Oleh:
WIRDAYANTI
Nomor Induk Mahasiswa : 105611125316
WIRDAYANTI
Kepada
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dekan Ketua Program Studi
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Nasrul Haq, S.Sos, M.PA
NBM: 730727 NBM: 1067463
ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu Administrasi
Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Rabu, tanggal 24 Februari 2021.
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si
NBM: 730727 NBM: 1084366
PENGUJI:
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar skirpsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
Makassar.
Yang Menyatakan
Wirdayanti
iv
KATA PENGANTAR
dan bantuan dari berbagai pihak tugas akhir skripsi ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
1. Kedua orang tua bapak almahrum Rustan dan ibu Sakura yang tercinta,
2. Bapak Dr. Isa Ansari, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Ansyari
dapat diselesaikan.
3. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Makassar.
5. Seluruh staf pengajar, baik dosen maupun asisten dosen, staf pegawai
v
yang ada di lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Adik serta kakak ku yang tercinta Riska erpiana dan Adi wardana yang
Muhammadiyah Makassar.
10. Serta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan
Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang dapat
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Wirdayanti
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
viii
F. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 32
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Carl Van
Horn .......................................................................................... 16
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap hari dalam melakukan aktifitas, saat ini setiap Negara memberikan
pelayanan atau fasilitas yang diberikan dari Negara untuk rakyat menjadi bagian
distribusi barang dan jasa, srta berperan dalam peningkatan kualitas hidup dan
jika suatu Daerah yang kebutuhan infrastruktur jalannya kurang baik atau tidak
1
2
dan kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan demi pencapaian tujuan
perencanaan itu diarahkan pada pencapaian tujuan. Oleh karena itu maka program
itu bertujuan dengan keberhasilan dapat diukur. Memang dapat dikatakan tiap
orang yang membuat progam kegiatan pasti ingin mengetahui sejauh mana
program tersebut dapat terlaksana. Pencapaian tujuan tersebut diukur dengan cara
alat tertentu.
atau pemerintah pada saat suatu lingkungan tertentu, yang memberikan kendala-
dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2019 tentang
3
alternatif yang berlaku pada pencapaian cita-cita setiap warga yang sangat
menjadikan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga Negara
(Nugroho, 2004:9).
drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan demi
ekonomi (Grigg, 1998). Dalam hal ini, hal-hal yang terikat oleh infrastruktur tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya, struktur lingkungan bisa terhubung oleh
adanya infrastruktur yang membantu antara sistem sosial dan sistem ekonomi.
umum dan penataan ruang yang menjadi tanggungjawab Daerah dalam tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. Salah satu tugas dari Dinas
dapat dikatakan rusak dan sudah tidak layak. Banyak permasalah timbul akibat
permasalahan tersebut seperti tingkat kecelakaan yang terjadi akibat jalan yang
rusak dan berlubang Hal ini dibuktikan pada artikel yang dimuat salah satu media
sempurna, dapat memperpendek waktu dalam jarak tempuh yang jauh. Selain itu
komunikasi antar produsen dan inspektor dapat terakses lebih cepat. Dan aktivitas
Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone dengan
Pelayanan Publik.
WatamponeKabupaten Bone”.
B. Rumusan Masalah
Bone?
C. Tujuan Penelitian
Bone.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
tugasnya. Dan hasil penelitian ini merupakan salah satu bahan evaluasi Dinas
jalan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
mencari perbandingan dan memperkaya teori dalam penelitian ini, dan juga dalam
Metode
No Nama Judul Teori yang di Hasil Penelitian
gunakan
7
8
disposisi pelaksanaan
kebijakan Dinas
Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota
Manado dalam
pelaksanannya
cenderung
menunjukkan sikap
yang tidak merespon.
Aspek birokrasi
Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang Kota Manado
dalam melaksanakan
pemeliharaan jalan
tidak semua
dilaksanakan bahkan
tidak terlaksana.
2 Retno Implementa Konsep dan Kualitatif Pada umumnya
W. S., si pengertian infrastruktur jalan dan
(2018) Kebijakan implementasi pembangunan jalan di
Pembangun , Konsep dan Kabupaten Kediri
an Jalan pengertian sudah baik untuk
Antar kebijakan jalan-jalan dari ibu
Kecamatan publik, kota kabupaten ke ibu
Di Implementasi kota kecamatan,
Kabuaten kebijakan antara ibu kota
Kediri publik, Good kecamatan, dan dari
governance ibu kota kecamatan ke
dalam desa. Tetapi masi ada
pembanguna sedikit kekurangan,
n yaitu infrastruktur
infrastruktur, jalan desa dan pada
Teori pembangunan jalan
pembanguna penghubung antar
n desa, serta jalan-jalan
infrastruktur di dalam desa itu
sendiri. Pembangunan
jalan Desa (jalan
penghubung antar
desa dan jalan di
dalam desa) hanya
mendapat sedikit
perhatian dari
Pemerintah
Kabupaten.
9
diambil dan siselenggarakan oleh dua orang atau lebih guna mencapai tujuan
terencana dalam semua segi kehidupan dan penghidupan Negara bangsa yang
2. Pengertian Program
kebijakan. Menurut Dye (1992), kebijakan yang dalam hal ini kebijakan
to do”. Hal itu diperkuat oleh Hogwood dan Gunn (1986) yang menyatakan
dirancang untuk mencapai hasil tertentu. Dan sebagai suatu perangkat yang
atau khusus baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang berisi pilihan-
program yaitu cara yang disahkan agar mencapai tujuan. Maka pengertian
Kebijakan publik (public policy) adalah segala hal yang mengatur dan
bernegara secara efektif dan efisien. Riant Nugroho (2004) dalam Yuwono,
dkk (2008:4) mengartikan kebijakan publik yaitu segala sesuatu yang dibuat
dan tidak dibuat oleh pemerintah sebagai tokoh sentral kebijakan publik .
program.
dengan memfokuskan perhatian kepada pejabat public dan media masa atas
(publik).
pandang sebagai suatu proses atau alur. Model smith ini memandan proses
dan politik, dimana kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan guna
sasaran.
5. Perspektif Implementasi
tahun, implementasi telah diuji secara perspektif dari berbagai strategi, standar
Kedua; strategi penelitian model: top down dan botton up. Ketiga; pengujian
14
statistik.
kedalam tiga kelompok generasi. Generasi pertama yaitu; pada tahun 1970-an,
antaralain Graham T.Allison dengan studi kasus misil kuba (1971,1999). Pada
atas ke bawah” (top down). Perspektif ini lebih inti pada tugas birokrasi untuk
melakukan kebijakan yang telah diputuskan sebagai politik. Para ilmuan sosial
Sabatier (1983), Robert Nakamura dan Frank Smallwood (1990), dan Paul
Berman (1980). Pada waktu yang serupa, lahir pendekatan bottom-up yang
(1981,1983).
kebijakan. Pada saat yang sama hadir pendekatan kontigensi atau situasional
lain Richard Matland (1995), Helen Ingram (1990) dan Denise Scheberle
(1997).
dewasa ini, bukan berada di ujung buntu, seperti dikuatirkan deLeon tersebut,
namun pada suatu muara di mana begitu banyak cabang ilmu pengetahuan
lain:
a) Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn. Model ini disebut dengan
Faktor tersebut antara lain: (1) ukuran dan tujuan kebijakan; (2) sumber
Gambar 2.1
Model implementasi kebijakan Van Metter dan Carl Van Horn
Komunikasi
Antar Organisasi
Standar dan
dan Pelaksana
Sasaran
Lingkungan
Sumber Daya Sosial Ekonomi
dan Politik
kesuksesannya pada ukuran dan tujuan kebijakan yang berwatak efisien dan
sosio-kultur yang ada di tahap pelaksana kebijakan. Apabila bentuk dan dan
17
(Agustino, 2006).
2. Sumber daya
potensi menggunakan sumber daya yang ada. Manusia adalah sumber daya
kebijakan.
kebijakan akan banyak dipengaruhi oleh kualitas yang tepat serta cocok oleh
para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan kondisi kebijakan yang
Van Horn dan Van Mater (dalam Widodo 1974) apa yang merupakan standar
berdasarkan pencapaian standar dan tujuan kebijakan, sebab itu tolak ukur dan
(2006)): “sikap penerimaan atau penolakan dari para biro pelaksana kebijakan
b.) Model Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier. Model ini disebut A
implementasi. Faktor tersebut yaitu: (1) mudah tidaknya masalah yang akan
Gambar 2.2
Model implementasi Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier
Mudah tidaknya masalah dikendalikan
1. Dukungan teori dan teknologi
2. Keragaman perilaku kelompok
sasaran
3. Prosentase kelompok sasaran
dibanding jumlah penduduk
4. Ruang lingkup perubahan perilaku
yang diinginkan
Kemampuan kebijakan untuk menstrukturkan proses Variabel diluar kebijakan yang mempengaruhi
implementasi proses implementasi
1. Kejelasan dan konsisten tujuan 1. Kondisi sosio-ekonomi dan teknologi
2. Dipergunakannya teori kausal 2. Perhatian media terhadap masalah
3. Ketepatan alokasi sumber dana tersebut
4. Keterpaduan hirarkis diantara lembaga 3. Dukungan public
pelaksana 4. Sikap dan risorsis dari konsistuen
5. Aturan pelaksana dari lembaga pelaksana 5. Dukungan pejabat yang lebih tinggi
6. Perekrutan pejabat pelaksana 6. Komitmen dan kualitas kepemimpinan
7. Keterbukaan kepada pihak luar dari pejabat pelaksana
(Sumber:Subarsono 2005:95)
Tilaar dan Nugroho (2008: 215), ada tiga kelompok variabel yang
affecting implementation)
c.) Model George C. Edward III. Model ini disebut dengan Direct And
Gambar 2.3
Model Implementasi George C. Edward III:
Komunikasi
Sumber Daya
Implementasi
Disposisi
Struktur
Birokrasi
(Sumber: Subarsono,2005:91)
publik dan sikap serta tanggapan dari para pihak yang terlibat. Sedangkan
implementor.
d.) Model Merilee S. Grindle. Model Grindle ini dikenal dengan Implemention
tidaknya tujuan yang akan diraih. Pengukuran kebijakan tersebut dapat dilihat
dari dua hal yaitu: (1) dilihat dari prosesnya; (2) tujuan kebijakan tercapai.
Gambar 2.4
Model Grindle ini di definisikan oleh Suwitri (2008: 86-89).
22
berikut:
karakter masyarakat dan tidak secara spontan atau secepat mungkin bisa
dalam implementasinya.
publik, baik secara geografis atau organisatoris, akan lebih sulit pula
a. Pengertian infrastruktur
yang terdiri atas adanya berbagai bangunan fisik yang masing-masing saling
2. Objek vital: pusat dan jaringan listrik, pusat dan jaringan komunikasi
transportasi.
b. Definisi Pembangunan
suatu perubahan sosial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan ke arah
alternatif yang berlaku bagi pencapaian ambisi setiap warga yang sangat
perannya secara wajar yakni sebagai subyek dan obyek pembangunan untuk
c. Perencanaan Pembangunan
kejadian dan tindakan yang ada dengan tujuan: (a) menumbuhkan efisiensi
panjang.
C. Kerangka Pikir
Ruang ini akan dianalisis berdasarkan indikator: (1) komunikasi (2) sumber
jalan dapat lebih meningkat dan lebih baik. Uaraian yang telah dikemukakan,
Gambar 2.5
Kerangka Pikir Penelitian
Implementasi Program
D. Fokus Penelitian
jalan di Kota Watampone Kabupaten Bone yang akan menjadi indikator untuk
1. Komunikasi
2. Sumberdaya
3. Disposisi
4. Struktur birokrasi
28
efektif.
implementor memiliki disposisi yang baik maka dia akan dapat menjalankan
kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.
METODE PENELITIAN
Dipilihnya lokasi penelitian ini karena melihat jalan yang terdapat di Kota
Watampone Kabupaten Bone masih banyak jalanan baik dalam kondisi rusak
jalan.
1. Jenis Penelitian
2. Tipe Penelitian
Kabupaten Bone.
29
30
C. Informan
pilih dengan sengaja dan penuh perencanaan untuk membantu penulis dalam
memahami masalah dalam suatu proses penelitian yang teliti (Craswell: 2010).
Tabel 3.1
Informan Penelitian
5. Nahadriana N
Masyarakat pengguna jalan
2
6. Suma S
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan data. Tanpa
melalui wawancara.
2. Wawancara
TU UPT pamel. Jalan & jembatan Wil. VII, masyarakat pengguna jalan
3. Dokumentasi
analisis data model interaktif (Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono
2. Penyajian data (data display), yaitu proses penyajian data yang telah
disederhanakan.
dokumen lainnya.
3. Triangulasi waktu
174 Km arah timur dari Kota Makassar (Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan). Luas
daerah Kabupaten Bone dibagi kedalam 27 kecamatan dan terdiri oleh 333 desa
Watampone, yaitu Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang, serta Tanete Riattang
Timur.
33
34
berikut
Soppeng
Gowa
Barru.
Kabupaten Bone.
dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan bidang lingkungan hidup
penerapan kegiatan bia marga, sumber daya air, cipta karya, tata ruang dan
tata perkotaan, air bersih, sanitasi dan dranaise, pertamanan, kebersihan serta
pembinaan jasa konstruksi serta berbagai tugas lain yang telah diberikan oleh
Kabupaten Bone.
a. Visi
sejahtera.
b. Misi
penataan ruang.
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT DINAS
Sekretariat Dinas saat melakukan tugas seperti dimaksud pada ayat (1)
menjalankan tugas:
Penataan Ruang;
bidang-bidang lain.
bersama masyarakat.
kepegawaian;
tugasnya.
tugasnya.
undangan;
teratur;
fungsinya.
nonfisik.
jembatan;
tugasnya.
Bidang Jalan dan Jembatan dipimpin dari Kepala Bidang Jalan Dan
Pemerintah Kabupaten.
dan jembatan;
administrasi pengelolaannya;
tugasnya.
penyelesaian kerusakannya;
jalan/ jembatan;
fungsinya.
Kabupaten.
Ruang;
Ruang;
kawasan;
ruang;
dan
tugasnya.
dan
tugasnya.
Untuk melakukan tugas pokok seperti tersebut dalam ayat (1), bagian
memiliki tugas:
sarana ke PU-an;
bidangnya;
tugasnya.
dibidangnya;
tugasnya.
UPT DINAS
UPT Dinas dipimpin oleh Kepala UPT Dinas yang memiliki tugas
peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
Kabupaten Bone.
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
a. Kepala dinas
2. Seksi Perencanaan
PU an
g. UPTD
Kabupaten Bone.
KEPALA DINAS
KABID BINA TEKNIK DAN JASA KABID JALAN DAN JEMBATAN KABID PENATAAN RUANG KABID PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM
KONSTRUKSI
Ir. H. Anshar, M.P H. Jibang, S.ST., M.T Ir. Husain Rauf, M.Si H. Samad
KASI PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI KASI PEMBANGUNAN JALAN KASI PERENCANAAN PENATAAN RUANG KASI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
DAN JEMBATAN PRASARANA DAN SARANA KE- PU AN
Jumran, S.T., M.T Rustan, S.T Syamsul Bahri Amin A. Asma Jaya Sakka, S.T
KASI PERENCANAAN BINA TEKNIK KASI PEMELIHARAAN JALAN KASI PEMANFAATAN RUANG KASI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
DAN JEMBATAN UTILITAS UMUM
A. Syamsul Rijal, S.T Evi Asikin Sosdja, S.T Junaedhy, S.E., M.Si A. Cakra Alam, S.Sos
KASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KASI PENGEMBANGAN KASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KASI OPERASIONAL ALAT BERAT DAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH PEMANFAATAN RUANG LABORATORIUM
A. Tenri Maulana Ilyas, S.T M. Ruslan, S.T., M.T Bakhtiar H. Samad
UPTD
51
Kabupaten Bone.
Tabel 4.1
Data Pejabat Struktural PUPR Kabupaten Bone Tahun 2020
B. Hasil Penelitian
kebijakan dapat mencapai tujuannya. Fokus dari penelitian ini menggunakan teori
Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92) yaitu dalam penelitian ini ingin
dari Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90- 92) menjelaskan keberhasilan dari
1. Komunikasi
atau publik dan sikap serta tanggapan dari para pihak yang terlibat.
jalan pada jalan yang mengalami kerusakan berat atau bencana alam
Bone yang diatur dalam Peraturan “Bupati Bone Nomor 62 Tahun 2016
tentang Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
komunikasi antara Dinas Pekerjaan umum dan masyarakat yang ada di Kota
tanggapi.
mengatakan:
bahwa tidak setiap usulan-usulan yang ada di masyarakat itu di tindak lanjuti
bahwa semua hal yang di kerja harus melalui musrembang tingkat desa
rehabilitasi jalan dan jembatan ketiga program pemeliharaan rutin jalan dan
jembatan.
Watampone mengatakan
maksimal di lihat dari masih ada beberapa jalan di Kota Watampone yang
2. Sumberdaya
mengatakan,
anggaran:
orang teknik dari kepala bidang, pejabat eselon, sub seksi kegiatan dan untuk
pejabat eselon ada dua yang kosong. Dan untuk sumber daya anggaran
karena bergantung pada anggaran yang akan bangun setiap tahun karena
mengatakan,
Kabupaten Bone kurangnya pengawas dalam hal ini yang memunyai latar
daya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone
mengatakan,
sebagai staff pengawas dalam hal ini memang kurang di bandingkan dengan
luas wilayah yang ada di Kabupaten Bone kemudian banyaknya ruas jalan
yang dikerjakan ini menjadi kendala karena kurangnya pengawas dalam hal
60
ini yang mempunyai latar belakang pendidikan teknik sipil ataupun arsitek
3. Disposisi
bisa melaksanakan kebijakan dengan baik sesuai apa yang diharapkan dari
mengatakan,
mengatakan,
dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan tugasnya karena apa yang
4. Struktur Birokrasi
tentang Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang”. Berikut hasil wawancara oleh
mengatakan,
karena rata-rata yang bekerja pada dinas pekerjaan umum dan penataan
bidang keahlian.
ruang kabupaten Bone sudah bagus dinas pekerjaan umum dan penataan
mengatakan,
kemudian di bantu lagi oleh pengawas lapangan yang di kontrak oleh pihak
masing-masing.
66
Tabel 4.2
Data SOP Bidang Jalan dan Jembatan
PELAKSANA MUTU BAKU
Kabid Jalan
URAIAN PROSEDUR Staf Sub KETERANGAN
Kepala Dinas dan Kepala Seksi KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
Bagian
Jembatan
1. Memerintahkan Kepala Bidang, Kepala Surat Tugas 5 menit Perintah Kepala
Seksi untuk membuat dokumentasi Dinas
MC Nol jalan yang akan dibangun
6. Meneliti dan Mengoreksi dokumentasi Data telah 15 menit Data telah diteliti
MC Nol dan Pengukuran Jalan diinput dan dikoreksi serta
sekaligus memberi paraf diparaf
2
1
67
Kepala Dinas
3. Kepala Bidang dan Kepala Seksi memerintahkan Staf Sub Bagian untuk
dan alat kelengkapan alat ukur telah disiapkan dalam waktu 180 menit,
MC Nol dan pengukuran jalan dalam waktu 30 menit, output Data telah
diinput
waktu 15 menit, output Data telah diteliti dan dikoreksi serta diparaf
Data telah diteliti dan dikoreksi serta diparaf dalam waktu 10 menit,
Tabel 4.3
Data Musrenbang Bidang Jalan Jembatan
HASIL PENILAIAN USULAN PRIORITAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
RENCANA KERJA TAHUN 2020
KRITERIA : ……………………………………………………………………………………………..
2 Perbaikan Drainase Jl. Ahmad Yani Lr. 4 Kelurahan Jeppee Tanete Riattang Barat
10 12 0 10 0 5 10 10 8 0 5 5 75
Pengaspalan Lorong A. Yani Coppoleang Jln
3 Kelurahan Macanang Tanete Riattang Barat
Langsat(Samping Wisma Rajawali) 10 12 0 10 0 5 10 10 8 0 5 5 75
Pekerjaan Talud Lingkungan IV Anrebiring
4 Kelurahan Macege Tanete Riattang Barat
Lr. SD 23 Majang 10 0 0 10 0 2 10 10 8 0 5 5 60
Pembangunan Jembatan Sungai
5 Kelurahan Mattirowalie Tanete Riattang Barat
Salapanreng 10 0 0 10 0 2 10 10 8 0 5 5 60
CATATAN : NILAI
1. HASIL MUSRENBANG 15
2. STATUS JALAN KABUPATEN 10
3. AKSES SIMPUL-SIMPUL TRASPORTASI (PELABUHAN, TERMINAL, PASAR, DERMAGA) 10
4. AKSES MENGHUBUNGKAN KE STATUS JALAN LEBIH TINGGI 10
5. AKSES SIMPUL UNTUK KAWASAN PARIWISATA 5
6. AKSES SIMPUL UNTUK KAWASAN PEREKONOMIAN 5
7. LHR TINGGI 10
8. KESESUAIAN DENGAN DOKUMEN RPJMD 10
9. KONDISI JALAN 8
10.DED DAN RAB 2
11.KEBEBASAN LAHAN 5
12.POKIR 10
TOTAL 100
71
Tabel 4.4
Jumlah 47,828
Tabel 4.5
= Jalan Kota
= Jalan Desa
Tabel 4.6
Realisasi Fisik Kegiatan Pembanguan Jalan (DAU)
Tahun Anggaran 2017
Nama Ruas (Lokasi) Volume Satuan
1 Ruas Jalan Kompleks Terminal Petta Ponggawae Kec. T. Riattang
0.300 Km
Barat
2 Ruas Jalan Dsn Lerang Desa Abbumpungeng Kec. Cina 0.700 Km
3 Ruas Jalan Jalan Calo - Buareng Kec. Sibulue 1.500 Km
4 Ruas Jalan IKK Tonra (Desa Bulu-bulu Kec. Tonra) 1.000 Km
5 Ruas Jalan IKK Mare (Kadai-Padaelo) 1.000 Km
6 Ruas Jalan IKK Ulaweng (Jalan Pahlawan) 1.000 Km
7 Ruas Jalan IKK Ponre 0.770 Km
TOTAL 6.27 Km
= Jalan Kota
= Jalan Desa
1.133.408.000
Tabel 4.7
Realisasi Fisik Pembanguan Jalan (DAU Perubahan)
NO Nama Ruas (Lokasi) Volume Satuan
1 - Ruas Jalan Pabbacue – Lonrong 0.276 Km
TOTAL 20.777 Km
C. Pembahasan Penelitian
serta politik, dimana kebijakan yang dilakukan dari pemerintah bermaksud untuk
sasaran.
berikut:
1. Komunikasi
dapat dilihat dari komunikasi yang ada. Kebijakan harus disampaikan kepada
Apabila penyampaian tujun dan terget suatu kebijakan tidak transparan, tidak
diketahui sama sekali oleh kelompok target, maka tampaknya akan timbul
suatu penentangan atau resistensi dari kelompok target yang berkaitan. Oleh
karena itu diperlukannya tiga hal, yaitu penyaluran (transmisi) yang baik
bahwa dalam hal komunikasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
implementasi dalam hal ini sasaran dari kebijakan adalah masyarakat. Dinas
sehingga tidak setiap usulan yang di usulkan oleh masyarakat itu ditindak
2. Sumber Daya
Sumber daya menjadi salah satu elemen yang penting pada pelaksanaan
dalam suatu organisasi merupakan hal yang penting. Ketersediaan staf beserta
kualitas dalam penelitian ini adalah tentang ketersediaan satuan tugas yang
anggaran yang di berikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
sumberdaya manusia implementor masih kurang dilihat dari dua posisi pejabat
eselon yang kosong dengan tenaga-tenaga teknik yang posisi sebagai staff
pengawas.
Kabupaten Bone:
Tabel 4.8
Anggaran pembangunan infrastruktur jalan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Bone Tahun 2017
Nama Jalan Aggaran Realisasi Sisa Anggaran
Watampone tidak dapat berjalan dengan baik apabila tanpa adanya dukungan
kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone dan
digunakan untuk segala dana operasional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
jalan di Kota Watampone ini anggaran yang di dapat masi terbilang kurang,
karena pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sendiri tidak hanya
Umum masih kurang dilihat dari posisi pejabat yang kosong dan tenaga teknik
3. Disposisi
bisa melaksanakan kebijakan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh pembuat kebijakan. Disposisi memegang salah satu peran penting dalam
80
watak atau karakteristik yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
skala prioritas.
Kota Watampone Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah bekerja
kecamatan.
4. Struktur Birokrasi
dalam implementasi kebijakan. Ada dua karakter utama pada birokrasi menurut
Edward, yaitu prosedur -prosedur kerja ukuran-ukuran dasar atau sering disebut
81
2014:206). SOP yang baik adalah yang menempatkan bentuk kerja yang
transparan, terstruktur, tidak ribet serta mudah dipahami oleh siapapun sebab
akan sebagai acuan pada bekerja implementor. Harapan dengan adanya SOP,
pelaksana sebisa mungkin menjauhi hal yang ribet, panjang serta berbelit-belit.
Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
struktur birokrasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bahwa struktur
ditemui jalan-jalan yang rusak dan belubang. Struktur birokrasi yang terdapat
dapat dilihat dari aspek SOP dan aspek struktur birokrasi dimana pada aspek
SOP Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang telah memiliki SOP yang
82
Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
pembagian tugas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersedia di Kabupaten.
83
84
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang ada di atas, maka yang menjadi bahan
masukan untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone:
harus terpenuhi agar program yang dibuat bisa terlaksana dengan baik.
Hogwood, Briant W, and Lewis A. Gunn 1986, Policy Analysis for the Real
World. Oxford University Press.
Kodoatie, Robert J., Roestam, Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu. Yogyakarta:Andi.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Meode-metode Baru. Jakarta: UIP.
85
86
Subarsono, A.G. (2011). Analisi Kebijakan Publik (konsep, teori, dan aplikasi)
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Med
Press (Anggota IKAPI).
88
89
Dokumentasi Wawancara
Jalan Langsat
93
Jalan Palakka
94
95
96
97
98
99
RIWAYAT HIDUP
tahun 2002 dan lulus di tahun 2004. Pada tahun itu juga
SD/INPRES 6/75 Mappesangka dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang
Ponre dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan memilih program studi Ilmu