0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU K3 misalnya pengusaha tidak menyediakan alat K3 atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja? Dan apa saja indikator linkungan kerja dan pengaruh masing-masing indikator terhadap kinerja pegawai/ karyawan!
Judul Asli
Penjelasan singkat materi MSDM mengenai pelanggaran UU k3 dan indikator lingkungan kerja.
Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU K3 misalnya pengusaha tidak menyediakan alat K3 atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja? Dan apa saja indikator linkungan kerja dan pengaruh masing-masing indikator terhadap kinerja pegawai/ karyawan!
Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU K3 misalnya pengusaha tidak menyediakan alat K3 atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja? Dan apa saja indikator linkungan kerja dan pengaruh masing-masing indikator terhadap kinerja pegawai/ karyawan!
● Faktor individu 1. Knowledge (pengetahuan). Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non-formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif. 2. Skills (ketrampilan). Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pegawai-pegawai yang bersifat teknis. Dengan ketrampilan yang dimiliki seseorang pegawai diharapkan mampu menyelesikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang baik maka akan semakin produktif. 3. Abilities (kemampuan).Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. 4. Attitudes (sikap). Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif-baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan-terhadap obyek, individu, atau peristiwa. Jika kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. 5. Behaviors (perilaku). Perilaku adalah operasionalisasi dan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok dalam atau terhadap suatu (situasi dan kondisi) lingkungan (masyarakat, alam, teknologi, atau organisasi). Perilaku manusia juga akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dapat dipastikan dapat terwujud.
● Faktor diluar iindividu
1. Teknologi: Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Sarana produksi: Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi. 3. Motivasi: pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik. 4. Lingkungan dan suasana tempat kerja: lingkungan kerja dari karyawan disini termasukhubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. 1. 2. Prestasi kerja harus dinilai karena untuk mengukur bagaimana karyawan itu bisa menyelesaikan tugas dan tanggungjawab nya dengan baik atau tidak.Penilaian prestasi kerja karyawan penting bagi karyawan dan perusahaan karena Penilaian prestasi kerja merupakan pusat perencanaan karir bagi karyawan serta untuk mendapatkan promosi dan gaji, sedangkan bagi perusahaan penilaian prestasi kerja dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik lagi, terkadang perusahaan akan memberi reward kepada pekerja yang berprestasi. untuk itu perlu adanya penialaian terhadap kinerja para karyawan, agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 3. Konsensus,konsisten,konsekuensi : - Konsensus merupakan pemahaman dan kesepakatan bersama secara konsisten. - Konsisten merupakan sesuatu yang dilakukan terus menerus tanpa henti. - Konsekuensi merupakan hasil akhir atau dampak dari suatu perbuatan jika hal tersebut dilakukan (harus ada implementasinya). 4. Tujuan organisasi untuk demosi karyawan adalah untuk mengurangi karyawan tidak mampu bekerja baik pada posisi kerjanya yang sekarang sehingga tidak ada pilihan lain selain mengurangi tugas dan tanggung jawabnya (dengan harapan dapat bekerja dengan baik). Manfaat dengan adanya demosi ini karyawan akan mendapatkan ruang untuk bernafas lebih lega dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya yang sebelumnya. Jika karyawan tersebut diturunkan ke posisi yang lebih nyaman dengannya, maka karyawan tersebut dapat bekerja ke arah pelatihan yang akan membawanya pada posisi yang lebih tinggi. 5. Indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu. Jadi disini perusahaan berusaha memberikan standar kerja yang sesuai dan diharapkan dapat menanamkan sikap, sifat, perilaku yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.