NIM : 4101419029
Prodi : Pendidikan Matematika
Matkul : Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika
MERINGKAS TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
TEORI HUMANISTIK
Dalam teori Combs peranan siswa lebih dominan, karena guru terfokus pada
fasilitator yang coba memberikan arahan kepada siswa. Siswa berperan sebagai pelaku
utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Adapun
proses yang umumnya dilalui adalah :
- Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap
fenomena sosial.
- Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas
kemauan sendiri.
- Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain
dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak
orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
Kekurangannya adalah :
- Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses
belajar.
- Terlalu memberi kebebasan pada siswa
Untuk dapat memahami konflik intrapsikis yang sarat dengan dinamika diri, Horney
memaparkan empat macam konsep diri, yaitu diri rendah (despised real self), diri nyata (real
self), diri ideal (ideal self), dan diri aktual (actual self). Konflik intrapsikis yang yang
terpenting adalah antara gambaran diri ideal dengan diri yang dipandang rendah. Membangun
diri-ideal adalah usaha untuk memecahkan konflik dengan membuat gambaran bagus
mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan irasional untuk
merusak gambaran nyata diri. Ketika individu membangun gambaran diri ideal, gambaran
diri nyata dibuang jauh-jauh. Ini menimbulkan keterpisahan yang semakin jauh antara diri
nyata dengan diri ideal, dan mengakibatkan pengidap neurotik membenci dan merusak diri
aktualnya, karena gambaran diri aktual itu tidak bisa disejajarkan dengan kebanggaan
gambaran diri ideal. Kebanggaan neurotik adalah kebanggaan yang semu, bukan didasarkan
akan pandangan diri yang realistis, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal.
Mekanisme percobaan Horney dalam teori belajar humanistik
1. Teknik Pemeriksaan
Metode yang Horney gunakan untuk memeriksa kedalam keberfungsian
kepribadian manusia secara esensi didukung oleh Freud—asosiasi bebas dan analisa
mimpi–walaupun dengan modifikasi tertentu.Mungkin kebanyakan dasar yang berbeda
dalam teknik antara Freud dan Horney adalah dalam hal hubungan antara analisis dan
pasien.Horney percaya bahwa Freud memainkan peranan yang terlalu pasif dan terlalu
jauh dan intelektual. Beliau percaya bahwa analisis seharusnya menjadi suatu “usaha
untuk memulai suatu kerja sama secara halus” antara pasien dan terapis, walaupun
analisis dengan sengaja memimpin proses yang ada.
2. Contoh Kasus Teori Horney
Anton dilahirkan di sebuah desa kecil dekat kota purwodadi. Ayahnya Sukardi
adalah seorang polisi, sedangkan ibunya Farida adalah seorang sekretaris di sebuah
perusahaan. Ibu Farida berusia 15 tahun lebih muda dari suaminya dan wataknya sangat
bertolak belakang dari suaminya. Ayah Anton adalah seorang yang taat beragama,
bersifat menguasai dengan keras sekali, angkuh, sering murung, dan pendiam, sementara
ibunya adalah seorang yang menarik, periang, dan berpikiran bebas. Ayahnya seringkali
berada di kantor tempat dia bekerja dalam waktu lama, dan ketika berada di rumah, sifat
menentang dan disiplin.
Saat Anton masih kecil dia sangat mengagumi ayahnya dan sangat merindukan
perhatian dan cinta kasihnya, tapi dia ditakut-takuti oleh ayahnya. Selalu teringat di
pikirannya “mata hitam ayahnya yang menakutkan” dan ketegangannya, serta sifat
banyak menuntut. Pada saat Anton masih kecil dia merasa ditolak oleh ayahnya. Ayahnya
seringkali melontarkan komentar-komentar bernada meremehkan tentang penampilan dan
intelegensinya. Dia merasa diremehkan dan tidak menarik. Hingga pada suatu saat Anton
mendekati ibunya untuk memperoleh cinta kasih dan rasa aman dari ibunya, namun hal
itu hanya sia-sia saja sehingga dia mengubah siasatnya.
Pada usia 10 tahun, Anton menjadi seorang anak yang ambisius dan suka
melawan. Dia memutuskan bahwa jika dia tidak dapat memperoleh cinta kasih dan rasa
aman, maka dia akan melakukan balas dendam kepada perasaan yang tidak mengenakkan
baginya. Beberapa tahun kemudian dia menulis, “Jika aku tidak bisa menjadi pemuda
yang tampan, maka aku harus menjadi pandai.” Dia berjanji untuk selalu menjadi yang
pertama di kelasnya.
Pembahasan mengenai implementasi dari teori humanistik yang dicetuskan Karen Horney
dalam pembelajaran dilaksanakan melalui tiga program, yaitu:
1. Confluent Education
Program ini memadukan atau mempertemukan pengalaman-pengalaman afektif dengan
belajar kognitif di dalam kelas. Dalam program ini siswa dilibatkan secara pribadi di
dalam bahan pelajaran.
2. Open Education
Program ini disebut juga sebagai proses pendidikan terbuka. Menurut Walberg dan
Tomas (1972) Open Education memiliki delapan kriteria, yaitu:
a. Kemudahan belajar tersedia
b. Penuh kasih sayang, hormat, terbuka, dan hangat
c. Mendiagnosa peristiwa-peristiwa belajar
d. Pengajaran
e. Penilaian
f. Mencari kesempatan untuk pertumbuhan professional
g. Persepsi guru sendiri
h. Asumsi tentang para siswa dan proses belajar
3. Cooperative Learning
Belajar koperatif merupakan dasar yang baik untuk meningkatkan dorongan berprestasi
siswa. Slavin (1980) menyatakan bahwa Cooperatif learning memiliki tiga karakteristik,
yaitu:
a. Siswa bekerja dalam kelompok kecil (4-6 anggota), komposisi ini tetap selama
berminggu-minggu.
b. Siswa didorong untuk saling membantu dalam mempelajari bahan yang bersifat
akademik atau dalam melakukan tugas kelompok.
c. Siswa diberi reward atau hadiah atas dasar prestasi kelompok.
1. Tes harus dimaksudkan untuk diagnosa, bukan untuk menghukum siswa yang gagal
mencapai harapan-harapan guru dan orang tua.
2. Hindari menentukan berhasil atau tidaknya siswa hanya dari hasil satu test.
3. Hindari pelaksanaan ujian tanpa pemberitahuaan.
4. Kurangi peranan ujian-ujian yang bersifat kompetitif bila siswa tidak sanggup
bersaing.
5. Jadwalkan pertemuan-pertemuan pribadi dengan siswa sesering mungkin untuk
mengurangi kecemasan dan untuk mengarahkan belajar apabila perlu.
6. Rahasiakan taraf dan nilai-nilai siswa dari siswa-siswa lainnya
Meskipun demikian, kritik dari teori Karen Horney mempunyai beberapa argumentasi: