Fatimah Sadiah - Tugas Individu Aktpri 12
Fatimah Sadiah - Tugas Individu Aktpri 12
Fatimah Sa’diah
17043042
Abstrak
Sangat penting untuk merenungkan dan mengembangkan penelitian mengenai transfer pricing
karena sangat minimnya penelitian yang dilakukan berkaitan dengan topik tersebut di Indonesia.
Peneliti mendapatkan 10 artikel yang membahas transfer pricing. Peneliti bertujuan untuk
menguji hubungan antara Pajak , Tunneling Incentive, Mekanisme Bonus dan Exchange Rate
terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.
PENDAHULUAN
Perkembangan transfer pricing tidak lepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi berperan
mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan antarnegara dalam rangka memudahkan arus
barang, jasa, modal, dan sumber daya manusia antarnegara. Globalisasi telah memunculkan
tumbuh dan berkembangnya perusahaan multinasional. Kemajuan yang pesat dalam teknologi,
transportasi, dan komunikasi memberikan kemudahan bagi perusahaan multinasional dalam
menempatkan usaha mereka di negara manapun di seluruh dunia.
Permasalahan transfer pricing menjadi isu yang menarik dan mendapat perhatian otoritas
perpajakan dari berbagai negara. Semakin banyak negara yang memperkenalkan peraturan
transfer pricing. Penelitian akhir-akhir ini menemukan bahwa lebih dari 80% perusahaan
multinasional melihat transfer pricing sebagai suatu isu utama (Suandy, 2011).
Praktik transfer pricing dapat mengakibatkan potensi penerimaan negara berkembang dari
sektor pajak berkurang. Sementara, pajak merupakan sumber utama penerimaan negara, bahkan
di beberapa negara berkembang pajak menyumbangkan lebih dari 80% dari total penerimaan
negara. Jika tidak ada upaya pencegahan dan koordinasi antar negara dalam penindakan transfer
pricing, maka akan semakin banyak negara yang tidak mampu membiayai pembangunnya.
Transfer pricing merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam perpajakan internasional.
Perbedaan tarif pajak yang berlaku antarnegara menyebabkan perusahaan multinasional
memaksimalkan manajemen perpajakannya dengan melakukan pengalihan pendapatan dan laba
ke negara lain dengan praktik transfer pricing. (Hansen and Mowen, 2005:195).
DiIndonesia praktek transfer pricing pernah dilakukan oleh PT Adaro Indonesia. PT
Adaro menjual batubara ke Coaltrade Services International Pte. Ltd. yang merupakan
perusahaan afiliasi yang berada di Singapura. Harga transfer batubara tersebut berada di bawah
harga pasar, lalu oleh Coaltrade batubara ini dijual kembali sesuai harga pasar. Tentu praktek
transfer pricing yang dilakukan oleh PT Adaro ini sangat merugikan Indonesia karena
pendapatan dan laba yang diperoleh PT Adaro di Indonesia menjadi lebih rendah. Praktek
transfer pricing ini terungkap karena ada kecurigaan terhadap dokumen laporan keuangan
Coaltrade pada tahun 2002-2005. Dimana dalam laporan keuangan tersebut, terlihat laba
Coaltrade lebih tinggi dari Adaro. Bagaimana mungkin ini terjadi mengingat Adaro memiliki
tambang yang besar tetapi memperoleh laba yang lebih sedikit (www.dpr.go.id).
Peraturan Dirjen Pajak No. 32 Tahun 2011 mengatur tentang transfer pricing dimana
transaksi yang dilakukan dengan pihak istimewa haruslah sesuai dengan prinsip kewajaran dan
kelaziman usaha. Jacob (1996) menemukan bahwa transfer pricing mengakibatkan total pajak
yang dibayar perusahaan lazimnya menjadi lebih rendah. Hal tersebut mendorong terjadinya
pergeseran pendapatan dan laba yang dilakukan oleh perusahaan multinasional.
Penulis menyadari sangat penting untuk mengembangkan penelitian mengenai transfer
pricing karena masih sangat minimnya penelitian tentang topik tersebut di Indonesia. Untuk itu
sangat diperlukan literature review untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi kebijakan transfer priing.
TINJAUAN LITERATURE
Penulis memilih jurnal-jurnal yang berkaitan dengan transfer pricing dengan memilih
jurnal yang terindeks di Sinta. Science and Technology Index (SINTA) merupakan sebuah portal
nasional yang berisi tentang pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
mencakup beberapa artikel dan penelitian di Indonesia. Mengacu pada seluruh hasil penelitian
yang terdapat di SINTA, dan peneliti juga melakukan pencarian melalui Google Scholar dengan
menggunakan kata kunci “Transfer Pricing”. Dari hasil pencarian tersebut didapatkan 10 jurnal
yang berkaitan dengan transfer pricing.
9 Arum, Pengaruh Pajak, V. Independen: Sampel yang Agresivitas pajak ETR tidak
Ardiani Tunneling Pajak, didapatkan memiliki pengaruh yang
(2020) Incentive Dan Maknisme sebesar 42 signifikan terhadap transfer
Good Corporate Bonus, perusahaan pricing, skema bonus
Governance Tunneling selama kurun perusahaan tidak memiliki
(Gcg) Dan Incentive dan waktu tiga pengaruh yang signifikan
Mekanisme Good tahun (2013- terhadap keputusan melakukan
Bonus Corporate 2015) yaitu transfer pricing. Tunelling
Terhadap Governance sebanyak 126 Incentive perusahaan memiliki
Indikasi (GCG) perusahaan. pengaruh positif yang signifikan
Transfer Pricing V. Dependen: terhadap transfer pricing . Good
Pada Transfer Corporate Governance
Perusahaan pricing memiliki pengaruh positif yang
Manufaktur signifikan terhadap transfer
pricing
Pajak
Perusahaan multinasional melakukan perencanaan pajak dengan berbagai cara.
Perencanaan pajak yang sering digunakan oleh perusahaan multinasional diantaranya,
transfer pricing, thin capitalization, capital repatritaion, foriegn-exchange control,
international double taxation and foreign tax credit, tax treaty protection/facilities,
establishment of representative, branch or subsidiary. Penelitian yang dilakukan Oleh
Hani dkk (2020), Dede dkk (2020), Hasan dkk (2018), Anisa dkk (2018), Thesa Refgia
(2020) diperoleh bahwa pajak berpengaruh positif terhadap keputusan transfer pricing.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh saifudin dkk (2018), Arum dkk (2020),
marfuah (2014) pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing.
Tunneling Incentive
Tunneling merupakan perilaku manajemen atau pemegang saham mayoritas yang
mentrasnfer aset dan profit perusahaan untuk kepentingan mereka sendiri, namun biaya
dibebankan kepada pemegang saham minoritas.
Penelitian yang dilakukan oleh Hani dkk (2020) menemukan bahwa tunneling
incentive tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, hasil yang sama juga ditemukan
oleh Arum dkk (2020), Sri dkk (2019) Nia dkk (2019), saifudin dkk (2018), Hasan dkk
(2018), Thesa Refgia (2017), marfuah dkk (2014). Sehingga dapat disimpulkan dari
semua penelitian menemukan hasil bahwa tunneling incentive berpengaruh terhadap
keputusan transfer pricing.
Mekanisme Bonus
Mekanisme bonus biasanya digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
para karyawannya, sehingga laba yang dihasilkan setiap tahunnya semakin tinggi. Ada
juga perusahaan yang menginginkan bonus besar dengan mengubah laba yang
dilaporkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Saifudin dkk (2018) didapatkan hasil bahwa
mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Thesa Refgia (2017), Arum dkk (2020) mendapatkan hasil bahwa
mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing.
Exchange Rate
Exchange rate sangat berhubungan erat dengan perdagangan internasional, karena
arus kas perusahaan multinasional didenominasikan dalam beberapa mata uang dimana
nilai setiap mata uang relatif kepada nilai dolar akan berbeda seiring dengan perbedaan
waktu (fluktuatif).
Penelitian yang dilakukan oleh Hani dkk (2018) didapatkan hasil bahwa
Exchange rate tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer pricing, hasil
yang sama juga ditemukan oleh Annisa dkk (2018) dan Marfuah (2014).
Kesimpulan