Oleh:
i
PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI :
2017 30 173
KONSENTRASI GENERAL
Makassar, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
ii
NOMOR SK. SEMINAR :
TANGGAL SEMINAR :
NAMA MAHASISWA : AINUN NUR AISYAH
NO. STAMBUK : 201730173
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI S1
KONSENTRASI : GENERAL
JUDUL : PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI
PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK MAKASSAR BARAT
Makassar, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. -
iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) PROPOSAL........................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 10
A. Tinjauan Teoritis......................................................................................... 10
1. ............................................................................................................. 10
2. ............................................................................................................. 17
3. ............................................................................................................. 25
B. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 32
III. KERANGKA KONSEPTUAL............................................................................ 38
A. Kerangka Konseptual................................................................................. 34
B. Hipotesis.................................................................................................... 37
IV. METODE PENELITIAN.................................................................................... 38
A. Pendekatan Penelitian............................................................................... 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 42
C. Populasi dan Sampel................................................................................. 42
D. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 41
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................................... 42
F. Uji Asumsi Klasik........................................................................................ 43
G. Metode Analisis.......................................................................................... 44
H. Uji Hipotesis............................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 48
LAMPIRAN................................................................................................................
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sumber penerimaan yang berpotensi menambah
dapat ditingkatkan dengan perluasan basis pajak dan data yang akurat
wajib pajak semakin ditingkatkan. Hal ini merupakan tekad bulat pemerintah
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur tentang laporan keuangan
dalam bentuk pembukuan atau pencatatan haruslah benar, lengkap dan jelas.
pemerintah dan tujuan dunia usaha. Pemerintah memiliki tujuan potensi pajak
sebagai penerimaan negara, tetapi dunia usaha tidak ingin pajak menjadi
1
beban yang terlalu besar untuk usahanya karena dapat menyebabkan
kerugian.
pemerintah yang dalam hal ini merupakan tugas Direktorat Jenderal Pajak .
dilakukan dengan cara perluasan subjek dan objek pajak dengan mencari
wajib pajak baru . Upaya lain dari penerimaan pajak yaitu reformasi sistem
perpajakan secara menyeluruh. Sejak saat ini, negara Indonesia sudah mulai
menganut self assessment system dimana para wajib pajak berhak untuk
menghitung sendiri berapa jumlah iuran pajak yang harus dibayarkan sesuai
pajak perseroan 1925. Produk hasil reformasi ini bersifat lebih sederhana
6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Undang-
2
Selanjutnya reformasi perpajakan dilakukan kembali dengan melakukan
dengan reformasi ketiga pada tahun 2000 dan keempat pada tahun 2007.
suatu Negara begitu rumit, sehingga membuat wajib pajak sebenarnya tidak
mungkin untuk patuh. Kadang-kadang, sistem politik juga tidak mencari jalan
keluar untuk mengurangi keluhan dari wajib pajak. Seringkali, masalah yang
pajak) sendiri.
dunia, baik bagi Negara maju maupun Negara berkembang karena jika pajak
bersalah dan rasa malu, penilaian wajib pajak atas kewajaran dan keadilan
3
Pajak bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan sosial
potensi penerimaan pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal dengan
perpajakan sejak dua dekade yang lalu. Modernisasi perpajakan di awali pada
perpajakan.
profesional dan berkualitas serta mempunyai kode etik kerja diharapkan akan
akuntabel, responsif, independen dan adil. Hal ini juga akan mendukung misi
4
Direktorat Jenderal Pajak yaitu pelayanan berbasis teknologi modern untuk
sulit untuk mencapai efisiensi dengan sumber daya yang tersedia yang sangat
sistem yang ada, dan cendrung hanya menunggu terjadinya krisis atau
Sistem perpajakan yang berlaku disuatu negara terdiri dari tiga unsur
yakni kebijakan perpajakan (Tax Policy), Hukum Pajak (Tax Law), dan Sistem
tersebut saling menunjang satu sama lain, dan tidak dapat dipisahkan. Dan
ketiga unsur tersebut harus dimiliki suatu negara harus sama kuat dan sama
stabil, sehinga dapat menopang sistem perpajakan. Jika salah satu unsur
lemah maka sistem perpajakan tidak stabil dan akan dapat mengarah pada
optimal. Ketiga unsur tersebut juga saling bergantung satu sama lain, tidak
dapat berdiri sendiri untuk mencapai suatu sistem perpajkan yang stabil. (Siti
5
hidup sosial dan ekonomi Negara serta masyarakatnya. Tuntutan akan
administrasi perpajakan atas keluhan wajib pajak. Oleh karena itulah reformasi
Rahmany (2012) pada tahun 2011 adalah Rp 872,6 triliun atau mencapai
tahun 2010, maka realisasi penerimaan perpajakan tahun 2011 naik sebesar
6
12,3%, naik sebesar 1,0% dari PDB jika dibandingkan dengan tax ratio tahun
belas triliun tiga ratus tiga puluh dua miliar empat ratus juta rupiah).
Pendapatan negara dan hibah dari mulai tahun 2006 hingga 2011 terus
dari realisali pajak yaitu sekitar 70%. Fenomena lain yaitu berdasarkan hasil
dari upaya ekstensifikasi yang dijelaskan oleh Siti (2012) bahwa SPT tahunan
tahun 2012 ini target penyampaian SPT adalah 62,5 persen dari jumlah sekitar
kepatuhan naik 2,5 persen dari target tahun 2011 sebesar 60 persen. DJP
dituntut untuk melayani pelaporan SPT tahunan secara baik dalam rangka
meningkat.
menjadi self assesment system yang pada waktu itu kantor pajak masih
kepatuhan Wajib Pajak lebih bersifat suka rela (voluntary). Sofyan (2005)
7
Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak
Besar Satu dan KPP Wajib Pajak Besar Dua yang mulai beroperasi sejak 9
september 2002.
modern yang memiliki ciri khusus antara lain struktur organisasi yang
dirancang berdasarkan fungsi tidak lagi menurut seksi- seksi berdasarkan jenis
Wajib Pajak.
kontrol yang lebih efektif yang ditunjang dengan penerapan kode etik pegawai
Wajib Pajak adalah simplicity, dimana alur pekerjaan lebih sederhana dengan
8
modern, didukung dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, diharapkan
9
Wajib Pajak menunjukkan bahwa sistem administrasi perpajakan modern tidak
dilakukan Ida Mentayani dan Rusmanto (2012) didapatkan hasil penelitian ini
B. Rumusan Masalah
Barat ?
C. Batasan Masalah
10
teknologi komunikasi; dan penyempurnaan manajemen sumber daya manusia
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1) Bagi Perusahaan
2) Bagi Pembaca
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pajak
sumber dana yang berasal dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan
bersama.
Pajak (1991:2). Pajak adalah Iuran kepada negara (yang dapat dipaksa)
pemerintah.
yaitu pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
12
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
rakyat kepada negara, bukan lagi sekedar “iuran wajib”, bisa dipaksakan
Siti Resmi (2008:1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
rakyat sebagai warga negara yang baik, tetapi sedikit yang menyetujui
bahwa pajak merupakan beban yang harus dipikul rakyat suatu negara.
berpendapat bahwa taxes are the price we pay for we pay for civilization,
13
bahwa pajak merupakan harga yang dibayar untuk suatu peradapan.
suatu negara.
Predikat wajib pajak patuh dalam arti disiplin dan taat tidak
14
nominal setoran pajak yang dibayarkan pada kas negara, karena
penyetoran pajak maka tidak dapat diberi predikat wajib pajak patuh.
15
2. Melaporkan usahanya pada kantor Direktoral Jenderal Pajak yang
Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetepkan oleh
16
badan, dan melakukan pencatatan bagi Wajib Pajak orang pribadi
pembayaran pajak.
pajaknya.
j. Apabila wajib pajak dipotong oleh pemberi kerja, wajib pajak berhak
17
b. Jenis-Jenis Kepatuhan Wajib Pajak
adalah :
kepatuhan material :
perhitungan sebenarnya.
pajak.
18
c. Faktor-Faktor Kepatuhan Pajak
perpajakannya.
membayar pajak.
19
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain. Pemeriksaan bertujuan
pajak yang rendah otomatis pajak yang dibayar pun tidak banyak.
terutang.
20
Rahayu (2013:109) modernisasi sistem perpajakan dilingkungan DJP
kepada masyarakat.
online yang dapat dirasakan oleh wajib pajak antara lain yaitu e-
warga negara. Melalui fasilitas e-Billing dan e-Filling wajib pajak dapat
dalam membuat faktur pajak dengan cara yang lebih mudah. Dengan
21
diharapkan persepsi yang baik ini dapat meningkatkan kepatuhan
wajib pajak.
perpajakan.
patuh.
penagihan.
22
4) Program penyempurnaan ekstensifikasi.
IT masterplan.
Perpajakan
pada LTO.
selain BUMN/BUMD.
23
4) Program penerapan sistem administrasi LTO pada Kanwil
lainnya.
Pajak.
(2013:110) yaitu:
1. Restrukrisasi organisasi.
24
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Mapping Penelitian Terdahulu
25
semarang Gayamsari) (Y)
3. Boma Iswara,Endang Dwi Sistem Wajib pajak yang Analisis Regresi Penerapan Sistem Administasi e-
Retnani,(2018), Pengarug Administrasi terdapat di Kantor Linear berganda registrasion berpengaruh positif
Penerapan Sistem Perpajakan Pelayanan Pajak(KPP) signifikat terhadap terhadap tingkat
Administrasi Perpajakan Moderen (X) Pratama gubeng tahun kepatuhan wajib pajak hal ini
Moderen Terhadap Kepatuhan 2016-2017
menunjukan semakin baik dan fleksibel
Kepatuhan Wajib Pajak Wajib Pajak (Y) maja kepatuhan wajb pajak untuk
mendaftarkan diri dan memebayar
pajaknya semakin meningkat
4. Muhammad Zulmi E-SPT WP Orang Pribadi Di Analisis Regresi Variabel Struktur Organisasi.proses
yuniandika Administrasi Satu Populassi linear Berganda bisnis dan teknologi informasi serta
kurniawan,kurnia, Perpajakan sedangkan saat ini komunikasi good governance dan
(2020).Pengaruh Modern (X) meneliti sampel WP kesadaran wajib pajak berpengaruh
Penerapan E-SPT Sanksi Orang pribadi dari terhadap kepatuhan wajb pajak
Administrasi Perpajakan perpajakan
Modern Dan Sanksi dua populasi( 80 sedangkan variable manajemen
terhadap
Perpajakan Terhadp kepatuhan wajib
sampel ) sumberr daya manusia tidak
kepatuhan wajib pajak pajak (Y) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak
5. Nellyprimaputri,ariestanno Administrasi WPOP Yang Analisis Software Disimpulkan bahwa sistem administrasi
,iwan,rahmat,(2019), Perpajakan melakukan kegiatan smart PLS Versi perpajakan modern berrpengaruh positif
Pengaruh Sistem Modern(X₁) usaha dan 3.0. terhadap kepatuhan WP akuntabilitas
Administrasi Perpajakan Akuntabilitas pekerjaan bebas( 88 berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Modern,Akuntabilitas Dan (X₂) WP dan sanksi perpajakan berpengaruh
responden)
Sanksi perpajakan Sanksi positif terhadap kepatuhan WP
Terhadap Kepatuhan Perpajakan (X3)
Wajib Pajak Kepatuhan
Wajb Pajak (Y)
26
III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konseptual
Tepatnya sejak program tersebut digulirkan pertama kali pada 2002. Untuk
yang baik dari masyarakat khususnya wajib pajak. Dan diharapkan persepsi
masyarakat khusus nya wajib pajak, dan diharapkan persepsi yang baik ini
27
pajak sangat besar bagi perekonomian Indonesia antara lain, pertumbuhan
keuntungan swasta dan kepentingan publik. Maka dari itu masyarakat perlu
wajib pajak yang merasakannya. Dari segi antrian sampai dengan SDM-nya,
berikut:
28
Gambar 2.1.
Kerangka Konseptual
Sistem Administrasi
Kepatuhan Wajib Pajak
Perpajakan Modern
(Y)
(X)
Indikator : Indikator :
B. Hipotesis
berikut:
29
IV. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
wajib pajak yang bersedia mengisi kuisioner yang diberikan oleh peneliti.
1. Populasi
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di
30
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
responden.
sebagai berikut:
a. Pengamatan
di lapangan.
b. Wawancara
Cabang Makassar.
c. Kuesioner
31
d. Dokumentasi
Tabel 4.1
32
Untuk meneliti bagaimana Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi
F. UJI INSTRUMEN
33
Tabel 3.2
2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
validitas digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam
analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang
Keterangan:
34
n = Jumlah responden r
3. Uji Reliabilitas
35
walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan
dan rtabel.
baik, > 0,20 s/d0,40 agak baik, > 0,40 s/d 0,60 cukup baik, > 0,60 s/d
0,80 baik, serta dalam kisaran>0,80 s/d 1.00 dianggap sangat baik.
(Santoso, 2001:227).
1. Uji Normalitas
36
Dalam penelitian ini pengujian normalitas data dilakukan dengan
2. Uji Multikolinieritas
(Ghozali, 2016).
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
apabila nilai tolerance >0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 berarti
(Ghozali, 2016)
3. Uji Heteroskedastisitas
37
Model regresi yang baik adalah terjadinya homoskedastisitas
(Ghozali, 2016).
H. METODE ANALISIS
dari data primer, yang mana data tersebut akan diolah kemudian
( Y=a+bx )
Keterangan :
38
X= Variabel bebas (Independen)
βi
t= Se ( βi)
dimana:
t = nilai hitung
ᵦi = Estimator
nilai thitung dengan nilai ttabel pada tingkat signifikan (α) dan derajat
Jika – t tabel ≤ thitung maka Ho diterima dan Ha ditolak (Uji pihak kiri)
kanan)
39
Jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (Uji
dua pihak)
1) Jika p-value α < 0,05 , maka Ho ditolak, dan Ha diterima, ini berarti
2) Jika p-value α > 0,05 , maka Ho diterima, dan Ha ditolak, ini berarti
kd = R2 x 100%
Dimana:
Kd = Koefisien determinasi
40
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI, 2010, Undang – Undang Ketentuan Umun dan Tata Cara
Perpajakan (KUP) susunan dalam satu naskah, edisi revisi, Fokusmedia.
Bandung.
Brotodihardjo, 2010, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, edisi revisi, penerbit Eresco,
Jakarta
Chaizi Nasucha. Reformasi Administrasi Publik.Jakarta:Grasindo,2004,Hal.24.
Effendi, 2006, Kebijakan Perpajakan di Indonesia dari Era Kolonial Sampai Era
Orde Baru, Alinea Pustaka, Jogjakarta.
Gumandi.2004. Reformasi Administrasi Perpajakan dalam rangka Kontribusi
Menu. Salemba empat, Jakarta
Hadi Masyhur , 2013.Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol.
04, No. 01
Hamdani Aini, Perpajakan,Jakarta:PT.Bina Aksara.1985.hal.1
Kayanto,2000. Perpajakan (Bandung : Rekayasa Sain ), hal 42
Khaerani , 2010, Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Mardiasmo, 2009, Perpajakan, edisis revisi, ANDI, Yogyakarta.
Rahayu. (2013). Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riduwan, 2009, Belajar mudah penelitian, penerbit Alfabeta, Jakarta.
Rio Septiani Ademarta,2008. Pengaruh Modernisasai Sistem Administrasi
Perpaajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama dan Solok
Sinta Setiana, 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan
Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara)
Siti Kurnia Rahayu, 2017. Perpajakan (Konsep dan Aspek Formal). Rekayasa
Sains:Bandung.
Siti Resmi, 2014. Hukum Perpajakan Di Indonesia. Jakarta : Genesis. Hal 143.
Sri Rahayu,2008. Pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern
Suprianto, 2010, Perpajakan Indonesia, Graha ilmu, Yogyakarta.
Waluyo, 2010.Perpajakan Indonesia,Jakarta: Selembang Empat.
Wijayanti, 2010, Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Dari Segi
Modernisasi Prosedur Organisasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Memenuhi Kewajiban Perpajakan (studi kasus pada wajib pajak di wilayah
surakarta)
www.pajak.go.id
41