Anda di halaman 1dari 11

439

HUKUM PASAR MODAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Rochani Urip Salami


Fakultas Hukum Uniersitas Jenderal Soedirman

Abstract

Each state has always tried to promote development, prosperity and prosperity of its people. One
methode that tends to be done by the state is to attract as many foreign investments into the
country. In the Investment Law, there are three principles: First, the rule of law which is
manifested in several important principles such asequal treatment between investment of domestic
and foreign, transparency and accountability; Second, Guarantees against nationalization
affirmation action in the dispute settlement, and Third, Simplification of investment procedures
and licensing service through an integrated one stop mechanism. Economic development is not just
the responsibility of the goverment and its citizens, but also the responsibility of investor.
Arrangements os social responsibility for infestor is the legal basic for investor in caring the
surrounding environment, so with the implementation of social responsibility by companies in a
region, indirectly the company/investors assist in improve the welfare of local communities.

Key words: capital market law, corporate social responsibility, globalization

Abstrak

Setiap negara selalu berusaha meningkatkan pembangunan, kesejahteraan dan kemakmuran


rakyatnya. Salah satu usaha yang cenderung dilakukan oleh negara adalah menarik sebanyak mungkin
investasi asing masuk ke negaranya. Dalam UU Penanaman Modal terdapat tiga prinsip: Pertama,
Kepastian hukum dengan dianutnya beberapa asas penting seperti perlakuan sama antara penanaman
modal dalam dan luar negeri, transparansi dan akuntabilitas; Kedua, Penegasan garansi terhadap
tindakan nasionalisasi dan penyelesaian sengketa; dan Ketiga, Penyerderhanaan prosedur dan
perizinan penanaman modal melalui mekanisme pelayanan terpadu satu pintu serta kemudahan dan
keringanan yang diperlukan. Pembangunan ekonomi bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah
maupun warganya, tetapi juga merupakan tanggung jawab bagi penanam modal. Diaturnya tanggung
jawab sosial bagi penanam modal merupakan dasar hukum bagi penanam modal dalam
memperhatikan lingkungan sekitarnya, sehingga dengan adanya perusahaan di suatu daerah dan
melaksanakan tanggung jawab sosialnya, maka secara tidak langsung perusahaan tersebut/ penanam
modal turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kata kunci: hukum pasar modal, tanggung jawab sosial korporasi, globalisasi

Pendahuluan tumbuhan ekonomi menjadi barometer keber-


Pada prinsipnya, mau tidak mau negara hasilan pembangunan ekonomi suatu negara.2
berkembang akan berhadapan pada suatu kon- Setiap negara selalu berusaha meningkat-
disi dimana pembangunan ekonomi akan lebih kan pembangunan, kesejahteraan dan kemak-
banyak ditentukan oleh mekanisme pasar (mar- muran rakyatnya. Usaha tersebut dilakukan de-
ket rule).1 Pembangunan ekonomi dalam se- ngan berbagai cara yang berbeda antara satu
buah negara pada hakikatnya membutuhkan ti- negara dengan negara lainnya. Salah satu usaha
ga hal, yaitu prediktibilitas, fairness dan efi- yang selalu dilakukan oleh negara adalah mena-
siensi. Peran hukum menjadi sangat penting, rik sebanyak mungkin investasi asing masuk ke
ketika pembangunan memberikan dampak, se- negaranya. Menarik investasi masuk sebanyak
perti pada kesejahteraan ekonomi, dimana per- mungkin ke dalam suatu negara didasarkan pa-

1
Taufik H Simatupang, “Hukum dan Pembangunan Ekono-
2
mi”, Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, Vol. 1 No.1, April Fokky Fuad, “Hukum, Demokrasi dan Pembangunan Eko-
2007, hlm. 20 nomi”, Lex jurnalica, Vol. 5 No. 1, Desember 2007, hlm 9
440 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 11 No. 3 September 2011

da suatu mitos yang menyatakan bahwa untuk sional dapat diciptakan iklim penanaman modal
menjadi suatu negara yang makmur, pemba- yang kondusif, promotif, memberikan kepastian
ngunan nasional harus diarahkan ke bidang hukum, keadilan, dan efisien dengan tetap
industri. Namun demikian, sejak awal negara- memperhatikan kepentingan ekonomi nasional.
negara tersebut telah dihadapkan pada perma- Dasar pemikiran Undang-undang ini ada-
salahan minimnya modal dan teknologi yang lah bahwa investasi merupakan instrumen pen-
merupakan elemen dasar dalam menuju indus- ting pembangunan nasional dan diharapkan da-
trialisasi. Jalan yang ditempuh untuk mengatasi pat menciptakan kepastian berusaha bagi para
masalah tersebut adalah mengundang masuk- penanaman modal dalam dan luar negeri untuk
nya modal asing dari negara-negara maju ke meningkatkan dan melanjutkan komitmennya
dalam negeri. berinvestasi di Indonesia. Hal ini sebagaimana
Perekonomian dunia telah mengalami termaktub dalam pertimbangan UU No. 25 Ta-
globalisasi dan pasar bebas.3 Negara dalam era hun 2007 tentang Penanaman Modal sebagaima-
ekonomi global, ibarat sebuah perusahaan na tersebut di bawah ini.
publik yang dimiliki oleh pemegang saham Pertama, pembangunan ekonomi nasional
dimanapun ia berada. Masuknya modal asing yang berkelanjutan perlu dilaksanakan dengan
bagi perekonomian Indonesia merupakan tun- landasan demokrasi ekonomi untuk mencapai
tutan keadaan baik ekonomi maupun politik tujuan bernegara mewujudkan masyarakat adil
Indonesia. Alternatif penghimpunan dana pem- dan makmur berdasarkan Pancasil dan UUD
bagunan perekonomian Indonesia melalui inves- 1945; kedua, pembangunan ekonomi nasional
tasi modal secara langsung jauh lebih baik di- yang berkelanjutan perlu dilaksanakan dengan
bandingkan dengan penarikan dana internatio- landasan demokrasi ekonomi untuk mencapai
nal lainnya seperti pinjaman luar negeri. Pe- tujuan bernegara mewujudkan masyarakat adil
nanaman modal harus menjadi bagian dari pe- dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
nyelengaraan perekonomian nasional dan di 1945; ketiga, dalam rangka Demokrasi Ekono-
tempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan mi, kebijakan penanaman modal selayaknya
pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan selalu mendasari ekonomi kerakyatan yang me-
lapangan kerja, meningkatkan pembangunan libatkan pengembangan bagi usaha mikro, ke-
ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan cil, menengah, dan koperasi; keempat, bahwa
kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, untuk mempercepat pembangunan ekonomi
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam nasional dan mewujudkan kedaulatan politik
suatu sistem perekonomian yang berdaya saing. dan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan
Hukum penamaman modal mempunyai penanaman modal, baik dalam maupun luar ne-
arti yang sangat penting bagi pembangunan geri; dan kelima, bahwa dalam menghadapi pe-
ekonomi Indonesia, untuk meningkatkan hal rubahan perekonomian global dan keikutserta-
tersebut salah satu upaya adalah penetapan UU an Indonesia dalam berbagai kerja sama inter-
No. 25 Tahun 2007 Tentang Penananam Modal. nasional perlu diciptakan iklim penanaman mo-
Oleh karena itu, dengan adanya Undang-undang dal yang kondusif, promotif, memberikan ke-
tersebut diharapkan menjadi sumber hukum pastian hukum, keadilan, dan efisien dengan
bagi pelaksanaan teknis penanaman modal baik tetap memperhatikan kepentingan ekonomi na-
luar dan dalam negeri. Adanya landasan hukum sional;
tersebut diharapkan dalam menghadapi peru- Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang
bahan perekonomian global dan keikutsertaan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang di
Indonesia dalam berbagai kerja sama interna- angkat oleh dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden, bertugas di bidang kelemba-
3
Imawan Dicky Prasudhi, “Implikasi GATT (General Agree-
gaan untuk melakukan koordinasi pelaksanaan
ment on Tariffs and Trade) Terhadap Perekonomian In- kebijakan penanaman modal, termasuk mem-
donesia”, Hukum dan Dinamika Masyarakat, Edisi April
2006, hlm. 96
buat peta penanaman modal Indonesia, me-
Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial 441

ngembangkan peluang dan potensi di daerah kuat. Hukum pasar modal dapat digolongkan ke
dan mempromosikannya. Pada prinsipnya UU dalam kelompok hukum ekonomi yang khusus
No. 25 Tahun 2007 ini menggantikan UU Nomor dan memiliki sifat universal.5 Kekhususan dari
1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing rezim hukum pasar modal terletak pada kerang-
dan UU Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanam- ka hukum yang sangat dinamis sesuai dengan
an Modal dalam Negeri. Inti dari muatan un- perkembangan pasar. Sementara sifat univer-
dang-undang ini adalah mengatur tata cara pe- salnya disebabkan oleh adanya kesamaan sis-
nanaman modal di Indonesia dalam rangka me- tem dan mekanisme pasar modal yang ada di
numbuhkan dan pemerataan perekonomian. seluruh dunia. Oleh karena itu, penulis tertarik
Undang-undang ini juga memuat bidang untuk membahas mengenai hukum penanaman
yang sebenarnya telah memiliki aturan perun- modal di Indonesia.
dang-undangan sendiri, seperti: Undang-undang
Ketenagakerjaan, Undang-undang Lingkungan Pembahasan
Hidup, Undang-undang Pemerintahan Daerah, Aspek-Aspek Hukum yang Harus Diperhatikan
Undang-undang Perpajakan, Undang-undang Dalam Penanaman Modal Asing di Indonesia
Pokok Agraria, Undang-undang Perseroan Ter- Sistem hukum yang efektif akan memper-
batas dan Undang-undang Pasar Modal. Sehing- luas kesempatan berusaha dan mampu mengun-
ga persoalannya adalah bagaimana pelaksanaan dang investasi asing. Sebaliknya pengalaman
UU Penanam Modal ini dapat berjalan dengan menunjukkan, hukum yang tidak efektif telah
baik jika banyak ketentuan-ketentuan yang menyebabkan kehancuran ekonomi asia yang
bertentangan dengan berbagai Undang-undang pada awalnya disebut sebagai keajaiban.6 Hu-
yang telah memiliki aturan pelaksananya. Wa- kum sangat berpengaruh terhadap perkembang-
laupun di dalam UU Penanaman Modal ini ter- an penanaman modal dalam sutu negara. Oleh
dapat Pasal 39 yang memberikan landasan agar karena itu, hukum harus mengakomodir per-
semua Undang-undang yang berkaitan langsung kembangan dunia usaha secara global. Berbagai
wajib menyesuaikan dengan Undang-undang Pe- studi tentang hubungan hukum dan pembangun-
nanaman Modal. an ekonomi menunjukkan bahwa pembangunan
Pasar modal sebagai instrumen ekonomi ekonomi tidak akan berhasil tanpa pembaruan
menjadi salah satu pilar penting bagi masyara- hukum. Peranan pasar modal bagi pembangun-
kat untuk melakukan investasi dan sekaligus an ekonomi Indonesia, selain sebagai salah satu
sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan- barometer investasi, juga menjadi cermin atas
perusahaan di Indonesia. Pasar modal sebagai tingkat kepercayaan investor asing maupun do-
instrumen keuangan, maka pasar modal hanya mestik.
dapat berkembang dengan baik bila di bangun Efektifitas hukum pasar modal untuk
berdasarkan prinsip wajar, transparan dan menstimulasi perkembangan pasar terletak pa-
aman.4 Prinsip tersebut ditujukan untuk melin- da beberapa faktor,7 yaitu: pembaharuan hu-
dungi kepentingan investor yang dapat melahir- kum yang paralel dengan kepentingan pasar,
kan kepercayaan dalam mekanisme pasar. otoritas yang kuat dengan penegakan hukum
Peranan pasar modal dalam pembangun- pasar modal, dan perlindungan investor. Fak-
an ekonomi, selain sebagai barometer investa- tor yang berhubungan dengan pembaharuan
si, juga menjadi cermin atas tingkat kepercaya- hukum menjadi kunci utama, karena pasar mo-
an pemodal domestik maupun internasional. dal hanya dapat berkembang bila pasar dapat
Sejalan dengan hal itu pula peranan hukum da- menawarkan produk baru yang murah dan
lam perkembangan pasar modal menjadi tolak efisien dalam bentuk efek-efek (saham atau
ukur untuk melahirkan pranata investasi yang
5
Ibid.
6
Zulkarnain Sitompul, “Investasi Asing di Indonesia: me-
4
Indra Safitri, “Peranan Hukum Pasar Modal dalam Per- metik Manfaat Liberalisasi”, Jurnal Legislasi Indonesia,
kembangan Ekonomi Indonesia”, Jurnal Legislasi Indo- Vol 5 No. 2, Juni 2008, hlm.81
7
nesia, Vol. 5 No. 2, Juni 2008, hlm. 1 Indra Safitri, op.cit., hlm. 3
442 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 11 No. 3 September 2011

obligasi). Pembaharuan hukum yang dimaksud Penanaman Modal Asing (PMA) harus di
adalah pembentukan hukum yang nyaman bagi dirikan dalam bentuk perseroan terbatas dan
pasar oleh otoritas pasar yang independen dan berdomisili di Indonesia. Mengenai pendirian
kuat. Dinamika pasar modal menuntut keber- dan pengesahan badan usaha Penanaman Modal
adaan regulator yang mampu memberikan ke- Asing yang berbentuk Perseroan Terbatas dila-
pastian hukum bagi setiap kegiatan di pasar kukan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 Ta-
modal. Pembaharuan hukum akan mendorong hun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bahwa
pasar kearah yang lebih kompetitif dan modern terkait dengan Penanaman Modal Asing, di da-
sehingga berbagai peluang investasi akan men- lam Penjelasan Pasal 8 Ayat 2 Huruf a UU No.
dorong masuknya partisipasi investor yang lebih 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bah-
tinggi. wa pada saat mendiri-kan Perseroan diperlukan
Penanaman modal sebagaimana diatur kejelasan mengenai kewarganegaraan pendi-
dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 25 Tahun 2007 ri. Warga Negara asing atau badan hukum asing
adalah segala bentuk kegiatan menanam mo- diberikan kesempatan untuk mendirikan badan
dal, baik oleh penanam modal dalam negeri hukum Indonesia yang berbentuk Perseroan se-
maupun penanam modal asing untuk melakukan panjang Undang-undang yang mengatur bidang
usaha di wilayah negara Republik Indonesia, usaha Perseroan tersebut memungkinkan.
sedangkan penanaman modal asing adalah ke- Perusahaan penanam modal yang akan
giatan menanam modal untuk melakukan usaha melakukan kegiatan usaha wajib memperoleh
di wilayah negara Republik Indonesia yang izin sesuai dengan ketentuan perundang-un-
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang dangan yang berlaku yang diperoleh melalui pe-
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun layanan terpadu satu pintu. Pelayanan terpadu
yang berpatungan dengan penanam modal da- satu pintu dilakukan dengan tujuan untuk mem-
lam negeri (Pasal 1 angka 3). Dalam hal pena- bantu penanam modal dalam memperoleh ke-
naman modal asing terdapat beberapa aspek mudahan pelayanan perizinan, fasilitas fiskal,
yang harus diperhatikan, yaitu badan hukum, dan informasi mengenai penanaman modal.
fasilitas yang diberikan oleh negara, bentuk Investor asing, untuk menanamkan modal
kerjasama. Berikut akan penulis bahas menge- di Indonesia, harus terlebih dahulu meneliti
nai aspek-aspek tersebut. Daftar Negatif Investasi (DNI) yang berisi sektor
usaha yang tertutup sama sekali terhadap se-
Bentuk Badan Hukum dan Bidang Usaha mua bentuk penanaman modal, hanya tertutup
Bentuk badan usaha bagi penanaman mo- untuk Penanaman Modal Asing, dan yang masih
dal di Indonesia (berdasarkan ketentuan Pasal 5 terbuka dengan persyaratan tertentu. Sebagai-
UU No. 25 Tahun 2007) adalah sebagai berikut. mana diatur dalam Perpres No. 76/2007 ten-
Pertama, Penanaman Modal Dalam Negeri (PM- tang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bi-
DN), dilakukan dalam bentuk badan usaha ber- dang Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan
badan hukum atau usaha perseorangan; kedua, Persyaratan di bidang Penanaman Modal dan
Penanaman Modal Asing (PMA), dilakukan dalam Perpres No. 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bi-
bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan hukum dang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha
Indonesia dan berkedudukan di wilayah Negara yang Terbuka dengan Persyaratan di bidang Pe-
Republik Indonesia; dan ketiga, Penanaman Mo- nanaman Modal. Selain dari yang terdaftar, se-
dal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal mua sektor terbuka untuk investor asing dengan
Asing (PMA) yang berbentuk Perseroan Terba- kepemilikan hingga 100 %. Persetujuan Pena-
tas (PT) dilakukan dengan pengambilan bagian naman Modal Asing akan dikeluarkan oleh Ba-
saham pada saat pendirian perseroan terbatas, dan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di
membeli saham atau melakukan cara lain se- Jakarta.
suai dengan ketentuan peraturan perundang- Pemerintah memberikan fasilitas kepada
undangan. penanam modal yang melakukan penanaman
Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial 443

modal dengan syarat: melakukan perluasan dal untuk memperoleh hak atas tanah, fasilitas
usaha; atau melakukan penanaman modal baru pelayanan keimigrasian dan fasilitas perizinan
dan harus memenuhi salah satu syarat berikut impor.
ini, yaitu: menyerap banyak tenaga kerja; ter- Kemudahan pelayanan dan/atau perizin-
masuk skala prioritas tinggi; termasuk pemba- an hak atas tanah dapat diberikan dan diper-
ngunan infrastruktur; melakukan alih teknologi; panjang di muka sekaligus dan dapat diperbarui
melakukan industri pionir; berada di daerah kembali atas permohonan penanam modal,
terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatas- berupa: pertama, Hak Guna Usaha dapat dibe-
an, atau daerah lain yang dianggap perlu; men- rikan dengan jumlah 95 (sembilan puluh lima)
jaga kelestarian lingkungan hidup; melaksana- tahun dengan cara dapat diberikan dan diper-
kan kegiatan penelitian, pengembangan, dan panjang di muka sekaligus selama 60 (enam pu-
inovasi; bermitra dengan usaha mikro, kecil, luh) tahun dan dapat diperbarui selama 35 (tiga
menengah atau koperasi; atau industri yang puluh lima) tahun; kedua, Hak Guna Bangunan
menggunakan barang modal atau mesin atau dapat diberikan dengan jumlah 80 (delapan pu-
peralatan yang diproduksi di dalam negeri. Ben- luh) tahun dengan cara dapat diberikan dan di-
tuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman perpanjang di muka sekaligus selama 50 (lima
modal antara lain: pertama, pajak penghasilan puluh) tahun dan dapat diperbarui selama 30
melalui pengurangan penghasilan neto sampai (tiga puluh) tahun; dan ketiga, Hak Pakai dapat
tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman diberikan dengan jumlah 70 (tujuh puluh) tahun
modal yang dilakukan dalam waktu tertentu; dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang
kedua, pembebasan atau keringanan bea masuk di muka sekaligus selama 45 (empat puluh lima)
atas impor barang modal, mesin, atau peralat- tahun dan dapat diperbarui selama 25 (dua pu-
an untuk keperluan produksi yang belum dapat luh lima) tahun.
diproduksi di dalam negeri; ketiga, pembebas- Hak atas tanah dapat diberikan dan di-
an atau keringanan bea masuk bahan baku atau perpanjang di muka sekaligus untuk kegiatan
bahan penolong untuk keperluan produksi untuk penanaman modal dapat dilakukan dengan sya-
jangka waktu tertentu dan persyaratan terten- rat penanaman modal yang dilakukan dalam
tu; keempat, pembebasan atau penang-guhan jangka panjang dan terkait dengan perubahan
Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang mo- struktur perekenomian Indonesia yang lebih
dal atau mesin atau peralatan untuk keperluan berdaya saing; penanaman modal dengan ting-
produksi yang belum dapat diproduksi di dalam kat risiko penanaman modal yang memerlukan
negeri selama jangka waktu tertentu; kelima, pengembalian modal dalam jangka panjang se-
penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; suai dengan jenis kegiatan penanaman modal
dan keenam, Keringanan Pajak Bumi dan Ba- yang dilakukan; penanaman modal yang tidak
ngunan, khususnya untuk bidang usaha terten- memerlukan area yang luas; penanaman modal
tu, pada wilayah atau daerah atau kawasan dengan menggunakan hak atas tanah negara;
tertentu. dan penanaman modal yang tidak mengganggu
Pembebasan atau pengurangan pajak rasa keadilan masyarakat dan tidak merugikan
penghasilan badan dalam jumlah dan waktu kepentingan umum. Pemberian dan perpanja-
tertentu hanya dapat diberikan kepada pena- ngan hak atas tanah yang diberikan sekaligus di
naman modal baru yang merupakan industri muka dan yang dapat diperbarui, dapat dihenti-
pionir, yaitu industri yang memiliki keterkaitan kan atau dibatalkan oleh Pemerintah jika per-
yang luas, memberi nilai tambah dan ekster- usahaan penanaman modal menelantarkan ta-
nalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi nah, merugikan kepentingan umum, mengguna-
baru, serta memiliki nilai strategis bagi per- kan atau memanfaatkan tanah tidak sesuai de-
ekonomian nasional. Selain itu, Pemerintah ngan maksud dan tujuan pemberian hak atas
memberikan kemudahan pelayanan dan/atau tanahnya, serta melanggar ketentuan peraturan
perizinan kepada perusahaan penanaman mo- perundang-undangan di bidang pertanahan.
444 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 11 No. 3 September 2011

itu berdiri, dengan memperhatikan aspek tang-


Bentuk kerjasama gung jawab para pihak, adanya efisiensi dalam
Bentuk kerjasama usaha yang dimungkin- operasi usaha, adanya keuntungan yang nyata,
kan dapat dilakukan dalam rangka kegiatan pe- adanya hubungan yang adil diantara para pihak.
nanaman modal asing diantaranya adalah seba- Bahwa dalam rancangan suatu Perjanjian joint
gai berikut. Pertama, Joint Venture merupakan venture, substansi perjanjiannya harus dibuat
suatu usaha kerjasama yang dilakukan antara secara lengkap dan akurat, jangan sampai ter-
penanaman modal asing dengan modal nasional jadi kekosongan hukum karena sangat merugi-
berdasarkan suatu perjanjian/kontrak. Pada kan pihak lokal/Indonesia dimana pihak asing
dasarnya perusahaan joint venture didirikan selalu mencari-cari kelemahan pihak lokal/In-
atas adanya perjanjian antara investor asing donesia. Dewan Stabilitas Ekonomi di Indonesia
dan nasional. Perjanjian kerja sarna ini me- pada 22 Januari 1974 mewajibkan penanaman
muat hak dan kewajiban para pihak. Kedudukan modal asing dalam bentuk Joint Venture.
para pihak dalam kepengurusan ditentukan ber- Kedua, Joint Enterprise merupakan suatu
dasarkan prosentase pemilikan saham perusa- kerjasama antara penanaman modal asing de-
haan. Presentase saham antara investor asing ngan penanaman modal dalam negeri dengan
dan nasional biasanya tidaklah sama. Pada membentuk suatu perusahaan atau badan hu-
umumnya investor nasional adalah pemegang kum yang baru. Dengan pengertian lain, joint
saham minoritas, sedangkan investor asing ada- enterprise8 merupakan suatu bentuk kerjasama
lah mayoritas. Hal ini menyebabkan kelompok yang membentuk suatu badan hukum (perusa-
pemegang saham mayoritas cenderung mengua- haan), yang terbentuk dari perjanjian antara
sai pengelolaan perusahaan joint venture. pemiiik modal asing dan modal nasionai yang
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat modalnya antara lain teridiri dari modal daiam
ditarik kesimpulan sementara bahwa joint ven- nilai rupiah dan modal yang dinyatakan daiam
ture memiliki unsur kerja sama antara pemilik valuta asing
modal asing dan nasional, membentuk perusa- Ketiga, kontrak karya merupakan suatu
haan baru antara pengusaha asing dan nasional bentuk usaha kerjasama antara penanaman
dan didasarkan pada kontraktual atau perjan- modal asing dengan modal nasional, dimana
jian. Akan tetapi tidak semua usaha wajib didi- penanam modal asing membentuk badan hukum
rikan joint venture antara pemilik modal asing Indonesia dan badan hukum ini mengadakan
dengan pemilik modal nasional. Jenis perjanji- perjanjian kerjasama dengan suatu badan hu-
an joint venture antara lain Joint venture do- kum yang mempergunakan modal nasional.
mestik, yang didirikan antara perusahaan yang Keempat, Kontrak Production Sharing merupa-
terdapat di dalam negeri dan Joint venture In- kan perjanjian kerjasama kredit antara modal
ternasional, yang didirikan di Indonesia oleh asing dengan pihak Indonesia yang memberikan
dua perusahaan dimana salah satunya perusa- kewajiban kepada pihak Indonesia untuk meng-
haan asing. ekspor hasilnya kepada Negara pemberi kredit.
Berdasarkan Kebijaksanaan Menteri Ne- Sebelum investor mengajukan permoho-
gara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM me- nan penanaman modal asing harus mempelajari
lalui SK Nomor 15 Tahun 1994 sebagai penjaba- Daftar Negatif Investasi, yaitu daftar yang ber-
ran dari PP No. 20 Tahun 1994 yang menyata- isi keterangan tentang bidang-bidang usaha
kan bahwa untuk investasi di sektor publik, sua- yang tertutup dan yang masih terbuka bagi in-
tu penanaman modal asing wajib melakukan
kerjasama atau usaha patungan (Joint Ventu- 8
Nirwana Ginting, 2008, Perjanjian Kerjasama Modal
re). Umumnya perusahaan patungan dimulai Asing Dan Modal Nasional Berdasarkan Undang-Undang
PMA No.1 Tahun 1967 jo. Undang-Undang No.11 Tahun
dengan suatu perjanjian patungan (Joint Ven- 1970, diakses pada wesite http://library.usu.ac.id/
ture Agreement) yang dibuat antara para pe- index.php/component/journals/index.php?option=com_j
ournal_review&id=4920&task=view tanggal 2 Januari
megang saham menjelang perusahaan patungan 2009
Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial 445

vestor asing (Keppres No. 76 Tahun 2007 dan pok, tetapi juga terhadap lingkungan alam di
Keppres No. 77 tahun 2007). Kemudian diterbit- jagat raya ini. Fenomena ini kemudian melahir-
kan Surat Persetujuan Penanaman Modal (SP. kan tanggung jawab sosial dalam berinvestasi.
PMA). Pihah Investor asing dan pihak Indonesia Ibarat sebuah pisau yang dapat diguna-
membuat Joint Venture dalam rangka memben- kan untuk menyakiti, namun investasi juga da-
tuk badan hukum Indonesia. Kemudian mem- pat digunakan untuk membantu orang. Investasi
buat suatu akta pendirian atau anggaran dasar di pasar modal dapat dimanfaatkan untuk me-
secara notariil yang dibuat sesuai standar per- raih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memi-
aturan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang kirkan orang lain, namun juga dapat dimanfaat-
Perseroan Terbatas. kan untuk mempengaruhi perusahaan agar
Menurut ketentuan UU No. 25 Tahun menjalankan usahanya berdasarkan prinsip-
2007 tentang Penanaman Modal Pasal 33 dan prinsip sosial yang bertanggung jawab. Pende-
Pasal 34 mengatur mengenai sanksi dalam pe- katan investasi yang disebut terakhir ini, atau
nyelenggaraan penanaman modal meliputi san- dikenal dengan istilah Socially Responsible In-
ksi batal demi hukum, sanksi pembatalan kon- vestment (SRI), pada akhirnya bukan saja me-
trak kerja sama, sanksi administratif dan sanksi nyehatkan perekonomian secara keseluruhan,
pidana. Beberapa perubahan dalam UU Penana- namun juga menjaga keberlangsungan sumber-
man Modal ini yaitu: pertama, kepastian hukum sumber daya alam. Sosial responsible investing
dengan dianutnya beberapa asas penting seper- juga dikenal sebagai socially concious atau eti-
ti perlakuan sama antara penanaman modal da- ka investasi, yang menggambarkan strategi in-
lam dan luar negeri, transparansi dan akuntabi- vestasi yang berusaha menekankan pada dua
litas; kedua, penegasan garansi terhadap tin- hal, yaitu mencari keuntungan yang sebesar-
dakan nasionalisasi dan penyelesaian sengketa; besarnya dalam waktu sesingkat-singkatnya dan
dan ketiga, penyerderhanaan prosedur dan per- prinsip sosial.
izinan penanaman modal melalui mekanisme Secara umum SRI didefinisikan sebagai
pelayanan terpadu satu pintu serta kemudahan filosofi investasi yang memasukkan pertimba-
dan keringanan yang diperlukan. Untuk itu ngan etika dan moral disamping pertimbangan
pemerintah di Tingkat Pusat maupun Daerah di- finansial. Pertimbangan etika dan moral terse-
tuntut untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi but mencakup masalah-masalah lingkungan hi-
dengan berbagai langkah debirokratisasi dan dup, hak asasi manusia, dan corporate gover-
penyempurnaan layanan publik baik segi per- nance.
izinan maupun ketentuan pelaksanaan penana- SRI mulai dipraktekkan secara luas sejak
man modal dan usaha agar lebih efisien. dikeluarkannya Undang-undang Dana Pensiun
SRI Inggris (the British SRI Pension Fund Legis-
Tanggung Jawab Sosial Investor (Socially lation) yang berlaku efektif pada tanggal 3 Juli
Responsible Investing) 2000. Undang-undang ini mewajibkan Dana
Sejarah socially responsible investing Pensiun untuk mencantumkan sejauh mana per-
Betapa besar pengaruh dunia bisnis ter- timbangan-pertimbangan sosial, lingkungan dan
hadap denyut nadi perikehidupan masyarakat etika dimanfaatkan dalam berinvestasi, diako-
kian hari kian terasa. Dengan kata lain, ke- modir dalam Statement of Investment Princip-
hadiran rezim investasi mengusung suatu obsesi les (Pernyataan Prinsip Investasi). Termasuk
berupa kehidupan dan taraf hidup yang lebih juga mencantumkan kebijakan pemanfaatan
baik bagi banyak orang. Kekuasaan rezim in- hak yang melekat pada investasi yang dilakukan
vestasi yg begitu dominan, cenderung mengan- (misalkan hak suara pada investasi saham).
dung risiko yang tidak kecil, karena sepak ter- Sejak efektifnya Undang-undang ini, SRI tidak
jang perusahaan yang telah meraksasa akan lagi merupakan pendekatan investasi minor
memberi dampak signifikan terhadap kualitas, yang hanya dilakukan oleh segelintir pemodal,
tidak saja manusia sebagai individu dan kelom- namun sudah berkembang menjadi praktek
446 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 11 No. 3 September 2011

yang umum dilakukan dalam berinvestasi di pa- asisten dosen di Lincoln College, Oxford sambil
sar modal. Semakin banyak investor institusi menyelesaikan gelar sarjananya. Pada tahun
yang menganggap bahwa SRI sudah menjadi 1927, John Wesley berhasil mendapat gelar sar-
bagian dari pendekatan standar dalam mela- jana kemudian diangkat menjadi imam pem-
kukan investasi. bantu ayahnya di Epworth. Salah satu khotbah-
Pada intinya, SRI merupakan prinsip in- nya yang berjudul The Use of Money (peman-
vestasi dimana investor tidak hanya memper- faatan uang anda) menggaris bawahi doktrin
hatikan kemampuan perusahaan untuk mengha- tentang investasi sosial-misalnya dengan tidak
silkan keuntungan tetapi juga kemampuan sum- merugikan tetangga dalam menjalankan praktik
ber-sumber daya perusahaan tersebut, terma- bisnis dan menghindari industri seperti penya-
suk juga cara-cara perusahaan tersebut menja- makan kulit dengan menggunakan tanin dan ba-
lankan usahanya. Oleh karena itu, dapat disim- han kimia yang dapat mencemari sungai.
pulkan sementara bahwa motivasi dalam me- Investasi bertanggung jawab dalam dunia
lakukan SRI adalah bahwa investor dapat ikut modern dimulai pada waktu perang Vietnam.
berpartisipasi dalam usaha mewujudkan dunia Banyak orang pada masa itu yang masih ter-
yang lebih baik tanpa mengorbankan kepenti- ingat atas foto menghebohkan yang dibuat pada
ngan ekonominya. bulan Juni 1972 dimana terlihat pada foto ter-
Sejarah dimulainya investasi bertanggung sebut seorang anak perempuan berusia sembil-
jawab sosial ini mungkin saja berhubungan de- an tahun bernama Phan Thị Kim Phúc yang ber-
ngan banyak sekali orang maupun tempat, na- lari dengan telanjang bulat kearah si fotografer
mun beberapa mempercayai bahwa investasi sambil menjerit dimana punggungnya mengala-
sosial ini dimulai dengan Religious Society of mi luka bakar hebat akibat bom napalm yang
Friends, suatu kelompok denominasi Kristen dijatuhkan ditengah kampungnya. Foto terse-
yang kini dikenal dengan nama Quakers. Pada but menggambarkan kekejaman dari Dow Che-
tahun 1758, pada pertemuan tahunan kelompok mical, yang merupakanb perusahaan pembuat
"Quaker" di Philadelphia mengeluarkan larangan napal, dan hal ini menjadi pemicu protes di
bagi anggotanya untuk terlibat dalam perdaga- berbagai negara terhadap Dow Chemical dan
ngan orang/perbudakan. Lembaga-lembaga ke- perusahaan lainnya yang mengambil keuntung-
agamaan senantiasa menjadi pelopor atas in- an dari perang Vietnam. Pada periode 1970an,
vestasi sosial, dimana salah satu penyebar pola para aktivis investasi sosial ini mengalihkan
pikir "investasi sosial" ini adalah John Wesley perhatiannya pada tenaga nuklir dan emisi gas
(1703-1791),yang merupakan pendiri gereja Me- buang.
thodis dan anak seorang pendeta dari gereja Setelah terjadinya pembunuhan besar-
Anglikan. Ayahnya bernama Samuel Wesley dan besaran terhadap para demonstran berkulit hi-
ibunya adalah Susanna Annesley. John juga me- tam pada 21 Maret 1960 di Sharpe-ville, Afrika
miliki seorang adik yang dilahirkan pada tahun Selatan oleh polisi, maka pada periode 1970-an
1707 (Charles Wesley). John Wesley merupakan hingga awal 1990-an, lembaga-lembaga besar
pengkhotbah dan seorang pemimpin gerakan menghindari investasi pada perusahaan-perusa-
kebangunan rohani di Inggris pada abad ke 18. haan yang berhubungan dengan pemerintahan
Pada waktu berumur 5 tahun, John Wesley me- dan pengambil kebijakan apartheid di Afrika.
ngalami kejadian yang hampir merengut nyawa- Setelah peristiwa pembunuhan besar-besaran di
nya akibat kebakaran rumah pastori ayahnya. Sharpeville tersebut, kelompok internasional
Tahun 1714 Johm masuk ke sekolah Charte- yang menentang apartheid makin menguat. Pa-
house di London. Belajar hingga 1720 kemudian da tahun 1976, Amerika melakukan embargo
pindah ke Universitas Oxford. Tahun 1724, John senjata terhadap Afrika Selatan. Kemudian pa-
Wesley mendapat gelar sarjana muda dan me- da tahun 1971, seorang pendeta yang pada saat
nerima jabatan diaken pada tahun 1725. Selan- itu menjadi anggota dewan pada General Mo-
jutnya pada tahun 1726, John Wesley menjadi tors menuliskan suatu "aturan perilaku" bagi
Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial 447

para praktisi bisnis di Afrika Selatan yang dike- an resolusi. Adapun perusahaan yang dihindari
nal sebagai Prinsip Sullivan. Dengan mengguna- umumnya adalah perusahaan yang bergerak di
kan prinsip ini maka dilakukan upaya untuk bidang perdagangan senjata, tembakau, alko-
mendokumentasikan praktik dari perusahaan- hol, pornografi, serta perusahaan yang secara
perusahaan Amerika di Afrika Selatan. Laporan langsung ataupun tidak mensupport pemerintah
yang dibuat berdasarkan penerapan prinsip Sul- yang menindas hak-hak asasi, seperti Junta
livan menemukan bahwa perusahaan-perusa- Militer di Burma.
haan Amerkia tidak berupaya melakukan per-
baikan atas praktek diskriminasi yang mereka Dasar Hukum Socially Responsible Investing
lakukan di Afrika Selatan. Disebabkan oleh la- di Indonesia
poran ini maka timbulah tekanan politik di ko- Masuknya modal asing bagi perekonomian
ta-kota, negara-negara, kelompok keagamaan, Indonesia merupakan tuntutan keadaan baik
dan dana pensiun dari seluruh negara bagian ekonomi maupun politik Indonesia. Alternatif
Amerika mulai melakukan divestasi investasi penghimpunan dana pembagunan perekonomi-
ataupun menarik investasi dari perusahaan-pe- an Indonesia melalui investasi modal secara
rusahaan yang beroperasi di Afrika Selatan. langsung jauh lebih baik dibandingkan dengan
Selanjutnya arus negatif investasi ini me- penarikan dana international lainnya seperti
maksa suatu kelompok usaha yang mewakili pinjaman luar negeri. Penanaman modal harus
75% dari tenaga kerja Afrika Selatan untuk menjadi bagian dari penyelengaraan perekono-
membuat suatu piagam yang menyerukan peng- mian nasional dan ditempatkan sebagai upaya
akhiran dari apartheid. Sewaktu upaya investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi na-
bertanggung jawab sosial secara sendirian tidak sional, menciptakan lapangan kerja, mening-
mampu mengakhiri apartheid maka mereka katkan pembangunan ekonomi yang berkelan-
memusatkan pendekatannya pada dunia inter- jutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan
nasional guna memberikan tekanan pada komu- teknologi nasional, mewujudkan kesejahteraan
nitas usaha di Afrika Selatan. masyarakat dalam suatu sistem perekonomian
yang berdaya saing.
Pendekatan Socially Responsible Investing Penamaman modal mempunyai arti yang
Beberapa pendekatan SRI yang umum di sangat penting bagi pembangunan ekonomi In-
gunakan adalah negative atau screening app- donesia, untuk meningkatkan hal tersebut salah
roach dimana investor menghindari untuk ber- satu upaya adalah penetapan UU No. 25 Tahun
investasi pada perusahaan yang bergerak di in- 2007 Tentang Penananam Modal. Oleh karena
dustri-industri tertentu, dan positive approach itu, dengan adanya Undang-undang diharapkan
dimana investor mentargetkan untuk berinves- menjadi sumber hukum bagi pelaksanaan bagi
tasi pada perusahaan yang memenuhi kriteria- teknis pelaksanaan penananamam modal bail
kriteria tertentu. Selain itu adapula sharehol- luar dan dalam negeri.
ders activism approach, dimana investor tidak Penanaman modal sebagaimana diatur
menghindari industri tertentu namun berusaha dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 25 Tahun 2007
untuk memanfaatkan hak suaranya dalam me- adalah segala bentuk kegiatan menanam mo-
ngarahkan kebijakan SRI Perusahaan. Namun dal, baik oleh penanam modal dalam negeri
demikian, pendekatan-pendakatan ini yang pa- maupun penanam modal asing untuk melakukan
ling dominan adalah screening approach. Di usaha di wilayah negara Republik Indonesia,
samping screening approach, trend yang sedang sedangkan penanaman modal asing adalah ke-
berkembang adalah bahwa pemegang saham giatan menanam modal untuk melakukan usaha
memanfaatkan hak suaranya untuk menentukan di wilayah negara Republik Indonesia yang di-
arah perusahaan. lakukan oleh penanam modal asing, baik yang
Secara umum aktivitas pemegang saham menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
dibagi menjadi: publisitas, dialog, dan pengaju-
448 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 11 No. 3 September 2011

yang berpatungan dengan penanam modal da- Selain itu, tanggung jawab sosial juga te-
lam negeri (Pasal 1 angka 3). lah diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang
Undang-undang Penanaman Modal ini Perseroan Terbatas Pasal 74 ayat (1) yang me-
juga telah mengatur tentang SRI, yaitu dalam negaskan bahwa perseroan yang menjalankan
Pasal 15, yang dirumuskan sebagai berikut: kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkait-
Setiap penanam modal berkewajiban: an dengan sumber daya alam, wajib melaksa-
a. menerapkan prinsip tata kelola per- nakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
usahaan yang baik; Dalam hal ini hukum tidak hanya berfungsi un-
b. melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan; tuk ketertiban umum, tetapi juga menjaga sus-
c. membuat laporan tentang kegiatan tainability, yaitu keberlangsungan hidup umat
penanaman modal dan menyampai- manusia sebagai tertib moral yang lebih ting-
kannya kepada Badan Koordinasi Pe- gi.10
nanaman Modal; Pengaturan tentang tanggung jawab so-
d. menghormati tradisi budaya masyara-
kat sekitar lokasi kegiatan usaha pena- sial ini, telah mewajibkan industri atau korpo-
naman modal; dan rasi-korporasi untuk melaksanakannya. Tang-
e. mematuhi semua ketentuan peraturan gung jawab sosial merupakan salah satu prinsip
perundang-undangan.” dalam good corporate governance (transparan-
si, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
Berdasarkan rumusan tersebut, setiap investor
serta kesetaraan dan kewajaran).11 Pembangu-
berkewajiban untuk melaksanakan tanggung ja-
nan suatu negara tidak hanya tanggung jawab
wab sosial perusahaan serta menghormati tra-
pemerintah dan industri saja. Diperlukan kerja-
disi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan
sama dengan seluruh masyarakat untuk mencip-
usaha penanaman modal. Tanggung jawab so-
takan kesejahteraan sosial dan pengelolaan
sial perusahaan adalah tanggung jawab yang
kualitas hidup masyarakat. Perusahaan berpe-
melekat pada setiap perusahaan penanaman
ran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
yang sehat dengan mempertimbangkan faktor
serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkung-
lingkungan hidup. Saat ini dunia usaha tidak
an, nilai, norma, dan budaya masyarakat se-
hanya memperhatikan keuntungan yang dida-
tempat (Penjelasan Pasal 15 huruf b UU No. 25
patkan, namun juga harus memperhitungkan
Tahun 2007). Hal ini merupakan suatu komit-
aspek sosial, dan lingkungan. Ketiga elemen ini-
men berkelanjutan yang dilakukan oleh dunia
lah yang kemudian bersinergi membentuk kon-
usaha untuk bertindak etis dan memberikan
sep pembangunan berkelanjutan.
kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari
komunitas setempat ataupun masyarakat luas,
Penutup
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pe-
Simpulan
kerjanya beserta seluruh keluarganya.9 Terha-
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di
dap pelanggaran ketentuan tanggung jawab
tarik suatu simpulan, bahwa terdapat perubah-
sosial ini, investor diancam dengan sanksi be-
an fundamental dalam undang-undang penana-
rupa: peringatan tertulis, pembatasan kegiatan
man modal, yaitu: pertama, kepastian hukum
usaha, pembekuan kegiatan usaha dan/atau fa-
dengan dianutnya beberapa asas penting seper-
silitas penanaman modal; atau pencabutan ke-
giatan usaha dan/atau fasilitas penanaman mo-
10
dal (Pasal 34) Tri Harnowo, “Regulasi Corporate Sosial Responsibility
Sebagai Penjamin Keberlangsungan Kehidupan”, PBH
Newsletter No. 71, Desember 2007, hlm. 7;Diana Halim
9
Jamin Ginting, “Tinjauan Yuridis Terhadap Corporate So- Koentjoro, “Penegakan Hukum dan Pertumbuhan Ekono-
cial Responsibility (CSR) Dalam Good Corporate Gover- mi di Indonesia”, Gloria Juris, Vol. 6 No. 2, Mei-Agustus
nance (GCG)”, Lex Jurnalica, Vol. 5 No. 1, Desember 2006, hlm. 172
11
2007, hlm. 39; Sukarmi, “Tanggung Jawab Sosial Per- Charolinda, “Pengembangan konsep Community Develop-
usahaan (Corporate Social Responsibility) dan Iklim Pena- ment Dalam Kerangka Pelaksanaan Corporate Sosial Res-
naman Modal di Indonesia”, Jurnal Legislasi Indonesia ponsibility”, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-
Vol. 5 No. 2, Juni 2008, hlm. 13 36 No. 1, Januari-Maret 2006, hlm. 89
Hukum Pasar Modal dan Tanggung Jawab Sosial 449

ti perlakuan sama antara penanaman modal da- Ginting, Nirwana. 2008. Perjanjian Kerjasama
lam dan luar negeri, transparansi dan akuntabi- Modal Asing Dan Modal Nasional Berda-
litas; kedua, penegasan garansi terhadap tin- sarkan Undang-Undang PMA No.1 Tahun
1967 jo. Undang-Undang No. 11 Tahun
dakan nasionalisasi dan penyelesaian sengketa; 1970. Diakses pada wesite http://library.
dan ketiga, Penyerderhanaan prosedur dan per- usu.ac.id/index.php/component/journals
izinan penanaman modal melalui mekanisme /index.php?option=com_journal_review&i
pelayanan terpadu satu pintu serta kemudahan d=4920&task=view tanggal 2 Januari 2009
dan keringanan yang diperlukan. Harnowo, Tri. “Regulasi Corporate Sosial Res-
Pembangunan ekonomi bukanlah hanya ponsibility Sebagai Penjamin Keberlang-
sungan Kehidupan”. PBH Newsletter No.
tanggung jawab pemerintah maupun warganya,
71, Desember 2007;
tetapi juga merupakan tanggung jawab bagi pe-
Koentjoro, Diana Halim. “Penegakan Hukum
nanam modal. Diaturnya tanggung jawab sosial
dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”.
bagi penanam modal merupakan dasar hukum Gloria Juris, Vol. 6 No. 2, Mei-Agustus
bagi penanam modal dalam memperhatikan 2006;
lingkungan sekitarnya, sehingga dengan adanya Prasudhi, Imawan Dicky. “Implikasi GATT (Ge-
perusahaan di suatu daerah dan melaksanakan neral Agreement on Tariffs and Trade)
tanggung jawab sosialnya, maka secara tidak Terhadap Perekonomian Indonesia”. Hu-
langsung perusahaan tersebut/penanam modal kum dan Dinamika Masyarakat, Edisi April
2006;
turut membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat. Safitri, Indra. “Peranan Hukum Pasar Modal da-
lam Perkembangan Ekonomi Indonesia”.
Jurnal Legislasi Indo-nesia, Vol. 5 No. 2,
Daftar Pustaka Juni 2008;
Charolinda. “Pengembangan Konsep Community Simatupang, Taufik H. “Hukum dan Pembangu-
Development dalam Kerangka Pelaksana- nan Ekonomi”. Jurnal Ilmiah Kebijakan
an Corporate Sosial Responsibility”. Jur- Hukum, Vol. 1 No.1, April 2007;
nal Hukum dan Pembangunan Tahun ke- Sitompul, Zulkarnain. “Investasi Asing di Indo-
36 No. 1, Januari-Maret 2006; nesia: Memetik Manfaat Liberalisasi”,
Fuad, Fokky. “Hukum, Demokrasi dan Pemba- Jurnal Legislasi Indonesia, Vol 5 No. 2.
ngunan Eko-nomi”. Lex Jurnalica, Vol. 5 Juni 2008;
No. 1, Desember 2007; Sukarmi. “Tanggung Jawab Sosial Per-usahaan
Ginting, Jamin. “Tinjauan Yuridis Terhadap (Corporate Social Responsibility) dan Ik-
Corporate Social Responsibility (CSR) da- lim Penanaman Modal di Indonesia”. Jur-
lam Good Corporate Governance (GCG)”. nal Legislasi Indonesia Vol. 5 No. 2, Juni
Lex Jurnalica, Vol. 5 No. 1, Desember 2008.
2007;

Anda mungkin juga menyukai