Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD IQBAL KHOLIQ

NIM : 18/430149/KT/08838
TUGAS MATA KULIAH REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

PETA TINGKAT
KEKRITISAN LAHAN
KABUPATEN KULON
PROGO, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA.

Pemetaan dan Analisa


kekritisan lahan di Kulon Progo
telah dilakukan pada tahun 2015
oleh bidang penelitian Sekolah
Vokasi UGM. Penelitian
dilakukan guna mendapat
informasi kekritisan lahan yang
akan menjadi landasan
pertimbangan pemanfaatan
lahan di Kulon Progo. Dari peta
tersebut dapat dilihat bahwa
lahan sangat kritis disimbolkan
dengan warna merah, lahan
kritis disimbolkan dengan warna
orange, lahan agak kritis
disimbolkan dengan warna
kuning, lahan potensial kritis
disimbolkan dengan warna hijau
muda, dan lahan tidak kritis
disimbolkan dengan warna
hijau. Klasifikasi lahan kritis dilakukan dengan metode skoring dimana merupakan akumulasi
dari skor tutupan tajuk pepohonan, tingkat kemiringan lahan, produktivitas lahan, dan
manajemen pengelolaan lahan. Sehingga didapatkan lima klasifikasi lahan yaitu, sangat kritis,
kritis, agak kritis, potensial kritis, tidak kritis. Hasil pemetaan lahan kritis di Kabupaten Kulon
Progo menunjukkan bahwa 16.7 % atau 9541,21 ha dari luas wilayah kabupaten tersebut
merupakan lahan yang tidak kritis, sedangkan 47.8 % atau 27.397 ha merupakan lahan yang
potensial kritis, atau jika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi lahan kritis; dan 35,5 % atau
20,329 ha merupakan wilayah dengan status kekritisan lahan dari agak kritis, kritis hingga sangat
kritis. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Kulon Progo ini mempunyai kondisi
biogeofisik yang masih cukup bagus karena didominasi lahan yang tidak kritis, namun perlu
pengelolaan lahan yang lebih intensfi untuk mencegah terjadinya keritisan lahanyang lebih
lanjut, dan memremediasi lahan-lahan yang sudah dianggap kritis.

Anda mungkin juga menyukai