Anda di halaman 1dari 4

Pengetahuan tentang bank

Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998

Bank adalah sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat kembali dalam bentuk kredit dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jenis bank

1. Berdasarkan fungsinya terdiri dari :

a) Bank Sentral, yaitu lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan
alat pembayaran yang syah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bank sentral adalah bank
yang didirikan berdasarkan UU No 13 tahun 1968, yang memiliki tugas melaksanakan
dan menerapkan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga sistem pembayaran. Contoh:
Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak
lain, bertugas mengatur kebijakan dalam bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan
perekonomian di Indonesia. UU yang mengtur sbb: UU No.13 Tahun 1968, UU No.23
Tahun 1999, UU No.2 Tahun 2008 dan UU No.6 Tahun 2009.

b) Bank Umum (commercial bank), yaitu bank yang fungsinya menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dan memberi kredit kepada masyarakat dan memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran, baik secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah. Contoh: Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Muamalat, dll.

c) Bank umum yang khusus untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang,
pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan
ekonomi lemah, pengusaha kecil. Contoh: BUKOPIN.

d) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (giro). Contoh: BPR Karyajatnika Sadaya
(BPR KS).

2. Berdasarkan kepemilikannya:

a. Bank Umum Milik Negara (BUMN), yaitu bank dimana modalnya dominan
dimiliki pemerintah. Contoh: BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN.

b. Bank Swasta nasional, yaitu bank dimana seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki swasta nasional. Contoh: BCA, Bank Artha Graha
c. Bank Campuran (joint bank), yaitu bank yang didirikan bersama –sama oleh satu
atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI atau
Badan Hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang berkedudukan di luar. Contoh:
Bank Woori Saudara (Korea dan Indonesia), Bank Sumitomo (Jepang dan
Indonesia).
d. Bank Asing, yaitu bank yang kepemilikannya adalah pihak luar negeri, atau bank
cabang dari luar negeri baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Contoh: City
Bank (Amerika), ABN AMRO bank (Belanda), Bank of Tokyo (Jepang)
e. Bank Milik Koperasi, yaitu bank dimana sahamnya/modalnya dimiliki badan hukum
koperasi. Contoh: BUKOPIN (bank umum koperasi Indonesia).

3. Jenis bank Berdasarkan Kegiatannya,

a. Corporate bank, yaitu bank yang pelayanannya berskala besar, Contoh: BCA, BNI,
b. Retail bank, yaitu bank yang pelayanannya berskala kecil,

c. Retail Corporate bank, bank yang pelayanan berskala besar dan kecil, Contoh: BNI,
BRI, BCA, Bank Mandiri, Bank Permata, dll.

4. Berdasarkan status dan kedudukannya

a. Bank Devisa, yaitu bank yang kegiatan usahanya dapat melaksanakan transaksi
dalam valuta asing, baik dalam menghimpun dana penyaluran dana, serta dalam
pemberian jasa-jasa keuangan. Berarti bank devisa dapat melayani secara langsung
transaksi dalam skala internasional, misalnya: export- import, transfer ke LN,
pembayaran L/C. Contoh: BNI 46, BRI, BCA, BJB Banten.

b. b. Bank Non Devisa, yaitu bank umum yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa dan hanya dapat melayani transaksi-
transaksi di dalam negeri (domestik). Contoh: Bank Fama.

5. Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya.

a. Bank konvensional, yaitu bank yang operasionalnya menerapkan metode bunga sesuai
dengan kebijakan bank karena telah dipakai sejak awal.

b. Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariat Islam.

Fungsi bank (umum)

1. Penghimpunan dana (funding)

2. Penyaluran dana (lending)

3. Pelayanan jasa keuangan (Servises), misalnya: transfer, inkaso, BI-RTGS, ATM, e-


banking.
Fungsi bank (khusus)

1. Agent of Trust, yaitu lembaga yang berlandaskan kepercayaan. Dasar utama kegiatan
perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun
penyaluran dana.

2. Agent of development, lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi


di suatu negara.

3. Agent of Service, yaitu lembaga yang memberikan pelayanan jasa perbankan dalam
bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat, seperti: transfer, inkaso, kartu debit,
kartu kredit, BI-RTGS, ATM, e-banking.

Peranan bank dalam sistem Keuangan

1. Pengalihan aset (Asset Transmutation), yaitu pengalihan dana atau aset dari unit
surplus (lender) ke unit defisit (borrower). Dalam hal ini sumber dana yang diberikan
kepada pihak peminjam berasal dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka
waktunya dapat diatur sesuai keinginan pemilik dana.

2. Transaksi (Transaction), yaitu memberikan kemudahan kepada pelaku ekonomi


untuk melakukan transaksi keuangan. Tabungan,giro, deposito, pemberian kredit,
transfer, e-banking, memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

3. Likuiditas (Liquidity), penjaga likuiditas masyarakat, dengan membantu aliran


likuiditas/dana dari unit surplus kepada unit defisit. Unit surpus menempatkan dana
yang dimiliki dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan produk lainnya kemudian
disalurkan dalam bentuk kredit pada unit defisit. Dengan demikian bank memberikan
fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan
menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan. 4. Efisiensi (Efficiency)
atau broker, yaitu bank berperan untuk menjembatani dua pihak (pihak peminjam dan
investor) yang saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak
sempurna sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.
4. Efisiensi (Efficiency) atau broker, yaitu bank berperan untuk menjembatani dua
pihak (pihak peminjam dan investor) yang saling berkepentingan untuk menyamakan
informasi yang tidak sempurna sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai