Anda di halaman 1dari 51

SIFAT-SIFAT BAHAN

MK. ILMU DAN TEKNOLOGI BAHAN


JURUSAN FISIKA
PENDAHULUAN

Figure 1. Aircraft, such as the one Figure 2. The materials used in sports
shown here, makes use of aluminum equipment must be of lightweight, stiff,
alloys and carbonfiber-reinforced tough, and impact resistant.
composites.
• Apakah dasar utama dalam pemilihan bahan ?

Pemilihan Bahan :
1. Body mobil terbuat dari sheet metal
karena baja mempunyai kekuatan yang
relatif baik .
2. Tembaga banyak dipakai sebagai kabel
listrik karena konduktifitasnya sangat
baik.
3. Rangka mesin perkakas pada umumnya
memakai material besi cor karena effect
dumping-nya sangat bagus untuk
meredam getaran ,selain itu mudah
dibentuk dengan cara pengecoran.
 SIFATFISIK DAN KIMIA
SIFAT MEKANIK
SIFAT TEKNOLOGI
SIFAT-SIFAT MATERIAL
SIFAT-SIFAT MATERIAL

Dalam pemilihan bahan kerja yang akan dijadikan barang niaga (benda jadi),
sifat-sifat dari bahan yang akan kita gunakan merupakan dasar utama dalam
proses pemilihan. Adapun sifat-sifat bahan tersebut antara lain :
•Sifat fisik dan kimiawi.
•Sifat mekanik.
•Sifat teknologi.

Selain itu pertimbangan tertentu juga menentukan dasar pemilihan bahan,seperti:


•Pertimbangan ekonomi.
•Masalah kelestarian lingkungan.
Sifat fisik dan kimiawi

Sifat fisik material meliputi :

 Massa jenis (density)


 Titik cair (melting point)
 Panas jenis (specific heat)
 Konduktifitas panas (thermal conductivity)
 Koefisien muai (thermal expansion)
 Daya hantar listrik (electrical conductivity)
 Sifat magnet

Sedangkan sifat kimiawi material antara lain:

 Ketahanan terhadap korosi


 Kemudahan terbakar
 Ketahanan terhadap panas
 Kandungan racun.
SIFAT TEKNOLOGI :

• Mampu Las
• Mampu Cor
• Mampu mesin
• etc
Sifat teknologi

Dapat dituang (castingability)

Mampu tempa (malleability)


Sifat logam yang mudah dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam
keadaan dingin maupun panas, tanpa terjadi rusak/retak.

Mampu las (weldability)


Kemampuan logam untuk dilas.

Mampu mesin (machiningability)


Kemampuan material untuk dibentuk dengan proses pemesinan.
SIFAT MEKANIK

Sifat yang menyatakan kemampuan


suatu bahan/komponen untuk
menerima beban/gaya/energi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan
/komponen tersebut.

10
Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian
mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive
test), dari pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data yang
mencirikan keadaan dari material tersebut.

Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau spesimen.
Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari
jenis, komposisi dan perlakuan yang sama.

Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan,


kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak,
kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan sebagainya.
Beberapa Sifat Mekanik yang
Penting :

Kekuatan (strength), kemampuan bahan untuk


menerima tegangan tanpa menyebabkan material
menjadi patah;

Kekerasan (hardness), ketahanan bahan terhadap


penekanan atau indentasi;

12
Kekakuan (stifness), kemampuan bahan untuk
menerima tegangan/ beban tanpa
mengakibatkan terjadinya deformasi atau
difleksi;

Plastisitas (plasticity), kemampuan material


untuk mengalami deformasi plastik tanpa
mengalami kerusakan;

13
Ketangguhan (toughness), kemampuan
material untuk menyerap sejumlah energi
tanpa mengakibatkan kerusakan;

Kelelahan (fatigue), kecenderungan logam


menjadi patah bila menerima beban
dinamik yang besarnya masih jauh di
bawah batas kekuatan elastisnya;

14
Melar (creep), kecenderungan suatu logam
untuk mengalami deformasi plastik bila
pembebanan yang relatif tetap dilakukan
dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi;

Resilin (resilience), kemampuan material untuk


menyerap energi tanpa mengakibatkan
terjadinya deformasi plastik.

15
Stress Dan Strain
 Sifat mekanik bahan adalah : hubungan antara
respons atau deformasi bahan terhadap beban yang
bekerja.

Sifat mekanik : berkaitan dengan kekuatan, kekerasan,


keuletan, dan kekakuan.kekerasan, keuletan, dan
kekakuan.
• Stress = tegangan
• Strain = regangan
Bahan dapat dibebani dengan 4 cara : tarik,tekan,
geser dan torsi.
Tegangan
Regangan
Contoh Kurva Stress Dan Strain
Uji Tarik

• Adalah salah satu uji stress-strain mekanik yang bertujuan


untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik.

• Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus.

Pada uji tarik benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang
bertambah secara kontinu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan mengenai perpanjang yang dialami benda uji dengan
extensometer.

Parameter-parameter yang digunakan untuk menggambarkan kurva


tegangan-regangan logam adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh
atau titik luluh, persen perpanjangan, dan pengurangan luas.
Parameter pertama adalah parameter kekuatan, sedangkan yang
kedua menyatakan keuletan bahan.
Uji Tarik
Kekuatan Tarik (Su)

Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile


strenght), adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas
penampang lintang awal benda uji.

Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile


strenght), adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas
penampang lintang awal benda uji.
Kekuatan Mulur (Sy)

• Kekuatan Mulur / Luluh menyatakan besarnya tegangan yang dibutuhkan


tegangan yang dibutuhkan untuk berdeformasi plastis material.

• Kekuatan luluh sering dinyatakan sebagai kekuatan luluh offset, yaitu


besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil
deformasi plastis yang ditetapkan (regangan offset).
Di Amerika Serikat regangan offset ditentukan sebesar 0,2 atau 0,1 % (e =
0,002)
Alat dan Spesimen Uji Tarik
Standar dan Rumus Uji Tarik
• ASTM Standards E 8 and E 8M, “Standard Test Methods for
Tension Testing of Metallic Materials.”
Standar dan Rumus Uji Tarik
Uji tekan
Bahan uji diberikan gaya tekan. Rumus tegangan dan regangan sama
dengan yang dipakai pada uji tarik, hanya tanda beban negative (tekan).

Hasil uji akan memberikan harga negative.


Tegangan geser di rumuskan :
Regangan Geser
Regangan geser dilambangkan γ merupakan tangen θ.

Torsi
Torsi adalah variasi dari gaya geser murni. Bahan uji diberikan gaya
puntir yang akan menimbulkan gerak putar pada sumbu penggerak atau
mesin bor.

Deformasi Elastis
Besarnya bahan mengalami deformasi atau regangan bergantung
kepada besarnya tegangan. Pada sebagian besar metal, tegangan dan
regangan adalah proporsional dengan hubungan :
Bahan disebut mengalami DEFORMASI ELASTIS Jika tegangan dan regangan
besarnya proporsional.

Deformasi elastis adalah tidak permanent, artinya jika beban dilepaskan


maka bahan kembali ke bentuk semula.
Dalam skala atom, deformasi elastis adalah perubahan jarak antar atom. Jadi
besar modulus elastisitas adalah besarnya tahanan atom-atom yang
berikatan.
Pada beban geser, tegangan dan regangan bisa dihubungkan dengan
persamaan:
Deformasi Plastis
Pada kebanyakan logam, deformasi elastis hanya terjadi sampai regangan
0.005. Jika bahan berdeformasi melewati batas elastis, tegangan tidak lagi
proporsional terhadap regangan. Daerah ini disebut daerah plastis.

Pada daerah plastis, bahan tidak bisa kembali ke bentuk semula jika beban
dilepaskan.

Pada tinjauan mikro deformasi plastis mengakibatkan putusnya ikatan atom


dengan atom tetangganya dan membentuk ikatan yang baru dengan atom
yang lainnya. Jika beban di lepaskan, atom ini tidak kembali keikatan
awalnya.
Luluh dan Kekuatan Luluh

Titik luluh terjadi pada daerah dimana deformasi plastis mudah terjadi pada
logam grafik - berbelok secara bertahap sehingga titik luluh ditentukan dari
awal perubahan kurva - dari linier ke lengkung.
Titik ini di sebut batas proporsional ( titik p pada gambar). Pada kenyataannya
titik p ini tidak bisa ditentukan secara pasti. Kesepakatan di buat dimana di
tarik garis lurus paralel, dengan kurva - dengan harga  = 0.002.
Perpotongan garis ini dengan kurva - didefinisikan sebagai kekuatan luluh
y.
Keuletan
Mengukur derajat deformasi plastis pada saat patah. Bahan yang mengalami
sedikit atau tidak sama sekali deformasi plastis di sebut rapuh.
Keuletan bisa di rumuskan sebagai persen perpanjangan atau persen
pengurangan luas.

Bahan dianggap rapuh jika regangan pada saat patah kira-kira 5%.
Resilience
Adalah kapasitas material untuk menyerap energi ketika mengalami
deformasi elastis dan ketika beban dilepaskan, energi ini juga dilepaskan.

Modulus resilience, Ur : adalah energi regang persatuan volume yang


diperlukan sehingga material mendapat tegangan dari kondisi tidak
berbeban ketitik luluh.

Material yang mempunyai sifat resilience adalah material yang mempunyai


tegangan luluh tinggi (y) dan modulus elastisitas rendah. Contoh : alloy
untuk pegas.
Ketangguhan ( Toughness ).

Adalah kemampuan bahan untuk menyerap energi sampai patah.


Satuan ketangguhan = satuan resilience
bahan ulet bahan tangguh
bahan getas bahan tidak tangguh

Tengangan dan Regangan Sebenarnya

Tegangan dan regangan sebenarnya diukur berdasarkan luas


penampang sebenarnya pada saat diberikan beban.
Kekerasan (hardness)
Kekerasan adalah mengukur ketahanan material terhadap deformasi
plastis yang terlokalisasi (lengkungan kecil atau goresan).
Macam- macam uji kekerasan :
• Uji kekerasan rockwell
• Uji kekerasan brinell
• Uji kekerasan vicker
• Uji kekerasan kwoop

Uji kekerasan rockwell


metode yang paling umum digunakan karena simple dan
tidakmenghendaki keahlian khusus. Digunakan kombinasi variasi indenter
dan beban untuk bahan metal dan campuran mulai dari bahan lunak
sampai keras.

Indenter :
- bola baja keras
ukuran 1/16 , 1/8 , 1/4 , 1/2 inci (1,588; 3,175; 6,350; 12,70 mm)
- intan kerucut
Hardness number (nomor kekerasan) ditentukan oleh perbedaan kedalaman
penetrsi indenter, dengan cara memberi beban minor diikuti beban major
yang lebih besar.
Berdasarkan besar beban minor dan major, uji kekerasan rockwell dibedakan
atas 2 :
- rockwell
- rockwell superficial : bahan tipis
Uji kekerasan rockwell :
- beban minor : 10 kg
- beban major : 60, 100, 150 kg
Uji kekerasan rockwell superficial :
- beban minor : 3 kg
- beban major : 15, 30, 45, kg
Uji Kekerasan Brinell
Indenter :
- bola baja keras ; diameter 10 mm (0,394”)
- Tungten carbide ; diameter 10 mm (0.394”)
Beban : 500 - 3000 kg, step 500 kg
Angka kekerasan brinell adalah fungsi beban dan diameter lobang
hasil.
Uji kekerasan Mikro Knoop dan Vickers
Indeter : intan piramid
Beban : 1 - 1000 gr
Hasil test berupa lekukan diperiksa dengan mikroskop
HK = hardness numberknoop (KHN)
HV = hardness number vickers (VHN)
Knoop dan Vickers digunakan untuk uji kekerasan
Uji tekan

• Bahan uji (biasanya material yang getas) diberikan gaya tekan.


• Rumus tegangan dan regangan sama dengan yang dipakai pada uji tarik,
hanya tanda beban negative (tekan).
• Hasil uji akan memberikan harga negative.
ASTM Standards E 9, “Standard Test Methods for Compressive Testing
of Metallic Materials.”

Anda mungkin juga menyukai