Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATERI

Nama : Maulida Fujiani Illahi Dosen Pengampu : Euis Puspitasari, S.E, M.Pd

NIM : 1908104131 Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

Semester : III/Tadris IPS D Bentuk Tugas : Individu/Mandiri

SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. Pengertian Sistem Ekonomi Menurut para Ahli


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara.
Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing
negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara
yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian
memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi
besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat
berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem
kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu
sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan
kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi
lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan
mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma
yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang
dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara toritis,
pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau
cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi.
B. Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
- Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
- Mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
- Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota
masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan
- Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan
dengan baik.

C. Penerapan Sistem Ekonomi Dualisme


Dualisme merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi
pembangunan, terutama kalau kita membicarakan kondisi sosial ekonomi. Konsep ini
menunjukan adanya perbedaan antara bangsa-bangsa kaya dan miskin, dan perbedaan
antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. Dualisme artinya
bahwa dalam waktu yang sama di dalam masyarakat terdapat dua gaya social yang
jelas berbeda satu sama lain, dan masing – masing berkembang secara penuh serta
saling mempengaruhi.. Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua
substansi.. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme
mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik. Gagasan tentang
dualisme jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles . Plato
dan Aristoteles berpendapat, dengan alasan berbeda, bahwa "kecerdasan" seseorang
(bagian dari pikiran atau jiwa) tidak bisa diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik.
Versi dari dualisme yang dikenal secara umum diterapkan oleh René Descartes
(1641), yang berpendapat bahwa pikiran adalah substansi nonfisik.
Dualisme merupakan suatu konsep yang sering di bicarakan dalam ekonomi
pembangunan. Konsep dualisme ini memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
1) Dua keadaan yang berbeda di mana satu keadaan bersifat “superior” dan
keadaan lainya bersifat “inferior” yang bisa hidup berdampingan pada ruang
dan waktu yang sama. Misalnya hidup berdampingannya antara metode
produksi moderen di perkotaan dengan metode produksi tradisional di
pedesaan, antara orang kaya berpendidikan tinggi dengan orang miskin yang
tidak berpendidikan sama sekali, antara negara-negara industri yang kuat dan
kaya dengan negara-negara lemah. Semua itu merupakan penjelmaan dari
keadaan yang dualistis.
2) Kenyataan hidup berdampingannya dua keadaan yang berbeda tersebut
bersifat kronis dan bukan tradisional. Perberdaan tersebut bukan merupakaan
fenomena yang sementara, yang akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan
berjalannya waktu. Misalnya, hidup berdampingan antara kemakmuran
dengan kemiskinan secara internasional bukanlah suatu fenomena yang
sederhana yang bisa hilang karena proses waktu semata.
3) Derajat superioritas atau inferioritas itu tidak menunjukkan kecenderungan
yang sementara, bahkan terus meningkat. Misalnya, perbedaan produktivitas
antara industri-industri di negara maju dengan di NSB tampak semakin besar
dari tahun ke tahun.
4) Keterkaitan antara unsur superior dengan unsur inferior tersebut menunjukkan
bahwa keberadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil sekali atau
bahkan tidak berpengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur
inferior. Bahkan kenyataannya, unsur yang superior tersebut sering kali justru
menyebabkan timbulnya kondisi keterbelakangan (under development).

Dualisme terkait sekali dengan adanya dua kekuatan berbeda yang hidup
berdampingan dalam waktu yang sama. Dalam uraian diatas telah dijelaskan
mengenai beberapa jenis dualisme yang berkembang dalam NSB. Mulai dari
sistem sosial, ekologis, teknologi, finansial sampai regional, semuanya di
pengaruhi oleh sistem dualisme ini.Akibat adanya dua unsur yang berbeda, tidak
dapat dipungkiri bahwa dualisme ini memberikan efek yang negatif dalam
perekonomian yang perkembangannya masih belum begitu tinggi. Seperti halnya
pada negara yang sedang berkembang. Sebagian besar kegiatan-kegiatan
ekonomi pada negara berkembang masih dilaksanakan dengan menggunakan
teknik-teknik yang sederhana dan tradisional. Konsep tradisional ini tentunya
akan membawa dua dampak yang mendasar dalam sistem perekonomian serta
sistem sosial yang ada pada masyarakat. Pertama, dengan sistem yang masih
tradisional produktivitas yang dihasilkan akan rendah. Kedua, terbatasnya usaha
yang menuju ke arah pembaharuan atau perubahan. Adanya sikap takut akan
pembaharuan, akan mengakibatkan produktivitas yang rendah tidak akan
mengalami perubahan dari masa ke masa. Hal ini akan membawa dampak yang
kurang baik terhadap mekanisme pasar, atau yang biasa kita sebut dengan ketidak
sempurnaan pasar.

D. Penerapan Sistem Ekonomi sosialis di Indonesia


Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peran penting dalam mengatur perekonomian di suatu negara.

Adapun manfaat dari sistem ekonomi sosialis adalah;

 Efisiensi Ekonomi Yang Lebih Besar


Efisiensi ekonomi di bawah sosialisme lebih besar daripada di bawah
kapitalisme. Alat produksi dikendalikan dan diatur oleh otoritas perencanaan pusat
menuju tujuan yang dipilih. Otoritas perencanaan pusat membuat survei sumber daya
yang mendalam dan memanfaatkannya dengan cara yang paling efisien.

 Kesejahteraan Lebih Besar karena Ketimpangan Penghasilan

Dalam ekonomi sosialis, ketimpangan pendapatan lebih kecil jika


dibandingkan dengan ekonomi kapitalis karena tidak adanya kepemilikan pribadi alat-
alat produksi, akumulasi modal swasta, dan keuntungan pribadi. Semua warga negara
bekerja untuk kesejahteraan negara dan masing-masing dibayar remunerasinya sesuai
dengan kemampuan, pendidikan dan pelatihannya. Semua sewa, bunga, dan
keuntungan dari berbagai sumber masuk ke negara yang membelanjakannya untuk
kesejahteraan publik dalam menyediakan pendidikan gratis, perumahan murah dan
menyenangkan, fasilitas kesehatan umum gratis, dan jaminan sosial bagi rakyat.

 Tidak Adanya Praktik Monopoli


Keuntungan lain dari sosialisme adalah bahwa ia bebas dari praktik monopoli
yang dapat ditemukan dalam masyarakat kapitalis. Karena di bawah sosialisme semua
alat produksi dimiliki oleh negara, persaingan dan monopoli dihilangkan. Eksploitasi
oleh monopoli tidak ada. Alih-alih monopoli swasta, ada monopoli negara dari sistem
produktif tetapi ini dioperasikan untuk kesejahteraan rakyat. Di pabrik-pabrik milik
negara, komoditas yang bermanfaat secara sosial diproduksi dengan kualitas tinggi
dan harganya juga masuk akal.
 Tidak Ada Fluktuasi Bisnis
Ekonomi sosialis bebas dari fluktuasi bisnis. Ada stabilitas ekonomi karena
produksi dan konsumsi barang dan jasa diatur oleh otoritas perencanaan pusat sesuai
dengan tujuan, target dan prioritas dari rencana tersebut. Jadi tidak ada kelebihan atau
pengangguran seperti kelebihan dan kekurangan ekonomi kapitalis.
Dari penjelasan di atas inilah yang menjadi salahsatu klualisifikasi yang dapat
membuat sistem ekonomi sosialis menjadi salah satu sistem yang dapat digunakan di
indonesia.Serta dilihat dari manfaatnya dapat kita simpulkan bahwa dengan
menerapkan sistem ekonomi sosialis di indonesia maka akan merangsang
pertumbuhan ekonomi yang teguh serta tercapainya kesejahteraan masyarakat yang
merupakan salah satu cita-cita Indonesia yang tertuang dalam pancasila dan undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
E. Penerapan Sistem ekonomi Pancasila di Indonesia
Sederhana, pengertian Sistem ekonomi Pancasila adalah sesuatu hal yang
dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan berlandaskan kekeluargaan dan gotong-
royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa negara memang sesuai dengan
filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula dengan Indonesia.

Sistem Ekonomi Pancasila sendiri memberikan kebebasan kepada seluruh


warga negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan batasan
dan syarat-syarat yang ditentukan. Produksi masyarakat kebanyakan adalah usaha
swasta yang bersandingan dengan perusahaan negara yang meliputi bidang
pertambangan transportasi, pertanian, perbankan, dan lain-lain.

Ciri- Ciri

a) Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha


bersama.
b) Sumber daya yang meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang
terkandung dalam nya, dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
c) Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup
orang banyak.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip ekonomi kebersamaan
atas dasar demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.
e) Ketentuan peraturan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
f) bagi perkembangan dunia usaha.

Selain itu terdapat juga ada lima ciri pokok pada Konsep Ekonomi Pancasila,
antara lain:
 Berkembangnya koperasi.
 Terdapat komitmen pemerataan.
 Lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis.
 Perencanaan yang terpusat.
 Dilakukan secara desentralisasi

Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila

Untuk apapun sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, tentu ada tujuan
yang diharapkan bisa tercapai oleh sistem ekonomi yang dianut tersebut. Untuk sistem
ekonomi yang dianut oleh negara Indonesia mengadopsi sistem ekonomi Pancasila
dengan tujuan diantaranya seperti

1. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


2. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari Tindakan ekonomi dalam berbisnis.
3. Kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.
4. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam
kegiatan ekonomi di masyarakat.
5. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap proses produksi, konsumsi
dan investasi contohnya dalam menanggapi adanya perubahan cara produksi
atau pola kebutuhan masyarakat.
6. Adanya pertimbangan yang wajar antara kepentingan sekarang dan kepentingan
masa depan (kongkritnya antara konsumsi tabungan dan investasi).
7. Adanya perimbangan yang wajar antara barang untuk kepentingan perorangan
(sektor swasta) dan kepentingan umum (sektor publik)
8. Adanya pemerataan pendapatan dan persamaan antara berbagai golongan dan
lapisan masyarakat.
9. Adanya perimbangan yang wajar antara kekuasaan dan pengaruh antara atas dan
bawah.
10. Diindahkannya nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi Manusia
(HAM), kebebasan , keadilan sosial, kesamaan hak milik, solidaritas dan
sebagainya.

Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila

 Koperasi

Adanya koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi pancasila yang
dapat memajukan perekonomian dilihat dari institusinya. Koperasi merupakan usaha
kolektif berasaskan kekeluargaan. Pengelolaan dan distribusi kekayaannya dikuasai
oleh para anggota sehingga tidak adanya kesenjangan ekonomi antar individu.
Namun, popularitas koperasi kian tenggelam, hal ini terlihat dari banyaknya koperasi
di Indonesia yang tinggal papan namanya saja.

 BUMN

BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Adanya BUMN
menunjukkan eksistensi peran negara dalam mengelola perekonomian di berbagai
bidang. Jika BUMN mengalami privatisasi, maka bisa dilihat sebagai Indikasi
berkurangnya peran negara dalam pengelolaan perekonomian negara.

 Serikat buruh

Serikat buruh merupakan bentuk gerakan kolektif kelas pekerja. Relasi antara pekerja
dan pemodal yang rentan eksploitasi bisa diantisipasi atau dikurangi dengan adanya
serikat buruh. Serikat buruh yang kuat mempunyai posisi tawar yang kuat di mata
pemilik modal atau investor. Kesenjangan pendapatan antara buruh dan pengusaha
termasuk tim manajerial perusahaan bisa dikurangi apabila serikat buruh memiliki
posisi tawar yang kuat. Ekonomi pancasila mengutamakan kemakmuran bersama,
bukan kemakmuran segelintir elit.
Diharapkan dengan adanya sistem ekonomi Pancasila menjadi salah satu fondasi yang
kuat bagi para pebisnis millennial di Indonesia yang ingin membentangkan sayapnya
di dunia bisnis. Sistem ekonomi Pancasila dapat dijalankan apabila kondisi
perekonomian dan keuangan dalam bisnis tersebut menjadi baik, bahkan tidak sedikit
para pelaku bisnis mengindahkan hal tersebut.

F. Penerapan Ekonomi Kerakyatan di Indoensia

Ekonomi kerakyatan adalah system perekonomian yang di bangun dengan


kekuatan dari ekonomi rakyat. Ekonomi kerakyatan merupakan suatu kegiatan
ekonomi yang bisa memberikan suatu kesempatan bagi masyarakat lain untuk bisa
berpartisipasi sehingga perekonomian tersebut bisa terlaksana dan dapat berkembang
dengan baik. Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya
Reformasi di Indonesia pada tahun 1998.

Tujuan

Ekonomi kerakyatan mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut :

 Bertujuan membangun Negara yang berdedikasi dengan ekonomi yang


berdaulat secara politk dan juga mempunyai suatu kepribadian yang
berbudaya.
 Bertujuan untuk mendorong pendapatan masyarakat supaya merata.
 Utnuk bisa mendorong suatu pertumbuhan ekonomi yang saling
berkesinambungan.
 Bertujuan untuk meningkatkan suatu efisiensi perekonomian nasional.

Ciri-Ciri Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut :

 Bertumpu pada sebuah mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan
yang sehat.
 Memerhatikan suatu pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan
kualitas hidup.
 Mampu mewujudkan suatu pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
 Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
 Adanya suatu perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh
rakyat.

Contoh Ekonomi Kerakyatan


Pada Maret 2006 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 39,05 juta
orang atau 17,75% dari total 222 juta penduduk. Mereka ini hidup di bawah garis
kemiskinan.
Jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan tersebut sebenarnya
sudah berkurang banyak bila dibandingkan tahap – tahap awal pelaksanaan
pembangunan. Di samping kemiskinan absolut, terdapat persoalan kemiskinan relatif
yang timbul sebagai akibat kurang meratanya kesempatan ikut menikmati hasil
pembangunan. Ketimpangan dalam kemiskinan relatif ini antara lain dapat terjadi
antar golongan penduduk di Indonesia.
Contoh Ekonomi Kerakyatan

Pada tahun 1990, 40% dari jumlah penduduk Indonesia yang termasuk
kelompok pendapatan terendah menerima 21, 31% pendapatn nasional, sementara
20% penduduk kelompok penghasilan tinggi menerima 41, 94% pendapatan nasional.

Contoh di atas sekaligus menggambarkan ketimpangan dalam pembagian


pendapatan yang tergolong ringan, jika dibandingkan antara pulau jawa dan luar
jawa. Ketimpangan pembagian pendapatan antar golongan penduduk tersebut masih
lebih parah di Jawa. Selanjutnya ketimpangan pembagian pendapatan di daerah
perkotaan ternyata lebih buruk dibandingkan ketimpangnan pendapatan di wilayah
pedesaan. Hal ini terlihat dari koefisien gini di daerah perkotaan sebesar 0,34
sedangkan untuk daerah pedesaan 0,25.
DAFTAR PUSTAKA

Budiman Mador, Asas Keseimbangan dalam Perjanjian Pengangkutan Barang Dengan


Kereta Api,(Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007),
hal 34.7A.

Tony Prasentiantono, Masa Depan BUMN dan Ambiguitas Privatisasi, (Jakarta: PT Elex
Media Kompetindo, 2005), hal 129.8 Republik Indoonesia, Penjelasan Umum Undang-
Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Lembaran Negara No. 70 tahun 2008,
Tambahan Berita Negara No. 4297.

Deliarnov.(1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Utama.Gregory Stuart. (1982). Comparative Economic System. Boston.Hamid, Edy Suandi.
(2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.Hamid,

Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi, Yogyakarta:
UII Press.Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme.
Yogyakarta: UMY

Press.Hudiyanto.(2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta:PPE


UMY.Ma’arif, Syafi’i, Dr Candra Muzaffar dan Kapitalisme 3 K, dalam majalah Prospek,
FIS-UNY, edisi Desember 2004.

Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.Mubyarto. (2002).


Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=sistem+ekonomi+indonesia

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/

http://www.anneahira.com/kondisi-perekonomian-indonesia-saat-ini.htm

http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html
http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-positif-
dan.html

http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/02/makalah-sistem-perekonomian-indonesia.

https://www.harmony.co.id/blog/sistem-ekonomi-pancasila-pengertian-fungsi-dan-tujuannya

https://www.gurupendidikan.co.id/ekonomi-kerakyatan/
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/contoh-sistem-ekonomi-pancasila

Anda mungkin juga menyukai