Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang

tercantum dalam konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial. Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan negara itulah

diperlukan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral

dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat

dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan

bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan serta mengatur dan

mengurus tata laksana birokrasi, Presiden dibantu oleh para Menteri ditingkat

Pemerintahan Pusat dan Gubernur, Bupati dan Walikota ditingkat Pemerintahan

Daerah, yang berkedudukan sebagai aparatur pemerintah dibawah Presiden.

Pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dilaksanakan melalui tata kerja

yang saling berkaitan dan berkesinambungan, dimana hal itu disebut sebagai

birokrasi pemerintah. Pada dasarnya tugas yang dibebankan kepada aparatur

pemerintah melalui birokrasi pemerintah, dilaksanakan oleh para Pegawai

2
3

Negeri baik yang berkedudukan di Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah

Daerah.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil

dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja di instansi

pemerintah. Pembahasan tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan

bagian dari manajemen kepegawaian negara dibawah kewenangan Presiden

sebagai kepala pemerintah (pasal 4 ayat 1 UUD 1945 NRI). Aparatur Sipil

Negara (ASN) adalah penyelenggara negara yang terdapat dalam semua lini

pemerintahan. Pelaksanaan kegiatan administrasi negara dilaksanakan oleh

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai sumber daya manusia penggerak

birokrasi pemerintah.

Pengaturan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak terlepas dari pengaturan

kepegawaian negara yang telah berlangsung dalam perjalanan panjang yang

dilakukan oleh pemerintah. Undang-undang yang selama ini menjadi dasar

pengelolaan kepegawaian negara adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang pokok-pokok kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 43 Tahun 1989. Dalam rangka untuk mewujudkan Aparatur

Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari reformasi birokrasi, dimana Aparatur

Sipil Negara (ASN) sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan

mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan

menerapkan prinsip dalam pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara

(ASN) maka dibentuklah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (ASN).


4

Sebagaimana fungsinya, Presiden sebagai kepala pemerintahan

berfungsi sebagai pelaksana manajemen aparatur yang berada dibawahnya.

Manajemen ASN dalam hal ini dimaksudkan sebagai pengelolaan ASN untuk

menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika

profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 sebagai pedoman menjelaskan bahwa manajemen Aparatur Sipil Negara

(ASN) diarahkan berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan

kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi

yang dimiliki oleh calon dalam rekrutmen dengan menerapkan sistem merit,

yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,

kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang

politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,

umur dan kondisi kecacatan.

Sesuai dengan Grand Design Reformasi Birokrasi yang dipertajam

dengan rencana aksi 9 (sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi

salah satu diantaranya adalah Program Sistem Promosi PNS secara terbuka

yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengamanatkan

bahwa pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,

kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan instansi Daerah

dilakukan secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan

memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan

latihan, rekam jejak jabatan dan integritas serta persyaratan lain yang
5

dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

dilakukan pada tingkat nasional.

Sedangkan untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan

secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan memperhatikan syarat

kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak

jabatan dan integritas serta persyaratan jabatan lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang dilakakan secara terbuka dan kompetitif

pada tingkat nasional atau antarkabupaten / kota dala 1 (satu) provinsi.

Dalam rangka menjalankan reformasi birokrasi tersebut maka

Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir mulai melaksanakan promosi

jabatan secara terbuka pada pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan diatur oleh peraturan

pemerintah yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata

Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, maka Panitia Seleksi terbuka Jabatan

Pimpinan Tinggi Pratama pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir

Tahun 2015 mengeluarkan pengumuman Nomor : 01/Pansel-Kab.

Inhil/IX/2015 yang berisi ketentuan-ketentuan dan sistem seleksi terbuka

sebagai berikut :
6

I. Jabatan yang Akan di Isi :


Tabel 1.1 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang Lowong di
Kabupaten Indragiri Hilir
NO NAMA JABATAN ESELON
1 Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir II.a
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan
2 II.b
Peternakan Kabupaten Indragri Hilir
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
3 II.b
Kabupaten Indragiri Hilir
4 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir II.b
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
5 II.b
Indragiri Hilir
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Inhil 2015

II. Persyaratan Umum :

Jabatan Sekretaris Daerah :

a Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir atau Pemerintah Provinsi Riau

atau Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau;

b Sekurang-kurangnya memiliki Pangkat/Golongan Ruang Pembina

Tingkat I (IV/b);

c Sekurang-kurangnya pernah menduduki 2 (dua) jabatan sktruktural

Eselon II yang berbeda dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun

dalam jabatan struktural yang pernah dan/atau masih didudukinya;

d Sekurang-kurangnya memiliki ijazah Strata Satu (S-1) atau yang

sederajat;

e Usia maksimal pada tanggal 28 September 2015 tidak lebih dari 56

(lima puluh enam) tahun;


7

f Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat II (DIKLAT PIM II);

g Semua Penilaian Prestasi Kerja sekurang-kurangnya bernilai BAIK

untuk 2 (dua) tahun terakhir;

h Mendapat persetujuan/rekomendasi dari Pejabat Pembina

Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang tempat bertugas, kecuali

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri

Hilir;

i Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana;

j Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/atau berat,

dan/atau tidak sedang menjalani hukuman disiplin sesuai ketentuan

Peraturan Perundang-undangan;

k Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan adanya Surat

Keterangan dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah;

l Telah menyerahkan SPT Tahunan dalam 1 (satu) tahun terakhir;

m Tidak teridentifikasi mengkonsumsi/menggunakan Narkotika,

Psikotropika, Prekusor dan Zat Aditif lainnya.

Jabatan Kepala Dinas :

a Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dan Pemerintah Provinsi Riau;

b Sekurang-kurangnya memiliki Pangkat/Golongan Ruang Pembina

(IV/a);

c Sekurang-kurangnya pernah menduduki 2 (dua) jabatan struktural

Eselon III yang berbeda dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun


8

dalam jabatan struktural Eselon III yang pernah dan/atau masih

didudukinya;

d Sekurang-kurangnya memiliki ijazah Strata Satu (S-1) atau yang

sederajat;

e Usia maksimal pada tanggal 28 September 2015 tidak lebih dari 56

(lima puluh enam) tahun;

f Semua Penilaian Prestasi Kerja sekurang-kurangnya bernilai BAIK

untuk 2 (dua) tahun terakhir;

g Mendapat persetujuan/rekomendasi dari Pejabat Pembina

Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang tempat bertugas, kecuali

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri

Hilir;

h Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan;

i Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana;

j Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/atau berat,

dan/atau tidak sedang menjalani hukuman disiplin sesuai ketentuan

Peraturan Perundang-undangan;

k Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan adanya Surat

Keterangan dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah;

l Telah menyerahkan SPT Tahunan dalam 1 (satu) tahun terakhir;

m Tidak teridentifikasi mengkonsumsi/menggunakan Narkotika,

Psikotropika, Prekusor dan Zat Aditif lainnya.


9

III. Persyaratan Khusus :

Lamaran ditujukan kepada Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan

Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir,

dengan dilengkapi persyaratan sebagai berikut :

a Surat lamaran yang dibuat sendiri dan ditandatangani oleh pelamar

diatas materai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah);

b Photocopy ijazah terakhir dan/atau ijazah yang berkaitan dengan

jabatan yang dilamar, dilegalisir Pejabat yang berwenang;

c Menyerahkan Daftar Riwayat Hidup sesuai anak lampiran Keputusan

Kepala BKN Nomor 11 tahun 2002;

d Photocopy SK Pangkat terakhir, dilegalisir Pejabat yang berwenang;

e Photocopy SK dalam Jabatan Struktural sebagaimana dimaksud

dalam Persyaratan Umum, dilegalisir pejabat yang berwenang;

f Photocopy sertifikat DIKLAT PIM TINGKAT II (khusus untuk

Jabatan Sekda) ditambah dengan photocopy sertifikat DIKLAT

Teknis/Fungsional (jika ada);

g Photocopy sertifikat DIKLAT PIM TINGKAT III (bagi yang

memiliki) untuk Jabatan Kepala Dinas, ditambah dengan photocopy

sertifikat DIKLAT Teknis/Fungsional (jika ada);

h Photocopy DP-3 Tahun 2013 dan Penilaian Prestasi Kinerja Tahun

2014, dilegalisir pejabat yang berwenang;

i Asli Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Rumah Sakit

Umum Pemerintah Daerah;

j Phtotocopy SPT Tahunan tahun terakhir;


10

k Photocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

l Pas photo terbaru, berwarna (dengan latar belakang warna merah),

ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;

m Menandatangani PAKTA INTEGRITAS (yang disediakan oleh

Panitia).

IV. JADWAL :

Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan


Tinggi Pratama di Kabupaten Indragiri Hilir
No Kegiatan/Tahapan Waktu Pelaksana Ket
Pengumuman dan 28 September s/d
1
Penerimaan berkas 21 Oktober 2015
28 September s/d
2 Seleksi Administrasi
23 Oktober 2015
Pengumuman Hasil Seleksi
3 27 Oktober 2015
Administrasi
Seleksi Kompetensi
4 04 s/d 06 November 2015
Manajerial
Pengumuman Hasil Seleksi
5 16 November 2015
Kompetensi Manajerial
Seleksi Kompetensi Bidang
6 18 s/d 21 November 2015
dan Wawancara Akhir
7 Pengumuman Akhir 30 November 2015
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Inhil 2015

V. TAHAPAN SELEKSI

a Seleksi Administrasi :

1. Panitia melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas

administrasi sesuai dengan yang dipersyaratkan.

2. Panitia menetapkan calon peserta yang memenuhi persyaratan

administrasi untuk mengikuti seleksi selanjutnya.

b Seleksi Kompetensi :
11

Panitia akan melakukan tes kompetensi terhadap seluruh peserta

yang memenuhi persyaratan administrasi dengan tahapan sebagai

berikut :

1. Kompetensi Manajerial yang dilakukan bekerjasama dengan

Assesmen Centar Polda Riau.

2. Seleksi Kompetensi Bidang dilakukan dengan menggunakan

metode tertulis (penulisan dan persentasi makalah) dan

wawancara kompetensi bidang.

c Wawancara Akhir.

Dari ketentuan-ketentuan dan tahapan-tahapan diatas, didapatkan

beberapa peserta yang mengikuti tahapan seleksi terbuka jabatan pimpinan

tinggi pratama pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2015.

Jumlah tersebut dapat kita lihat pada tabel 1.3 sebagai berikut.
12

Tabel 1.3 Jumlah Peserta yang Lulus Pada Setiap Tahapan Seleksi
Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2015
No. Tahapan Seleksi Jabatan Jumlah
Calon Sekretaris Daerah Kab.
Inhil
Calon Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Kesehatan
Kab. Inhil
1. Seleksi Administrasi 85
Calon Kepala Dinas Tanaman
Pangan, Holtikultura dan
Peternakan Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Bina Marga
dan Sumber Daya Air Kab. Inhil
Calon Sekretaris Daerah Kab.
Inhil
Calon Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Kesehatan
Seleksi Kompetensi Kab. Inhil
2. 77
Manajerial Calon Kepala Dinas Tanaman
Pangan, Holtikultura dan
Peternakan Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Bina Marga
dan Sumber Daya Air Kab. Inhil
Calon Sekretaris Daerah Kab.
8
Inhil
Calon Kepala Dinas Pendapatan
30
Daerah Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Kesehatan
16
Seleksi Kompetensi Kab. Inhil
3.
Bidang Calon Kepala Dinas Tanaman
Pangan, Holtikultura dan 25
Peternakan Kab. Inhil
Calon Kepala Dinas Bina Marga
9
dan Sumber Daya Air Kab. Inhil
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Inhil 2015

Tabel 1.3 diatas menunjukkan jumlah peserta yang mengikuti tahapan

seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama pada Pemerintah Daerah


13

Kabupaten Indragiri Hilir. Jika dilihat dari tabel diatas terdapat keganjalan

pada jumlah peserta khususnya pada tahapan seleksi administrasi dan seleksi

kompetensi manajerial yaitu tidak adanya pengelompokkan jumlah peserta

yang lulus pada setiap jabatan dan hanya dilampirkan akumulasi jumlah

peserta yang lulus saja. Keganjalan lainnya adalah bahwa tidak dipaparkannya

hasil nilai yang diperoleh setiap peserta seleksi yang mengikuti seleksi pada

awal tahapan sampai tahapan akhir sehingga hasil pada setiap tahapan seleksi

seperti ditutup-tutupi dan tidak transparan.

Hal diatas tersebut sangat bertentangan dengan PERMEN-PAN RB

nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi

Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah pada point Hasil Seleksi

yaitu bahwa “Panitia Seleksi mengolah hasil dari setiap tahapan seleksi dan

menyusun peringkat nilai”, kenyataannya dilapangan yaitu tidak adanya hasil

dan peringkat nilai yang dilampirkan pada setiap tahapan seleksi.

Dalam pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melakukan kerja sama dengan Polda

Riau serta membentuk Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang terdiri dari Internal

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, kalangan akademisi, tokoh masyarakat

dan dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau.

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2014 maka pada tabel 1.4 dapat kita lihat hasil seleksi pengisian jabatan
14

khususnya dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan

pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015.

Tabel 1.4 Hasil Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pada


Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2015
yang Telah Dilantik Bupati Indragiri Hilir Berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Indragiri Hilir Nomor :
KPTS.936/XII/HK-2015
NO. NAMA NIP JABATAN
H. Said Syaifuddin, 19631211 198903 Sekretaris Daerah Kab.
1.
SE, MP, MSn 1 011 Inhil
Kepala Dinas
19601206 198503
2. Drs. H. Aslimuddin Pendapatan Daerah
1 005
Kab. Inhil
H. Zainal Arifin, 19700405 198912 Kepala Dinas
3.
SKM, M.Kes 1 001 Kesehatan Kab. Inhil
Kepala Dinas Tanaman
19600702 198603
4. Ir. Kuswari, MP Pangan dan
1 006
Holtikultura Kab. Inhil
Kepala Dinas Bina
Ir. H. Irzal Ahmad, 19621110 199803
5. Marga dan Sumber
MM 1 003
Daya Air Kab. Inhil
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Inhil

Dari tabel 1.4 diatas merupakan hasil seleksi dari beberapa nama calon

peserta yang mengikuti pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di

lingkungan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan melewati beberapa

seleksi dan pengawasan yang ketat agar terwujudnya aparatur sipil negara yang

profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pelaksanaan promosi jabatan secara terbuka tidak terlepas dari 4

(empat) kategori yang dilarang dalam pelaksanaan kepegawaian, yaitu

diskriminasi, praktek perekrutan yang melanggar sistem merit, upaya


15

melakukan pembalasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilindungi (termasuk

kepada peniup peluit/whistleblower), dan pelanggaran terhadap berbagai

peraturan yang berdasarkan prinsip-prinsip sistem merit.

Menurut Inu Kencana Syafiie dalam bukunya Manajemen

Pemerintahan (2007:78) bahwa dalam seleksi kenaikan pangkat dan jabatan

ataupun penerimaan pegawai yang berlaku adalah sesuai selera pemimpin,

sehingga terjadi primordialisme yang nepotisme, bukan berdasarkan prestasi

kerja. Sehingga hal ini juga merupakan cikal bakal korupsi dan patologi-

patologi birokrasi lainnya. Yang mana notabennya sangat merugikan negara.

Selain itu dampak kepada masyarakat adalah tidak terpenuhinya pelayanan

yang diberikan oleh aparatur sipil negara yang tidak melaksanakan tugas

sebagaimana yang dibebankan kepadanya, ketidaktahuan spesifikasi tugas,

keterampilan dan kemampuan aparatur sipil negara pada jabatan yang

didudukinya.

Dalam pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

yang dilakukan di Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015 Tahap I terindikasi

adanya keberpihakan panitia seleksi (pansel). Seperti yang dikutip dalam berita

online oleh Usuf :

“Ketua Tim Pansel Assessment Sekda Inhil, Prof. DR. Sujianto, Msi,
dikabarkan pernah memperkenalkan salah seorang peserta assessment
berinisial SM sebagai calon sekda dalam sebuah acara yang
berlangsung di Mesjid Al-Huda Tembilahan. Informasi ini didapat dari
media dari salah seorang jemaah Mesjid Al-Huda Tembilahan
bernama Isan usai shalat isya.” (Potretnews.com, jum’at, 20 November
2015. 13:24 WIB)
16

Selain indikasi diatas, pengumuman hasil seleksi dari mulai tahap awal

yaitu Seleksi Administrasi hingga tahap akhir yaitu Tes Kesehatan dan

Psikologi, Panitia Seleksi (Pansel) hanya melampirkan nama-nama peserta

yang lulus tanpa adanya penilaian maupun peringkat, sehingga publik /

khalayak umum tidak mengetahui siapa-siapa saja yang mendapatkan nilai

terbaik dan memang pantas untuk menduduki posisi jabatan tersebut sesuai

dengan nilai yang peserta raih dari tahap awal hingga tahap akhir tersebut.

Dari fenomena yang terjadi diatas, maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan Seleksi Terbuka

Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Menggunakan Metode Assessment

Center Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

a Bagaimana pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

menggunakan metode Assessment Center pada Pemerintah Daerah

Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015 ?

b Bagaimanakah kendala-kendala pada pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan

Pimpinan Tinggi Pratama menggunakan metode Assessment Center pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015 ?


17

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan di Kabupaten Indragiri

Hilir adalah :

a Untuk menganalisis pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi

Pratama menggunakan metode Assesment Center pada Pemerintah Daerah

Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015.

b Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada pada pelaksanaan seleksi

terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama menggunakan metode

Assessment Center pada Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir

tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan maka penulis mengharapkan dapat

dipergunakan oleh pihak yang memerlukan, antara lain :

a Bagi penulis sendiri diharapkan dapat menambah dan memperkaya

wawasan dan ilmu pengetahuan.

b Bagi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir diharapkan dapat menjadi

bahan evaluasi dan menambah masukan.

c Bagi fakultas dapat digunakan sebagai tambahan bacaan bagi perpustakaan

dan bahan tambahan literatur.

d Bagi pihak lain penulisan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan

kajian dan bahan pembanding serta dasar penelitian lebih lanjut.


18

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penyusunan proposal ini, penulis bagi dalam enam

bab seperti diuraikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang

menguraikan masalah penelitian secara umum

yaitu melalui latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan alur logika atau penalaran,

atau seperangkat konsep, definisi dan proporsi

yang disusun secara sistematika. Teori yang

berkaitan dengan penelitian ini yaitu pengertian

administrasi kepegawaian, reformasi birokrasi

kepegawaian, aparatur sipil negara, pandangan

dan kajian islam tentang pelaksanaan lelang

jabatan dan lain-lainnya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, populasi dan sampel serta metode analisis.

BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Menjelaskan objek penelitian yaitu semua

pejabat yang mengikuti lelang Jabatan Pimpinan


19

Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintahan

Kabupaten Indragiri Hilir.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil dari penelitian beserta

pembahasannya.

BAB VI : PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai