Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kata fisiologi berasal dari bahasa latin yaitu physis berarti alam (nature) dan logos
berarti ilmu. Fisiologi digunakan untuk berbagai bidang kajian seperti biomolekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, serta organisme secara keseluruhan yang menjalankan fungsi
fisik dan kimianya. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi tumbuhan, fisiologi
manusia, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak
Fisiologi tumbuhan dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam tumbuhan. Fisiologi
fisiologi tumbuhan akan menambah kekaguman kita akan banyak hal yang terjadi di dalam
mekanisme atau proses biologis yang terjadi di dalam tumbuhan. Ruang gerak untuk
Ilmu yang paling mendasar untuk mempelajari fisiologi tumbuhan adalah biologi
sel. Sel merupakan satuan dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan
mana sel-selnya tersusun membentuk jaringan dan organ. Pada organisme multiseluler
terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya yang menjadi dasar bagi hirarki
kehidupannya.
Bagian luar dari sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Pada bagian dalam dari
dinding sel dijumpai bahan atau senyawa kimia yang memiliki tanda-tanda hidup dan
sitoplasma, yang bagian tepinya terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut
1
membran plasma dan nukleoplasma (selaput inti). Sitoplasma terdiri dari matriks
sitoplasmik atau sitosol yang merupakan cairan bening dan ruangan-ruangan yang
dikelilingi oleh selaput (organel). Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda. Aktivitas yang dijalankan oleh sel-sel tumbuhan beserta organel-organelnya
hidup, termasuk berbagai aspek proses seperti: metabolisme, hubungannya dengan air,
Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang
proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan
tersebut dapat hidup. Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita dapat lebih memahami
peran sinar matahari dalam menghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa
air dan karbondioksida. Disamping itu kita juga dapat memahami pentingnya air bagi
dan berbagai macam gejala lain yang diekspresikan oleh tumbuhan jika kekurangan
nutrien.
berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Prinsip-prinsip kimia dan fisika merupakan bekal
utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan. Beberapa
proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci berdasarkan prinsip-prinsip kimia
dan fisika yang terlibat, dan para ahli fisiologi tumbuhan dapat menerima penjelasan
tersebut.
2
Ilmu fisiologi penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi
adalah suatu proses pertumbuhan teratur dan berkembang menuju suatu keadaan yang
pelopor yang menyediakan makanan dan perlindungan kepada hewan dan manusia. Lama
sebelum hewan dan manusia muncul di dunia ini, tumbuhan telah giat mengadakan
fotosintesis, yaitu mengubah energi yang diperolehnya dari sinar matahari menjadi energi
kimia sebagai energi kerja pada peristiwa pernapasan. Hasil asimilasi zat karbon yang
tidak atau belum digunakan hewan dan manusia tidak musnah, akan tetapi tersimpan
sebagai tabungan energi berupa batubara yang hingga sekarang masih ada, dan masih
mencukupi kebutuhan umat manusia beratus-ratus tahun akan datang. Meskipun manusia
pada dewasa ini telah mendapatkan sumber-sumber energi lain seperti energi dari air
terjun, energi dari pemecahan atom, energi yang langsung diperoleh dari sinar matahari,
namun batubara dan minyak tanah yang secara langsung dapat juga dipandang sebagai
ilmu pertanian, perkebunan dan kehutanan. Sebagian besar sumber daya pangan, berasal
dari tanaman budi daya. Padi, jagung, ubi, ubi kayu dan ubi-ubi lain merupakan tanaman
yang kita manfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Kelapa, kelapa sawit, dan kacang-
kacangan merupakan sumber lemak, dan juga protein bagi kehidupan manusia. Sayur dan
luas dalam bentuk perkebunan. Tanaman budi daya industri, antara lain teh, kopi, tebu,
tembakau, lada, gambir, dan vanila. Tanaman ini merupakan komoditas ekspor penting
yang menghasilkan devisa negara. Usaha untuk menambah hasil bumi perlu disertai
pengetahuan tentang fisiologi tumbuhan. Pengetahuan praktis dan teoritis diperlukan dalam
usaha pengolahan tanah, pemilihan bibit, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan
Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan para ahli di bidangnya akan mampu mengatasi
tanaman dengan kandungan serat tinggi, pemeliharaan tanaman yang berperan dalam
produksi kayu, mengatasi penyakit tanaman, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk
kehidupan manusia.
terjadi tumpang-tindih antar ilmu yang satu dengan lainnya. Demikian juga halnya terjadi
antara fisiologi tumbuhan dengan beberapa bidang ilmu lainnya, terutama cabang ilmu
botani. Banyak topik yang dikaji dalam bidang fisiologi tumbuhan berkaitan erat dengan
bidang ekologi, misalnya tentang tanggapan tanaman terhadap perubahan berbagai faktor
lingkungan. Faktor lingkungan biasanya dikaji dalam bidang ekologi, namun bidang
kehidupan tumbuhan. Besarnya porsi tumpang-tindih ini yang disertai dengan pentingnya
4
daerah tumpang-tindih tersebut menyebabkan berkembangnya cabang ilmu baru yang
proses perpindahan elektron pada fase cahaya dalam fotosintesis. Disamping itu, ilmu
anatomi tumbuhan yang mengkaji tentang jaringan mesofil daun (palisade dan bunga
karang) erat hubungannya dengan kajian tentang proses fotosintesis dalam ilmu fisiologi
tumbuhan.
Seorang ahli di bidang fisiologi tumbuhan harus berbekal ilmu kimia, baik kimia
dari suatu bahan anorganik, yang berperan penting untuk keragaman tumbuhan. Senyawa-
senyawa organik terbentuk dari hasil metabolisme primer dan sekunder. Ilmu kimia
penting bagi seorang ahli fisiologi tumbuhan, karena diperlukan dalam menelaah
meliputi proses pembentukan dan perombakan yang dikenal sebagai anabolisme dan
Disamping itu, ahli fisiologi tumbuhan juga harus memahami ilmu-ilmu dasar
seperti sitologi, morfologi, sistematik tumbuhan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
energetika sel, elektrofisiologi organ vegetatif, hukum fisika dan kimia air, nutrisi melalui
sistem akar, pertumbuhan, fotosintesis, respirasi, dan aspek elektrik dari gerak tumbuhan.
C. Sel Tumbuhan
5
Sel merupakan unit dasar dari suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam
kehidupan unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel
aktivitas hidupnya di dalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler dibangun oleh sel-sel
yang tersusun sebagai jaringan ataupun organ, sehingga dalam melakukan aktivitasnya
terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda dalam organisme multiseluler memiliki
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup
maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur dan
fungsinya. Persamaannya adalah sel-sel tersebut mempunyai dinding sel, dan berisi plasma
oleh adanya faktor genetik dan lingkungan. Kedua faktor ini mempengaruhi proses
1. Dinding sel
Sel-sel tumbuhan mempunyai dua tipe dinding sel, yaitu dinding sel primer dan
sekunder (Gambar 1.1). Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan, sehingga menjadi
salah satu pembedanya dengan sel hewan. Dinding sel berperan untuk melindungi sel
tumbuhan, mempertahankan bentuk sel, dan mencegah absorbsi air secara berlebihan.
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur
yang disebut dinding sel primer. Dinding sel primer tipis dengan ketebalan sekitar 1-3 µm,
terdiri dari 9-25% selulosa, 25-50% hemiselulosa, dan juga mengandung 10% protein. Di
antara sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah (middle lamella) yang merekatkan
antara dua dinding sel menjadi satu. Lamela tengah merupakan lapisan tipis yang banyak
mengandung polisakarida yang disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti
tumbuh, sel ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya
6
dengan mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan
dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini,
seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan
tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan terhadap sel.
Dinding sekunder biasanya lebih tebal dari dinding primer. Dinding sekunder
terdiri dari 41-45% selulosa, 30% hemiselulosa, dan 22-28% lignin. Dinding sekunder
tidak mudah ditekan, dan bentuknya tidak mudah berubah karena adanya lignin yang
bersifat lebih kaku dari selulosa. Lignin dikenal karena kekuatannya, sehingga memberikan
sifat jaringan yang berkayu dengan kekuatan yang khas. Disamping itu, lignin dapat
merombak lignin, sehingga kayu dapat membusuk), serta perlindungan terhadap herbivora.
Gambar 1.1. Dinding sel primer dan sekunder (Sumber: Taiz dan Zeiger, 2002)
Membran plasma merupakan membran yang melindungi sitoplasma dan inti sel.
Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang mengandung
banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-organel sel. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Pada saat ini digunakan istilah sitosol untuk
7
matriks dimana organel-organel sitoplasma tersuspensikan. Sitoplasma dan inti sel secara
Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat-zat terlarut masuk dan keluar sel,
dan mengatur osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel, sehingga dapat
melalukan senyawa kimia tertentu dan tidak melalukan senyawa lainnya. Struktur
membran plasma merupakan lapisan rangkap lipid (lipid bilayer) dengan bagian: hidrofilik
(suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Sedangkan bagian lipofilik (suka lemak),
ruang yang terang. Molekul protein yang mencakup 50% bahan membran tenggelam di
lapisan rangkap tersebut, dengan satu atau kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sedangkan molekul polar
dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
Mitokondria adalah organel sel sebagai tempat fungsi respirasi pada makhluk hidup
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Mitokondria banyak
terdapat pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan ATP dalam
jumlah banyak.
telah mengungkapkan bahwa mitokondria dikelilingi oleh dua lapis membran. Membran
sebelah dalam bentuknya sangat rumit, dengan banyak lipatan yang semuanya memberi
permukaan bagian dalam yang luas, sehingga menjadi tempat aktivitas metabolisme
(Gambar 1.3).
Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria
berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria
terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar (outer membrane), membran dalam
(inner membrane), ruang antar membran (inter membrane space), dan matriks (matrix)
yang terletak di bagian dalam membran. Matriks mengandung enzim yang digunakan pada
9
respirasi seluler. Membran dalam merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat luas karena banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam
matriks yang disebut dengan krista (cristae). Stuktur krista yang demikian mengakibatkan
d. Ribosom
Ribosom merupakan partikel yang lebih kecil dari mitokondria dan hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Ribosom dijumpai tersebar dalam sitoplasma atau
menempel pada bagian luar retikulum endoplasma (RE), dan tersusun sangat teratur.
sedangkan yang tidak mengandung ribosom disebut RE halus. Disamping itu, ribosom juga
terlihat menempel pada bagian luar membran inti dalam sitosol. Ribosom nampak sebagai
bintik hitam di bawah mikroskop elektron. Ribosom sering juga membentuk untaian,
khususnya dalam pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom.
Ribosom tersusun dari RNA dan protein, dan yang tidak terikat pada membran
merupakan situs sintesis protein. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA
diterjemahkan menjadi protein. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas
akan berfungsi di dalam sitosol. Hal ini dapat diketahui dari enzim-enzim yang terdapat di
e. Retikulum Endoplasma
molekul di dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmodesmata. Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis yang disebut cisternae (Gambar
10
labirin membran yang demikian banyak sehingga RE meliputi separuh lebih dari total
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Sehingga fungsi utama RE kasar adalah
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
f. Plastida
Plastida merupakan organel sel terbesar pada sel tumbuhan dan jelas terlihat di
bawah mikroskop yang sederhana. Plastida berbentuk lensa bikonveks yang terdapat pada
11
semua sel tumbuhan (Gambar 1.5). Ukuran dan bentuk plastida sangat bervariasi, dan
amiloplas yang terkandung pada butir-butir padi atau proteinoplas yang mengandung
protein cadangan; 2) kloroplas yang mengandung klorofil (suatu campuran pigmen yang
memberi warna hijau pada tumbuhan) yang berperan dalam fotosintesis; dan 3) kromoplas
Gambar 1.5. Kloroplas dari daun Phleum pratense (Sumber: Taiz dan Zeiger, 2002)
Leukoplas terdapat dalam sel-sel yang biasanya tidak terkena cahaya matahari,
misalnya dalam jaringan atau organ yang terletak sangat dalam pada tumbuhan baik yang
berada di atas maupun di dalam tanah. Leukoplas menjadi pusat bagi sintesis dan
memiliki struktur dalam yang rumit. Kloroplas tumbuhan tinggi terdiri atas suatu matriks
berprotein tak berwarna yang dikenal sebagai stroma. Kloroplas juga mengandung suatu
tumpukan membran seperti tumpukan mata uang logam yang disebut grana. Grana
12
Gambar 1.6. Struktur kloroplas (Sumber: Taiz dan Zeiger, 2002)
menentukan timbulnya sebagian besar warna merah, jingga, dan kuning pada bagian-
bagian tertentu dari tumbuhan. Pigmen tersebut sering ditemukan pada mahkota bunga,
dan pada beberapa buah-buahan seperti pada tomat, cabe, terung, dan lain-lain.
g. Badan Golgi
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan
Italia yang bernama Camillo Golgi. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom.
tumpukan cakram yang berongga dengan pinggiran yang memutar dan dikelilingi oleh
badan-badan berbentuk bola (vesikel). Struktur badan Golgi terus berubah, karena
beberapa cakram berongga (cisternae) tumbuh, sementara yang lainnya mengkerut dan
13
Gambar 1.7. Badan Golgi (Sumber: Tortora et al., 2010)
h. Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Struktur
nukleus terdiri dari membran inti, nukleoplasma (kariolimp), kromosom, dan nukleolus.
Nukleus dikelilingi oleh dua lapisan membran yang disebut dengan nuclear envelope
(membran inti), dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai
kontrol pergerakan substansi antara nukleus dan sitoplasma. Lapisan membran yang
sebelah luar berhubungan dengan membran RE. Inti sel mengandung nukleoplasma, yaitu
suatu bahan kimia (larutan fosfat, gula ribosa, protein, nukleotida, asam nukleat) berupa
cairan kental berbentuk jeli. Pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin yang
Di dalam membran inti ditemukan suatu badan yang berbentuk sperikal yang
disebut dengan nukleoli (tunggal: nukleolus). Secara kimiawi nukleolus terdiri atas DNA,
RNA, dan protein. Nukleolus berfungsi untuk sintesis RNA ribosom. Beberapa DNA juga
Fungsi utama nukleus adalah menjaga integritas gen-gen dan mengontrol aktivitas
sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
14
pengkodean protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
i. Vakuola
adalah vakuola. Sel tumbuhan dewasa berisi vakuola sentral yang besar berisi cairan yang
mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan berbagai senyawa
metabolit sekunder. Bahan-bahan ini kebanyakan berupa bahan cadangan makanan atau
hasil sampingan metabolisme. Vakuola menempati 80 sampai 90% dari total volume sel.
Setiap vakuola dikelilingi oleh membran vakuola yang disebut tonoplas. Tonoplas sangat
tidak permeabel terhadap air dan materi-materi yang larut di dalam air.
Dalam jaringan meristematik, vakuola kurang tampak meskipun vakuola itu tetap
ada dalam bentuk tetes-tetes kecil yang disebut provakuola. Provakuola dihasilkan oleh
jaringan trans Golgi. Ketika sel mulai dewasa, provakuola menyatu membentuk vakuola
sentral yang besar dan mempunyai ciri khas sel tanaman dewasa.
15