Anda di halaman 1dari 2

Saat kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, seruan

“Merdeka!” jadi salam nasional. Seluruh rakyat Indonesia pada masa itu mendukung
kemerdekaan bangsa kita. Rakyat Indonesia pada saat itu juga menunjukkan beragam reaksi
karena pasukan Jepang masih ada di Indonesia dan pasukan Sekutu malah mau dateng lagi ke
Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Kira-kira reaksi apa saja, ya, yang muncul dari rakyat Indonesia setelah proklamasi
kemerdekaan?
 Komite Van Aksi
Saat kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, seluruh rakyat Indonesia menunjukkan
dua reaksi. Reaksi yang pertama bersifat langsung dan spontan, sementara reaksi yang
kedua, rakyat Indonesia bereaksi dengan melucuti senjata pasukan Jepang dan
mengambil alih aset Jepang.

 Dukungan Pemimpin Karesidenan


Pada bulan yang sama, beberapa keresidenan di Jawa menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Mereka menyatakan diri menjadi bagian dari pemerintahan
Republik Indonesia. Mereka juga mengancam akan melakukan tindakan yang tegas
dan keras bila ada yang menentang pemerintah Republik Indonesia. Para pegawai
Jepang yang waktu itu masih ada di karesidenan juga dirumahkan dan dilarang masuk
ke kantor-kantor mereka.

 Pelopor Lapangan Ikada


Empat belas hari setelah Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan Yogyakarta
bergabung dengan negara Republik Indonesia, ada suatu peristiwa besar yang terjadi
di Jakarta. Pada saat itu, ribuan rakyat Indonesia berkumpul di lapangan Ikada (Ikatan
Atlantik Djakarta) untuk mengadakan rapat akbar. Rapat akbar tersebut diadakan
untuk memperingati satu bulan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
sekaligus sebagai bentuk protes dan perlawanan rakyat Indonesia atas rencana Jepang
yang berniat menyerahkan kekuasaannya di Indonesia ke Sekutu (sebagai pengakuan
atas kekalahan Jepang di Perang Dunia II).

 Sambutan Masyarakat Boyolali tentang Proklamasi Kemerdekaan


Tanggal 17 Agustus 1945 berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di berbagai
daerah diterima secara terlambat dikarenakan alat-alat perhubungan (alat komunikasi)
sulit untuk dijangkau. Faktor lain yang mempengaruhi adalah rakyat Indonesia
mendapat tekanan dan ancaman oleh Pemerintah Jepang. Tetapi lain hal dengan
masyarakat Boyolali yang sebelumnya telah mendapatkan berita, maka pada tanggal
17 Agustus 1945 para pemuda yang telah menyimpan radio secara rahasia di Barisan
Pelopor dapat mengikuti tuntunan acara Proklamasi Kemerdekaan yang dilaksanakan
di Jakarta.

Masyarakat Indonesia terutama di luar Jakarta yaitu di Boyolali dapat mengetahui


berita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 melalui saluran radio setempat.
Dengan diberitahukan proklamasi kemerdekaan tersebut, masyarakat dengan
semangat membicarakannya diberbagai tempat sehingga berita tersebut dapat sampai
ke daerah daerah yang lebih pelosok. Masyarakat juga berbondong- bondong pergi ke
Kabupaten, alun- alun, dan tempat- tempat pemerintahan untuk mengibarkan bendera
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Jalan- jalan kota dipenuhi dengan teriakan
kegembiraan. Lagu indonesia dan sorakan “ Merdeka!” tidak henti- hentinya
diucapkan.

Berita proklamasi segera menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Pekik merdeka


mewarnai salam masyarakat Indonesia di setiap gang, pasar, lembaga pendidikan, &
berbagai tempat umum lainnya.

Rasa syukur atas kemerdekaan dilakukan dengan berbagai cara. Doa syukur
berkumandang di tempat-tempat ibadah sesuai dengan agama & kepercayaannya.
Rasa syukur terhadap kemerdekaan bukan hanya diucapkan dengan lisan, namun juga
dibuktikan dengan perbuatan. Semangat kemerdekaan telah membakar keberanian
rakyat Indonesia di berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai