Tugas relawan Desa aman COVID-19 :
melakukan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan
baru di desa untuk berdisiplin menjalankan protokol
kesehatan yaitu: memakai masker, menjaga jarak,
dan cuci tangan;
mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua,
balita, serta orang yang memiliki penyakit menahun,
penyakit tetap, dan penyakit kronis lainnya, serta
mendata keluarga yang berhak mendapat manfaat
atas berbagai kebijakan terkait jaring pengamanan
sosial dari Pemerintah Pusat maupun daerah, baik
yang telah maupun yang belum menerima, dan
melakukan penyemprotan disinfektan jika diperlukan,
menyediakan tempat cuci tangan dan/atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer) di tempat umum.
B. SWAKELOLA
Program dan/atau kegiatan yang dibiayai dengan dana desa harus
dilaksanakan secara swakelola oleh desa sesuai ketentuan Peraturan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor
17 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Desa dalam melaksanakan swakelola penggunaan dana desa dapat
melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang pengadaan barang dan jasa di desa.
Kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat desa misalnya: studi
banding, pelatihan pra-tugas kepala desa, pengembangan kapasitas
badan pemberdayaan desa yang didanai dana desa dilaksanakan secara
swakelola oleh Desa atau badan kerjasama antar-desa, dan dilarang
dikerjakan oleh pihak ketiga.
2. Musyawarah dusun/kelompok
Warga desa mendiskusikan rencana prioritas penggunaan dana desa
berdasarkan data dan informasi yang diberikan oleh desa melalui
berbagai forum diskusi.
Tim penyusunan RPJM Desa atau tim penyusunan RKP Desa
menyelenggarakan musyawarah dusun/kelompok untuk mendiskusikan
rencana prioritas penggunaan dana.
Masyarakat desa merumuskan usulan program dan kegiatan yang
diprioritaskan untuk didanai dengan dana desa, dan
Hasil musyawarah dusun/kelompok menjadi usulan warga dalam
musyawarah desa.
Saat ini masyarakat sudah tidak bisa lepas dari teknologi. Terutama penggunaan internet yang
bisa mempermudah dalam beraktifitas. Internet dan teknologi sudah seperti kebutuhan pokok
dalam kehidupan masyarakat.
Tentu saja hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat atas kinerja
pemerintah.
Lalu bagaimana dengan daerah yang masih memiliki keterbatasan jaringan telekomunikasi
seperti Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Dinas PMD Banggai Kepulauan melakukan upaya
untuk memaksimalkan kinerjanya melalui berbagai aktivitas digital.
Simak Penjelasan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Banggai
Kepulauan Rahmad Labou, S.STP.,M.AP Live hanya di TribunPalu.com.
Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga
indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan
Ekologi/Lingkungan.
Berdasarkan Surat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat
tanggal 16 Juni 2020 perihal Updating Data IDM Tahun 2020. Dengan ini disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Data IDM merupakan salah satu parameter untuk menetapkan alokasi Dana Desa
oleh Kementerian Keuangan.
2. Hasil input Update Data IDM Tahun 2020 selambat-lambatnya diterima oleh
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi pada tanggal 5 Juli 2020 untuk
selanjutnya ditetapkan sebagai status IDM Tahun 2020 melalui Keputusan Direktur
Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Desa.
3. Updating Data IDM Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2020 akan dimulai tanggal
18 Juni 2020 sampai dengan 24 Juni 2020 untuk selanjutnya dilakukan verifikasi
oleh Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
4. Proses pengisian kuisioner IDM oleh Kepala Desa/Perangkat Desa akan didampingi
oleh Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.
Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan
berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju Desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja
pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang
saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan Desa untuk mensejahterakan kehidupan
Desa. Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa harus
menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan
budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan
berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai
dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
Indeks Desa Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi
intervensi pembangunan yang tepat dari Pemerintah sesuai dengan partisipasi Masyarakat yang
berkorelasi dengan karakteristik wilayah Desa yaitu tipologi dan modal sosial.