Anda di halaman 1dari 7

Makalah ilmiah

Klasifikasi dan jenis perawatan mesin perkakas

Disusun Untuk Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Perawatan Mesin Perkakas


Dosen Pengampu : Muslim
DI SUSUN OLEH :

Nama : Alexander HMarpaung


Nim : 5193520004

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
Klasifikasi dan Jenis Perawatan Mesin

Secara garis besar kegiatan perawatan dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu:
Perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak terencana (unplanned
maintenance).
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian strategi perawatan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)


Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan
interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat
dihindari.
Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan
corrective maintenance.

2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)


Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini
merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya
hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan
yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi.
Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency
maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

CARA PERAWATAN MESIN FRAIS/MILLING


CARA PERAWATAN MESIN FRAIS/MILLING
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang
intensif  pada setiap komponen-komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untukmesin
frais/ milling, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam
kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut :

Perawatan Harian/Setelah Pemakaian :

 Membersihkan mesin dari sisa chip-chip pemakaian.

 Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada setingan awalnya.

 Membersihka lantai mesin agar tidak ada sampah ataupun barang2 yang dapat
merusak mesin.

 Memeriksa pelumas mesin apakan sudah habis/belum, sehingga dapat


memperpanjang umur mesin.

Perawatan Setiap 6 Bulan:      


 Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek kekencangan baut
pengikat bagian bawah.

 Bersihkan kotak terminal (colokan) dan cek terminal (colokan) penghubung,


bersihkan dengan pengering silika gel.

 Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat hasil
pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.

 Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.

 Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.

 Bila motor sudah di pasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan, Periksa
gerakan bantalan dan cetata hasil yang terbaca sebelum dipasang.

 Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hinggabatasannya, gunakan oli
menurut tingkat spesifikasinya.

 Pada motor yang sudahdilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada
semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.
Perawatan Tahunan :

 Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya.

 Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarem dan rangkaiannya serta
tandai kabel-kabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar
tidak rusak.

 Lepaskan motor dan unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan.
Semua bagian harus di lindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman.

 Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari goresan. Cek
kopling dan keausannya.

 Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran
oli, apakah tersumbat/tidak.

 Keluarkan motor dari tutupnya.

 Cek bantalan gelindingnya dan ganti bantalan jika sudah tidak layak pakai.

 Keluarkan motor dan cek apakah bantalan motor dan ringnya mengalami retak-retak.
 Cek lapisan motor dan perhatikan tanda- tanda gesekan antara startor dan motor.

 Bersikan lilitan startor dengan compressor dan bersihkan lilitan startor dari oli dan
kotoran, gunakan fluida yang bersih.

 Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi dan


balutan- balutan yang merusak.

 Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan apakah dudukan stator sudah
bersih.

 Pemasangan motor dan pengepasan kopling harus di cek.

 Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang di
gerakan dan catat hasilnya.

 Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.

 Lepaskan hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan dan isolasi serta
kontinuitasnya.

 Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki
dengan pengering silika gel.
 Cek bantalan motor yang di isi dengan oli yang ditentukan. Cek motor dalam keadaan
bebas, putarkan dengan tangan.

 Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tan pa kopling untuk mengecek


ptarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik, hubungkan
kopling motor dengan unit yang di gerakan.

Anda mungkin juga menyukai