Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

PRAGMATIK DAN RETORIKA

Oleh:
Nama : Tiara Lovita

NPM : A1A018068

Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Suryadi, M.Hum.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/ 2021
UAS PRAGMATIK DAN RETORIKA
TIARA LOVITA (A1A018068)
1. Apa itu peristiwa tutur,tindak tutur,prinsip kerja sama (uraikan penjelasan dan sertai
contohnya)?
Jawaban:
a. Peristiwa tutur
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu
bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur,
dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Sebuah
percakapan baru dapat disebut sebagai sebuah peristiwa tutur apabila memenuhi
syarat-syarat seperti yang disebutkan di atas, atau seperti dikatakan Dell Hymes,
seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur harus memenuhi
delapan komponen, yang bila huruf-huruf pertamannya dirangkaikan menjadi akronim
SPEAKING, yaitu setting and Scene, participants, ends: purpose and goal, Act
sequences, key: tone or spirit of act, instrumentalities, norms of interaction and
interpretation, genres. Contohnya interaksi yang berlangsung antara seorang bapak
penjual sayur dan ibu-ibu pembeli yang sedang menawar harga sayur bayam di pasar
pada pagi hari.
b. Tindak Tutur
Tindak tutur adalah pengajaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari
pembicara diketahui oleh pendengar. Chaer (1995: 65), menyatakan bahwa tindak
tutur merupakan gejala individu, bersifat psikolinguistik dan keberlangsungannya
ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam mengahdapi situasi tertentu. Pada
bagian lain ia juga mengemukakan bahwa tindak tutur dapat diberikan sebagai sesuatu
yang sebenarnya kita lakukan ketika berbicara. Contohnya: Saat seorang ibu
mengatakan kepada anaknya “Kukumu terlihat panjang” ibu tersebut bermaksud
mengatakan kepada anaknya gar segera memotong kuku.
c. Prinsip Kerja Sama
Prinsip kerja sama adalah sebuah prinsip dengan tujuan percakapan tersebut menjadi
kooperatif. Grice (1975: 45-47) juga menyatakan bahwa prinsip kerjasama dapat
direalisasikan dalam 4 maksim, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim
relevansi, dan maksim cara. Contohnya:
A:Dia tinggal di mana ?
B: Kalau tidak salah, dia tinggal di rumah pamannya.
Dalam percakapan tersebut para penutur memberikan kontribusi dalam percakapan
yang secukupnya sesuai tujuan percakapan yang telah disepakati atau arah percakapan
yang sedang dikuti.

2. Jelaskan hal-hal pokok apa yang dijadikan dasar dalam ilmu retorika!
Jawaban:
1) Perlunya ilmu berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi
(keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara
yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan
berpengaruh (persuasif).
2) Perlunya ilmu berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi
(keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara
yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan
berpengaruh (persuasif).
3) Penting sekali diperhatikan adalah catatan peristiwa yang dramatis, yang seringkali
disebabkan oleh para orator hebat.
4) Diperlukannya ilmu agar fasih berbicara
5) Dibutuhkannya kemampuan untuk menentukan, dalam kejadian tertentu dan situasi
tertentu, metode persuasi yang ada.
6) Dari kaum Sofis, menurut aliran ini Retorika merupakan alat untuk memenangkan
suatu kasus lewat bertutur seperti kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa,
pemanfaatan emosi penanggap tutur, dan keseluruhan tutur harus ditujukan untuk
mencapai kemenangan.
7) Dibutuhkannya suatu ilmu untuk memberi penekanan kepada kemampuan
menggunakan bahasa lisan (berbicara) yang baik dengan memberikan sentuhan gaya
(seni) didalam penyampaiannya dengan tujuan untuk memikat/menggugah hati
pendengarnya dan mengerti dan memahami pesan yang disampaikannya.
8) Orang harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif, jelas supaya mudah dimengerti,
singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efektif karena apa
gunanya berbicara kalau tidak membawa efek.

3. Apa persamaan dan perbedaan pragmatik dan retorika? Jelaskan!


Jawaban:
Persamaan:
1. Dalam pragmatik dan retorika memerlukan kemampuan bahasa si penutur dalam
menghadapi situasi tertentu.
2. Dalam retorika dan pragmatik sama-sama memerlukan prinsip kerja sama.
3. Pragmatik dan retorika memiliki sifat berupa gejala individual serta bersifat psikologis.
4. Dalam ruang lingkup semiotik, pragmatik adalah studi tentang penggunaan tanda.
Begitupun dengan retorika, menurut plato retorika seni manipulatif dengan
penggunaan lambang.
Perbedaan:
1. Retorika suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu
pengetahuan yang tersusun baik. Sedangkan pragmatik pada hakikatnya mengarah
pada perwujudan kemampuan pemakai bahasa untuk menggunakan bahasanya sesuai
dengan faktor-faktor penentu dalam tindak komunikatif dan memperhatikan prinsip
penggunaan bahasa secara tepat.
2. Pragmatik Sebagai keterampilan mengungkap kemampuan pemakai bahasa yang
dikaitkan dengan konteks pemakaian yang tepat sehingga komunikatif. Sedangkan
Retorika teknik pembujukrayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan
melalui karakter pembicara, emosional, atau argumen (logo).
3. Kajian retorik yaitu ilmu komunikasi yang mencakup kemampuan berdiskusi,
berdebat, bernegosiasi, presentasi, dan interview. Sedangkan pragmatik merupakan
kajian tentang hubungan antara bahasa dengan konteks yang mendasari penjelasan
pengertian atau pemahaman bahasa.

Anda mungkin juga menyukai