Anda di halaman 1dari 7

Nama : Qori Jabal Rahmah

NIM : 1901039

Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

Resume Maternitas 1

Asi Ekslusif

ASI ekslusif adalah memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Pada tahun 2002 World Health Organization menyatakan bahwa
"ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Menyusui eksekusif
adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan
kolostrum". Manfaat ASI ekslusif antara lain :
1. Melindungi Bayi Dari Kuman
Saluran cerna bayi mulai dihuni oleh bakteri beberapa jam setelah lahir.
Pemberian ASI eksklusif membuat saluran cerna bayi dihuni oleh bakteri baik. ASI juga
mengandung protein yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi kuman sehingga dapat
mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit seperti radang paru-paru
serta mempercepat proses penyembuhan.
2. Menyediakan Nutrisi Lengkap
ASI mampu memenuhi 100% kebutuhan bayi akan nutrisi sangat lengkap sampai
bayi berusia 6 bulan. Kandungan dalam ASI meliputi air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, sel-sel darah putih, enzim, dan asam amino. Selain tidak memerlukan
tambahan makanan, kandungan ASI tersebut juga bermanfaat untuk mencegah anak
terkena penyakit asma, obesitas, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular saat dewasa.
3. Jaminan Asupan Higienis dan Aman
Menyusui ASI secara langsung dan eksklusif menjamin kehigienisan asupan yang
dikonsumsi bayi, khususnya dalam keadaan darurat. Berbeda dengan susu formula yang
diproduksi di pabrik dan memiliki rantai distribusi yang panjang, serta rentan tercemar
oleh bakteri dari air dan botol susu yang tidak bersih, ASI aman dikonsumsi secara
langsung. Untuk ASI perah, ibu perlu memperhatikan standar kebersihan alat dan cara
penyimpanan agar tetap layak minum.
 
4. Membuat Bayi Tumbuh Sehat dan Cerdas
Dalam ASI, terkandung asam lemak yang penting manfaatnya bagi perkembangan
otak. Selain itu, ASI juga dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada
bayi. Pemberian ASI eksklusif sangat penting pada 6 bulan pertama karena
perkembangan otak anak terjadi paling pesat pada 5 tahun pertama hidupnya.
5. Mencegah Diare dan Malnutrisi
Bayi yang baru lahir rentan tertular penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya
belum sempurna. Pemberian ASI eksklusif akan menghindarkan bayi dari penyakit yang
berkaitan dengan kondisi kebersihan seperti diare, maupun mencukupi bayi dengan
nutrisi-nutrisi penting sehingga terhindar dari malnutrisi atau kekurangan gizi.
6. Memperkuat Ikatan (bonding)
Menurut penelitian, ibu yang menyusui ASI secara langsung lebih sensitif
terhadap isyarat bayinya. Ibu menyusui juga cenderung lebih sering menyentuh,
membelai, dan menatap bayinya lebih lama sehingga bonding antara ibu dan bayi lebih
erat. Kedekatan ibu-anak ini kelak bermanfaat bagi pembentukan karakter anak ketika
7. Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menyusui salah satunya adalah mengurangi risiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara. Dengan menyusui, sel-sel payudara rutin
memproduksi ASI sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi penyimpangan kinerja
sel. Ibu menyusui juga memiliki kadar hormon estrogen yang lebih rendah akibat
berkurangnya frekuensi menstruasi. Estrogen adalah salah satu pemicu kanker, sehingga
menyusui ASI dapat memperkecil ibu menyusui terkena kanker payudara juga kanker
rahim.
8. Membantu Memberi Jarak Pada Kelahiran
Menyusui ASI secara eksklusif ternyata mampu menjadi metode kontrasepsi
alami. Saat bayi menghisap puting, hormon yang mengatur keluarnya ASI akan menekan
produksi hormon yang mengatur ovulasi (pelepasan sel telur). Akibatnya, kesuburan ibu
untuk sementara tidak kembali. Jika ibu belum menstruasi dan bayi hanya diberi ASI saja
secara langsung, maka setidaknya selama enam bulan setelah melahirkan ibu tidak akan
hamil kembali.
9. Menghemat Biaya
Dengan menyusui ASI eksklusif, ibu tidak perlu membeli susu formula dan
perlengkapan menyusui seperti plastik ASI, pumping dan botol pumping bagi ibu
bekerja. Manfaat ini dapat dirasakan secara langsung maupun secara jangka panjang pada
keuangan keluarga.
10. Menjaga Lingkungan
Berbeda dengan susu formula, ASI tidak memerlukan kemasan sehingga tidak
berkontribusi terhadap jumlah sampah di bumi. Secara tidak langsung, menyusui
eksklusif turut membantu melestarikan lingkungan.

Kandungan ASI
Asi kayaakan kandungan bahan bahn yang sangat berguna untuk bayi. Asi bisa
memenuhi kebutuan bayi sesuai dengan umurnya. Adapun kandungan yang terdapat di dalam
ASI antara lain :
1. Air. Asi mengandung 87,5 persen air. Karenanya pada periode ASI eksklusif selama 6
bulan, bayi tak perlu diberi minuman atau makanan lain, kecuali dalam kondisi medis
tertentu, seperti harus minum obat. "Bayi yang cukup ASI enggak perlu tambahan air
dalam suhu panas sekalipun," kata Falla.
2. Kolostrum. Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali pada 1-5 hari
pascamelahirkan. Kolostrum yang berwarna kekuningan ini mengandung
immunoglobulin A yang tinggi. Jadi, sangat penting menyusui sejak bayi lahir.
3. Karbohidrat. karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa berfungsi sebagai
energi untuk otak.
4. Protein. Protein penting yang terkandung dalam ASI, yaitu whey dan kasein. Kandungan
whey pada ASI lebih tinggi dibanding susu formula. Sementara itu, kandungan kasein
lebih tinggi dibanding pada susu formula. "Kandungan kasein yang lebih tinggi pada susu
formula membuat bayi susah mencerna, jadi sembelit," ujar Falla. Dalam ASI juga
terkandung asam amino taurin yang berperan untuk pertumbuhan otak. Selain itu,
terdapat nukleotida yang berfungsi untuk perkembangan usus.
5. Lemak. Kadar lemak pada ASI berfungsi untuk pertumbuhan otak. ASI kaya akan lemak
omega 3 dan omega 6. ASI juga mengandung zat penting untuk otak, yaitu DHA dan
ARA. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding
susu sapi. "Kalau susu sapi lebih banyak mengandung asam lemak jenuh," lanjut Falla.
6. Karnitin. Kartinin yang terkandung dalam ASI memiliki peran membantu proses
pembentukan energi. Hal ini diperlukan untuk memertahankan metabolisme tubuh.
7. Vitamin dan mineral, ASI juga kaya akan vitamin dan mineral. Vitamin E berfungsi
untuk ketahanan sel darah merah. Vitamin A untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan si
kecil. Terdapat pula vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, C, dan asam folat
yang berfungsi untuk perkembangan otak dan daya tahan tubuh. Untuk kandungan
mineralnya, antara lain kalsium yang berfungsi untuk perkembangan tulang dan otot,
serta mengandung zinc untuk membantu metabolisme.

Foremilk dan Hindmilk


Foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusui dan jumlahnya lebih banyak dari
hindmilk. Foremilk mengandung laktosa tinggi yang sangat penting untuk pertumbuhan otak
bayi namun kadar lemaknya rendah. Foremilk lebih encer karena berguna untuk menghilangkan
haus pada bayi. Jadi tidak ada istilah ASI tidak kental itu tidak bagus, karena apabila ASI lebih
encer itu berarti ASI tersebut merupakan foremilk. Pada saat ASI dipompa pun biasanya akan
terlihat perbedaan 2 warna pada susu, di mana susu yang paling atas biasanya terlihat lebih
kental dan kuning sedangkan di bawahnya terlihat lebih putih. Ya itulah bentuk yang
membedakan foremilk dan hindmilk.
Hindmilk adalah ASI yang keluar di akhir menyusui dan jumlahnya sedikit. ASI yang
keluar terakhir sebelum payudara kosong itulah hindmilk. Hindmilk mengandung lebih banyak
lemak yang sangat penting untuk pertumbuhan fisik, energi, dan untuk melindungi organ-organ
vital dalam tubuh bayi yang belum terbentuk sempurna. Kandungan lemak pada hindmilk 2-3
kali dibanding kandungan pada foremilk. Karena kandungan lemak yang tinggi yang membuat
hindmilk berwarna putih pekat. Kadar lemak yang tinggi dapat memberikan bayi rasa kenyang
yang lebih lama.

Foremilk dan hindmilk sama pentingnya karna keduanya mempunyai fungsi yang
berbeda untuk tubuh. Jadi tidak ada yang lebih diutamakan, bayi harus mendapatkan keduanya.
Agar bisa mendapatkan keduanya, bayi harus menyusu di salah satu payudara sampai kosong,
dan baru berpindah ke payudara satunya setelah ASI habis untuk memastikan anak mendapatkan
hindmilk di ASI terakhir. Bagaimana cara mengetahui ASI sudah kosong? Pada umumnya bayi
membutuhkan waktu menyusu selama 30 menit. Lebih dari 30 menit biasanya bayi hanya
"mengempeng". Kita juga bisa memencet payudara untuk mengetahui apakah masih ada susu di
dalamnya atau tidak.
Foremilk dan hindmilk yang seimbang bisa dilihat dari feses bayi yang berwarna normal
seperti cokelat keemasan. Jika foremilk dan hindmilk tidak seimbang yang terjadi biasanya feses
bayi berwarna hijau. Namun, bukan berarti apabila feses bayi berwarna hijau menandakan
bahaya, hanya saja itu peringatan kepada ibu untuk memperhatikan kembali asupan yang
diberikan. Bayi juga jadi sering terbangun saat tidur karna merasakan lapar, berat badan bayi
susah naik, lebih rentan ruam popok karena ASI lebih bersifat asam, perut bayi menjadi
kembung dan sering kali langsung BAB setelah selesai menyusui.
Jumlah foremilk dan hindmilk selalu berbeda karena ASI diproduksi tergantung
kebutuhan bayi. Pada siang hari jumlah foremilk lebih banyak diproduksi karena pada siang hari
bayi lebih banyak bermain sehingga butuh lebih banyak protein dan laktosa untuk beraktivitas.
Kandungan air dalam jumlah yang banyak juga dapat mencegah bayi dari rasa haus. Sedangkan
pada malam hari hindmilk akan lebih banyak diproduksi karena lemak banyak dibutuhkan pada
saat menjelang tidur agar perut bayi terasa lebih kenyang sehingga tidurnya bisa lebih pulas.

Memerah, Menyimpan dan Menyajikan ASI


a. Memerah ASI dapat dibedakan menjadi :
1. Memerah ASI dengan Tangan
Untuk memerah ASI dengan tangan, lembutkan payudara Ibu dengan cara
mengompresnya dengan handuk lembut yang telah diberi air hangat, atau Ibu bisa
mandi dengan air hangat lalu memijatnya dengan lembut. Setelah Ibu membersihkan
tangan dan mensterilkan baskom atau wadah tempat menampung ASI, Ibu bisa
memulai memerah. Caranya adalah: Sangga payudara Ibu dengan satu tangan, lalu
pijat dari bagian atas payudara menuju ke arah puting. Pijat payudara secara
menyeluruh, termasuk bagian bawahnya Tekan perlahan di bagian belakang areola
(kulit berwarna gelap yang mengitari puting) dengan ibu jari dan telunjuk. Pencet
kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah ujung puting agar ASI keluar. Lakukan
secara hati-hati agar ASI yang keluar tidak muncrat ke segala arah.
2. Memerah ASI dengan Alat Bantu (Pompa Elektrik dan Manual)
Ada dua jenis alat pompa ASI, manual dan elektrik. Menggunakan pompa
elektrik membuat kegiatan memerah ASI menjadi lebih mudah dan cepat. Sementara
jika menggunakan pompa manual, Ibu masih harus mengoperasikan alat pemompa
dengan memencetnya. Alat apapun yang Ibu gunakan, pastikan untuk selalu mencuci
tangan dan peralatan yang digunakan agar steril. Lembutkan payudara Ibu dengan
mengompresnya dengan air hangat, atau mandi air hangat sebelum mulai memompa.
Cara menggunakannya? Ibu tinggal meletakkan penyedot ASI hingga menutupi
puting dan areola, lalu biarkan alatnya bekerja. Alat pompa yang baik akan bekerja
seperti bayi menghisap ASI. Pastikan memilih penyedot ASI yang ukurannya sesuai
ya, dan meletakkannya dengan pas pada puting agar tidak sakit saat dipompa. Waktu
yang diperlukan tergantung pada alat yang Ibu gunakan, biasanya memerlukan waktu
15-45 menit untuk melakukannya.

b. Menyimpan ASI
1. Wadah Penyimpan ASI Perah
 Cuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih sebelum memerah dan
menyimpan ASI Perah agar menghindarkan si kecil dari penularan bakteri
maupun virus.
 Pastikan wadah penyimpanan bersih dan steril, sudah dicuci dengan air
sabun dan direndam air panas (atau menggunakan alat steril)
 Wadah yang baik untuk dipakai adalah botol kaca dengan tutup yang rapat
dengan bahan bebas bisphenol A (BPA). Botol susu dari bahan plastik
maupun kantong plastik sebaiknya dihindari karena sangat rentan
terkontaminasi dan bocor.
 Labeli wadah penyimpanan dengan jam dan tanggal memerah ASI.

2. Manajemen Penyimpanan ASI Perah


 Simpan ASI Perah dengan metode FIFO (First In First Out). ASI Perah yang
lebih lama disimpan, digunakan lebih dahulu.
 Pastikan tutup botol harus kencang saat membekukan ASI. Jangan isi ASI
terlalu penuh ke dalam botol. Pastikan ada ruangan sisa karena volume ASI
akan meningkat saat beku. Hal ini untuk menghindari botol pecah atau tutup
terlepas karena tekanan ASI beku.
 ASI Perah yang baru jangan pernah dicampur dengan ASI yang beku. Begitu
juga ASI Perah yang telah dikonsumsi dan bersisa jangan disimpan lagi
maupun diberikan lagi pada si kecil.
 Bila akan disimpan dalam waktu cukup lama, bekukan ASI dalam freezer
(lebih baik bila menggunakan lemari es khusus ASI).
 Jangan simpan ASI Perah di bagian pintu lemari es. Simpan di bagian dalam
agar suhu ASI Perah stabil.
 Hindari menyimpan ASI Perah bersama dengan makanan lain yang berbau
seperti daging, makanan laut, dll.

Cara Menyusui dengan Benar


Setelah bayi Ibu lahir dengan sehat, tahapan penting bagi tumbuh kembang selanjutnya
adalah proses menyusui. Jangan khawatir, menyusui itu mudah kok selama Ibu menikmati setiap
prosesnya dan mengetahui caranya. 5 langkah menyusui optimal berikut ini:
1. Sebelum memulai menyusui, tekan areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar
2-3 tetes ASI. Lalu oleskan ke puting dan areola. Tujuannya agar aroma susu menarik
perhatian si Kecil dan ASI sendiri juga merupakan disinfektan alami untuk
membersihkan puting.
2. Usahakan agar di saat bayi mengisap, mulutnya benar-benar sampai ke areola payudara.
Isapan bayi pada area ini memberikan rangsangan yang memperlancar keluarnya ASI.
3. Setiap kali menyusui lakukan pada kedua belah payudara kiri dan kanan secara
bergantian ya, Bu. Tujuannya agar bayi merasa kenyang dan payudara Ibu juga tidak
bengkak sebelah.
4. Setiap bayi mempunyai insting kapan harus menyusui untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk itu, jangan terlalu kaku dengan penjadwalkan. Cukup upayakan menyusui tiap 2-3
jam sekali, atau setiap kali bayi Ibu memintanya.
5. Setelah selesai menyusui, oleskan ASI kembali seperti awal menyusui tadi. Biarkan
kering oleh udara sebelum memakai bra. Cara ini berguna untuk mencegah iritasi ataupun
lecet pada daerah puting atau areola.

Bendungan ASI dan Mastitis


BendunganASI alias breast engorgement adalah pembengkakan payudara yang
menyebabkan payudara terasa nyeri dan keras. Bendungan ASI terjadi terutama karena adanya
peningkatan aliran darah dan suplai ASI di payudara. Biasanya kondisi ini dialami pada hari-hari
pertama setelah melahirkan.cara mencegahnya dengan cara ibu tetap menyusui bayinya, lakukan
kompres air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi
nyeri, gunakan bra yang menopang, sebelum menyusui lakukan pemijatan pada daerah leher dan
punggung untuk mengurangi bengkak.
Mastitis adalah proses peradangan pada satu atau dua payudara. Mastitis mungkin disertai
infeksi atau bisa juga terjadi tanpa infeksi. Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6 minggu
pertama setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3). Meski demikian mastitis
dapat terjadi sepanjang masa menyusui.
Cara Mengatasi dan Mencegah Mastitis
1. Meski payudara mengalami pembengkakan, nyeri, dan tidak nyaman, cara paling efektif
mempercepat penyembuhan mastitis adalah dengan meneruskan pemberian ASI meski
payudara mengalami abses atau pembengkakan. Selain itu, lakukan cara berikut untuk
membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat penyembuhan mastitis
2. Kompres payudara dengan air hangat atau dengan kain yang dibasahi air hangat sebelum
memulai menyusui dan kompres dengan air dingin setelah menyusui.
3. Jaga kebersihan payudara dengan cara membersihkannya dengan kapas dan air hangat
sebelum dan sesudah menyusui.
4. Pastikan Anda mengenakan bra yang tidak berkawat, tidak ketat, atau bra khusus ibu
menyusui.
5. Usahakan posisi Anda nyaman saat saat menyusui, terutama posisi kaki, punggung,
lengan,bahu dan leher.
6. Pijat payudara perlahan-lahan dan arahkan pijatan payudara menuju puting.
7. Kunjungi konselor/konsultan laktasi untuk membantu cara memposisikan bayi dan
perlekatan mulut bayi saat menyusui.
8. Kunjungi dokter bila gejala semakin serius untuk mendapatkan terapi antibiotik

Anda mungkin juga menyukai