Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

KEHAMILAN NORMAL

DI RUANGAN CEMPAKA RSUD dr. DORIS SYLVANUS KOTA PALANGKARAYA

DI SUSUN OLEH :

PUJA AMANDA WAHYUDI

PO.62.20.1.19.426

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

2021
1. DEFINSI
 Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum serta
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
(Hanifah,2008)
 Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihiotung
dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007)
 Kehamilan adalah keadaan diawali dengan bertemunya sel sperma dan ovum
kemudian membentuk zigot, kemudian zigot berubah menjadi morulla, blastula,
blastokist yang akan melakukan nidasi pada endometrium. Kemudian hasil
konsepsi (janin dan plasenta) akan tumbuh dan berkembang sampai aterm dan
diakhiri persalinan.

Jadi kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi kemudian hasil konsepsi akan tumbuh dan berkembang
sampai terjadinya persalinan.

1. PROSES KEHAMILAN
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampula tuba. (Sarwono, 2009)
Saat terjadi ejakulasi, + 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang +
berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia interna wanita, sperma
akan menghadapi berbagai rintangan antara lain lendir vagina yang bersifat asam,
lendir serviks yang kental, panjang uterus serta silia yang ada di tuba fallopi.
Untuk menghadapi rintangan tersebut sperma harus mempunyai akrosom yang
melewati proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan dikeluarkan dari ovarium
sebanyak satu dalam tiap bulan, ditangkap oleh fimbrae dan berjalan menuju tuba
fallopi. Tempat bertemu ovum dan sperma paling sering di daerah ampula tuba.

Adapun proses fertilisasi terdiri meliputi :


1. Penetrasi spermatozoa ke dalam ovum
Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi mampu
melakukan penetrasi mebran sel ovum. Untuk mencapai ovum, spermatozoa
harus melewati korona radiata (lapisan sel di luar ovum) dan zona pellusida
(suatu bentuk glikoprotein ekstraseluler), yaitu dua lapisan yang menutupi dan
mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu sperma. Suatu molekul
kompleks khusus dipermukaan kepala sperma mengikat ZP3 glikoprotein di
zona pelusida. Pengikatan ini memicu akrosom untuk mengeluarkan enzim
yang membantu spermatozoa menembus zona pellusida, pada saat bersamaan
terjadi reaksi korteks ovum. Granula korteks di dalam ovum (oosit sekunder)
berdifusi dengan membran plasma sel, sehingga enzim di granula-granula
dikeluarkan secara eksotosis ke zona pellusida. Hal ini menyebabkan
glikoprotein di zona pellusida berikatan satu sama lain membentuk suatu
materi keras dan tidak dapat ditembus oleh spermatozoa yang lain.
2. Fusi spermatozoa dan ovum
Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan membran nukleusnya,
yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor spermatozoa dan
mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya seluruh mitokondria manusia
berasal dari ibu. Masuknya spermatozoa ke dalam vitelus membangkitkan
nukleus ovum yang masih dalam metaphase untuk proses pembelahan
selanjutnya (miosis II atau anaphase). Sesudah anaphase kemudian telophase
dan menuju ruang perivitelina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus
dan haploid. Pronukleus spermatozoa juga telah mengandung jumlah
kromosom yang haploid.
3. Fusi materi genetik
Kedua pronukleus saling mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri
dari bahan genetik dari perempuan dan laki-laki. Pada manusia terdapat 46
kromosom, yaitu 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin. Dalam
beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembentukan zigot. Hal ini
dapat berlangsung karena sitoplasma ovum mengandung bany6ak asam amino
dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi pembelahan
ini diperoleh dari vitelus, sehingga volume vitelus berkurang dan terisi
seluruhnya morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh atau dengan
kata lain besar hasil konsepsi tetap sama. Hasil konsepsi ini akan disalurkan ke
pars ismika dan pars interstisialis tuba dan diteruskan ke arah cavum uteri.

b. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Hasil konsepsi menanamkan dirinya dalam bentuk blastula, suatu
bentuk dibagian luarnya terdapat trofoblas dan bagian dalamnya disebut massa
inner cell yang berkembang menjadi plasenta. Blastula diselubungi oleh suatu
simpai yang disebut trofoblas. Sejak trofoblas terbentuk, produksi HCG dimulai.
Trofoblas mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan
endometrium dalam masa sekresi dengan sel-sel desidua. Blastula dengan bagian
yang berisi inner cell mass akan mudah masuk ke desidua, menyebabkan luka
kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.

c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Plasentasi berlangsung
sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2 minggu pertama perkembangan
hasil konsepsi, trofoblas telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah
endometrium. Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan yang berisi darah
maternal dari pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhyan ini berjalan terus,
sehingga timbul ruang-ruang interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung
diatas ruangan tersebaut sampai terbentuk plasenta. Tiga minggu pasca fertilisasi,
sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi dan dimulai pembentukan fili korialis.
Sirkulasi darah janin dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh atreri
spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterine. Vili korialis akan tumbuh menjadi
suatu massa jaringan yaitu plasenta.

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN


Setelah bernidasi + 10 hari setelah fertilisasi, maka akan dimulai proses pertumbuhan
dan perkembangan janin :
a. Masa preembrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah fertilisasi. Terjadi proses pembelahan
sampai nidasi, kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan utama
ektoderm, endoderm, mesoderm.
b. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam
bentuk rudimeter (mengecil, menciut dan akhirnya menghilang). Jantung
menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa organenesis
atau masa pembentukan organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah minggu ke 8 sampai bayi lahir.
 Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, traktus renalis mulai berfungsi, terdapat reflek
menghisap dan menelan, genetalia tampak dan dapat ditentukan jenis
kelaminnya.
 Minggu ke-16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan, rambut mulai tumbuh
pada tubuh.
 Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak, wajah nyata, telinga pada tempatnya,
kelopak mata, alis dan kuku sempurna. Skeleton tampak pada pemeriksaan
sinar X, kelenjar minyak telah aktif dan vernix caseosa akan melapisi tubuh
fetus, gerakan janin dapat ibu rasakan setelah kehamilan ke-18, traktus renalis
mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
 Minggu ke-24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
caseosa meningkat, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
 Minggu ke-28 : mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan
baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang.
 Minggu ke-32 :Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana.
 Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
vernix caseosa, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari,
umbilikus sekarang terlihat di pusat abdomen.
 Minggu ke-40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.
Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.

3. TANDA GEJALA KEHAMILAN


A. Tanda tidak pasti (Presumtive sign)
a. Amenore (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak mengalami masa menstruasi, dan perlu diketahui hari
pertama haid terkahir untuk menentukan usia kehamilan dan tafsiran
persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya usia kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah sentral menyebabkan iskemia susunan saraf
menimbulkan sinkope dan akan menghilang setelah usia kehamilan lebih dari
16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit
lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah
itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Hiperpigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi
Cloasma gravidarum, keluarnya melanosite stimulating hormone pada
hipofisis anterior menyebabkan hiperpigmentasi.
 Perut
Striae livide, striae albican, linea alba makin menghitam
 Payudara
Hiperpigmentasi aerola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh darah
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.
B. Tanda kemungkinan (Probability sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan seviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung,
sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda Cadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piscaseck
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsiotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

C. Tanda pasti (Possitive sign)


a. Adanya gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Adanya denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler).
c. Dilihat dengan USG

4. PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU HAMIL


A. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran akibat hipertrofi dan hipervaskularisasi
akibat dari pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan
perkembangan plasenta.
b. Serviks
Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks karena peningkatan
hormon estrogen dan progesteron
c. Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina, hipervaskularisasi
pada vagina.
d. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan dari
korpus luteum.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Terjadi hipervaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan hormone
estrogen
dan progesteron. Selain itu juga terjadi peningkatan hormon somatotropin
untuk produksi ASI sehingga menjadi lebih besar.
B. Sistem Pencernaan
a. Mulut dan gusi
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke
rongga mulut, hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi
edema dan hiperplastis, ketebalan epitel berkurang sehingga gusi lebih rapuh,
timbulnya mual muntah menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan
meningkatkan rasa asam di mulut.
b. Lambung
Terjadi relaksasi pada otot – otot pencernaan antara lain peristaltik di
lambung, sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama dan
mudah terjadi refluks ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan
hormon HCG juga dapat menyebekan ibu hamil merasakan mual dan muntah
C. Sistem Kardiovaskuler
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung
terangkat keatas dan berotasi kedepan.
D. Sistem Perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan
akibat kompresi pada kandung kemih yang nantinya akan menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
E. Sistem Integumen
a. Wajah
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di
daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil berkulit hitam
akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta hormon
melanokortikotropin.
b. Kulit
Hipersensitivitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal – gatal dan
peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar apokrin akibat peningkatan
hormon, kelenjar tersebut meningkat akibat peningkatan kerja metabolik serta
peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
F. Sistem Respirasi
Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada diafragma
sehingga diafragma naik + 4 cm, terjadi peningkatan hormon progesteron
menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigen.

5. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL


A. Trimester pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh,
maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual, muntah, keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologis seperti berikut :
a. Ibu akan membensi kehamilannya, merasakan kekecewaan, kecemasan dan
kesedihan.
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya.
c. Hasrat melakukan seks berbeda-beda setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
d. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
B. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
C. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu
– waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir 
atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan
ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan
menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki
atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk
bayi mereka.

6. KETIDAKNYAMANAN UMUM SELAMA KEHAMILAN


a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan
oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal),
lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi
yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara mengatasinya :
 Makan porsi kecil tapi sering
 Hindari bau atau faktor yang dapat mencetuskan terjadinya mual
 Duduk tegak setiap selesai makan
 Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras
 Makan makanan kering diantara waktu malam.
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda-tanda
malnutrisi.
b. Peningkatan Frekuensi Berkemih
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar)
menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya tekanan
langsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester 
ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek
lightening yaitu bagian plasentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan :
 Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
 Banyak minum di siang hari
 Kurangi minum di malam hari
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria.
c. Sakit Punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah
kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang
berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.
Cara meringankan :
 Istirahat yang cukup
 Menggunakan penyokong abdomen eksternal
 Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d. Sesak Nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida.
Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan
diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan.
Cara meringankan :
 Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
 Menganjurkan ibu untuk berdiri dan meregangkan tangannya diatas kepalanya
secara berkalan dan mengambil nafas dalam
 Menganjurkan saat berbaring dalam posisi setengah duduk (semifowler)
e. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos kolon
ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara meringankan :
 Asupan cairan yang adekuat
 Minum air hangat (air putih, teh) saat bangun dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
 Makan makanan yang berserat
 Latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang baik,
mekanisme tubuh yang baik.
f. Kram Tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat atau ketidakseimbangan fosfor.
Selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembuluh darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator
dalam perjalanan menuju ekstremitas bawah.
Cara meringankan :
 Anjurkan ibu untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
 Anjurkan ibu untuk melakukan kaki yang kram dan menekan tumitnya
 Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
 Anjurkan elevasi kaki secara teratur setiap hari
g. Kesemutan
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakan sehingga menyebabkan penekanan pada saraf
median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-
jari.
Cara meringankan :
 Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
 Berbaring rileks

7. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL


a. Kebutuhan Oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%. Hal ini
disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan diafragma
sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru berkurang
5%).
b. Kebutuhan Nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi karbohidrat,
protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
c. Kebutuhan Personal Higiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi dan
mulut, perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
d. Kebutuhan Eliminasi
 Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester III
karena adannya penekanan kandung kemih  oleh uterus.
 Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan serta
karena adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
e. Kebutuhan Seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan trimester III
sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
f. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko cidera bagi
ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan berjalan-
berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
g. Kebutuhan Istirahat Tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-11
jan pada malam hari.
h. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
i. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik / fisiologis,
persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan
transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.

8. KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL


a. Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untuk mempererat ikatan keluarga.
Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk membantu ia
dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena
sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
b. Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan
dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan dalam
mewujudkan kesehatan yang optimal.
c. Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu
menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
d. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan untuk
memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap
kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.
9. PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK IBU HAMIL
A. Makanan (diet) ibu hamil
a. Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada di luar kehamilan
karena dipergunakan untuk:
- Mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
- Tumbuhnya janin
- Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
- Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
b. Yang diperlukan adalah:
Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam, terutama garam kapur,
fosfor, besi, vitamian-vitamin dan air.
c. Menu disusun menurut petunjuk baku 4 sehat 5 sempurna
d. Makanan hendaknya beraneka ragam, berganti-ganti jangan selalu makan
menu yang sama, meksudnya supaya kekurangan menu hari ini dapat
diimbangi oleh menu yang berikutnya.
e. Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan kandungannya dapat
diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Kenaikan BB rata-rata antara
6,5 – 16 Kg (10-12), kenaikan BB yang berlebihan atau bila BB ibu turun
setelah triwulan ke-2 haruslah menjadi perhatian.
1. Protein
Dibutuhkan untuk:
- Pertumbuhan janin
- Pertumbuhan rahim
- Pertumbuhan kelenjar buah dada
- Untuk penambahan volume darah
- Metabolisme yang bertambah
Kekurangan protein dapat menimbulkan:
- Anemia
- Toxemia gravidarum
- Odema
- Prematuritas
Sedapat-dapatnya ½ dari protein yang dibutuhkan berasal dari hewan, yang
selebihnya dapat diambil dari protein tumbuh-tumbuhan.
2. Garam
- Kebutuhan garam yang utama adalah Ca, P, dan Fe
- Fe dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil, jadi
perlu diberi tambahan Fe misalnya sulfat ferrosus 3 x 200 mg.
- Ca dan P digunakan untuk pembuatan tulang-tulang janin
- Fe untuk pembuatan Hb janin
3. Vitamin
Vitamin diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal.
- Vitamin A : untuk menambah daya tahan terhadap infeksi.
- Vitamin B kompleks : terdiri dari Vitamin B1, riboflavin, AS
nicotin, dan vitamin B6.
Vitamin B1  vitamin anti neuritis
Vitamin D  Anti rachitis, vitamin ini penting
terutama di daerah kurang sinar matahari.
Vitamin E  penting untuk reproduksi dan
pertumbuhan embrio.

4. Air
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas air/hari. Air
menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan ginjal.

B. Kebersihan badan
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor
banyak mengandung kuman-kuman.
C. Gerak badan
Kegunaannya:
- Sirkulasi darah menjadi baik
- Nafsu makan bertambah
- Pencernaan lebih baik
- Tidur lebih nyenyak
Gerak badan yang melelahkan dilarang.
Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar.
D. Pakaian
- Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
- Pakailah kutang yang menyokong payudara
- Memakai sepatu dengan timut yang tidak terlalu tinggi
- Pakaian dalam yang selalu bersih.
E. Perawatan payudara
- Putting susu harus dibersihkan bila terbasahi oleh kolostrum
- Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar
setiap kali mandi
- Pada 2 bulan terakhir kehamilan, lakukan pemijatan (massage) untuk
mengeluarkan kolostrum agar tidak terjadi penyumbatan.
F. Koitus
Koitus tidak dilarang kecuali riwayat:
- Sering abortus/prematur
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati
- Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang
- Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partu
prematurus.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Meliputi nama suami/istri, umur, agama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dll.

B. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.

C. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil
adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Keputihan (TM I,II, dan III),
Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III).

D. Riwayat kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
a. Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
b. TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus,
bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
c. Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/
lahir mati
d. Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan, BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
e. HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.

E. Riwayat kesehatan keluarga


Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.

F. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


a. Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis,
perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak –
bengkak ditangan dan wajah.
b. Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, bukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
c. Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan

G. Riwayat haid
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya
sekitar 12 – 16 tahun), lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus
haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah,
HPHT (membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran), keluhan saat
haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti
sakit kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak).
H. Riwayat kehamilan sekarang
a. Trimester I    :  berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan,
ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
b. Trimester II  :  berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau belum
merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan
pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat.
c. Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

I. Riwayat KB
Apakah selama ini ibu menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis apa,
sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor
gagal KB atau tidak.

J. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari
dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong
nasi, satu entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk
sayuran dan satu gelas susu dan buah.
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil: Malam + 8-10 jam/hari, Siang  + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi
usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester
III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan
berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak
menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan
abortus.
e. Pola seksual
 Trimester I    :  Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
 Trimester II  :  Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
 Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.

K. Riwayat psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.

L. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Kesadaran :
TD : RR :
S : N :
BB: TB :

M. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1. Rambut :
Bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
2. Muka :
Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum
sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi
ibu, kesakitan atau meringis.
3. Mata :
Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai
ibu mengidap hepatitis
4. Hidung :
Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
5. Mulut dan gigi :
Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan tanda
ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan
kalsium.
6. Leher :
Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
7. Dada :
Bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae
tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
8. Ekstremitas :
Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki
sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.

b. Palpasi
Tujuan:
-  untuk mengetahui umur kehamilan
-   Untuk mengetahui bagian bagian janin
-   Untuk mengetahui letak janin
-   Janin tunggal atau tidak
-   Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga panggul
-   Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi :
1. Leher :
- Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini
dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal
jantung.
- Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi
kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
- Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi
oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala

2. Dada :
Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara dan
menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12
minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.

3. Abdomen :
a. Leopold I
Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang
teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
 Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
 24 minggu TFU setinggi pusat
 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
b. Leopold II
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
c. Leopold III
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP atau masih
goyang.
d. Leopold IV
Seberapa jauh bagian terbawah masuk PAP

4. Ekstremitas
Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.

2. DIAGNOSA
2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurangnya nafsu makan, mual dan muntah
3. Resiko tinggi defisit cairan berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
4. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus
5. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma
sekunder kehamilan
6. Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus

3. INTERVENSI
1. Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan
ibu dapat mengatasi konstipasi
Kriteria Hasil : Ibu tidak mengalami konstipasi
Intervensi :
1. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan ibu
2. Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga
mempermudah penegaluaran feses
3. Anjurkan ibu untuk minum air  hangat satu gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup
dapat mencegah timbulnya reabsorbsi yang berlebihan.

4. IMPLEMENTASI
Tindakan pelaksanaan dari intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi diagnosa
keperawatan yang telah ada.

5. EVALUASI
Disimpulkan berdasarkan sejauh mana kriteria hasil yang telah tercapai, sehingga
dapat disimpulkan apakah intervensi tetap dilanjutkan, dihentikan atau diganti jika
tindakan sebelumnya tidak berhasil.

Anda mungkin juga menyukai