Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian nifas (peurperium) Masa nifas (peurperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas peurperium
dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu(42 minggu). (Putriani. 2014:1).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat kandungan kembali
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu. (Kumalasari,
2015:67). B. Proses Nifas 1. Pengecilan rahim atau involusi Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan
unik karena dapat mengecil serta membersar dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya.
Bentuk otot rahim mirip jala berlapis 3 dengan serat-seratnya yang melintang kanan, kiri dan
transversal. Diantara otot-otot itu ada pembuluh darah yang mengalir darah ke plasenta. Setelah
plasenta lepas, otot rahim akan berkontraksi atau mengerut, sehingga pembuluh darah terjepit dan
pendarahan berhenti, setelah bayi lahir, umumnya berat rahim menjadi sekitar 1000 gram dan dapat
diraba kira-kira 2 jari dibawah umbilikus. Setelah 1 minggu beratnya sekitar 300 gr dan tidak dapat
diraba lagi, secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan kebentuknya semula. Setelah 6
minggu beratnya sudah sekitar 40-60 gr. Pada saat ini dianggap bahwa masa nifas sudah selesai. Namun
sebenarnya rahim akan kembali kepoisi yang normal, rapi juga kondisi tubuh ibu secara keseluruhan. 2.
kekentalan darah (homokonsentrasi) kembali normal Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan
darah ibu banyak, sementara sel darahnya berkuran. Bila dilakukan pemeriksaan kadar Homoglobin (Hb)
akan tampak sedikit menurun dari angka normal sebesar 11-12 gr%. Jika homoglobin terlalu rendah
setelah melahirkan, sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semuala. Darah kembali mengentalm
dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada
hari ke 3 sampai hari ke 15 pasca persalinan. 3. Proses laktasi dan menyusui Proses ini timbul setelah
palsenta atau ari-ari lepas. Palsenta mengandung hormon penghambat prolaktin (hormon plasenta)
yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas hormon-hormon plasenta itu tidak
dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari pascamelahirkan. Namun hal yang luar
biasa adalah sebelumnya dipayudara sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karena
mengandung zat kaya gizi, dan anti bodi pembunuh kuman (Saleha, 2009:2-4). C. Fisiologis Masa Nifas
Pada masa nifas terjadi beberapa perbahan yang yaitu sebagi berikut : 1. Perubahan sistem reproduksi
a) Involusi uterus Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses yakni uterus kembali ke
kondisi sebelum hamil dengan berta sekitar 60 gram. Proses ini di mulai segera setelah plasenta lahir
akibat adanya kontraksi otot-otot polos uterus. involusi uterus dari luar dapat di amati dengan
memeriksa fundus uterus dengan cara sebagai berikut : (1) Segera setelah persalinan, tinggi findus uteri
2 cm dibawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm di atas pusat, dan menurun kurang lebih 1 cm di
setiap harinya. (2) Pada hari kedua setelah persalinan tinggi fundus uteri 1 cm di bawah pusat pada hari
ke 3-4 tinggi fundus uteri 2 cm di bawah pusat. (3) pada hari ke 5-7 tinggi fundus uteri setenah pusat
simfisis, pada hari ke 10 tinggi fundus uteri tidak teraba.

Tabel 2.6 Perubahan uterus pada masa nifas No Waktu involusi Tinggi Fundus Uteri Berat uterus
Diameter uterus Palpasi serviks 1. Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm Lunak 2. Plasenta lahir
Dua jari dibawah pusat 750 gram 12,5 cm Lunak 3. Satu minggu Pertengahan pusat sampai simpisis 500
gram 7,5 cm 2 cm 4. Dua minggu Tidak teraba diatas simpisis 300 gram 5 cm 1 cm 5. Enam minggu
Bertambah kecil 60 gram 2,5 cm menyempit 32
Lochea Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa
jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Berdasarkan waktu lochea di bedakan menjadi
beberapa jenis di antaranya : (1) Lochea rubra (2) Lochea ini muncul pada hari 1-4 masa postpartum,
berwarna merah karena berisi darah dari perobekan/ luka pada plasenta. (3) Lochea sanguinolenta
Cairan yang berwarna merah kecoklatan dan berlendir, berlangsung pada hari ke 3-7 hari. (4) Lochea
serosa Berwarna kuning kecoklatan, juga terdiri dari leukosit dan robekan. Laserasi plasenta,
berlangsung terjadi pada hari ke 7-14 hari. (5) Lochea albaLochea alba mengandung leukosit, sel
desidua, sel epitel, serabut jaringan yang mati berlangsung selama 2-6 minggu. (Sukarni.2013.321).
Endometrium Pada hari kedua – ketiga pasca persalinan, lapisan desidua berdiferensiasi menjadi dua
lapisan. Stratum superfisial menjadi nekrotik bersama lokia, sedangkan stratum basal yang bersebelahan
dengan myometrium tetap utuh dan yang menjadi sumber pembentukan endometrium baru.
Endometrium terbentuk dari proliferasi sisa-sisa kelenjar endometrium dan stroma jaringan ikat antar
kelenjar tersebut. Proses pembentukan kembali endometrium berlangsung secara cepat selama masa
nifas, kecuali pada tempat insersi plasenta. Dalam satu minggu atau lebih permukaan bebas menjadi
tertutup kembali oleh epitel endometrium dan pulih kembali dalam waktu 3 minggu. (Moudy, 2015: 88).
f) Payudara (Mamae) Pada semua wanita yang telah melahirkan, proses laktasi terjadi alami. Proses
menyusui mempunya dua mekanisme fisiologi, yaitu produksi susu dan sekresi atau letdown
(Kumalasari, 2015:158). 2. Perubahan sistem pencernaan pada masa nifas

Anda mungkin juga menyukai