Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN TEKANAN

DARAH
No. : 445/ /PKM.P/AKR/
Dokumen
SOP/ V11/2020
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : ………
Terbit
Halaman : 1 dari 2

UPT
PUSKESMAS
ELIYA AGUSTINA,SKM,MM
PERUMNAS NIP. 197108071992032003

1. Defenisi Pemeriksaan tekanan darah merupakan pemeriksaan


dengan cara mengukur tekanan aorta saat ventrikel kiri
berkontraksi (sistolik) dan tekanan minimal yang
ditimbulkan terhadap dinding arteri (diastolik).
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan pengukuran
tekanan darah dengan benar sehingga hasil yang didapat
akurat.Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan
pemeriksaan denyut nadi dengan benar sehingga hasil
yang didapat akurat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Perumnas No. 445/
/PKM.P/AKR/SOP/ V11/2020 tentang layanan klinis
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengobatan Dasar
di Puskesmas. Jakarta. 2007
2. Permenkes RI No.1483 tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran.
3. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2005.
Pemeriksaan Tekanan Darah dalam: Penuntun Anamnesis
dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
5. Alat dan 1. Masker medis
Bahan 2. Handscoon
3. goggles
4. Penutup kepala
5. Face shield
6. Gaun APD
7. Sepatu boot
8. Tensimeter
9. Stetoscop
6. Prosedur 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memakai APD lengkap dan menjaga jarak
minimal 1 meter
3. Petugas mempersiapkan alat.
4. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan.
5. Petugas memposisikan pasien duduk dengan tenang
dan posisi lengan setinggi jantung.
6. Petugas menyingsingkan lengan baju pasien ke atas.
7. Petugas memasang manset kira-kira 1 inchi (2,5 cm)
dari siku.
8. Petugas menanyakan hasil pemeriksaan tekanan
darah pasien sebelumnya.
9. Petugas mengatur tensimeter agar siap pakai.
10. Petugas melakukan palpasi arteri brachialis.
11. Petugas meletakkan diafragma stetoskop di atas
denyut arteri brachialis.
12. Petugas memompa manset sampai kira-kira 30 mmHg
diatas hasil pemeriksaan sebelumnya.
13. Petugas membuka katup secara perlahan sehingga
memungkinkan air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg
perdetik.
14. Petugas memperhatikan titik pada manometer saat bunyi
pertama jelas terdengar (korotkoff I).
15. Petugas melanjutkan membuka katup secara perlahan
dan perhatikan titik dimana bunyi menghilang (korotkoff
V).
16. Petugas mengempiskan manset dengan cepat dan total.
17. Bila mengulang prosedur, petugas menunggu 1-2 menit.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan
JNC VII
Tekanan sistolik Tekanan diastolik
Klasifikasi (mmHg) (mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre hipertensi 120 – 139 80 – 89
Stadium I 140 – 159 90 – 99
Stadium II ≥ 160 ≥ 100

18. Petugas membuka manset, dandilipat dengan baik.


19. Petugas menutup lengan atas pasien dan
mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
20. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
pasien.
21. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada
rekam medis.
7. Diagram Alir
Petugas mencuci tangan

Petugas memakai APD lengkap

Petugas memposisikan pasien

Memasang manset, mengatur tensimeter, memompa tensi


& mendengarkan korotkof 1 & korotkof 5 di arteri
brachialis

Melepaskan manset

Menjelaskan hasil kepada pasien

Mendokumentasikan
dengan RM

8. Hal-hal Yang Perhatikan posisi tangan pasien, pasien tidak berbicara saat
Perlu di lakukan pemeriksaan, jaga jarak minimal 1 meter
Diperhatikan
9. Unit Terkait Semua Poli Pelayanan
10. Dokumen Register
Terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen : 445/
/PKM.P/AKR/SOP/
V11/2017
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal : ………
Terbit
Halaman :1

UPT
PUSKESMAS .......................................
Eliya Agustina,SKM,MM
PERUMNAS NIP. 197108071992032003

Unit : ............................................................................

Nama Petugas : ............................................................................


Tanggal Pelaksanaan : ..........................................................................

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak KET


1. Apakah Petugas mempersiapkan alat ?
2. Apakah Petugas menjelaskan pada pasien
mengenai tindakan yang akan dilakukan ?
3. Apakah Petugas mencuci tangan terlebih dahulu ?
4. Apakah Petugas memposisikan pasien duduk
dengan tenang dan posisi lengan setinggi
jantung?
5. Apakah Petugas menyingsingkan lengan baju
pasien ke atas?
6. Apakah Petugas memasang manset kira-kira 1 inchi
(2,5 cm) dari siku?
7. Apakah Petugas menanyakan hasil pemeriksaan
tekanan darah pasien sebelumnya?
8. Apakah Petugas mengatur tensimeter agar siap
pakai?
9. Apakah Petugas melakukan palpasi arteri
brachialis?
10. Apakah Petugas memompa manset sampai kira- kira
30 mmHg diatas hasil pemeriksaan sebelumnya?

11. Apakah Petugas memperhatikan titik pada


manometer saat bunyi pertama jelas terdengar
(korotkoff I)?
12. Apakah Petugas menutup lengan atas pasien dan
mengembalikan posisi pasien?
13. Apakah Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada pasien?
14. Apakah Petugas melakukan pendokumentasian?
Jumlah

Pelaksana / Auditor
POLA TARIF PELAYANAN POLI GIZI PUSKESMAS
PERUMNAS LAHAT

No. Produk Layanan Durasi Tarif

Gizi Buruk 10-15 menit -

Konsultasi Gizi
1 Gizi Kurang 10-15 menit -
Balita

Gizi Lebih/Kegemukan 10-15 menit -

Hipertensi 10-15 menit -

Jantung 10-15 menit -


Konsultasi Gizi bagi
2 Pasien Penyakit Diabetes Mellitus 10-15 menit -
tidak Menular
Asam Urat 10-15 menit -

Obesitas 10-15 menit -

Anemia 10-15 menit -

Konsultasi Ibu
3
Hamil
KEK (Kurang Energi Kronis) 10-15 menit -
KONSULTASI GIZI

No. : 445/
Dokumen /PKM.P/AKR/
SOP SOP/
V11/2020
No. Revisi : 00
Tanggal : ………
Terbit
Halaman : 1 dari 2
UPT
PUSKESMAS
PERUMNAS
ELIYA AGUSTINA,SKM,MM
NIP. 197108071992032003
1. Defenisi Konsultasi gizi adalah proses komunikasi 2 (dua) arah antara
konselor dan klien untuk membantu klien mengenali dan mengatasi
masalah dan membuat keputusan yang benar dalam mengatasi
masalah gizi yang dihadapinya
2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang mendukung
terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif

3. Kebijakan 1. UU No. 36 tahun 2019 tentang Kesehatan


2. Permenkes No. 741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Keputusan Menkes No 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
Penggunaan Standar Antropometri WHO 2005
4. Kepmenkes No. 747/Menkes/SK/VI/2007 tentang Pedoman
Operasional Keluarga Sadar Gizi di desa Siaga
4. Referensi 1. Buku Penuntun Diet
2. Buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI,
2014
3. Buku Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Kemenkes RI,
2014
5. Alat dan 1. Menyiapkan ruangan
Bahan 2. Menyiapkan jadwal
3. Menyiapkan media (Food model, lembar balik, poster, leaflet dll)
4. Menyiapkan sarana antropometri (Timbangan, Alat Ukur PB/TB)
5. Menyiapkan R/R
6. Prosedur 1. Registrasi Umum
2. Melakukan Antropometri
3. Penentuan Status Gizi
4. Anamnesa Gizi (Kualitatif dan kuantitatif)
5. Perencanaan diet
6. Pemberian Konsultasi sesuai dengan masalah gizi klien
7. Evaluasi
8. Rencana Tindak Lanjut
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
perlu diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Dokter Puskesmas


2. Perawat/Petugas PHN
3. Semua Poli Pelayanan
4. Dokumen 1. Register
Terkait 2. Buku Konsultasi/Pojok Gizi
5. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai