Anda di halaman 1dari 2

Nama: Irvan gunawan

Nim: E1e018069
Mk: Manajemen budiday ikan air tawar

Jawaban

1. unsur-unsur managemen dalam produksi pembesaran ikan air tawar sebagai berikut:

1. Siapkan wadah budidaya ukuran 3 x 4 m dan isi air sampai ½ bagian. Jika wadah
masih baru maka biarkan air sampai beberapa hari kemudian buang untuk
menghilangkan bau terpal.
2. Kolam diisi lagi dengan air sampai ¾ bagian dan biarkan 3-4 hari.
3. Tebarlah benih ukuran 5-7 cm dengan kepadatan tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m
sebanyak 1.000 ekor. Penebaran dilakukan pada sore atau pagi hari agar ikan tidak
stres.
4. Biarkan benih ikan lele keluar sendirinya dari plastik. Masukan air kolam sedikit demi
sedikit ke dalam plastik agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam.
5. Pemberian pakan buatan berupa pellet selama satu bulan dengan dosis 5-10% dari
berat total ikan.
6. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurangi 3% per hari. Berikan pakan
tambahan berupa daun, daging bekicot/keong mas, limbah ikan asin, dan sayuran.
Hindari pemberian bangkai ayam. Pemberian bangkai ayam sakit dikhawatirkan
efek samping yang kurang baik.
7. Pergantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang diganti biasanya 50 % dari
volume air kolam.
8. Lakukan pengontrolan pertumbuhan dengan sampling dua minggu sekali. Ambilah
10% dari populasi ikan dan timbang hasilnya dirata-rata kemudian kalikan jumlah
ikan. Berdasarkan informasi ini maka akan diketahui jumlah pemberian pakan yang
akan diberikan
9. Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok maka pisahkan ikan yang sakit dan
rendam dengan larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati daun papaya dan
sedikit garam dapur. Lakukan pergantian air sesering mungkin.
10. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit jamur, berikan pakan alami daun papaya
11. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan melakukan panen
selektif. Sebaiknya dipisahkan sesuai ukuran yang sama
12. Setelah umur 2.5 – 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan ukuran 150-200 gram
per ekor. 
13. Panen dilakukan pagi atau sore hari, hati-hati saat panen jangan sampai ikan stres
dan mengalami kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi. Ikan disimpan di
tempat penampungan kemudian dikemas ke dalam plastik, bak, drum atau jerigen.
Tempat pengemasan ikan disesuaikan dengan jarak pengangkutan.

2. kerangka pikir managemen pengelolaan lingkungan untuk budidaya ikan berkelanjutan


salah satunya adalah mengelola Kesehatan ikan dengan baik dan benar yaitu sebagai
berikut:
 Mencegah penyebaran virus melalui media pembawa terutama ikan sakit dan
sarana transportasinya.
 Membatasi lalu lintas orang dari dan ke lokasi wabah dalam rangka mengisolasi
daerah wabah.
 Mengurangi stress pada ikan dan meningkatkan daya tahan ikan dengan
imunostimulan atau vitamin C dengan dosis antara 250 – 750 mg/kg pakan.
 Idealnya pakan yang mengandung vitamin C diberikan selama pemeliharaan.
Jika tak dapat dikendalikan , ikan segera diangkat dan dimusnahkan dengan cara
dikubur atau dibakar.
 Melakukan desinfeksi terhadap seluruh komponen yang digunakan dalam proses
produksi ikan (air dan wadah budidaya segera didesinfeksi).
 Tidak menggunakan air , peralatan, dan sarana lain yang berasal dari lokasi
wabah.
 Menjalankan Manajemen Kesehatan Ikan yang terintegrasi melalui antara lain :
Pengendalian lingkungan yang sehat, Penggunaan ikan yang unggul dan sehat,
dan Penerapan biosecurity terhadap virus pada seluruh komponen budidaya.
 Mengganti dengan komoditas yang lebih tahan terhadap virus.
 Tindakan karantina harus diterapkan secara tegas.

3. CPIB adalah cara pembenihan ikan yang baik. Sedangkan CBIB adalah cara budidaya
ikan yang baik.
4. Akuakultur merupakan upaya produksi biota atau organisme perairan melaului
penerapan domestic membuat kondisi lingkungan menjadi mirip dengan habitat asli
organisme yang dibudidayakan.

Anda mungkin juga menyukai