Anda di halaman 1dari 2

1.

Faktor yang mempengaruhi produktivitas


● Faktor individu
1. Knowledge (pengetahuan). Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses
pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non-formal yang memberikan
kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan
pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan
baik dan produktif.
2. Skills (ketrampilan). Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis
operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pegawai-pegawai yang
bersifat teknis. Dengan ketrampilan yang dimiliki seseorang pegawai diharapkan
mampu menyelesikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan variabel
yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang
pegawai memiliki ketrampilan yang baik maka akan semakin produktif.
3. Abilities (kemampuan).Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah
kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai.
4. Attitudes (sikap). Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif-baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan-terhadap obyek, individu, atau
peristiwa. Jika kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam
hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan.
5. Behaviors (perilaku). Perilaku adalah operasionalisasi dan aktualisasi sikap seseorang
atau suatu kelompok dalam atau terhadap suatu (situasi dan kondisi) lingkungan
(masyarakat, alam, teknologi, atau organisasi). Perilaku manusia juga akan
ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai
sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi
pegawai tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan dapat terwujud.

● Faktor diluar iindividu


1. Teknologi: Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis
dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia
dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Sarana produksi: Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam
proses produksi.
3. Motivasi: pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari
setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat
membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
4. Lingkungan dan suasana tempat kerja: lingkungan kerja dari karyawan disini
termasukhubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja,
penerangan dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian
perusahaan karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau
ruang kerja yang tidak menyenangkan.
1.
2. Prestasi kerja harus dinilai karena untuk mengukur bagaimana karyawan itu bisa
menyelesaikan tugas dan tanggungjawab nya dengan baik atau tidak.Penilaian prestasi kerja
karyawan penting bagi karyawan dan perusahaan karena Penilaian prestasi kerja merupakan
pusat perencanaan karir bagi karyawan serta untuk mendapatkan promosi dan gaji, sedangkan
bagi perusahaan penilaian prestasi kerja dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja lebih
baik lagi, terkadang perusahaan akan memberi reward kepada pekerja yang berprestasi. untuk
itu perlu adanya penialaian terhadap kinerja para karyawan, agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
3. Konsensus,konsisten,konsekuensi :
- Konsensus merupakan pemahaman dan kesepakatan bersama secara konsisten.
- Konsisten merupakan sesuatu yang dilakukan terus menerus tanpa henti.
- Konsekuensi merupakan hasil akhir atau dampak dari suatu perbuatan jika hal tersebut
dilakukan (harus ada implementasinya).
4. Tujuan organisasi untuk demosi karyawan adalah untuk mengurangi karyawan tidak mampu
bekerja baik pada posisi kerjanya yang sekarang sehingga tidak ada pilihan lain selain
mengurangi tugas dan tanggung jawabnya (dengan harapan dapat bekerja dengan baik).
Manfaat dengan adanya demosi ini karyawan akan mendapatkan ruang untuk bernafas lebih
lega dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya yang sebelumnya. Jika
karyawan tersebut diturunkan ke posisi yang lebih nyaman dengannya, maka karyawan
tersebut dapat bekerja ke arah pelatihan yang akan membawanya pada posisi yang lebih
tinggi.
5. Indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk
menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu. Jadi disini
perusahaan berusaha memberikan standar kerja yang sesuai dan diharapkan dapat
menanamkan sikap, sifat, perilaku yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai