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel Δp/q untuk beban lajur


Distribusi Tegangan Akibat Beban

Beban lajur segitiga

Nilai Δp/q merupakan besaran tak bersatuan yang


bisa ditentukan berdasarkan tabel
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel Δp/q untuk beban lajur


Distribusi Tegangan Akibat Beban
Beban Merata lingkaran di pusat lingkaran

Nilai Δp/q merupakan besaran tak bersatuan yang bisa


ditentukan berdasarkan tabel
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel Δp/q untuk beban lingkaran


Distribusi Tegangan Akibat Beban
Beban persegi panjang, beban yang diitung adalah beban pada
pojok persegi
Nilai B adalah yang
terpendek, tapi kalo
ketuker pun ga masalah
Distribusi Tegangan Akibat Beban

Tabel I2 untuk Persegi panjang


Distribusi Tegangan Akibat Beban
Bagaimana menentukan beban tidak diujung persegi ?
Permukaan persegi dapat dibagi menjadi beberapa part dan
dijumlahkan semua komponen pada titik tersebut
I = I1+I2+I3+I4

Kasus titik acuan diluar


permukaan beban -->
Distribusi Tegangan Akibat Beban
Pertambahan tegangan juga dapat dihitung secara grafis dengan
konsep angka pengaruh yang didasarkan pada nilai R/Z pada
persamaan tegangan.
Angka Pengaruh(AP) adalah 1/ jumlah segmen yang ada
pada skala, M adalah jumlah segmen pada luasan

Langkah langkah :

1. tentukan skala dimana panjang z yang dicari sama dengan Nilai garis AB
yang ada pada grafik pengaruh
2. Gambarkan luasan sesuai skala
3. tempatkan titik yang ingin ditinjau berhimpit dengan pusat lingkaran
4. hitung jumlah segmen yang ada pada luasan
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
hitung nilai ΔP pada titik A dengan cara bousinessq
dan dengan cara angka pengaruh
Contoh Soal
Gambar Luas beban dengan skala garis AB = Z dengan titik A
ditengah pusat lingkaran
Jumlah Segmen yang ada didalam persegi adalah
sebanyak 48,5 kotak

M= 48,5
AP = 0,005
q = 660/(3x3)=73,33
ΔP = M.AP.q= 17,78 KN/M^2

Anda mungkin juga menyukai