Dosen Pengampu :
Ketut Espana Giri, S.ST., M.Kes
Disusun Oleh :
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Umum
Bayi Baru Lahir ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Pengantar Asuhan Kebidanan
. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep
Umum Bayi Baru Lahir bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen, selaku pembimbing yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
BAB I................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3
BAB II .............................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir .................................................................................... 4
2.2 Tujuan Asuhan Bayi Baru Lahir ............................................................................. 4
2.3 Jadwal Pemeriksaan Bayi Baru Lahir ..................................................................... 5
2.4 Program Pemerintah dalam Asuhan Bayi Baru Lahir ............................................ 6
BAB III ........................................................................................................................... 12
PENUTUP ...................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
3.2 Saran ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi bayi baru lahir
2. Mengetahui tujuan asuhan bayi baru lahir
3. Mengetahui jadwal pemeriksaan bayi baru lahir
4. Mengetahui program yang dirancang pemerintah dalam asuhan bayi baru lahir.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari
2.500 gram (Prawirohardjo, 2009). Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang satu jam
setelah lahir (Depkes RI, 2008). Menurut WHO telah mengganti istilah preterm baby
dengan low birth weight baby pada tahun 1961, karena tidak semua bayi lahir di bawah
2.500 gram adalah bayi preterm (Cunningham, 2010).
4
perlindungan termal, merawat tali pusat, inisiasi meyusu dini, pencegahan perdarahan,
pencegahan infeksi mata, pemberian imunisasi Hepatitis B, pemberian ASI selanjutnya,
pemeriksaan BBL, metode kangguru, pemeriksaan fisik secara sistematis head to toe.
Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan di
dekat ibunya dalam ruangan yang sama.
Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan
ibunya atau di ruangan khusus.
Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
5
2.4 Program Pemerintah dalam Asuhan Bayi Baru Lahir
A. “PROGRAM JALIN”
Pada Hari Ibu 22 Desember 2017, Indonesia dan Amerika Serikat mengumumkan
peluncuran program baru yaitu “Jalin” yang akan dilaksanakan selama lima tahun dengan
dana 55 juta dolar untuk membantu menyelamatkan jiwa ibu dan bayi baru lahir dari
kelompok tidak mampu dan rentan di Indonesia. Melalui Jalin, Badan Pembangunan
Internasional AS (USAID) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes)
akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas
kesehatan pemerintah dan swasta.
Jalin adalah kegiatan perdana USAID/Indonesia di bidang kesehatan ibu dan bayi
baru lahir (Maternal & Newborn Health/MNH). Jalin dilaksanakan untuk berkontribusi
terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, melalui pemberian dukungan
yang dapat mempercepat laju peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
khususnya bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan. Pendekatan USAID
Jalin yang selalu dilakukan dengan upaya penajaman dan iterasi secara berkelanjutan
sejalan dengan implementasi kegiatan, sehingga menjadikan kegiatan Evaluasi
Perkembangan sangat relevan untuk dilakukan
Selain itu Jalin akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem
rujukan medis dan bekerja sama dengan para profesional kesehatan di sektor publik
maupun swasta, penyedia jasa asuransi, dan penyusun kebijakan agar lebih responsif
terhadap kebutuhan pasien. Untuk menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir,
koordinasi lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, masyarakat dan sektor swasta
harus memainkan peran penting. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk
bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat
yang sehat dan sejahtera. Pelaksana Tugas Duta Besar AS, Kimberly Kelly mengatakan
pada Hari Ibu tahun ini, Amerika Serikat dengan bangga mengumumkan satu kemitraan
baru dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir. Bersama-sama kita akan memobilisasi pembiayaan publik dan swasta untuk
menyediakan pelayanan kesehatan dan solusi untuk ibu dan bayi baru lahir yang cepat,
efisien dan berkualitas tinggi. “Dengan memastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir sehat,
kita memperkuat keluarga dan membangun masyarakat yang lebih tangguh dan
sejahtera,” kata Kelly.
6
1. Penilaian terhadap prinsip kerja inti dan bidang teknis dari USAID Jalin
2. Pengukuran terhadap manajemen proyek, hubungan antara pemangku
kepentingan dan kemitraan
3. Pemantauan terhadap dinamika lingkungan kegiatan MNH di Indonesia
4. Penyampaian rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti secara tepat waktu, guna
meningkatkan efektivitas pengelolaan proyek
Penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir terus menjadi prioritas utama
Pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun
2015-2019 dan berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
khususnya kesehatan ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2030. Meskipun Pemerintah
Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan selama 20 tahun terakhir, tapi target
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir masih perlu dicapai.
Melalui Jalin, Indonesia dan Amerika Serikat akan bekerjasama untuk menyediakan
layanan perawatan dan kesehatan yang lebih baik untuk para ibu dan bayi baru lahir dan
karenanya, memperkuat keluarga dan masyarakat Indonesia.
Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 53 tahun 2014
tentang pelayanan kesehatan neonatal pada bayi baru lahir, dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan neonatal kepada bayi baru lahir tertuang dalam Pasal 2, 3, 4, 5, dan 6. Dengan
adanya pelayanan kesehatan neonatal kepada bayi baru lahir tersebut, maka diharapkan
bidan dapat memberikan pelayanan kesehatan neonatal secara merata kepada bayi baru
lahir. Adapun perawatan atau asuhan pada bayi baru lahir yaitu :
Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan
atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun
beberapa saat setelah lahir. Beberapa mikroorganisme harus diwaspadai karena dapat
ditularkan lewat percikan darah dan cairan tubuh misalnya virus HIV, Hepatitis B dan
Hepatitis C. Sebelum menangani BBL, pastikan penolong persalinan telah melakukan
upaya pencegahan infeksi berikut:
7
Persiapan Tempat Gunakan ruangan yang hangat dan terang, siapkan
tempat resusitasi yang bersih, kering, hangat, datar, rata dan cukup keras,
misalnya meja atau dipan.
2. Penilaian Awal
Saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBL, belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan
kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami hipotermia. Bayi dengan
hipotermia, berisiko tinggi untuk mengalami sakit berat atau bahkan kematian.
BBL dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :
8
Ruang bersalin yang hangat Suhu ruangan minimal 25°C. Tutup semua pintu
dan jendela.
Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada atau perut ibu.
Luruskan dan usahakan ke dua bahu bayi menempel di dada atau perut ibu.
Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat yang sama dan pasang topi
di kepala bayi.
Memotong dan Mengikat Tali Pusat Klem, potong dan ikat tali pusat dua
menit pasca bayi lahir.Penyuntikan oksitosin pada ibu dilakukan sebelum tali
pusat dipotong.
Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga kepada ibu dan
keluarganya.
Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat
mengering dan terlepas sendiri.
Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun
dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali
pusat, tampak nanah atau berbau.
9
5. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai
menyusu setidaknya 1 jam atau lebih bila bayi baru menemukan puting
setelah 1 jam.
Bila bayi harus dipindah dari kamar bersalin sebelum 1 jam atau sebelum
bayi menyusu, usahakan ibu dan bayi dipindah bersama dengan
mempertahankan kontak kulit ibu dan bayi.
Jika bayi belum menemukan puting ibu - IMD dalam waktu 1 jam, posisikan
bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit
selama 30-60 menit berikutnya.
Tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Bayi harus selalu dalam
jangkauan ibu 24 jam dalam sehari sehingga bayi bisa menyusu sesering
keinginannya.
6. Pencegahan Perdarahan
Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna, maka
semua bayi akan berisiko untuk mengalami perdarahan tidak tergantung apakah
bayi mendapat ASI atau susu formula atau usia kehamilan dan berat badan pada
saat lahir. Perdarahan bisa ringan atau menjadi sangat berat, berupa perdarahan
pada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ataupun perdarahan intrakranial. Untuk
mencegah kejadian tersebut , maka pada semua bayi baru lahir, apalagi Bayi Berat
Lahir Rendah diberikan suntikan vitamin K1 (Phytomenadione) sebanyak 1 mg
dosis tunggal, intra muskular pada antero lateral paha kiri. Suntikan Vitamin K1
dilakukan setelah proses IMD dan sebelum pemberian imunisasi hepatitis B
Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah
proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir. Pencegahan
infeksi mata dianjurkan menggunakan salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.
10
8. Pemberian Imunisasi
9. Pemberian Identitas
Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda
pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari
tertukarnya bayi, sebaiknya dilakukan segera setelah IMD. Gelang pengenal
berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir dan jenis kelamin. Apabila
fasilitas memungkinkan juga dilakukan cap telapak kaki bayi pada rekam medis
kelahiran. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
menyatakan bahwa setiap anak berhak atas identitas diri.
Hari pertama kelahiran bayi sangat penting. Banyak perubahan yang terjadi
pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan
di luar rahim. Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika
terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam
pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat
dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus pertama di luar
rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Tujuan asuhan pada bayi baru lahir,
yaitu untuk deteksi dini adanya komplikasi, meningkatkan kesehatan bayi baru lahir,
mendeteksi kelainan yang perlu diberikan tindakan segera serta kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran dengan melakukan asuhan
berupa penilaian bayi baru lahir segera setelah lahir, perlindungan termal, merawat tali
pusat, inisiasi meyusu dini, pencegahan perdarahan, pencegahan infeksi mata,
pemberian imunisasi Hepatitis B, pemberian ASI selanjutnya, pemeriksaan BBL,
metode kangguru, pemeriksaan fisik secara sistematis head to toe. Pemeriksaan BBL
bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi. Risiko terbesar
kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama
24 jam pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama
dengan ibunya, oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu
atau keluarga dapat mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa. Pemerintah
merancang beberapa program untuk bayi baru lahir seperti program JALIN dan
Pelayanan Neonatal Esensial untuk menekan angka kematian BBL.
3.2 Saran
Bayi baru lahir sangat rentan terkena infeksi karena masih dalam kondisi yang
sensitive, dengan demikian penanganan yang dilakukan atau asuhan yang diberikan harus
sesuai dengan prosedur. Pemerintah seharusnya membuat rancangan program baru untuk
asuhan bayi baru agar kedepan jauh lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahr Berbasis
Perlindungan Anak. https://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/panduan-yankes-
bbl-berbasis-perlindungan-anak.pdf ( diakses pada tanggal 20 Mei 2021)
Lubis, E. 2019. "Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
NY.RA Di Puskesmas Amplas Kecamatan AMmplas Kota Madya Medan Tahun
2018".
http://repo.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1001/1/LTA%20ERNA%2
0WATI%20NIM%20P07524117110%20PDF.pdf (diakses tanggal 20 Mei 2021 pukul
09.03 WITA).
13