Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengampu

1. Sri Wahyuni, S.Psi., M.Psi., Psikolog


2. Nirwana Permatasari. S.Psi., M.Psi., Psikolog
3. Grestin Sandy, S.Psi., M.Psi., Psikolog
4. Triani Arafah, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Tugas Rangkuman Psikodiagnostik II

Oleh:
Yahya Muhaimin
C021181015
Psikologi B 2018

Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran


Universitas Hasanuddin
2020

Alat Tes Intelegensi


Nama Alat Tes Wechsler Adult Intelligence Scale-Fourth Edition (WAIS-IV)

Sejarah WAIS-IV atau Wechsler Adult Intelligence Scale-Fourth Edition merupakan edisi
paling akhir yang berkaitan dengan tes intelegensi pada orang dewasa. Tes ini
diperkenalkan pada tahun 1939, dan sebelumnya dikenal dengan nama Wechsler-
Bellevue Intelligence Scale Form I. (Sattler & Ryan, 2009).
Dasar teori WAIS-IV dibentukdari konstruksi teoritis, meliputi:Fluid reasoning, Working
Memory ,Processing Speed (Lichtenberger & Kaufman, 2013).
Pengembangan tes Wechsler ditunjukkan pada adanya perubahan signifikan dari
Pengembangan edisi sebelumnya, meliputi penambahan dua subtes, penyederhanaan struktur tes,
dan penekanan pada skor indeks yang memberikan Batasan yang lebih tajam pada
domain fungsi kognitif terpisah. (Gregory, 2018).
Bentuk yang WAIS-IV terdiri atas dengan 15 subtes, 10 inti subtes dan 5 subtes tambahan
tersedia dalam bentuk empat bentuk skala, (Lichtenberger & Kaufman, 2013)
Aspek yang di SimilaritiesVocabulary (Perbendaharaan kata), working Memory Index atau
Ukur indeks working memory
Sajian dan waktu Berikut sajian WAIS-IV (Lichtenberger & Kaufman, 2013):
Penyajian 1. Indeks Pemahaman Verbal (Verbal Comprehension Index)
4. Indeks Kecepatan Pengolahan (Processing Speed Index)
(Lichtenberger & Kaufman, 2013).
Tujuan Tes WAIS-IV betujuan untuk memperoleh informasi klinis yang relevan,
Penggunaan mengukur potensi kognitif,, dan pengetahuan tentang adanya disfungsi
neurologis pada individu.
Validitas dan Validitas konstruk WAIS-IV didukung oleh analisis yang menegaskan faktor skor
Reliabilitas subtes dari sampel standardisasi, seperti yang dipaarkan dalam manual
teknis(Gregory, 2018).
Dalam reliabilitas WAIS-IV, perkiraan reliabilitas bagi skor subtes kelompok
khusus (seperti orang-orang dengan ketidakmampuan intelektual, adanya
kemungkinan penyakit Alzheimer, cedera otak traumatis, depresi berat, utism)
sama dengan atau lebih tinggi dari perkiraan reliabilitas yang ditemukan 10 pada
populasi umum..(Gregory, 2018).
Cara pemberian WAIS-IV memiliki tiga jenis skor, yaitu raw score, scaled score, dan indeks
skor score. (Lichtenberger & Kaufman, 2013).
Penormaan WAIS-IV telah mengembangjan norma baru yang berasal dari 2.200 orang
berusia antara 16 dan 90 tahun dan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin,
pendidikan, etnis, dan wilayah geografis. (Groth-Marnat & Wright, 2016).
Catatan Pengembangan Tes Memiliki kekuatan untuk mengembangkan subtes baru untuk
tambahan Meningkatkan pengukukan pada fluid reasoning, memori kerja dan pemrosesan
visual. Komposisi yang sederhana. Adapun kelemahannya Beberapasubtes tidak
termasuk inti PRI, terutama Subtes Gambar Berat (New Figure Weight).
Daftar pustaka Kaufman, A. S., Lichtenberger, E. O., Janzen, E. F., & Kaufman, N. L. (2013).
Essentials of KABC-II Assesment. New Jersery: John Wiley & Sons, Inc.
Gregory, R. J., College, W., Wheaton, & Illinois. (2018). Tes Psikologi Sejarah,
Prinsip, dan Aplikasinya (Jilid 1 Edisi ke-6). Jakarta: Erlangga.

TEKNIK PROYEKTIF
Nama alat tes Tes Rorschach
Sejarah Rorschach dirancang oleh Hermann Rorschach pada tahun 1920 (Anastasi &
Urbina, 2017).
Dasar teori Tes ini menggunakan interpretasi dari penguji dengan mengaitkan pada
perspektif psikodinamik, seperti psikoseksual (Meyer & Viglione, 2008).
Pengembangan Terdapat perbedaan pada metode skoring dan interpretasi kartu. Meskipun
terdapat perbedaan tersebut, terdapat beberapa persamaan dalam hal klasifikasi
dasar kategori penentuan skor, seperti lokasi, determinan, kualitas bentuk dan
berbagai rangkuman kuantitatif (Anastasi & Urbina, 2017).
Bentuk yang Tes ini menggunakan sepuluh kartu Rorschach yang memuat cetakan noda tinta
tersedia simetris bilateral
Aspek yang di Respon subjek dan tingkah laku subjek selama mengikuti pelaksanaan tes
ukur
Sajian dan waktu Subjek disajikan satu per satu kartu sesuai dengan urutan baku. Selanjutnya,
penyajian subjek ditanyai mengenai gambaran yang dilihatnya dari kartu tersebut
Tujuan Rorschach adalah salah satu tes untuk mengukur dan memahami berbagai
karakteristik kepribadian, persepsi, dan penyelesaian masalah, termasuk
organisasi pemikiran, akurasi persepsi dan konvensionalitas, citra diri dan
pemahaman orang lain, sumber daya psikologis, skema, dan dinamika (Meyer
& Viglione, 2008).
Validitas dan Validitasnya fokus pada perbedaan empirik dari berbagai poulasi yang berbeda
reliabilitas pula, kemudian reliabilitasnya ketika subjek yang usinya 14 tahun mengalami
Cara perkembangan yang cukup banyak.

pemberian skor Penggunaan warna merupakan hal penting dalam proses skoring. Penggunaan
warna menunjukkan emosi yang dimiliki oleh subjek.
Penormaan tes ini merupakan salah satu hal yang menjadi kekhawatiran.
Penormaan Kemudian, Exner berupaya untuk membentuk penormaan. Akan tetapi,
sejumlah mengkritik hal tersebut karena dianggap cenderung
"overpathologize".
Catatan
tambahan

Daftar pustaka Anastasi, A., & Urbina, S. (2017). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh. Jakarta:
Indeks.
Meyer, G. J., & Viglione, D. J. (2008). An Introduction to Rorschach
Assessment. In Archer, R.P., Smith, S.R. Personality Assessment.(pp.281-336).
New York: Routledge.

Alat Tes Non-Proyektif”


Nama alat tes Edward Personal Preference Schedule (EPPS)
Sejarah Pada tahun 2001, hak penerbitan di seluruh dunia telah dikembalikan kepada
Harcourt Allen L. Edwards Live Trust. Alat tes ini termasuk tes inventori
kepribadian (Safithry, 2018).
Dasar teori Teori tentang kebutuhan dan teori tentang keinginan sosial individu.
Pengembangan Pengembangan sejumlah 15 aitem yang dipasang-pasangankan sehingga subjek
hanya tinggal memilih aitem yang paling cocok dirinya.
Bentuk yang tersedia dalam bentuk buklet yang berisikan 225 pasang aitem terkait 15 aspek
tersedia kepribadian dan juga lembar kerja yang terpisah
Aspek yang di Aspek yang di ukur tersdiri 15 aspek dari teori kebutuhan.
ukur
Sajian dan waktu Tes ini dapat diselesaikan selama ±45 menit yang terdiri dari 225 aitem yang
penyajian berpasang-pasangan.

Tujuan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dimensi perilaku individu seperti


motivasi, preferensi pribadi, dan lain-lain
Validitas dan Hasil dari EPPS memang mendukung asumsi tersebut. Tes ini memberikan
reliabilitas konsistensi dan koefisien test dan re-test
Hasil dari tes ini dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin dan keinginan
sosial individu(Domino & Domino, 2006).
Cara pemberian Pemberian skor pada hasil tes EPPS dapat dilakukan menggunakan dua
skor cara, yaitu cara manual dan menggunakan software EPPS

Penormaan dilakukan dengan cara mengubah raw score menjadi persentil


Penormaan dengan menggunakan norma
Catatan Secara umum, EPPS mulai pudar dan penggunaannya untuk pengetesan sudah
tambahan mulai berkurang meskipun EPPS pernah menempati posisi yang cukup sentral
dan cukup terkenal pada beberapa waktu (Domino & Domino, 2006).
Daftar pustaka Domino, G., & Domino, M. (2006). Psychological Testing: An Introduction
(2th ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

TES BAKAT
Nama alat tes Group Test of Ability
Multidimentional Aptitude Battery-II (MAB-II)
Sejarah Banyak penguji telah lama mencari tes kelompok yang sesuai, dengan
keuntungan yang didapat dari penilaian objektif dan laporan narasi yang
terkomputerisasi, dapat memberikan alternatif yang sama valid dan jauh lebih
murah daripada pengujian individu bagi kebanyakan orang. Akhirnya dibuat
alat tes The Multidimensional Aptitude Battery-II atau MAB-II (Gregory,
2015)
Dasar teori MAB-II dirancang untuk menghasilkan subtes dan faktor-faktor yang sejajar
dengan WAIS-R tetapi menggunakan format pilihan ganda yang mampu
menjadi skor komputer
Pengembangan MAB-II adalah revisi MAB yang relatif kecil, dan fitur teknis dari kedua versi
tersebut hampir identik. Banyak informasi psikometrik tersedia untuk versi
aslinya (Gregory, 2015).
Bentuk yang Bentuk kertas dan pensil dan juga komputer. Terdapat 10 subtes dalam tes
tersedia ini. 5 subtes mengukur aspek verbal yaitu Information, Comprehension,
Arithmetic, Similarities, Vocabulary. Aspek mengukur kinerja yaitu Digit
Symbol, Picture Completion, Spatial, Picture Arrangement, Object Assembly
(Gregory, 2015).
Aspek yang di Aspek yang diukur dalam tes MAB-II ini yaitu aspek Verbal, Kinerja, dan
ukur IQ Skala Penuh (Gregory, 2015).
Sajian dan waktu Peserta ujian hanya diberi waktu tujuh menit untuk mengerjakan setiap subtest.
penyajian Termasuk instruksi, bagian Verbal dan Kinerja MAB-II masing-masing
membutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk dikerjakan (Gregory, 2015).

Tujuan untuk menghasilkan instrumen yang dapat diberikan kepada puluhan atau
ratusan orang oleh satu penguji (dan mungkin beberapa pengawas) dengan
pelatihan minimal (Gregory, 2015).
Validitas dan reabilitas konsistensi internal Verbal, Kinerja, dan IQ Skala Penuh berada di
reliabilitas angka 0,90-an. validitas tes ini bersandar pada kemiripan fisik dan empiris
yang sangat kuat dengan uji induknya, WAIS-R.
Cara pemberian
skor

Penormaan

Catatan
tambahan
Daftar pustaka Gregory, R. J. (2015). Psychological testing: History, principles, and
applications (7th ed.). Illinois: Pearson.

ALAT TES MINAT


Nama alat tes 1. The Strong Interest Inventory
Sejarah Asal mula dan perkembangan SII. Inventori minta ini,yang edisi terakhirnya
diterbitkan pada tahun 1994, memiliki sejarah panjang. ). Ketika pertama kali
diterbitkan pada tahun 1927, Strong Vocational Interest Blank (SVIB)
memperkenalkan dua prosedur utama dalam pengukuran minat pekerjaan.
Dengan demikian, inventori minat ini ada di antara tes-tes pertama untuk
menggunakan penguncian kriteria-kriteria butir soal, yang selanjutnya diikuti
dalam pengembangan inventori kepribadian, seperti MMPI dan CPI.
Dasar teori SII dikembangkan berdasarkan teori vocational development dari Holland.
Holland mengelompokkan minat individual menjadi enam area minat, yang
dikenal dengan RIASEC (Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising,
dan Conventional). Strong menggunakan pandangan Holland bahwa pilihan
vocational individu merupakan ekspresi dari kepribadiannya, yang
disederhanakan oleh Strong menjadi pandangan bahwa tiap individu memiliki
minat yang berbeda, menunjukkan ketertarikannya pada topik tertentu, dan
sejalan dengan hal tersebut mengambil pilihan vocational-nya (Advisor :
2017 ).
Pengembangan ). Menurut Holland orang orang tidak digolongkan secara ketat kedalam salah
satu dari tipe-tipe utama melainkan mereka dicirikan oleh kadar kemiripan
suatu tipe dengan tipe lainnya. Dengan demikian, kombinasi tipe semacam ini,
yang ditata oleh kadar kemiripan, menyediakan banyak pola atau kode untuk
mendeskripsikan berbagai perbedaan individu yang luas ( Anastasi & Urbina,
2017).
Bentuk yang Bentuk yang tersedia terdiri dari beberapa sub sub soal.
tersedia
Aspek yang di Work style, Learning style, Leadership style, Risk Taking, Area minat individu:
ukur Berdasarkan teori dari Holland yang membagi area minat ke dalam enam area
(RIASEC), Ketertarikan personal individu yang dapat menunjangnya untuk
terlibat pada aktivitas kerja.
Sajian dan waktu SII disajikan dalam kisaran waktu 40 jam dengan korespondensi langsung
penyajian antara instruktur dan klien ( Donnay : 1996 ).

Tujuan SII digunakan untuk memudahkan proses assessment terhadap area minat
individu yang dapat mengarahkannya pada pilihan vocational berdasarkan
preferensi pribadinya. Individu dapat menelusuri area minatnya (RIASEC),
pilihan karir, lingkungan pembelajaran yang paling tepat untuk individu, serta
penentuan arah karir kedepannya ( Donnay : 1996 ).

Validitas dan Validitas alat ukur: 0,77 (didukung oleh interkorelasi antar tema area minat)
reliabilitas Reliabilitas alat ukur: 0,74 hingga 0,92 (berdasar pada uji coba reliabilitas test-
retest dan nilai Realiabilitas Alpha-Cronbach)
Cara pemberian Semua skor pada Inventori Strong dilaporkan sebagai skor-skor standar dengan
skor rata-rata (mean) 50 serta SD 10. Untuk tema pekerjaan umum dan skala minat
dasar, sampel normatif yang darinya skor-skor standar dihitung adalah GRS
jenis kelamin yang dipadukan (N=18,951). Akan tetapi baik label interpretif
maupun representasi grafis skor-skor tentang profil ini didasarkan pada norma-
norma jenis kelamin yang sama ( Anastasi & Urbina, 2017).
● General Occupational Themes (menghasilkan norma untuk masing-masing
Penormaan area minat) menggunakan sistem 5 norma (sangat rendah, redah, sedang,
tinggi, sangat tinggi)
● Basic Interest Scales menggunakan sistem 5 norma (sangat rendah, redah,
sedang, tinggi, sangat tinggi)
● Occuaptional Scales menggunakan sistem 3 norma (Tidak mirip, sedang,
mirip)
● Personal style scale menggunakan dua kategori untuk mendeskripsikan
indvidu dengan tiga rangepenilaian ( jelas untuk skor dibawah 45 dan di
atas 55, dan nilai tengah untuk skor antara 45 hingga 55)

Catatan Struktur dan Organisasi SII telah memungkinkan SII dimodifikasi serta
tambahan diperluas dalam cara-cara tertentu melalui revisi yang terus menerus, Inventori
Strong bukanlah perintis dalam bidang pwngukuran minat, inventori ini juga
digunakan paling luas diantara psikolog konseling di Amerika Serikat.
Beberapa instrumen lain telah digunakan sama lama dan hampir luasnya.
Sebagian, perkembangan ini mencerminkan tumbuhnya perhatian pada
penjelajahan karier dan pengakuan bahwa minat memainkan peran kunci dalam
penjelajahan tersebut ( Anastasi & Urbina, 2017).
Daftar pustaka Advisor, J. (2017). Strong Interest Inventory: Profile and Interpretive Report.
CPP.Inc.
Anastasi, A., & Urbina, S. (2017). Tes Psikologi . Jakarta: Indeks.
Donnay, D. A. C., & Borgen, F. H. (1996).Validity, structure, and content of
the 1994 Strong Interest Inventory. Journal of Counseling Psychology.
43(3). 275-291.

Anda mungkin juga menyukai