Kompetensi dasar :
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian nyeri pada pasien paliatif
Tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pengkajian nyeri pada pasien paliatif
dengan tepat.
Kegiatan sebelum praktikum
1. Coba saudara jelaskan jenis-jenis nyeri yang saudara ketahui!
Nyeri nociceptive: disebabkan oleh cedera pada jaringan tubuh. Misalnya terluka,
terbakar atau retak (patah tulang).
Nyeri neuropatik: Disebabkan oleh kelainan pada sistem saraf yang membawa dan
mengartikan rasa sakit — masalahnya mungkin pada saraf, tulang belakang atau otak.
Nyeri psikogenik: Jenis rasa sakit ini disebabkan atau diperburuk oleh faktor psikologis.
Penyakit akut: Ini adalah rasa sakit singkat sebagai peringatan tubuh atas kerusakan yang
terjadi.
Nyeri kronis: Nyeri kronis (juga disebut nyeri persisten) dapat disebabkan oleh
kerusakan jaringan yang sedang berlangsung, seperti pada osteoarthritis
2. Sebutkan instrument yang bisa digunakan untuk menilai nyeri yang dirasakan pasien!
Beberapa instrumen yang dapat dipergunakan dalam penilaian nyeri kronis, seperti:
The Brief Inventory Pain (BIP)
The McGill Pain Questionnaire (MPQ) dan Short-Form McGill Pain Questionnaire (SMQ)
The Massachusetts General Hospital Pain Center's Assessment Form
Neuropathic pain screening tools
The Initiative, Measurement, adan Pain Assessment in Clinical Trials
3. Jelaskan dengan ringkas bagaimana proses ternyadinya nyeri!
Setelah Anda melukai jari Anda, jaringan menjadi rusak. Ketika ini terjadi, reseptor rasa sakit
khusus (nosiseptor) yang dirangsang akan mengenali rasa sakit itu.
Setiap reseptor yang terhubung ke neuron mengirimkan sinyal rasa sakit. Neuron ini
menghubungkan reseptor ke sumsum tulang belakang.
Sinyal nyeri kemudian ditransfer ke otak Anda.
Otak menerima dan memproses sinyal untuk menginformasikan tubuh Anda untuk bereaksi
OPQRS:
- Onset: tentukan kapan terjadinya nyeri
- Provocation: apa yang memperburuk nyeri. Apakah posisi? Apakah memburuk dengan menarik
napas dalam atau palpasi pada dada? Apakah nyeri menetap
- Quality (kualitas): Tanyakan bagaimana jenis nyerinya. Biarkan pasien menjelaskan dengan
bahasanya sendiri.
- Radiation (radiasi): Apakah nyeri berjalan (menjalar) ke bagian tubuh yang lain? Di mana?
- Severity (keparahan): Gunakan perangkan penilaian nyeri (sesuai untuk pasien) untuk
pengukuran keparahan nyeri yang konsisten. Gunakan skala nyeri yang sama untuk menilai
kembali keparahan nyeri dan apakah nyeri berkurang atau memburuk
COLDERRA:
- Characteristic (karakteristik): Apakah nyeri bersifat tumpul, sakit, tajam, menusuk atau menekan.
- Onset : Kapan nyeri mulai terasa
- Location: lokasi nyeri
- Duration: durasi, berapa lama nyeri berlangsung; terus menerus atau hilang timbul
- Exacerbation (eksaserbasi): Apa yang memperburuk nyeri
- Radiation (radiasi): penyebaran
- Relief (pereda) Apa yang meredakan nyeri
- Associated sign/symptom (tanda-tanda dan gejala yang berhubungan) Mual, cemas, perasaan
lainnya.
7. Berapa derajat nyeri yang terhebat selama 4 minggu terakhir? (beri lingkaran)
Nilai minimal 0 dan nilai maksimal 35, tambahkan skor 2 bila nyeri menjalar
- Skor 0-12 : nyeri murni nosiseptif
- Skor 13-18 : meragukan adanya komponen nyeri neuropatik
- Skor > 19 : jelas ada komponen neuropatik
13. Adakah penyakit penyerta ?
14. Riwayat pengobatan sebelumnya ?
15. Kapan nyeri anda memburuk ? (pagi, siang, malam)
16. Hal-hal yang memprovokasi munculnya nyeri anda ?
17. Seberapa besar pengobatan anda sebelumnya menolong anda ?
18. Apakah mengganggu tidur ?
19. Adakah riwayat trauma sebelumnya ?
Kesimpulan
1. Nyeri akut / kronik
2. Derajat nyeri saat ini ringan/ sedang/ berat
3. Tipe nyeri nosiseptif/ campuran/ neuropatik
4. Rencana tindak lanjut :
Interpretasi:
Esesmen pasien untuk menilai derajat dan intensitas nyeri dengan menggunakan CPOT akan didapat
kesimpulan data:
0-2 : nyeri ringan/ tidak nyeri
3-4: nyeri sedang
5-6: nyeri berat
7-8: nyeri sangat berat.
Kegiatan Setelah Praktikum
1. Selain Critical Care Pain Obserbvation Tool (CPOT), coba saudara sebutkan instrument lain yang
bisa digunakan pada populasi khusus!
Referensi
Bervik H, Borchgrevink PC, Allen SM< et al, 2008, Assessment of Pain, British Journal of Anaesthesia,
101(1): 17-24.
Gregory J, Richardson C, 2014, The Use of Pain Assessment Tools in Clinical Practice: A Pilot Survey, J Pain
Relief, 3:140.
Hauget A, Stinson JN, McGrath PJ, 2010, Measurement of Self Reported Pain Intensity in Childrens and
Adolescents, J of Psychosomatic Res, 68:329-336.
Herr K, Coyne PJ, McCaffery M, 2011, Pain Assessment in The Patient Unable to Self Report: Position
Statement with Clinical Practice Recommendations, Pain Manag Nurs, 12(4).