NIM : 07040015
ASMA
Definisi
Asma adalah penyakit paru obstruktif kronik yang ditandai oleh periode
bronkospasme yang menimbulkan penderita sukar bernapas, merasa mengi dan sesak
menghirup udara seperti biasanya. Bronskospasme atau bronkokonstriksi terjadi karena
adanya penyempitan jalan nafas secara reversibel, sebagai respon akibat berbagai stimuli
(allergen / non allergen).
Asma dapat terjadi karena meningkatnya kepekaan otot polos di sekitar saluran nafas
seseorang dibandingkan saluran nafas normal terhadap stimuli tidak spesifik yang dihirup
dari udara, yang pada orang sehat tidak memberikan reaksi pada saluran pernafasan seperti
perubahan suhu, dingin, polusi udara (asap rokok), dll. Selain itu dapat pula terjadi karena
reaksi alergi, atau karena infeksi saluran pernafasan yang dapat menyebabkan radang/
inflamasi sehingga saluran nafas pada pasien asma lebih menyempit lagi.
Penyebab
Faktor – faktor yang merangsang terjadinya serangan asma (bronkospasme atau asma)
1. Faktor lingkungan sekitar si penderita.
misalnya kelembapan, perubahan tekanan udara, perubahan temperatur, asap, uap,
(debu asap,parfum)
2. Kekecewaan emosi.
3. Alergi terhadap partikel dari bulu binatang, makanan.
4. Obat – obat seperti aspirin, indometasin, dan ibruprofen.
Gejala / Ciri khas yang nampak
- merasa mengi
- Batuk (umumnya terjadi di malam hari, dini hari, saat cuaca dingin dan saat
beraktivitas fisik)
- Panas
- Flu
Terapi
Terapi asma dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi non farmakologi (tanpa
menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan obat).
Selain itu dapat diberikan penjelasan kepada pasien agar menghindari atau
menjauhkan diri dari faktor-faktor yang diketahui dapat menyebabkan timbulnya
asma, serta penanganan yang harus dilakukan jika serangan asma terjadi.
Sedangkan untuk terapi farmakologi, dapat dibagi menjadi dua jenis pengobatan
yaitu:
Pemberian obat pada asma dapat melalui berbagai macam cara, yaitu parenteral
(melalui infus), per oral (tablet diminum), atau per inhalasi. Pemberian per inhalasi
adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. Pada
asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering
terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil
dibandingkan jenis lainnya.
- Epinefrin
- Isoprotelenol
- Metaprotelenol
- Teofilin
- Triamfenolon
- Ventolin ( aerosol )
- Salbutamol
Contoh Obat Aerosol
4. Pegang aerosol seperti yang ditujukan pada labelnya, biasanya dipegang terbalik.
(Gambar 2)
5. Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir, tutup rapat bibir di sekelilingnya
(Gambar 3)
7. Bersihkan mulut setelah penggunaan inhaler (dapat berkumur dengan air hangat).
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
Cara mengetahui jumlah obat yang masih tersisa di dalam botol aerosol
- Botol yang masih terisi penuh akan tenggelam dalam posisi tidur di dasar mangkok.
- Botol yang sudah berkurang isinya akan berposisi tegak dengan posisi terbalik didasar
mangkok.
- Botol yang tinggal setengah isinya akan mengapung dalam posisi terbalik dengan dasar
- Botol yang masih berisi seperempat akan mengapung dengan posisi sudut 45o,
- Botol yang sudah habis akan mengapung dalam posisi tidur di permukaan air.
Apoteker : Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu
Pasien : Iya mbak, saya mau menebus resep ini (memberikan resep)
Apoteker : Baik mbak, mohon ditunggu sebentar, saya akan mengecek ketersediaan dan
harga dari obat ini. (Sesaat kemudian) Permisi mbak saya ingin konfirmasi harga obat ini,
seluruhnya sejumlah Rp 99.000,-
Apoteker : Mohon ditunggu ya mbak, nanti saya akan memanggil mbak kembali.
Kemudian....
Apoteker : Atas nama Nona Anita (memanggil)
Apoteker : Saya ingin menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan resep mbak,
Apoteker : Apa ada pengobatan yang dilakukan sebelum dibawa ke dokter mbak ?
Apoteker : Baik mbak, saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan obat ini.
(Memperlihatkan gambar penggunaan aerosol)
Gambar 4 Gambar 5
4. Pegang aerosol seperti yang ditujukan pada labelnya, biasanya dipegang terbalik.
(Gambar 2)
5. Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir, tutup rapat bibir di sekelilingnya
(Gambar 3)
7. Bersihkan mulut setelah penggunaan inhaler (dapat berkumur dengan air hangat).
Apoteker : Jika nanti ada kesulitan dalam pemakaiannya, bisa dibaca tentang cara