USULAN PENELITIAN
OLEH :
PUTRI AISYAH KAMAL
170308006
USULAN PENELITIAN
OLEH :
PUTRI AISYAH KAMAL
170308006/KETEKNIKAN PERTANIAN
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
“Kajian Laju Infiltrasi Cairan Limbah Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap
Sifat Fisik Tanah Ultisol” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat
Prof. Dr. Ir., Sumono, MS selaku ketua komisi pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan berbagai masukan, saran, dan kritik kepada penulis
kesempurnaan usulan penelitian ini, maka penulis sangat mengharapkan saran dan
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1. Latar Belakang
...............................................................................................................
1.2. Tujuan Penelitian
...............................................................................................................
1.3. Kegunaan Penelitian
...............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................
2.1. Infiltrasi
......................................................................................................................
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi
......................................................................................................................
2.2.1. Sifat Fisik Tanah
...............................................................................................................
A. Tekstur Tanah
.......................................................................................................
B. Kerapatan Massa (Bulk Density)
.......................................................................................................
C. Kerapatan Partikel (Particel Density)
.......................................................................................................
D. Porositas
.......................................................................................................
2.2.2. Kadar Air Tanah
...............................................................................................................
2.2.3. Cairan Limbah Kelapa Sawit
...............................................................................................................
2.2.4. Bahan Organik Tanah
...............................................................................................................
2.2.5. Tanah Ultisol
...............................................................................................................
2.3. Metode Penentuan Laju Infiltrasi
......................................................................................................................
2.4. Infitrometer
......................................................................................................................
BAB III BAHAN DAN METODE............................................................................
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
....................................................................................................................................
3.2. Bahan dan Alat
....................................................................................................................................
3.3. Metode Penelitian
....................................................................................................................................
3.4. Prosedur Penelitian
....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu sumber minyak nabati. Potensi kelapa sawit di Indonesia sangat besar,
provinsi. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun terus
meningkat. Luas kebun kelapa sawit pada tahun 2009 adalah 8.248.328 ha dan
meningkat pada tahun 2010 menjadi 8.430.026 ha. Produksi juga terus meningkat
seiring bertambahnya luas perkebunan kelapa sawit. Produksi kelapa sawit pada
tahun 2007 sebesar 19.324.293 ton dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 19
hubungan antara intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi, dan pengaturan aliran
permukaan. Kapasitas infiltrasi merupakan laju maksimum air yang dapat masuk
Dalam proses pengolahan sawit dihasilkan limbah padat dan limbah cair.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa limbah cair dapat digunakan sebagai pupuk
bermanfaat bagi pertumbuhan dan produksi sawit seperti N, P, K dan Mg, mulai
ada yang memanfaatkan sebagai pupuk dan menyuburkan tanah (Maryadi, 2006).
hujan yang dimana kapasitas infiltrasi akan tercapai jika hujan melebihi kapasitas
infiltrasi. Jika curah hujan kecil maka rerata infiltrasi sama dengan curah hujan.
Faktor tutupan lahan juga menentukan sifat fisik tanah seperti tekstur tanah yang
Setiap jenis tanah memiliki laju infiltrasi yang berbeda. Semakin padat
suatau tanah makin kecil laju infiltrasinya. Kelembaban tanah yang selalu berubah
setiap saat sangat berpengaruh erhadap lamu infilrasinya. Makin tinggi kadar air
dalam tanah maka semakin kecil laju infiltrasinya. Seperti jenis tanah berpasir
memiliki laju infiltrasi yang sangat tinggi, dan jenis tanah liat memiliki laju
Tingkat kemampuan tanah untuk melewati air dipengaruhi oleh kadar air
tanah atau potensial hidrolik tanah. Nilai laju infiltrasi bergantung pada kapasitas
infiltrasi tanah. Infiltrasi ke dalam tanah mulanya tidak jenuh karena pengaruh
potensial matriks. Infiltrasi yang efektif akan menurunkan run off, dan potensial
Infiltrasi dari Cairan Limbah Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Sifat Fisik
Tanah Ultisol.
Cairan Limbah Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Sifat Fisik Tanah
Ultisol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Infiltrasi
tanah. Proses infiltrasi ini sangat penting dalam daur hidrologi karena
mempengaruhi jumlah air yang berada di permukaan tanah. Tidak semua air di
permukaan tanah masuk ke dalam tanah. Hal ini karena sebagian air berada di
lapisan tanah atas (top soil). Air yang berada di lapisan tanah atas akan diuapkan
Laju infiltrasi adalah jumlah air per satuan waktu yang masuk ke dalam
tanah. Laju infiltrasi ditentukan pada besarnya kapasitas infiltrasi dan intensitas
hujan. Jika intensitas hujan lebih besar dari kapasitas infiltrasi maka akan terjadi
dengan jumlah lebih kecil dari kapasitas infiltrasi, maka laju infiltrasi sama
dengan kapasitas infiltrasi. Artinya pada hal tersebut tidak akan terjadi limpasan
termasuk transpirasi, menyediakan air untuk evaporasi, dan aliran sungai saat
musim kemarau jadi terpenuhi. Selain itu infiltrasi juga bemanfaat untuk
bergantung pada hujan, sifat fisik tanah, hiraulik tanah, dan pemanfaatan lahannya
menerus akan mempengaruhi sifat fisik tanah yang berbeda-beda, baik secara
a. Tekstur Tanah
yang terdiri dari pasir, debu, dan liat dalam suatu massa tanah. Tekstur
tanah sebagai penentu fisik tanah. untuk penentuan tekstur tanah dapat
Penetapan kelas tekstur tanah dapat dilihat dari USDA (Isra, dkk., 2019).
Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan lebih besar dalam
halus tekstur tanah maka semakin besar kapasitas dalam menahan air
pada tanah. Tanah yang tekstur halus memiliki ciri-ciri luas permukaan
besar, kemampuan menahan air besar, dan ukuran partikel kecil. Setiap
Kerapatan massa tanah atau bulk density adalah massa tanah per
volume tanah yang dinyatakan dengan satuan g/cm3 atau ton/m3. Kerapatan
density) yaitu tekstur, bahan organik, kerapatan massa (bulk density) dan
2017).
d. Porositas Tanah
Porositas tanah adalah total pori tanah untuk ketersediaan air dan
bahan organik, struktur, ukuran pori, dan tekstur tanah. jika bahan organik
Porositastanah=1−
(
Bulk density
cm )3
x 100 %
g
Particle density
(cm ) 3
Air yang berada di dalam tanah sangat dibutuhkan oleh tanaman dan proses
pertumbuhan tanaman menjadi layu atau mati, dikarenakan penyerapan air lebih
Air yang terkandung dalam tanah disebut kadar air tanah. Kadar air tanah
yang optimal pendukung kebutuhan tanaman berada pada kadar air kapasitas
lapang. Kadar air kapasitas lapang merupakan kadar air tanah di lapang saat air
drainase hamper berhenti mengalir karena adanya gaya gravitasi yang sebelumnya
tanah mengalami jenuh sempurna. Kadar air tanah dapat dilakukan dengan metode
dari air kondensat pada proses sterilisasi, proses klarifikasi, air pencucian. Limbah
cair ini dapat dimanfaatkan sebagai energi seperti biogas dengan tahap reaksi
cukup tinggi. Perlu dilakukan pengolahan limbah dan pencegahannya agar tidak
terjadi pencemaran air, menimbulkan bau, dan menghasilkan gas methan dan CO2
yaitu terjadinya efek rumah kaca yang sangat berbahaya untuk lingkungan
Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Oleh karena itu sebelum dialirkan ke lahan,
BOD dan COD harus diturunkan. Kandungan BOD sebesar 20.000-30.000 mg/l
Bahan organik tanah sangat berpengaruh dalam menahan air dalam tanah
bahan organik semakin banyak menyebabkan air yang berada di dalam tanah
bertambah banyak. Bahan organik dalam tanah dapat mengikat air 2-4 kali lipat
dari berat bobot yang berperan dalam ketersediaan air. Penambahan bahan organik
Bahan organik memiliki kapasitas menyimpan lengas yang tinggi. Pemberian 20-
30 ton per hektar bahan organik berpengaruh nyata untuk meningkatkan porositas
2015).