Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan
konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik,
budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia
merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik,
bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu
keberagaman ini jangan dijadikan alasan untuk memperlemah rasa persatuan dan
kesatuan bangsa tetapi justru harus menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di
setiap warga negara Indonesia.
Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam
keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan
hal-hal sebagai berikut.
a. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
b. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
c. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
d. Pembangunan berjalan lancar.
Untuk menjaga komitmen persatuan, perlu adanya toleransi yang tinggi
antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai
budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal
tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain
Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan komitmen persatuan dalam kehidupan
sehari-hari
- Saling menghormati, mengahargai antar suku bangsa yang berbeda
- Saling toleransi antar pemeluk agama yang berlainan
- Tidak menghina terhadap teman yang berbeda SARA
- Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri.
Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
a. Dari luar negeri
1) Agresi
2) Pelanggaran wilayah oleh negara lain
3) Spionase (mata-mata)
4) Sabotase
5) Aksi terror dari jaringan internasional.
b. Dari dalam negeri
1) pemberontakan bersenjata
2) konflik horizontal
3) aksiteror dari dalam negeri
4) sabotase dari dalam negeri
5) Aksi kekerasan yang berbau SARA
6) Gerakan separatis pemisahan diri membuat Negara baru
7) Pengrusakan lingkungan.
- Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa dan
negara Contohnya penyalahgunaan narkoba, korupsi
D. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara (Menurut UU Nomor 3
Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara) Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia,
tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada
bangsa dan negara
Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.
Diubah oleh Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2):
“Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui system pemerintahan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian
sebagai komponen utana, dan rakyat sebagai komponen pendukung”. Adapula pada Pasal 27 Ayat (3):
“Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara”.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ayat 1: “Setiap
Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; ayat 2: “Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara
dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.
Pembelaan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan, kesadaran,
keikhlasan dan ketulusan dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, menjaga harkat dan
martabat bangsa, mempertahankan keutuhan NKRI serta wewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
- Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945: “Tiap-tiapiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan Negara”.
- Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
-
Contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara :
- Mengikuti ronda malam (siskamling)
- Pelatihan dasar kemiliteran
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
- Pengabdian sesuai dengan profesi
Bela negara yang bisa dilakukan oleh para siswa di sekolah :
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi
lainnya.
BAB VI
ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA
TUNGGAL IKA
A. Ancaman terhadap Integrasi nasional
Negara Indonesia berada pada posisi silang dunia yang sangat strategis, baik dari aspek kewilayahan
maupun aspek kehidupan sosial :
- Aspek kewilayahan :
Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia serta dua Samudra, yaitu samudra Hindia dan
Pasifik
- Aspek kehidupan kehidupan sosial :
Indonesia diapit oleh negara berpenduduk padat (utara) dan jarang (selatan), ideologi komunisme dan
liberalisme, demokrasi rakyat dan demokrasi liberal, ekonomi sosialis (utara) dan ekonomi kapitalis
(selatan), masyarakat sosialis dan masyarakat individualis, kebudayaan timur dan kebudayaan barat,
sistem pertahanan continental (pakta warsawa) dan sistem pertahanan maritim (NATO)
1. Ancaman Militer
Ancaman adalah segala sesuatu yang membahayakan kedaulatan nasional, kepribadian bangsa,
keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa dan negara, serta kehidupan demokrasi di Indonesia
Contoh ancaman militer :
a. agresi/invansi
b. sabotase
c. spionase
d. pelanggaran wilayah oleh negara lain,
e. pemberontakan bersenjata,
f. gerakan separatis bersenjata,
g. aksi teror bersenjata,
C. Peran serta masyarakat untuk mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi nasional
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari
luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari
kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas / rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak
yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
2) Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3) Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4) Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
5) Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6) Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
7) Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8) Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10) Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11) Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
12) Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
13) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
14) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15) Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia..
Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan
sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan
memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik
minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga
merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah
membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan
kedaerah yang amat sempit yang sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi
nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti
mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa
mendukung segala upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai acaman tersebut.
Invasi pada dasarnya merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia.
Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali
menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
BAB VII
WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI
A. Wawasan Nusantara
Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan
Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan
Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat
Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup
manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma
tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu
bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi
dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara
sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut
adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk
menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan
melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan.
Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan
cita-cita bangsa.
b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang diguna-kan untuk mencapai tujuan dan
kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu
negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi
dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free
fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di
bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan,
dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan
identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945,
dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan
nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tergantung dari sifat
setiap gatra.
1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk keamanan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan
keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahtera-an daripada peranan untuk
keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan daripada
peranan untuk kesejahteraan.
Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan nasional
memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan. Peranan siswa dalam
mendukung implementasi wawasan nusantara adalah sebagai berikut.
1. Mendukung persatuan bangsa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau
golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh
rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan nasional.
10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
16. Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Integrasi adalah proses sosial di mana subyek yang awalnya dibagi menjadi
satu. Suatu entitas dapat terdiri dari berbagai aktor. Dalam studi sosial, entitas
yang dimaksud seringkali manusia. Lebih tepatnya, orang-orang dari
minoritas.
Kelompok minoritas diminta untuk membentuk kelompok yang lebih besar.
Artinya, integrasi sosial adalah proses sosial di mana kaum minoritas bersatu
dengan komunitas yang lebih besar menjadi satu kelompok.
Proses Integrasi
Akomodasi
Adaptasi adalah proses keinginan manusia untuk meredakan oposisi dan
mencapai stabilitas. Perumahan masyarakat harus menyelesaikan
perselisihan atau konflik tanpa menghancurkan pihak yang bertikai.
Akomodasi akan meredakan konflik dan membuat interaksi lebih damai.
Hidup dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia harus membentuk
masyarakat yang damai tanpa perpecahan. Ketersediaan perumahan
memungkinkan berbagai kelompok sosial untuk beradaptasi dengan
kelompok sosial lain, sehingga pembentukan integrasi sosial diharapkan.
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika kelompok sosial dengan
budaya tertentu bertemu dengan budaya yang berbeda. Proses sosial akan
berlanjut sampai elemen budaya asing diterima oleh masyarakat dan diolah
menjadi budaya mereka sendiri.
Namun, akulturasi, sebagai suatu peraturan, terjadi tanpa hilangnya
kepribadian budaya itu sendiri. Dengan demikian, kita dapat mengatakan
bahwa akulturasi adalah proses perubahan, ditandai oleh penyatuan dua
budaya yang berbeda.
Asosiasi ini membuat satu budaya hampir menyerupai budaya lain. Namun,
masing-masing budaya masih mempertahankan karakteristiknya sendiri.
Proses akulturasi telah ada sejak zaman kuno dalam sejarah budaya
manusia. Ini karena orang selalu bermigrasi atau bergerak di wajah Bernie.
Migrasi menyebabkan pertemuan antara kelompok orang dengan budaya
yang berbeda. Akibatnya, setiap orang dalam kelompok akan menemukan
elemen budaya yang asing baginya.
Untuk pertama kalinya, elemen-elemen baru yang datang tidak langsung
diterima atau diadaptasi begitu saja, tetapi melalui proses pembelajaran sejak
awal. Jika ini membawa manfaat besar, budaya asing akan menerimanya.
Kalau tidak, jika tidak, itu akan ditolak. Adopsi ini dapat terjadi setelah
melewati perubahan tertentu (modifikasi) sesuai dengan struktur masyarakat
yang ada.
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan upaya untuk mengurangi
perbedaan yang ada antara orang atau kelompok dalam masyarakat. Dalam
proses ini, setiap orang dalam masyarakat berusaha memperkuat kesatuan
tindakan, sikap dan proses mental, dengan memperhatikan kepentingan dan
tujuan bersama.
Pada saat itu, setiap anggota kelompok dan komunitas tidak lagi berbeda
dengan anggota lainnya. Batas-batas di antara mereka akan menghilang dan
bergabung menjadi satu. Asimilasi ditandai oleh perkembangan sikap yang
sama, meskipun terkadang emosional, untuk mencapai kesatuan (integrasi).
Budaya asing akan relatif mudah diterima jika memenuhi kondisi berikut.
Syarat-Syarat Integrasi
Bentuk Integrasi
Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena fungsi-fungsi tertentu ada dalam
masyarakat. Integrasi dapat dibentuk dengan memprioritaskan fungsi masing-
masing pihak dalam masyarakat.
Misalnya, Indonesia, yang terdiri dari suku-suku yang berbeda, berintegrasi,
dengan mempertimbangkan fungsi dari masing-masing suku yang ada,
seperti Boogie, yang suka melaut untuk bertindak sebagai pemasok makanan
laut, suku Minang yang pandai berdagang, adalah penjual makanan laut ini.
Dengan demikian, integrasi akan tercipta dalam masyarakat.
Integrasi Normatif
Integrasi peraturan bisa diartikan dalam tatanan integrasi yang muncul dari
norma-norma dimana berlaku dalam lingkungan masyarakat. Norma adalah
apa yang bisa menyatukan komunitas.
Misalnya, orang Indonesia dipersatukan oleh prinsip persatuan dalam
keberagaman. Bhinneka Tunggal İka telah menjadi norma yang berfungsi
untuk mengintegrasikan perbedaan yang ada di masyarakat.
Efisiensi Komunikasi
Efektivitas komunikasi yang baik di masyarakat juga akan mempercepat
integrasi sosial. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat integrasi anggota
masyarakat tercapai. Sebaliknya, semakin tidak efektif hubungan antara
anggota masyarakat, semakin lambat dan semakin sulit untuk diwujudkan.
Mobilitas Geografis
Anggota baru kelompok harus secara alami beradaptasi dengan identitas
komunitas yang mereka perjuangkan (masyarakat adat / masyarakat adat).
Namun, semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, semakin sulit
proses integrasi sosial berlangsung.
Sementara itu, dalam masyarakat dengan mobilitas rendah, seperti daerah
atau suku yang terisolasi, integrasi sosial dapat dengan cepat terjadi dengan
cepat.
Homogenitas Kelompok
Dalam kelompok atau komunitas di mana keragaman rendah, inklusi sosial
akan mudah dicapai. Sebaliknya, dalam kelompok atau banyak masyarakat,
integrasi sosial akan sulit dipahami dan akan memakan waktu yang sangat
lama.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin suatu kelompok atau
komunitas lebih homogen, semakin mudah proses integrasi antar anggota
kelompok atau komunitas tersebut. Contoh kelompok atau komunitas yang
homogen adalah kelompok atau komunitas dengan kelompok etnis yang
sama.
Contoh Integrasi
Berikut ini adalah contoh integrasi berdasarkan integrasi nasional dan sosial
di lingkungan masyarakat dan negara.