OLEH :
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan
makalah yang berjudul “Islam dan Dunia Kontemporer (Tantangan dan Harapan)”
dengan lancar. Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Muh. Syakir, M.Pd selaku dosen
Pengampu mata kuliah Metodologi Studi Islam, dan semua pihak yang telah
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mengalami kemajuan), kebodohan, atau kemajuan, bukan ada atau tidak
adanya orang yang jenius, melainkan karena metode dan cara melihat sesuatu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaitannya Islam dan Budaya Indonesia?
2. Apa yang dimaksud Paham Fundamentalis dalam Islam?
3. Apa itu Tendensi Kaum Modernis?
4. Bagaimana Jihad dalam Islam?
5. Apakah sama, Teroris dengan Jihad?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui tentang Islam dan Tradisi di Indonesia sekarang.
2. Dapat Mengetahui pengertian Paham Fundamentalis
3. Dapat mengetahui tentang Tendensi Kaum Modernis
4. Dapat Mengatahui KAitan juga perbedaan antara Islam, Jihad, dan
Terorisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kepercayaan pada masyarakat pada metafisik, seperti kepercayaan masyarakat
pada memedi, lelembut, dan demit (dedemit Sunda). Di samping itu, ia juga
menjelaskn tentang upacara atau slametan yang berhubungan dengan
kelahiran , yaitu : tingkeban ( upacara yang dilakukan ketika istri telah hamil
tujuh bulan), dalam tradisi orang Sunda, kebiasaan ini disebut nujuh bulan;
babarab atau brokokan ( upacara kelahiran itu sendiri); pasaran ( slametan
yang dilakukan lima hari setelah melhirkan); dan pitonan (slametan yang
dilakukan tujuh bulan setelah lahir).
Disamping itu masih ada upacara lain yang boleh dilakukan atau
tidak, yaitu telonan ( tiga bulan kehamilan pertama); selapanan ( uapacara
satu bulan setelah melahirkan); dan tauman ( upacara setelah satu tahun
melahirkan). ( Clifford Geertz, 1964 : 38 ).Sekarang ini, bak di desa maupun
di pedesaan kita masih menyaksikan upacara-upacara seperti yang disebutkan
oleh dua peneliti yang dilakukan pada awal abad XX, meskipun tidak
semuanya sama.Amaliah keagamaan kita di masyarakat dapat dilihat dari
upacara nujuh bulan dengan menyediakan makanan kecil yang yang
kemudian di bagikan kepada masyarakat sekitar.
4
B. Paham Fundamentalisme dalam Islam
5
Agama dijadikan mereka sebagai alat untuk melakukan intimidasi,
penindasan kepada sekelompok orang yang bertentangan dengan paham
mereka. Padahal agama manapun tidak mengajarkan demikian. Nilai-nilai
kemanusiaan agama mereka tinggalkan.
6
Untuk melawan fundamentalisme agama yang berpikiran sempit ini,
perlu diperlukan proses tashfiyah (pelurusan) dan tarbiyah (pendidikan) sesuai
dengan ajaran agama masing-masing. Proses pelurusan ini dilakukan dengan
meluruskan persepsi manusia akan agama untuk kembali kepada koridor yang
benar. Kesalahan perspesi ini telah menimbulkan paham-paham
fundamentalisme yang akan merusak nilai universalitas agama itu sendiri.
Pelurusan ini sebagai langkah untuk mengembalikan posisi paham
fundamentalisme agama ke jalan yang benar. Posisi fundamentalisme agama
yang mampu mengantarkan kebersamaan dan berdampingan hidup dalam
sebuah perbedaan. Dan posisi yang tetap memberi kebebasan untuk
menyebarluaskan ajaran agama dengan tetap memperhatikan ukhuwah atau
persaudaraan, kerukunan dengan penganut agama lainnya.
7
memperhatikan koridor-koridor prinsip agama. Pemahaman fundamentalis
yang dilandasi semangat kemanusiaan universal dan harkat martabat manusia.
Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kejelekan dan permusuhan.
Hanya manusia saja yang salah mempersepsikannya. Alangkah Indahnya
melihat perbedaan sebagai rahmat Tuhan dalam khasanah beragama untuk
hidup bersama dan toleransi sehingga dunia ini akan damai terbebas dari
konflik-konflik negatif antar umat beragama.
8
5. Memperhatikan dalam bidang pendidikan,sebab masyarakat merupakan
suatu proses dan memiliki hubungan timabal balik dengan berbagai aspek
kehidupan.
6. Memberikan pandangan bahwa pendidikan berfungdi sebagai inovasi dan
modernisasi bagi perubahan masyarakat.
7. Pendidikan Islam harus mampu berperan aktif,konstruktif, dan direktif
menuju kea rah pembinaan SDM. Serta selektif dalam menghayati tata
nilai baru.
8. Umat islam harus dibekali pemikiran-pemikiran teologi yang mendorong
untuk maju. Berusaha sekuat tenaga dan menyerahkan hasilnya dengan
berdoa kepada Allah Swt.
9. Umat islam harus dibekali rasa ukhuwah islamiyah agar tidak saling baku
hantam. Dan, diberikan suri teladan yang baik kepada kalangan intelektual
atau pembaharu agar tidak saling mencerca dan memfitnah.
Jihad adalah salah satu syi’ar Islam yang terpenting dan me-rupakan
puncak keagungannya. Kedudukan jihad dalam agama sangat penting dan
senantiasa tetap terjaga. Jihad fii sabiilillaah tetap ada sampai hari Kiamat.
9
Istilah Jihad digunakan juga untuk melawan hawa nafsu, syaithan,
dan orang-orang fasiq. Adapun melawan hawa nafsu yaitu dengan belajar
agama Islam (belajar dengan benar), lalu mengamalkannya kemudian
mengajarkannya. Adapun jihad melawan syaithan dengan menolak segala
bentuk syubhat dan syahwat yang selalu dihiasi oleh syaithan. Jihad melawan
orang kafir dengan tangan, harta, lisan, dan hati. Adapun jihad melawan
orang-orang fasiq dengan tangan, lisan dan hati.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://fanny.staff.uns.ac.id/meluruskan_paham_fundamentalisme_agama_html
http://michailhuda.multiply.com/journal/item/80/ARUS_PEMIKIRAN_DALAM_
ISLAM_html
Abd Hakim, Tatang dan Mubaruk,Jaih .2011. Metodologi Studi Islam: Bandung.
PT Remaja Rosdakarya.
Yatim, Badri. 2011. Sejarah Peradaban Islam: Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
12