Disusun oleh
Universitas Airlangga
2021
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada akhir Desember 2019, Dunia dikejutkan dengan kabar bahwa ada berita
munculnya virus mematikan yang berasal dari hewan kelelawar yang menular manusia
saat itu yang letaknya di Kota Wuhan,China. Virus tersebut menular kepada orang lain
dengan tingkat kecepatan menular yang sangat tinggi. Banyak warga Kota Wuhan yang
terpapar Virus tersebut hingga mati secara mendadak pada saat itu. Lambat laun, virus
tersebut kini menyebar luas dari negara China hingga asia dan pada akhirnya seluruh
dunia sedang gelisah dengan virus yang disebut Corona Virus Disease atau bisa
disingkat dengan Covid-19.
Setelah beberapa kabar dari berbagai negara yang terkena virus Covid-19,
World Health Organization (WHO) pun menyatakan bahwa virus tersebut menyebar
melalui beberapa cara yaitu melalui pernafasan, kontak antar manusia dan penyakit
batuk/flu. Pemerintah Indonesia pun langsung mengambil tindakan berupa pengeluaran
Prokes/Protokol Kesehatan seperti memakai masker ketika keluar rumah atau hendak
berkontak dengan orang lain, menjaga jarak dengan orang lain sejauh 1 meter, cuci
tangan dan gunakan hand sanitizer kapan pun, menyemprotkan disinfektan dibenda-
benda yang memungkinkan terdapat virus tersebut.
Kini, Virus tersebut telah menetap di permukaan bumi selama 1 tahun lebih dengan
mutasi yang terus-menerus terjadi. Dan gelombang kedua dari Virus Covid-19 ini
terjadi pada akhir bulan Mei kemarin.
II. Permasalahan
Covid-19 telah mengubah banyak hal dalam segala aspek. Tahun 2020 yang
dibuka dengan berbagai harapan akan pemulihan ekonomi global justru menjadi tahun
yang sangat tidak mudah bagi berbagai negara di dunia. Setelah diumumkan sebagai
pandemi global pada 11 Maret 2020 oleh WHO, Covid-19 benar-benar menjadi
ancaman nyata yang tidak hanya mempengaruhi sektor kesehatan, tetapi juga
mendisrupsi aspek lainnya seperti sosial, ekonomi, dan keuangan.
Di awal tahun 2020 sebelum pandemi terjadi, berbagai pihak masih melihat
bahwa tahun 2020 merupakan tahun pemulihan ekonomi global. IMF bahkan
memperkirakan Dunia akan tumbuh 3,3%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi
global pada 2019 yang mencapai 2,9%. Meski sebetulnya masih sangat rentan
dipengaruhi berbagai dinamika ekonomi seperti produktivitas yang turun,
proteksionisme dan perang dagang, tapi tidak ada yang menduga badai ekonomi akan
datang dan terjadi akibat isu kesehatan.
Covid-19 telah mengubah wajah sosial ekonomi dunia secara drastis dan
mengubah arah perekonomian global yang semula optimis membaik, menuju resesi.
Penularan yang sangat cepat dan menimbulkan korban jiwa, serta upaya mitigasinya
yang unprecedented menciptakan perubahan besar pada interaksi di tingkat individu
hingga pada tingkatan institusi/negara. Pembatasan gerak dan interaksi yang masif
membawa konsekuensi pada perekonomian. Kebijakan-kebijakan yang tidak dapat
dihindari seperti lockdown, physical distancing, travel ban/restriction, dan lainnya
menimbulkan konsekuensi turunnya aktivitas ekonomi secara signifikan, yang tentunya
menghasilkan implikasi yang sangat besar.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran dari pengusaha dalam sektor perekonomian.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di Indonesia yakni Gelombang
kedua Covid-19 dengan adanya peran dari pengusaha sebagai pemecah masalah
tersebut selain dari Pemerintah.
Pembahasan
Sebagai yang kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sekali orang yang
penghasilannya diatas rata-rata atau bisa dibilang orang kaya. Bahkan, menurut data
dari Global Wealth Databook 2021 jumlah orang kaya tersebut semakin meningkat
disaat pandemic Covid-19 berjalan. Kita bisa lihat disini bahwa kebutuhan masyarakat
Indonesia akan lowongan pekerjaan sangatlah besar. Pada masa pandemi Covid-19
seperti ini, bisa dipastikan bahwa ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap
lowongan pekerjaan melonjak dengan drastis.
Saat ini, jumlah wirausahawan bisa dibilang sangatlah sedikit jika dibandingkan
dengan jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia. Perbandingan kedua hal tersebut
sangatlah jauh, hal ini membuat pemerintah akan was-was terhadap kondisi
perekonomian Indonesia dimasa depan. Setiap pengusaha akan membutuhkan tenaga
kerja untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, keberadaan
pengusaha berarti akan menciptakan lapangan kerja baru. Kesempatan masyarakat pun
akan semakin luas untuk mendapatkan pekerjaan dan bisa menurunkan angka
pengangguran. Berarti, semakin banyak jumlah pengusaha akan menambah kesempatan
kamu untuk mendapatkan lowongan kerja.Dengan begitu, masyarakat akan mampu
meningkatkan kualitas diri mereka. Misalnya melalui kemampuan dan keterampilan
yang mereka dapatkan dan asah di tempat kerja. Kualitas diri tentu berdampak bagi
kemakmuran dan kemajuan bangsa.
Daftar Pustaka
Merekam Pandemi Covid-19 dan Memahami Kerja Keras Pengawal APBN. Diakses
pada September 3,2021, dari https://www.kemenkeu.go.id/media/18295/buku-
merekam-pandemi-covid-19-dan-memahami-kerja-keras-pengawal-apbn.pdf