Anda di halaman 1dari 6

MENGENAL RIBA

Baiklah….dimateri yang kedua ini akan dibahas tentang mengenal riba

Sudah siap semua?


Yang jomblo siap bertempur?
Yang sudah menikah bersiap2 juga ya?

Silahkan yang sudah menikah bisa menyimak bersama suami/istrinya supaya lebih semangat…

Nah buat yang jomblo jangan bersedih hati ya..


Kalau kedinginan silahkan peluk rice cooker yang lagi nyala…he..he..
Maaf ya jangan di ambil hati. Saya Cuma serius koq ga niat bercanda

Baiklah kita mulai sekarang ya…

“Pedagang yang jujur lagi amanah akan bersama dengan para nabi dan orang-orang yang jujur (di
surga).”

Siapa yang tidak ingin masuk surga bersama para nabi, sebuah harapan yang sangat didambakan oleh
setiap muslim. Kenikmatan surga, kenikmatan yang tak pernah terlihat oleh mata, yang tak pernah
terdengar oleh telinga dan tak pernah terbetik di hati manusia. Di dalamnya ada bidadari-bidadari
yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka.

Ayooo..Siapakah disini yang ingin masuk surga?


Saya yakin pasti semua ingin masuk surga ya…
Apalagi kalau dengar kata2 Bidadari Surga, yang jomblo langsung semangat nih..ngantuknya
hilang…he..he..

Saya doakan semoga penghuni group ini menjadi penghuni surga…Aamiin

Nah ternyata…Ada lho salah satu pekerjaan yang bisa membawa kita menuju surga yang kita
dambakan yaitu menjadi seorang pedagang atau marketing. Tapi perlu diingat, syaratnya adalah
seorang pedagang yang jujur dan amanah.

1
Jadi teman2 sebagai seorang marketing harus punya sifat jujur dan amanah. Misal kalau bikin iklan
harus jujur dan jangan terlalu mengada-ngada sehingga menghalalkan segala cara supaya buyer
terpikat.

Kemudian kalau diberi amanah oleh developer maka harus di jaga dan dijalankan dengan baik
amanah tersebut.

Nah jika kita sungguh2 menerapkan sifat jujur dan amanah dalam jualan maka in syaa Allah kita bisa
menjadi salah satu orang yang di rindukan surga.

Kemudian…
Ada lagi nih yang harus kita lakukan jika kita ingin di rindu surga.
Kita harus membantu saudara2 muslim kita…

Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan
menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan melapangkan
baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim,
maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.
HR. Bukhâri (no. 2442 dan 6951), Muslim (no. 2580) dan Ahmad (2/91), Abu Dâwud

Lalu kenapa kita harus membantu saudara2 muslim kita dalam jual beli properti?
Jawabannya adalah karena saat ini mayoritas muslim terjebak oleh sistem ribawi di negeri ini. Riba
saat ini merajalela di Indonesia dan kita harus peduli akan kondisi ini. Kita harus bersemangat
membantu mereka agar terlepas dari jeratan ribawi.

Coba deh lihat marketing2 berdasi yang begitu semangat menawarkan kendaraan dan properti dengan
konsep sistem ribawi. Masa kita kalah sih sama mereka yang penuh percaya diri dan ga malu2
menawarkan produk ke konsumen.

Ayooo jangan mau kalah dengan mereka ya…kita harus lebih semangat Karena yang kita jalankan
adalah pekerjaan mulia. Walaupun belum pernah closing in syaa Allah tetap mendapatkan pahala
kebaikan dari Allah ‘Azza wa Jalla karena di sisi Allah tidak ada yang sia2 saat kita melakukan
kebaikan.

2
Nah namun…agar kita bisa membantu mereka maka kitapun harus mengetahui ilmu tentang jual beli
dalam islam agar prosesnya menjadi jual beli yang baik. Jadi kita sebagai marketing properti syariah
harus faham tentang apa itu riba.

Nah jadi sekarang kita akan bahas tentang RIBA ya…

SEORANG PEDAGANG HARUSLAH MEMAHAMI HAKEKAT RIBA

‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,


“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk
riba.”

‘Ali bin Abi Tholib mengatakan,


“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti akan
terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus.”
(Mughnil Muhtaj, 6/310)

Hadist2 diatas melarang kita untuk tidak berjualan kalau kita belum memahami tentang ilmu agama
dalam berjualan. Karena apa? Karena bisa terjerumus dalam riba lhooo…

APA ITU RIBA?

Secara etimologi, riba berarti tambahan (al fadhl waz ziyadah). (Lihat Al Mu’jam Al Wasith, 350
dan Al Misbah Al Muniir, 3/345). Juga riba dapat berarti bertambah dan tumbuh (zaada wa namaa).
(Lihat Al Qomus Al Muhith, 3/423)

HUKUM RIBA

Ibnu Qudamah mengatakan,

“Riba itu diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah, dan Ijma’ (kesepakatan kaum
muslimin).” (Al Mughni, 7/492)

3
Bahkan tidak ada satu syari’at pun yang menghalalkan riba. Al Mawardiy mengatakan, “Sampai
dikatakan bahwa riba sama sekali tidak dihalalkan dalam satu syari’at pun. Hal ini berdasarkan
firman Allah Ta’ala,

“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang
daripadanya.” (QS. An Nisaa’: 161). Maksudnya adalah riba ini sudah dilarang sejak dahulu pada
syari’at sebelum Islam. (Mughnil Muhtaj, 6/309)

Di antara dalil Al Qur’an yang mengharamkan bentuk riba adalah firman Allah Ta’ala,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imron: 130)

Dari penjelasan diatas, semua ulama sepakat bahwa RIBA hukumnya haram baik berdasarkan
AlQuran, AlHadist dan Ijma.
Nah sekarang kita bahas ya apa saja dosa-dosa riba…

DOSA-DOSA RIBA

1. Riba Termasuk Dosa Besar


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para sahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan, “[1] Menyekutukan
Allah, [2] Sihir, [3] Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang
dibenarkan, [4] Memakan harta anak yatim, [5] memakan riba, [6] melarikan diri dari medan
peperangan, [7] menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina).”
(HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

Dalam hadits diatas dijelaskan bahwa dosa besar ada 7 dan RIBA termasuk salah satunya. Jadi jika
kita melakukan transaksi Ribawi maka kita telah melakukan dosa besar lho.

2. Pelaku Riba Di Laknat Oleh Rasul Shallallahu ‘alayhi wa sallam

Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,

4
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang
menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba (sekretaris) dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan,
“Mereka semua itu sama.”(HR. Muslim no. 1598)

Maksud perkataan “mereka semua itu sama”, Syaikh Shafiyurraahman Al Mubarakfury mengatakan,
“Yaitu sama dalam dosa atau sama dalam beramal dengan yang haram. Walaupun mungkin bisa
berbeda dosa mereka atau masing-masing dari mereka dari yang lainnya.”
(Minnatul Mun’im fi Syarhi Shohihil Muslim, 3/64)

Bagaimana perasaan teman2 jika Rasul Shallallahu alayhi wa sallam mencintai kita? Sungguh pasti
hati kita akan berbunga2. Tapi kalau sebaliknya gmana? Di laknat Rasul karena kita melakukan
transaksi ribawi. Silahkan dibayangkan…

3. Seperti Berzina Sebanyak 36 Kali

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih
besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi
dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits
ini shahih)

Ada yang tau 1 dirham berapa rupiah?


1 dirham itu sekitar 60 ribu rupiah. Kebayang ga sih dengan nilai riba 60 ribu saja kita seperti berzina
sebanyak 36 kali. Coba deh bayangkan jika ribanya dihasilkan dari jual beli rumah yang ribanya
ratusan juta rupiah. Na’uzhubillahi min dzalik

4. Seperti Berzina Dengan Ibu Kandung

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu
kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar
kehormatan saudaranya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya)

Apakah teman2 di sini sayang kepada ibu?

5
Pasti dong…
Kalau sayang dengan ibu tapi kita masih melakukan riba maka dosanya seperti menzinahi ibu kita
lho…Serem banget ga sih dosa riba yang satu ini? Semoga Allah menghindari kita dari perbuatan
ini. Aamiin

5. Siap Mendapat Adzab Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri
tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim. Beliau
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
lighoirihi

Ada yang siap kalau misal kampungnya di adzab sama Allah?


Ayooo cung tangannya???…he…he..

Nah kalau ada praktek ribawi yang marak di sebuah tempat dan ditambah maraknya perzinahan maka
sesungguhnya mereka telah menghalalkan adzab Allah untuk mereka.

6. Diperangi Allah dan Rasul

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (Al Baqarah:
278-279)

Kebayang ga sih kita kalo Allah dan Rasul memerangi kita?


Sama satpol PP aja takut ya…

Nah itulah beberapa dosa-dosa Riba.


Semoga Allah ‘Azza wa Jalla memberikan kita kemudahan untuk menjauhkan dosa-dosa tersebut.
Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai