Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASI EKSKLUSIF

DOSEN PENGAMPU: Ketut Espana Giri,S.ST.,M.Kes.

Nama Kelompok:

1. Komang Nariasih ( 2006091001)


2. Luh Kunti Pradnyawati (2006091003)
3. Ni Made Ayu Wedasar (2006091009)
4. Komang Diana Saputri (2006091019)
5. Ni Gede Eny Tisna Dewi (2006091020)

PRODI D3 KEBIDANAN

JURUSAN KENIDANAN

FALKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASI
EKSKLUSIF”

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat demi masa yang akan dating, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

 Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.

Singaraja, 24 Agustus 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN TEORI ..........................................................................................................

2.1 Penegertian Asi Eklusif …………………………………………………………………...

2.2 Manfaat Pemberian Asi Ekslkusif ……………………………………………………….

2.3 Nilai Gizi …………………………………………………………………………………

2.4 Jangka Waktu Pemberian Asi Eksklusif …………………………………………………

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif ………………………………….

2.6 Kendala Pemberian Asi Eksklusif ………………………………………………………….

2.7 Cara Pemberian Asi Eksklusif ……………………………………………………………..

2.8 Peran Bidan Dalam Mendukung Asi Eksklusif……………………………………………

2.9 Cara Pemberian Asi Ekluklusif jika Ibu Yang Berkerja………………………………

BAB III PENUTUP................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi dan tidak menerima makanan
tambahan lainnya selama enam bulan pertama kelahiran dan dilanjutkan sampai usia dua
tahun. ASI eksklusif yang diberikan pada 6 bulan pertama dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh pada bayi.

ASI eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai 6 bulan tanpa
ditambahkan dengan makanan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
pisang, bubur susu, biskuit, dan lainnya. Bayi yang diberikan ASI eksklusif dapat terhindar
dari berbagai penyakit. Bayi yang sakit diberikan ASI secara eksklusif dapat mempercepat
proses penyembuhan. ASI juga dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan. Bayi yang tidak diberikan ASI secara eksklusif mempunyai IQ (Intellectual
Quotient) yang lebih rendah, dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI secara eksklusif.
Hal ini dikarenakan didalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi yang sangat dibutuhkan
dalam pertumbuhan otak yaitu berupa taurin,laktosa, DHA, AA, Omega 3 dan Omega 6
(Kristiyanasari, 2011).

Profil data kesehatan Indonesia pada tahun 2014 menunjukkan pemberian ASI
eksklusif sebesar 52,3% yang berarti hasil tersebut masih dibawah target nasional yaitu
sebesar 80%. Hasil capaian pemberian ASI eksklusif masih rendah karena kesadaran
masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah
(Kemenkes RI,2015). Hasil penelitian Februhartanty (2008) menyatakan bahwa kegagalan
dalam pemberian ASI eksklusif karena tingkat pengetahuan ibu yang rendah dan rendahnya
pengetahuan ibu salah satu penyebabnya kurangnya informasi dari petugas kesehatan
mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif dan ibu yang sudah mengetahui pentingnya
ASI eksklusif tetapi tidak diterapkan sehingga ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya.

Pengetahuan ini berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Ibu yang


mempunyai pengetahuan baik, maka ibu memberian ASI secara eksklusif kepada bayinya dan
sebaliknya pengetahuan ibu yang kurang dapat dipengaruhi oleh promosi atau iklan produk
susu formula yang berpengaruh kepada ibu sehingga ibu lebih tertarik untuk membeli susu
formula dibandingkan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Selain itu,Roesli
(2004) menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan faktoreksternal yang paling besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Adanya dukungan keluarga terutama
suami maka akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri atau motivasi dari ibu dalam
menyusui. Motivasi seorang ibu sangat menentukan dalam pemberian ASI eksklusif selama
6 bulan.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Asi Eksklusif ?


2. Apa saja Manfaat pemberian Asi Eksklusif ?
3. Apa saja Nilai gizi Asi Eksklusif ?
4. Bagaimana Jangka waktunya ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemberian Asi Eksklusif ?
6. Bagaimana cara memberikan Asi Eksklusif yang tepat ?
7. Bagaimana Peran bidan dalam mendukung pemberian Asi Eksklusif ?
8. Bagaimana Cara memberikan Asi Eksklusif jika ibu bekerja ?
C. Tujuan Penelitian

1. Supaya mengetahui pengertian dari Asi Eksklusif


2. Agar mengetahui manfaat pemberian Asi Eksklusif
3. Agar mengetahui Nilai gizi Asi Eksklusif
4. Agar mengetahui Jangka Waktunya
5. Agar mengetahui faktorr yang mempengaruhi pemberian Asi Eksklusif
6. Agar mengetahui Cara pemberian Asi Eksklusif yang tepat
7. Supaya mngetahui peran bidan dalam pendukung pemberian Asi Eksklusif
8. Agar mengetahui cara memberikan Asi Eksklusif jika Ibu bekerja
D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Masyarakat

Memeberikan informasi kepada masyarakat dalam memberikan Asi Eksklusif yang


berkaitan dengan pengetahuan dan status pekerjaan ibu.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan acuan kepada pihak pusksmas untuk lebih menggalakkan sosialisasi
kepasa ibu yang mempunyai bayi untuk mengenal pentingnya pemberian ASI Ekslusif.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai dasar ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta
pengalaman dalam melaksanakan penelitian.

4
BAB II

PEMBAHASAN TEORI

2.1 Pengertian Asi Eksklusif

ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,lactose dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan
utama bagi bayi. ASI adalah satu – satunya makanan bayi yang paling baik, karena
mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap
percepatan tumbuh kembang. ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara
eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pada usia 6 bulan pertama, bayi hanya perlu diberikan ASI
saja atau dikenal dengan sebutan ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja
pada bayi 0-6 bulan tanpa pemberian tambahan cairan.

ASI diproduksi dalam korpus alveolus yaitu unit terkecil yang memproduksi susu,
selanjutnya dari alveolus air susu akan diteruskan ke dalam saluran yang disebut duktus
laktiferus. Setelah persalinan, produksi susu dipengaruhi oleh isapan mulut bayi yang mampu
merangsang prolaktin keluar.

Pemberian mineral, vitamin, maupun obat boleh diberikan dalam bentuk cair sesuai anjuran
dokter. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan bayi masih belum sempurna, khususnya usus
halus pada bayi masih berbentuk seperti saringan pasir, pori-pori pada usus halus ini
memungkinkan protein atau kuman akan langsung masuk dalam sistem peredaran darah dan
dapat menimbulkan alergi. Pori-pori dalam usus bayi ini akan menutup setelah berumur 6
bulan. Setelah usia bayi mencapai 6 bulan, bukan berarti pemberian ASI dihentikan, bayi
diberikan makanan pendamping lain secara bertahap sesuai dengan usianya dan ASI tetap
boleh diberikan sampai anak berusia 2 tahun.

2.2 Manfaat Pemberian Asi Eksklusif

Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan
negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena
mengandung enzim penernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai berikut :

1. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia
sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan komposisi makanan
ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus,
sembelit serta alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi
yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek
penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan
bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila

5
bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat
mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan
secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi
ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke
masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar
panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih
cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang
menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih
menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI
lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih
murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk
ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional.

3. Untuk Keluarga
Dapat di pandangan dengan perekonomian, tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk
membeli susu formula, botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga
mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran
lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu
keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga
tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian.

4. Untuk Masyarakat dan Negara


Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan
lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada sektor kesehatan,
karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak
karena dapat menurunkan angka kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-
menerus di produksi.

2.3 Nilai Gizi Asi

Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrien.
Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan
mikronutrien adalah vitamin dan mineral. ASI hampir 90%nya terdiri dari air. Volume dan
komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan
volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI
matang, dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap
ibu yang menyusui juga berbeda. Colostrum yang diproduksi antara hari 1 – 5 menyusui kaya
akan zat gizi terutama protein.

ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal dari ibu
yang melahirkan bayi kurang bulan mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah

6
laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada saat
penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar
payudara. Walaupun kadar protein, laktosa dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap
kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat. Jumlah total produksi ASI dan asupan
ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui, dengan jumlah berkisar antara 450 – 1200
ml dengan rerata antara 750 – 850 ml per hari. Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang
mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah 100 – 200 ml per hari.

Komposisi ASI antara lain :

1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat
dibandingkan laktosa yang ditemukan dalam susu sapi atau susu formula. Angka kejadian
diare karena laktosa sangat jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini
dikarenakan penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi maupun
laktosa susu formula.

2. Protein
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat pada ASI dan susu
sapi terdiri dari protein whey dan casein. Di dalam ASI senderi lebih banyak terdapat
protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderung lebih
susah dicerna oleh usus bayi dan banyak terdapat pada susu sapi. ASI mempunyai jenis
asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satunya adalah taurin,
dimana asam amino jenis ini banyak ditemukan di ASI yang mempunyai peran pada
perkembangan otak. Selain itu ASI juga kaya akan nukleutida dimana nukleutida ini
berperan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang
pertumbuhan bakteri baik yang ada di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan
meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Lemak
Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu formula.
Kadar lemak yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang
cepat selama masa bayi. Lemak omega 3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI yang
berperan dalam perkembangan otak. DHA dan ARA hanya terdapat dalam ASI yang
berperan dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata. ASI juga mengandung
asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, yang baik untuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah.

4. Karnitin
Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki fungsi membantu proses pembentukan
energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh.

5. Vitamin K

7
Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu tambahan vitamin K yang
biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan
darah. 6. Vitamin D

ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga dengan pemberian ASI eksklusif dan
ditambah dengan membeiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah
bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

7. Vitamin E

Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan vitamin Enya cukup tinggi terutama pada
kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan
dinding sel darah merah.

8. Vitamin A

ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain berfungsi untuk
kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan
tubuh, dan pertumbuhan. Inilah yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI
mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.

9. Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin larut air terdapat dalam ASI. Seperti vitamin B, vitamin C dan
asam folat. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi vitamin B6 dan B12
serta asam folat rendah 9 terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga perlu tambahan
vitamin ini pada ibu yang menyusui.

10. Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap
dibandingkan mineral yang terdapat dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam
susu sapi adalah kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka,
transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih
rendah daripada susu sapi tetapi penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI
eksklusif beresiko sangat kecil untuk kekurangan zat besi, walaupun kadar zat besi dalam
ASI rendah. Hal ini dikarenakan Zat besi yang terdapat dalam ASI lebih mudah diserap
daripada yang terdapat dalam susu sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI
dibandingkan susu sapi dan susu formula adalah selenium, yang sangat berfungsi pada
saat pertumbuhan anak cepat.

2.4 Jangka Waktu Pemberian Asi

Pemberian ASI Eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4
bulan, tetapi bila mungkin terjadi sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus
mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun. Seiring dengan perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan

8
pemberian ASI eksklusif. Jangka waktu pemberian ASI eksklusif yang dianjurkan oleh
pemerintah saat ini adalah 6 bulan pertama yang kemudian dilanjutkan sampai 2 tahun
dengan pemberian MP-ASI setelah 6 bulan.

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif

Faktor – faktor yang mempengaruhi seorang ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif
kepada balitanya antara lain :

1. Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil kemajuan teknologi pembuatan


makanan bayi seperti pembuatan tepung makanan bayi, susu buatan bayi, mendorong ibu
untuk mengganti ASI dengan makanan olahan lain.

2. Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi menyebabkan ibu beranggapan
bahwa makanan-makanan itu lebih baik dari ASI

3. Para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja maupun karena tugas-tugas sosial,
maka susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi
yang ditinggalkan dirumah.

4. Adanya anggapan bahwa memberikan susu botol kepada anak sebagai salah satu
simbol bagi kehidupan tingkat sosial yan lebih tinggi, terdidik dan mengikuti
perkembangan zaman.

5. Ibu takut bentuk payudara rusak apabila menyusui dan kecantikannya akan hilang.

6. Pengaruh melahirkan dirumah sakit atau klinik bersalin. Belum semua petugas
paramedis diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan setiap ibu untuk
menyusui bayi mereka, serta praktek yang keliru dengan memberikan susu botol kepada
bayi yang baru lahir.

2.6 Kendala Pemberian Asi Eksklusif

Beberapa kendala yang menyebabkan seorang ibu tidak dapat melakukan pemberian
ASI secara eksklusif antara lain :

1. Produksi ASI kurang


2. Ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar
3. Ibu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi)
4. Bayi terlanjur mendapat prelacteal feeding (pemberian air gula / dekstrosa, susu
formula pada hari – hari pertama kelahiran)
5. Kelainan yang terjadi pada ibu (puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara
bengkak, engorgement, mastitis dan abses)
6. Ibu hamil lagi pada saat masih menyusui
7. Ibu sibuk bekerja
8. Kelainan yang terjadi pada bayi (bayi sakit dan abnormalitas bayi)

9
2.7 Cara Pemberian Asi Eksklusi Yang Tepat

Air susu ibu atau ASI eksklusif adalah asupan terbaik bagi buah hati untuk pertumbuhan
fisik dan intelektualnya. Karena itulah para tenaga kesehatan selalu menyarankan pemberian
ASI eksklusif kepada ibu yang baru melahirkan. Pemberian ASI eksklusif harus berlangsung
selama enam bulan sejak bayi lahir tanpa tambahan asupan lain, termasuk air putih. Ada
pengecualian untuk vitamin, mineral, atau obat-obatan bila bayi memang memerlukannya
dalam kurun enam bulan itu.

Tapi periode enam bulan saja tidak cukup. Memberikan ASI eksklusif haruslah tepat untuk
mendapatkan hasil yang optimal bagi bayi. Cara terbaik memberikan ASI eksklusif adalah
dengan teknik latch on. Latch on adalah posisi ketika bayi menyusu dengan mulut melekat
pada payudara ibu. Teknik ini membantu bayi menerima ASI secara memadai.

Cara Menerapkan Posisi Latch On pada Bayi;

 Pastikan posisi ibu nyaman, misalnya duduk di kursi dengan bantalan empuk dan
kursi kecil di depan untuk menaruh kaki.

 Bila perlu dan ada, gunakan bantal khusus menyusui bagi bayi.

 Pastikan posisi perut bayi dan ibu menempel berhadap-hadapan.

 Jangan mengarahkan tubuh ke bayi, melainkan biarkan bayi yang menyandar ke tubuh
ibu.

 Jaga agar telinga, bahu, dan panggul bayi sejajar agar bayi bisa menelan ASI lebih
mudah.

 Hidung bayi harus berada di depan putting ibu.

 Ibu mungkin harus menahan payudara untuk membantu memandu mulut bayi
mengarah ke puting. Pegang payudara dalam posisi jari membentuk huruf C atau U.
Pastikan jari jauh dari putting agar tidak mengganggu proses menyusui.

 Arahkan putting ke bagian atas bibir atau hidung, bukan langsung ke tengah mulut.

 Kepala bayi harus sedikit ke belakang, dagu harus mengarah ke atas.

 Jangan memaksa memasukkan puting ke mulut bayi. Rangsang saja agar mulut bayi
terbuka dengan mengoles-oleskan puting ke mulut bayi.

 Upayakan bayi menyusu dari bagian bawah areola.

 Cermati apakah bibir atas dan bawah bayi menjorok atau terlipat ke luar seperti bibir
ikan. Bila tidak demikian, ibu bisa menggunakan jari untuk membantu posisi bibir
bayi seperti itu.
2.8 Peran Bidan Dalam Mendukung Asi Eksklusif

10
Peran bidan dalam mendukung ASI eksklusif antara lain melalui upaya promosi ASI
eksklusif yang dimulai dari masa kehamilan. Dukungan lain yang dapat diberikan bidan yaitu
mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui dengan baik dengan melakukan perawatan
payudara selama kehamilan. Perawatan payudara yang dilakukan pada masa kehamilan
bertujuan untuk menjaga kebersihan payudara, kesiapan puting dan memastikan ASI sudah
keluar sebelum kelahiran bayi. Bidan juga dapat memfasilitasi ibu untuk melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD) pada satu jam pertama setelah bayi lahir, tidak memberikan susu
formula dan melakukan rawat gabung. Pengaruh perawatan payudara terhadap keberhasilan
ASI eksklusif bermakna secara statistik, namun berdasarkan hasil penelitian bidan yang
melakukan perawatan payudara selama kehamilan hanya sebanyak 25,9 persen.

Hasil tersebut mungkin disebabkan karena sebagian besar bidan hanya memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara melakukan perawatan payudara tanpa mempraktikan
langsung kepada ibu sehingga keterampilan ibu untuk melakukan perawatan payudara masih
kurang dan apada akhirnya ibu tidak melakukan perawatan payudara sendiri.

Promosi ASI eksklusif berpengaruh sedang terhadap ASI eksklusif sedangkan perawatan
payudara dan IMD berpengaruh kuat terhadap pemberian ASI Eksklusif. Bidan perlu
meningkatkan perannya dalam melakukan promosi ASI ekskluisf dimana sasaran promosi
ASI eksklusif tidak hanya pada ibu tetapi juga perlu melibatkan suami dan keluarga.

Bidan juga perlu meningkatkan perawatan payudara pada ibu hamil sehingga proses laktasi
setelah persalinan dapat berjalan dengan lancar. Begitu pula dengan pelaksanaan IMD, bidan
perlu mengedukasi ibu tentang pelaksanaan IMD sebelum proses persalinan sehingga pada
saat ibu bersalin IMD dapat dilakukan dengan baik.

2.9 Cara Memberikan Asi Eksklusif Jika Ibu Berkerja

Semua orang, khususnya para ibu, pasti tahu bahwa ASI merupakan makanan yang
sempurna bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI eksklusif sangat
penting bagi tumbuh kembang bayi. Namun, bagi para ibu bekerja, pemberian ASI eksklusif
sering kali dirasa berat karena padatnya aktivitas, bahkan kadang dianggap tak mungkin
untuk dilakukan.

Berikut adalah cara pemberian Asi Eksklusif jika Ibu Berkerja:

1. Rutin memompa ASI di kantor dengan pompa yang tepat


Ibu menyusui yang bekerja dapat menyediakan suplai ASI dengan menggunakan
pompa payudara elektrik saat berada di kantor. Alat tersebut akan membantu
payudara ibu menyusui mengeluarkan cukup ASI untuk si kecil. Kemudian, taruh ASI
ibu menyusui dalam suatu wadah tertutup seperti botol susu untuk nantinya diberikan
pada anak.  Memompa payudara saat jam bekerja di kantor akan menstimulasi
payudara ibu menyusui untuk memproduksi lebih banyak air susu. Jadi, nantinya ibu
menyusui akan memiliki cukup persediaan ASI saat tiba waktunya direct
breastfeeding (menyusui secara langsung) di rumah. Dengan cara ini, si kecil akan
tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari nutrisi yang terkandung pada air susu ibu

11
menyusui. Selain itu, memompa payudara juga dapat menjadi salah satu cara untuk
menumbuhkan koneksi antara ibu menyusui dan si kecil meskipun sedang berada di
tempat yang berbeda.
2. Usahakan selalu menyusui  bayi secara langsung ketika di rumah
Ini adalah salah satu salah cara agar suplai ASI ibu menyusui tetap terjaga. Menyusui
bayi secara langsung ketika di rumah ini ternyata bermanfaat tidak hanya sebagai
penguat bonding ibu menyusui dan anak, tapi juga dapat membantu pengosongan
payudara secara sempurna yang pada akhirnya membuat suplai ASI tetap berlimpah,
meski ibu menyusui bekerja di kantor setiap hari.
Menyusui bayi secara langsung adalah hal pertama yang sebaiknya ibu menyusui
lakukan sepulang kerja. Bukan berarti ibu menyusui tidak boleh bersih-bersih diri,
makan-makan, atau memanjakan diri terlebih dahulu. Tentu saja boleh ya.
Maksudnya, setelah sedikit memberikan waktu untuk diri sendiri, ibu dapat langsung
untuk menyusui si kecil.
3. Susui si kecil sebelum berangkat kerja
Kalau sempat, sebelum pergi ke kantor di pagi hari pun ibu menyusui sebaiknya
menyusui si kecil terlebih dahulu. Ingat ya Bu, produksi ASI itu berdasarkan supply
and demand. Semakin jarang ASI dipompa keluar atau semakin sedikit waktu ibu
menyusui melakukan direct breastfeeding, maka suplai air susu akan berkurang
secara perlahan. Namun, ini semua tergantung pada kondisi fisik dan psikis ibu
menyusui, ya.
4. Jaga asupan cairan ibu menyusui
Asupan cairan sangat berperan terhadap kelancaran produksi ASI. Tubuh orang
dewasa pada umumnya membutuhkan cairan sedikitnya 8 gelas air setiap harinya.
Tentu untuk ibu menyusui asupan cairannya perlu ditambah. Jadi, Ibu yang menyusui
harus sering-sering minum air putih.
5. Rileks, jangan stress
Beban pekerjaan, yang pada akhirnya membuat stres, adalah salah satu pemicu
menurunnya suplai ASI ibu menyusui. Belum lagi perasaan bersalah karena
meninggalkan si kecil di rumah cukup banyak dialami ibu menyusui yang bekerja
sehingga menghambat suplai ASI mereka. Maka dari itu menyususi harus tetap rileks
agar si bayi tetap menerima asi ibu dengan baik.
6. Makan makanan yang bergizi
Selain menjaga asupan cairan tubuh, ibu menyusui juga perlu makanan yang bergizi
supaya suplai ASI tetap berlimpah meski bekerja setiap hari. Makanlah makanan
bergizi dengan teratur sehingga energi ibu menyusui yang bekerja bisa terjaga, begitu
pun suplai ASI untuk si kecil. Usahakan selalu menyediakan makanan padat gizi,
sehat, dan organik. Boleh juga sedia camilan sehat yang dapat membantu
melancarkan produksi ASI.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. ASI Eksklusif merupakan makanan pertama, utama dan
terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI
saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan
tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.

ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. ASI
hampir 90%nya terdiri dari air. Volume dan komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap ibu
bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada
masa menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI matang, dan ASI pada saat penyapihan).
Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda.
Colostrum yang diproduksi antara hari 1 – 5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.

3.2 Saran

1. Sebaiknya para ibu memberikan ASI semaksimal mungkin untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi selama 6 bulan.

2.Seharusnya para ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula, karena ASI memiliki
semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi.

13
Daftar Pustaka

Depkes, RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. Depkes, RI, 2005.

Depkes, RI, 2005. Kebijaksanaan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan Pemberian


Air Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita. Pusat Kesehatan Kerja, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. Depkes, RI, 1997.

Depkes, RI 1997. Petunjuk Pelaksanaan ASI Eksklusif Bagi Petugas Kesehatan Puskesmas.
Direktorat Jendral Binkesmas, Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta. EGC.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2002. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Prasetyono, Sunar, Dwi. 2009. Cara menyusui yang Baik . Jakarta. Arcan

14

Anda mungkin juga menyukai