Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Organisasi
Manajemen Pelayanan Kesehatan tentang “Masalah dalam Bidang Manajemen
Pelayanan Kesehtan”.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak mendapat kesulitan karena
terbatasnya pengalaman dan wawasan penulis. Namun dengan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya dapat terselesaikan, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat dan berguna
bagi pembaca. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mendefinisikan problem solving berdasarkan pendapat para ahli para ahli.
b. Menjabarkan tahapan problem solving.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Pemecahan Masalah
Problem solving cycle (siklus solusi masalah) adalah proses mental yang
melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan masalah. Tujuan utama dari
pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik
dalam menyelesaikan masalah (Reed, 2000).
Problem Solving merupakan gabungan dari alat, keterampilan dan proses.
Disebut alat karena dapat membantu dalam memecahkan masalah mendesak atau
untuk mencapai tujuan, disebut skills karena sekali mempelajarinya maka dapat
menggunakannya berulang kali, disebut proses karena melibatkan sejumlah langkah.
Salah satu model proses pemecahan masalah adalah dengan pendekatan siklus
pemecahan masalah (problem solving cycle). Siklus pemecahan masalah kesehatan
masyarakat merupakan proses yang terus menerus yang ditujukan untuk proses
perbaikan pelayanan kesehatan berkelanjutan yang dilakukan dengan cara
melibatkan semua komponen masyarakat. Dalam proses ini semua komponen
masyarakat diharapkan terlibat sehingga proses partisipatif terhadap masalah dan
program kesehatan akan berjalan langgeng. Semua komponen masyarakat juga dapat
menggali kemampuan masing-masing (sumber daya) untuk melaksanakan program
kesehatan masyarakat.
3
a. Apakah terdapat suatu masalah?
b. Apakah masalah tersebut serius atau gawat?
c. Perlu data apa saja dalam merinci permasalahan tersebut?
b. Analisis Sistem
Identifikasi masalah dengan pendekatan sistem yakni
menjelaskan hubungan masalah tersebut dengan faktor-faktor
lain yang mempengaruhinya. Sistem yang layak atau umum
dipakai adalah pendekatan input-proses-outputoutcome-impact.
Untuk mengidentifikasi masalah dapat dilihat dari sisi inputnya
seperti orang, teknologi, sarana prasarana, kebijakan, dana dan
sebagainya. Pada sisi proses masalah dapat diidentifikasi seperti
4
pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, masalah tersebut
muncul yang terkait dengan manajemen dan kinerja pelayanan
kesehatan. Masalah juga bisa diidentifikasi pada sisi output
seperti lingkungan , perilaku, akses dan kualitas pelayanan yang
akan mempengaruhi hasil akhir. Hasil akhir (outcome) dapat
diindikasikan oleh adanya berbagai angka kesakitan maupun
status gizi yang keduanya dapat mempengaruhi kematian,
indikator kesakitan, status gizi dan kematian secara berurutan dan
bersamasama berdampak pada derajad kesehatan . Selanjutnya
dari masukan, proses dan hasil dapat menghasilkan suatu dampak
(impact) dalam hal ini bidang kesehatan, misalnya derajat
kesehatan yang dapat diindikasikan dengan umur harapan hidup.
Sebagai contoh untuk mengidentifikasi penyebab
pelayanan di loket puskesmas yang tidak ramah dan informatif.
Dapat dianalisis dari sisi input seperti apakah personil atau
petugasnya tidak kompeten, sarana prasarana penunjang sudah
usang atau apakah ruang kerjanya kurang nyaman atau sempit
dan sebagainya. Analisis lanjut pada sisi proses seperti apakah
dengan peralatan yang sudah usang atau ketinggalan jaman dapat
merangsang petugas untuk melakukan proses entry data pasien
atau administrasi menjadi tidak lancar atau proses pencatatannya
tidak jelas atau tidak ada mekanisme yang jelas dalam pencatatan
atau bisa juga dari para pasien misalnya ketidakjelasan prosedur
atau mekanisme pendaftaran yang mengakibatkan terjadinya
kesalahan. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan emosi para
petugas sehingga muncul ketidakramahan dalam pelayanan dan
pada akhirnya muncul sutau hasil yang berupa pelayanan tidak
memuaskan.
5
c. Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan
untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang
akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka
dibutuhkan berbagai macam informasi atau data yang cukup
banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup
panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui
sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara
teoritis dalam analisis time series yang paling menentukan adalah
kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang
diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut
dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin
banyak maka semaik baik pula estimasi atau peramalan yang
diperoleh, begitu pula sebaliknya.
6
nyawa, jenis penyakit yang menyerang masyarakat
(misalkan : penyakit SARS lebih berbahaya dari
penyakit panu), dan segi keparahan atau kerusakan
yang dapat mengindikasikan kegawatan
b. Besar Masalah.
Dilihat dari berapa banyak orang dalam suatu
populasi dalam wilayah dan periode tertentu menderita
atau terkena dampak dari penyakit atau suatu aktivitas
yang merugikan
c. Distribusi Masalah.
Masalah kesehatan masyarakat yang ada apakah
telah menjangkau seluruh wilayah secara geografis atau
secara administratif, semakin luas jangkauannya maka
akan menjadikan masalah lebih berat. Secara
epidemiologi dapat digunakan agar lebih komplit
d. Kecepatan penyebaran.
Untuk penyakit menular bisa diasumsikan
banyaknya kejadian penyakit menular per satuan waktu
e. Ketersediaan Sumber Daya.
Sumber daya dapat berupa tenaga, kader,
jumantik, dana, alat, sarana dan prasarana. Semakin
tersedia sumber daya , maka masalah kesehatan
masyarakat semakin dapat ditanggulangi
7
terlalu sempit karena akan mengaburkan persoalan. Pertanyaan yang
dapat diajukan untuk merumuskan masalah antara lain adalah :
a. Apa masalahnya ?
b. Dimana masalah tersebut terjadi ?
c. Siapa yang terkena Masalah ?
d. Kapan masalah terjadi ?
e. Berapa besar masalah tersebut ?
8
c. Jika menggunakan pendekatan fish bone maka letakkan
masalah pada kepala dan penyebab pada duri-durinya,
apabila ada penyebab yang lebih detil maka dibuat duri
yang lebih kecil lagi. Jika menggunakan mind map , maka
letakkan masalah tersebut di tengah dengan ukuran kotak
yang lebih besar dan penyebab/faktor risiko pada setiap
sudut
d. Cocokkan penyebab atau faktor risiko tersebut dengan
masalah kesehatan yang ada apakah relevan atau tidak.
9
disekitarnya di isi dengan tindakan – tindakan spesifik
untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam mencari alternatif solusi penyebab faktor risiko
masalah, diperlukan :
a. Pemahaman akan masalah yang ada
b. Pemahaman tentang sub sistem masalah dan model
masalah
Setelah alternatif solusi penyebab masalah kesehatan
didapatkan, dalam pelaksanaan dan pengimplementasian diperlukan
beberapa kriteria yang patut diperhitungan, seperti :
a. Relevansi (Relevansi hasil alternatif dengan tujuan
pemecahan masalah harus logis)
b. Efektivitas (Sejauh mana alternatif tersebut dapat
menghasilkan output yang diharapkan)
c. Relative Cost (Berapa besar biaya bagi masing masing
alternatif)
d. Technical Feasibility (Apakah alternatif tersebut layak dan
dapat dijalankan)
e. Personil (Tersediakah sumber daya untuk melaksanakan
alternatif tersebut)
f. Keuntungan (Keuntungan – keuntungan yang mungkin
diperoleh ketika menjalakan alternatif tersebut)
g. Kerugian (Kerugian – kerugian yang mungkin timbul
ketika menjalakan alternatif tersebut)
Selanjutkan, beberapa solusi potensional didapatkan maka
kemukakan hal apa saja yang mungkin mendukung atau menghambat
solusi tersebut. Dalam analisis keputusan, beberapa pertanyaan yang
dapat membantu antara lain :
a. Sasaran apa yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan solusi
10
b. Bedakan sasaran yang bersifat keharusan dan keinginan
c. Alternatif mana yang memenuhi sasaran batasan keharusan
d. Tindakan apa yang diperlukan untuk menghilangkan
penyebab yang harus dilaksanakan sebagai solusi
e. Apa risiko dan konsekuensi dari solusi yang dipilih
f. Data dan informasi apa yang diperlukan dalam memilih
solusi
g. Solusi tersebut haruslah rasional dengan pendekatan –
pendekatan tertentu
11
d. Alokasi biaya yang diperlukan untuk masing – masing kegiatan
e. Penanggung jawab dari kegiatan yang akan dilaksanakan
f. Hasil yang akan dicapai
g. Waktu yang ditetapkan untuk pelaksanaan kegiatan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan
kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan sehingga menghambat suatu organisasi untuk mencapai tujuan oleh
karena itu membutuhkan penyelesaian yang lebih lanjut.
Problem solving adalah proses mental yang melibatkan penemuan masalah,
analisis dan pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam problem solving cycle ini
secara singkat yaitu: identifikasi masalah , analisis situasi, , prioritas masalah,
alternatif solusi, pelaksanaan solusi terpilih dan evaluasi solusi yang dilaksanakan.
3.2 Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan makalah dapat dijadikan
pedoman dalam menghadapi setiap permasalahan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran serta masukan yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
13
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Musthofa, Syamsulhuda Budi; Sutopo Patria Jati; dan Budiyono. 2009. Menguasai
Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat Dengan Pendekatan Partisipatif.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
14