PENDAHULUAN
Dengan disusunya makalah ini maka diharapkan makalah ini akan memberikan manfaat yang
sangat luas bagi semua pembaca terkait “Organisasi Rasional, Organisasi Politik, dan Organisasi
yang penuh perhatian.” Khususnya untuk memahami hak dan kewajiban dalam organisasi.
Diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan menginspirasi pembaca.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pribadi terhadap hasil dari pelaksanaan tugas tersebut yang (a) mungkin bertentangan
dengan kepentingan perusahaan, dan (b) cukup substansial sehingga kemungkinan
mempengaruhi penilaiannya sehingga tidak seperti yang diharapkan perusahaan.
Konflik kepentingan bisa bersifat aktual atau potensial. Konflik kepentingan
aktual terjadi saat seeseorang melaksanakan kewajibannya dalam suatu cara yang
mengganggu perusahaan dan melakukannya demi kepentingan pribadi. Konflik
kepentingan potensial terjadi saat seseorang, karena didorong oleh kepentingan pribadi,
bertindak dalam suatu cara yang merugikan perusahaan.
Untuk menghindari masalah, banyak perusahaan melakukan : a) menentukan
jumlah saham perusahaan pemasok yang boleh dibeli pegawai b) menentukan hubungan
dengan pesaing, pemasok, atau pembeli yang dilarang perusahaan, c) mewajibkan pejabat
penting untuk mengungkapkan semua investasi finansial luar mereka.
Ada dua jenis situasi dan aktivitas yang perlu mendapat perhatian, yaitu : suap
dan pemberian. Suap dan pemerasan komersial adalah sesuatu yang diberikan atau
ditawarkan pada seseorang pegawai oleh orang dari luar perusahaan dengan tujuan agar
saat pegawai itu melakukan transaksi bisnis perusahaan, dia akan melakukan sesuatu
yang menguntungkan orang tersebut atau perusahaan tersebut. Biasanya berupa uang,
barang-barang, tambahan gaji, dll. Pemberian adalah menerima pemberian bisa menjadi
tindakan yang etis atau pun tidak etis.
b. Pencurian Pegawai dan Komputer.
Tindakan pegawai yang mencari tambahan keuntungan pribadi atau menggunakan
sumber daya perusahaan untuk dirinya sendiri merupakan tindakan pencurian karena
keduanya berarti mengambil atau menggunakan properti milik orang lain (perusahaan)
tanpa persetujuan pemilik yang sah.
Pencurian yang dilakukan pegawai sering merupakan pencurian kecil-kecilan,
misalnya mencuri alat-alat kecil, peralatan kantor, atau pakaian. Contoh lain:
menggunakan komputer untuk membobol bank data suatu perusahaan, mengkopi
program-program komputer suatu perusahaan, menggunakan atau menyalin data-data
komputer perusahaan,dll merupakan tindakan pencurian yang tidak etis karena semuanya
melibatkan penggunaan atau pengambilan properti milik orang lain tanpa persetujuan
pemiliknya yang sah. Disebut pencurian karena informasi yang dikumpulkan dalam bank
3
data komputer oleh suatu perusahaan dan program komputer yang dikembangkan atau
dibeli perusahaan merupakan properti dari perusahaan yang bersangkutan
c. Insider Trading.
Insider trading sebagai tindakan membeli dan menjual saham perusahaan
berdasarkan informasi ”orang dalam”. Informasi ”dari orang dalam” tentang suatu
perusahaan merupakan informasi rahasia yang tidak dimiliki publik di luar perusahaan,
namun memiliki pengaruh material pada harga saham perusahan. Insider tradnig
merupakan tindakan yang ilegal.
4
pengusaha atau perusahaan telah bartindak secar etis. Akan tetapi, masalahnya adalah
dalam pekerjaan yang berbahaya, syarat-syarat berikut tidak terpenuhi: (a). Gaji atau
upah dikatakan gagal memberikan kompensasi yang proposional terhadap risiko
pekerjaan jika pasar tenaga kerja dalam suatu industri tidak kompetitif atau bila pasar
tidak mempertimbangkan risiko-risiko tersebut karena memang belum diketahui. (b).
Pegawai mungkin menerima risiko tanpa mengetahuinya karena mereka tidak memiliki
akses ke informasi tentang risiko-risiko tersebut. (c). Pegawai mungkin menerima risiko
karena putus asa, karena mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan dalam industri-
industri yang kurang berisiko atau karena mereka tidak memiliki informasi tentang
alternatif-alternatif yang tersedia.
5
2.3 Organisasi yang Penuh Perhatian.
Aspek kehidupan organisasional tidak cukup baik digambarkan dalam model kontraktual
yang merupakan dasar dari organisasi "rasional", ataupun dengan model kekuasaan yang
mendasari organisasi "politik". Mungkin aspek tersebut paling tepat digambarkan sebagai
organisasi penuh perhatian (caring), di mana konsep-konsep moral utamanya sama dengan
konsep yang mendasari etika memberi perhatian. Jeanne M. Lied tka menggambarkan
organisasi semacam itu sebagai organisasi, atau bagian organisasi, di mana tindakan memberi
perhatian merupakan: a) Difokuskan sepenuhnya pada individu (pribadi), bukan kualitas,
keuntungan, atau gagasan-gagasan lain yang saat ini banyak dibicarakan; b) Dilihat sebagai
tujuan dalam dan dari dirinya sendiri, serta bukan hanya sarana untuk mencapai kualitas,
keuntungan, dan sebagainya; c) Bersifat pribadi, dalam artian bahwa hal tersebur melibatkan
individu-individu tertentu yang memberikan perhatian, pada tingkat subjektif, pada individu
tertentu lainnya; dan d) Pendorong pertumbuhan bagi yang diberi perhatian, dalam artian
bahwa tindakan ini menggerakkan mereka menuju pemanfaatan dan pengembangan
kemampuan seutuhnya, dalam konteks kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri.
Dalam organisasi caring, kepercayaan tumbuh subur karena "orang merasa wajib saling
memercayai jika mereka melihat diri mereka sebagai pihak-pihak yang saling membutuhkan
dan saling terkait". Karena kepercayaan tumbuh subur dalam organisasi semacam itu, maka
organisasi tidak perlu melakukan banyak investasi untuk mengawasi para pegawainya dan
memastikan bahwa mereka tidak melanggar perjanjian kontraktual.
Dalam model kontraktual, masalah etis penting muncul dari kemungkinan terjadinya
pelanggaran terhadap hubungan kontraktual. Dalam model politik, masalah etis penting
muncul dari kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan. Lalu apa masalah etis penting dari
perspektif organisasi carin? Jawabannya adalah memberikan perhatian terlalu banyak atau
kurang banyak.