Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN SAKIT KEPALA SEBELAH

(MIGRAINE)
A. Identifikasi masalah

Banyak masalah kesehatan yang dihadapai saat ini, bahkan rasa sakit yang
kadang dianggap biasa yaitu seperti sakit kepala. Sakit kepala tentu sangat tidak enak
dan menyiksa. Semua orang pernah mengalaminya, bisa karena tegang, trauma,
kurang tidur, polusi, sakit gigi, dan sebab lainnya. Jika masih tergolong sakit kepala
biasa, dapat diobati dengan obat sakit kepala. Namun, disaat mengalami sakit kepala
sebelah atau migrain, tentu akan berbeda pula cara penanganannya.
Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri
kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif
terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya
mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi
dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.
Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit
kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai
gejala yang hampir sama dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama
penyakit lain misalnya asma dan depresi. Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor
atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang mirip migrain. Namun kejadian ini
sangat jarang
Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang
tiba-tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan
ditarik-tarik dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan
muntah. Penderita cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-
bauan.
Sakit kepala sebelah ini banyak diderita oleh wanita, namun tidak terkecuali
pria. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya, antaralain
adalah stres, cemas, kurang tidur, tidak teratur makan, perubahan suhu dan lain
sebagainya.
Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktifitas
penderita. Untuk itu, pada tulisan ini kami berikan sedikit informasi tentang migrain
dan cara efektif hilangkan migrain yang sangat mengganggu.
B. Pengantar

Bidang Studi : Persarafan Manusia


Topik               : Sistem Saraf
Sub Topik        : Sakit Kepala Sebelah
Sasaran            : Seluruh Keluarga Masyarakat
Hari /Tanggal  : Jum’at, Oktober 2013
Jam                  : 20.30-21.00 menit
Waktu              : 50 Menit
Tempat : Rumah ibu sunarsih

C. Tujuan Intuksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan selama 50 menit, bapak/ibu/sdr/sdri warga


masyarakat dapat mengerti tentang penyakit migrain (sakit kepala sebelah), dan
diharapkan dapat melakukan penanganan sakit secara mandiri di dalam keluarga.

D. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)


Setelah mengukuti kegiatan selama 50 menit diharapkan warga masyarakat mengerti
dan dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian Migrain (sakit kepala sebelah)
2. Tanda dan gejala Migrain (sakit kepala sebelah secara umum)
3. Macam dari Penyakit Migrain
4. Cara Melakukan penganganan sakit kepala sebelah

E. Materi :
Terlampir
F. Metode :

1. Ceramah.
2. Tanya jawab

G. Media :
Leafleat, flipchart
H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Penyuluhan terhadap


No Waktu Kegiatan Peserta
Keluarga Binaan
1. 5 menit     Pembukaan     Menjawab salam
    Memberikan salam     mendengarkan dan
    Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan
    Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
2. 30 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secaramemperhatikan
berurutan dan terartur
Materi :
    Pengertian Migrain (sakit kepala
sebelah)
    Tanda dan gejala penyakit Migrain
    Macam-macam penyakit migrain
    Cara pengobatan penyakit migrain
3. 10 menit Evaluasi : Mengulangi kembali,
Meminta pada warga masyarakat Bertanya dan menjawab
untuk mengulangi apa yang telah pertanyaan
disampaikan seputar :
    Pengertian Migrain (sakit kepala
sebelah)
    Tanda dan gejala penyakit Migrain
    Macam-macam penyakit migrain
    Cara pengobatan penyakit migrain
    Memberi kesempatan kepada
audience (warga masyarakat)  untuk
bertanya
    Memberikan kesempatan kepada
udience (warga masyarakat) untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Penutup : Menjawab salam
    Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
    Menyampaikan terima kasih atas
waktu yang telah diberikan oleh
peserta
    Mengucapkan salam

I. Evaluasi
Evaluasi : Diskusi dan tanya jawab tentang materi punyuluhan yang disampaikan
yaitu tentang penyakit migrain (sakit kepala sebelah) dan penanganannya.
Jenis pertanyaan               : Lisan
Jumlah soal                       : 4 soal (pengembangan)

Lampiran Materi
SAKIT KEPALA SEBELAH
(MIGRAINE)
A. Pengertian
Migran adalah sakit kepala yang amat sangat. Biasanya orang yang menderita
sakit hanya di satu area pada kepala. Pada saat Anda terserang migran, mungkin Anda
akan lebih sensitif terhadap suara dan Cahaya. Dan Anda juga akan merasa sangat
mual.
Penyakit Migrain (migraine) juga dapat diartikan sebagai sindrom neurologis
yang ditandai oleh persepsi tubuh yang berubah, sakit kepala parah, dan mual. Secara
fisiologis, sakit kepala migrain adalah suatu kondisi neurologis, lebih umum pada
wanita daripada laki-laki.
Kata migrain dipinjam dari  Bahasa Perancis Kuno migraigne (aslinya
“megrim”, tetapi dieja ulang/respelled  pada tahun 1777 di Model Perancis
kontemporer). Istilah Perancis tersebut berasal dari pelafalan vulgar  Kata Latin
hemicrania, dimana istilah itu sendiri didasarkan pada Bahasa Yunani hemikrania,
dari akar Bahasa Yunani untuk “setengah” dan “tengkorak”.
(http://pusatmedis.com/sakit-kepala-sebelah_57.htm).
Sakit Kepala Migrain yang khas adalah unilateral (satu sisi / sebelah) dan
berdenyut, biasanya berlangsung 4 – 72 jam. Gejalanya termasuk mual, muntah,
photophobia (meningkatnya kepekaan terhadap cahaya), dan phonophobia
(meningkatnya kepekaan terhadap suara). Sekitar sepertiga orang yang menderita
migrain merasakan aura-visual yang tidak biasa, penciuman, atau pengalaman indrawi
lain yang merupakan tanda bahwa migrain akan segera terjadi.
Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya
hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi
pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini
menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat
inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita.

B. Tanda dan Gejala


1. Gejala Awal : Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya
mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan
suatu jensi makanan (misalnya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.
2. Aura : Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit
sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti
melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat
melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa
kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata
dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada
satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu
gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan
melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala
atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala aura tetap
bertahan pada permulaan sakit kepala.
3. Sakit kepala dan gejala penyerta : Penderita merasakan nyeri berdenyut pada
satu sisi kepala, sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi
sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri
berkisar antara sedang sampai berat. Gejala lain yang sering menyertai nyeri
kepala antara lain :
a. Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau.
b. Mual dan muntah.
c. Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik.
4. Gejala Akhir : Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri
pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-
gejala ini menghilang dalam 24 jam setelah hilangnya sakit kepala. Dan tanpa
pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

C. Faktor pencetus
Faktor pencetus migrain yang paling dominan adalah konsumsi makanan tertentu
yang bisa memicu migrain, kurang tidur atau tidur yang berlebihan, tidak makan (diet)
yang menyebabkan kadar gula darah sangat rendah atau hipoglikemia, stress (fisik dan
mental), dan tekanan emosi, bau-bauan yang menyengat, dan paparan sinar matahari
yang berlebihan, perubahan suhu yang mendadak, dan faktor hormonal. Namun faktor
Pemicu lain dapat dikategorikan sebagai perilaku, lingkungan, infeksi, makanan,
kimia, atau hormonal, antara lain adalah :
a. Kecemasan.
b. Stress atau tekanan emosi.
c. Kurang tidur atau Tidur berlebihan.
d. Pola makan yang tidak teratur.
e. Cahaya yang berlebihan.
f. Perubahan hormon (pada wanita).
g. Perubahan cuaca atau tekanan udara.
h. Bau yang sangat menyengat atau asap rokok.
i. Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.
j. Konsumsi makanan tertentu seperti coklat, MSG, dan kopi.
k. Jarang berolahraga.
l. Terbiasa mengonsumsi makanan yang diwetkan serta tinggi  lemak.

Menurut MedlinePlus Medical Ecyclopedia, memberikan daftar beberapa faktor yang


menjadikan pemicu migrain sebagai berikut :
1. Reaksi alergi.
2. Lampu yang terang, suara keras, dan bau tertentu atau parfum.

3. Fisik atau stres emosional.

4. Perubahan pola tidur.

5. Merokok atau terpapar asap.

6. Makan berlebih.

7. Alkohol.

8. Fluktuasi siklus menstruasi, pil KB, hormon fluktuasi selama transisi menopause.

9. Ketegangan sakit kepala.

10. Makanan yang mengandung tyramine (anggur merah, keju yang dilayukan, ikan asap,
hati ayam, buah ara, dan beberapa kacang-kacangan), monosodium glutamat (MSG)
atau nitrat (seperti daging, hot dog, dan salami).

11. Makanan lain seperti cokelat, kacang, selai kacang, alpukat, pisang, jeruk, bawang,
produk susu, dan makanan yang difermentasi atau acar.
Adapaun faktor dari hormonal juga menjadi penyebab terjadinya migrain antaralain adalah :
1. Saat haid, akibat berubahnya kadar hormon estrogen dan progesteron yang cepat.
2. Saat meminum pil antihamil, juga mengakibatkan naik turunnya kadar hormon-
hormon kewanitaan (estrogen, dan progesteron).

3. Saat terdapatnya gangguan/masalah kandungan, misalnya siklus haid yang tidak


teratur, kista indung telur, atau setelah menjalani operasi pengangkatan rahim (akan
mengalami serangan migrain dengan kecenderungan dua kali lipat lebih besar).

4. Saat masa kehamilan, dimana banyak terjadi perubahan hormon dalam viskositas
darahnya.
D. Klasifikasi
1. Migrain biasa
Gejalanya : nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala dengan intensitas sedang
hingga berat.
2. Migrain klasik
Gejalanya : gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya
terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.
3. Migrain haid
Gejalanya : umumnya timbul beberapa hari sebelum, saat atau sesudah haid.
4. Migrain komplikasi
Gejala : sering disertai gangguan sistem saraf seperti mati rasa pada kulit dan
geli, kesulitan dalam berbicara atau mengerti pembicaraan, tidak mampu
menggerakkan lengan dan kaki.

E. Pencegahan
a. Medis
1. Beta bloker, misalnya propanolol.
2. Penghambat Kanal Kalsium, yang mengurangi jumlah penyempitan pembuluh
(konstriksi) darah.
3. Antidepresan, misalnya amitriptilin, antidepresan trisiklik, yang terbukti
efektif untuk mencegah timbulnya migrain.
4. Antikonvulsan.

b. Dari individu
1. Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian.
2. Tidur dan beraktifitas secara teratur.
3. Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migraine.
4. Mengatasi stress.
5. Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
F. Pengobatan
1. Medis
Pengobatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti nyeri yang dapat
dibeli tanpa menggunakan resep, seperti parasetamol atau obat NSAID yang lain.
Atau berbagai obat seperti dibawah ini :
a. Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID) seperti : aspirin, ibuprofen yang
merupakan obat lini pertama untuk mengurangi gejala migrain.
b. Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini digunakan untuk
menghentikan serangan migrain akut secara cepat.
c. Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam obati
migrain.
d. Midrin, obat yang terdiri dari Isometheptana, asetaminofen, dan
dikloralfenazon. Atau kombinasi antara asetaminofen (parasetamol) dan
profenazon.
2. Tradisional
Untuk pengobatan secara mandiri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
seperti dibawah ini :
a. Akupuntur, dengan menggunakan metode tusuk jarum yang sangat halus
pada bagian anggota tubuh tertentu untuk meningkatkan aliran energi
disekujur tubuh, hal ini dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi
nyeri kepala hebat.
b. Tekhnik relaksasi, membantu menurunkan stress yang diduga dapat 
menimbulkan migrain.
c. Memperbaiki pola makan dengan memperbanyak makan makanan yang
mengandung vitamin B2, seperti gandum, kacang-kacangan dan polong-
polongan, daging merah dan perbanyaklah minum air putih setidaknya 8
gelas sehari.
d. Penderita migrain yang juga mengalami mual dan rasa tidak enak di perut
bisa mengkonsumsi jahe atau makanan yang mengandung jahe.
e. Selalu mengontrol lemak dalam darah karena bisa memicu migrain.
Mengurangi  makanan yang berlemak jenuh, saus, gorengan.
f. Penderita migrain peka teradap cahaya, oleh karenanya disarankan untuk
beristirahat di tempat yang gelap dan tenang, dan buat keadaan psikologis
rileks.
g. Dapat mengompres kepala dengan es atau air dingin untuk menyempitkan
pembuluh darah.
h. Hangatkan dan istirahatkan leher dengan pijatan lembut, karena migrain
juga bisa disebabkan karena leher yang kelelahan.
i. Hindarkan segala pemicu dan penyebab-penyebab migrain, misalnya tidur
yang berelebihan, atau kurang tidur, polusi, stress, sinar matahari yang
terlalu terang atau pantulan sinar matahari.
j. Dapat mengkonsumsi obat sakit kepala. Bagi Ibu hamil obat yang relatif
cukup aman untuk dikonsumsi yaitu, golongan analgetik misalnya
acetaminophen (paracetamol), aspirin, antireptik.
k. Hindari mengkonsumsi zat-zat yang kurang baik bagi tubuh, misalnya
alkohol, anggur merah (wine), feniletilalamin dalam coklat, kafein, keju
yang mengandung asam amino tiramin (dalam keju masak seperti brie,
camembert) yang mampu mengurangi serotonin dalam otak sehingga
aliran darah terganggu.
l. Untuk penderita migrain hindarkan dari bahan-bahan seperti ini karena
biasanya lebih sensitif terhadap zat aditif dalam bahan makanan, seperti
MSG, nitrit, aspartame (pemanis buatan),tetrazin, dan sulfite (dalam
minuman alcohol dan wine).

Anda mungkin juga menyukai