Anda di halaman 1dari 4

EKONOMI

Kondisi Perekonomian Daerah Pariwisata bagi Kota Yogyakarta sudah merupakan


sebuah industri. Sebagai sebuah industri, sektor ini banyak melibatkan sektor ekonomi
lainnya, seperti sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Kontribusi sektor-
sektor itu dalam PDRB mencapai 78,6% dari seluruh kegiatan perekonomian masyarakat
Yogyakarta. Berikut ini adalah diagram distribusi persentase kegiatan ekonomi :

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan bangsa Indonesia adalah


kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang
dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan
mempertahankan negara dan menyangkal segala bentuk ancaman. Hal ini diperkuat
dengan adanya Satuan Atas yakni Mabes POLRI dan Satuan Samping yaitu Korem
072/PMK di Daerah Istimewa Yogyakarta.

SENJATA
4. Wedhung Yogyakarta

Wedhung adalah senjata tradisional berbentuk seperti pisau tetapi ukurannya lebih besar.
Pemakaian Wedhung sama dengan keris. Hanya saja, kalau keris biasanya diselipkan di
belakang pinggang, namun senjata Wedhung ini  diselipkan di muka atau ada juga yang
menggunakannya di samping badan. Dalam tradisi Kraton Yogyakarta, Wedhung merupakan
senjata ampilan bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat lurah ke atas.

Wedhung Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta

5. Condroso Yogyakarta

Condroso adalah senjata tradisional Yogyakarta ini berbentuk mirip tusuk konde. Senjata
kecil yang berfungsi sebagai tusuk konde tersebut dapat mematikan, terutama merupakan
senjata tikam yang dipakai pada saat lawan sedang dalam keadaan lengah. Biiasanya
condrowoso dikenakan oleh kaum wanita yang ditugaskan sebagai mata-mata (telik sandi).
Condrowoso diselipkan di sanggul dan dipakai sebagai senjata untuk membunuh pada saat
lawannya lengah.

Condroso Senjata Tradisional Daerah Istimeewa Yogyakarta


4. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan merupakan Upacara Adat Yogyakarta yang telah dilakukan sejak zaman
Kerajaan Mataram Islam pada abad ke XIII hingga sekarang di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Masyarakat meyakini bahwa dengan melakukan Upacara Labuhan secara
tradisional akan terbina keselamatan, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat serta
negara. Upacara Labuhan dilakukan secara resmi dalam rangka peristiwa-peristiwa seperti
Penobatan Sultan, Tingalan Panjenengan (Ulang tahun penobatan Sultan) dan peringatan hari
"Windo" hari ulang tahun penobatan Sultan "Windon" berarti setiap delapan tahun.

5. Upacara Siraman Pusaka


Upacara Siraman Pusaka adalah Upacara Adat Kraton Yogyakarta membersihkan segala
bentuk pusaka yang menjadi milik kraton. Tradisi ini diadakan pada setiap bulan Suro pada
hari Jum;at Kliwon atau Selasa Kliwon dari pagi hingga siang hari yang biasanya dilakukan
selama 2 hari. Adapun bentuk pusaka yang dibersihkan diantaranya Tombak, Keris, Pedang,
Kereta, Ampilan (banyak dhalang sawunggaling) dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai