Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENGERTIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inventarisasi adalah pencatatan atau
pendaftaran barang-barang milik kantor, sekolah, rumah tangga, dan lain sebagainya yang
dipakai dalam melaksanakan tugas. Inventarisasi juga diartikan sebagai pencatatan atau
pengumpulan data tentang kegiatan, hasil yang dicapai, pendapat umum, persuratkabaran,
kebudayaan, dan sebagainya.
Sedangkan menginventarisasi adalah kegiatan mencatat atau mendaftar barang-barang
milik kantor, perumahan, rumah tangga, dan sebagainya, serta mengumpulkan atau
mendaftar data barang tersebut. Menginventarisasikan memiliki arti yang sama dengan
menginventarisasi.
B. TUJUAN
Secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan
pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
2. Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3. Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk
materil yang dapat dinilai dengan uang.
4. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh suatu sekolah.
C. MANFAAT
Menurut Sanderson (2000) inventarisasi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi/ departemen.
Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan
dan pengelolaan aset organisasi/ negara.
Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau
negara.
Menyediakan informasi mengenai aset organisasi/negara yang dikuasai departemen
sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan
perlengkapan departemen.
Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang
perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.
Hal-hal yang masih relevan pada PP Nomor. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah, adalah hal yang mengatur tentang hak kepemilikan
pengelolaan dan hak atas kuasa harta/kekayaan milik negara. Dalam PP tersebut
menyebutkan institusi dan pejabat penangnggung jawab atas kekayaan milik negara,
yaitu:
1. Pembina Umum (Penum): adalah presiden, yang secara fungsional dilakukan oleh
menteri keuangan yang selanjutnya dilimpahkan kepada Direktur Jendral
Moneter.
2. Pembina Barang Inventarisasi(PBI):adalah menteri, yang secara fungsional
dilakukan oleh pejabat eselon 1
3. Penguasaan Barang Inventaris: Semua semua pejabat eselon I, dan Kakanwil
(Pembantu penguasaan).
4. Unit Pengurusan Barang (UPB): Kantor atau satuan kerja, dimana barang
milik/kekayaan negara berada.
5. Penanggungjawab Pengawas Barang Inventaris (PPBI): Kepala kantor(Kuasa
materi/ barang).
6. Unit Pengelola Barang (UPB): yaitu orang yang karena negara ditugasi menerima,
menyimpan dan mengeluarkan barang atas perintah Kuasa Barang. Pada
umumnya bendahara material adalah penguasa gudang.
D. LANGKAH – LANGKAH
1. Menyiapkan Lembar Hasil Opnam Barang Inventaris (LHOPBI)
2. Menyiapkan Buku Induk Barang Inventaris (BIBI)
3. Menyiapkan Buku Golongan Barang Inventaris (BGBI)
4. Menyiapkan Kode Klasifikasi Barang Inventaris
5. Menyiapkan Daftar Kode Akuntan Pengguna Barang
6. Menyiapkan Daftar Kode Wilayah