Dosen Pembimbing:
Apt.Titi Pudji Rahayu. M Farm
Disusun Oleh:
Kelompok 1/Golongan B1/ Farmasi 3B
ii
C. PELAKSANAAN............................................................................12
I. Alat-alat yang Digunakan.........................................................12
II. Cara kerja : Formulasi dan Evaluasi Sediaan............................12
III. Kemasan, Brosur dan Etiket.....................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................16
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
aktif yang berkontribusi sebagai agen depigmentasi pada ekstra kulit
batang nangka berupa senyawa polifenol (Chang, 2009).
Tidak dapat dipungkiri, kosmetika bagi masayarakat kini
termasuk ke dalam kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu kosmetika yang banyak digunakan oleh
masyarakat ialah masker. Masker adalah kosmetik yang dipergunakan
pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah.
Penggunaannya dilakukan setelah massage, dioleskan pada seluruh
wajah kecuali alis, mata, bibir sehingga akan tampak memakai topeng
wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang bekerja secara mendalam
(depth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah
mati. Terdapat berbagai macam masker, salah satunya yaitu masker peel
off. Masker peel off merupakan masker yang praktis penggunaannya,
setelah kering masker dapat langsung dilepas dan dapat menghilangkan
kotoran yang menempel pada kulit wajah Manfaat dari masker peel off
yaitu relaksasi pada otot-oto wajah, sebagai pembersih, penyegar,
pelembab dan pelembut bagi kulit selain itu dapat memperbaiki serta
merawat kulit wajah dari masalah keriput, penunaan, jerawat dan juga
dapat digunakan untuk mengecilkan pori (Grace dkk, 2015).
Masker peel off banyak digunakan karena kepraktisannya.
Penggunaan ekstrak pada masker peel off menjadi hal yang lumrah
dilakukan. Ekstrak kulit batang nangka dapat digunakan pada masker
peel off. Selain membersihkan, masker pell off yang memiliki
kandungan Ekstrak kulit batang nangka sebagai penghambat tirosinase
yang dapat memutihkan kulit. Dengan demikian, pada praktikum kali ini
dilakukan pembuatan masker peel off dengan tambahan ekstrak kulit
batang nangka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan sediaan masker gel peel off ?
2. Bagaimana cara evaluasi sediaan masker gel peel off?
1.3 Tujuan Formulasi
2
1. Agar dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan sediaan
sediaan masker gel peel off dengan baik dan benar, aman serta
nyaman digunakan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara evaluasi
sediaan sediaan masker gel peel off dengan baik dan benar
1.4 Manfaat formulasi
Manfaat dalam praktikum ini yaitu memberikan ilmu dan pengetahuan
dalam bidang kefarmasian dan sebagai pembelajaran mengenai cara
membuat sedian kosmetik “masker gel peel off” dan cara evaluasi yang
baik dan benar
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PRAFORMULASI
I. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
Niacinamide (BPOM RI, 2015)
BM: 76,05
Ukuran partikel, Bentuk kristal
bentuk ataupun luas
permukaan
Kelarutan Larut dalam air, metanol, etanol, aseton,
asam asetat dan eter
Stabilitas Stabil pada kondisi penyimpanan biasa
4
Titik lebur 80°C
Higroskopis Agak higroskopis
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan oksidator kuat.
5
Stuktur kimia dan
berat molekul
BM : 92,10 g/mol
Ukuran partikel, Bentuk cairan
bentuk ataupun luas
permukaan
Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol 95% P
Stabilitas Stabil pada tekanan dan suhu normal.
Titik lebur -
Higroskopis higroskopis
Inkompatibilitas Praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam
eter P dan minyak lemak, tidak larut dalam
Tidak larut dalam benzen, karbon
tetraklorida,karbon disulfida
6
didalam container yang sejuk dan kering.
Titik lebur 200°C
Higroskopis Higroskopis
Inkompatibilitas .PVA akan beraksi dengan secondary
hydroxy group seperti dalam proses
esterifikasi. Dapat terdekomposisi
dengan asam kuat, dapat dipecah dengan
asam lemah dan alkali.
7
Cairan kental, berwarna kuning, berasa
Organoleptis
pahit, berbau khas, dan hangat
Stuktur kimia dan BM: 120
berat molekul
8
Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa
Organoleptis terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih
pada suhu 78°. Mudah terbakar.
Stuktur kimia dan BM: 46,07
berat molekul
9
Stabilitas Dalam semua keadaan fisik (es, cairan,
udara)
Titik lebur 0°
Higroskopis -
Inkompatibilitas Bereaksi dengan obat-obatan dan
eksipien lain yang rentan terhadap
hidrolisis, bereaksi keras dengan logam
alkali.
B. FORMULASI
I. Permasalahan
a. Dapat terjadi kerusakan terhadap sediaan masker peel off, hal ini
dipengaruh oleh adanya mikroba. seperti misalnya timbulnya
perubahan warna atau timbulnya bau.
II. Pengatasan Masalah
a. Penambahan zat pengawet metil paraben digunakan untuk
menghindari kerusakan sediaan masker peel off
III. Macam-macam Formula Standar (Disertai Literatur)
10
-
IV. Formula yang diajukan
Tabel 1. Formula dasar pembuatan masker peel off
Perhitungan Bahan :
5
a. Ekstrak kulit batang nangka = x 100=5 g
100
0,5
b. Asam glikonat = x 100=0,5 g
100
0,5
c. Niasinamid = x 100=0,5 g
100
10
d. Gliserin = x 100=10 g
100
10
e. PVA = x 100=10 g
100
0,2
f. Metil paraben = x 100=0,2 g
100
1
g. Tween 80 = x 100=1 g
100
15
h. Etanol 96% = x 100=15 g
100
i. Aquadest = 100-(5+0,5+0,5+10+10+0,2+1+15)
=57,8 g
C. PELAKSANAAN
I. Alat-alat yang digunakan
11
1. Bekker glass
2. Termometer
3. Batang pengaduk
4. Wadah masker
5. Neraca analitik
6. Gelas ukur
7. Kompor listrik
8. Wadah maserasi
9. Evaporasi
10. pH meter
II. Cara Kerja : Formulasi dan Evaluasi Sediaan
a. Formulasi
1. PVA dikembangkan dengan aquadest suhu 90 derajad C
hingga mengembang sempurna, lalu dihomogenkan (M1).
2. Ekstrak kulit batang nangka dilarutkan dengan etanol 96%
hingga larut, selanjutnya metil paraben dilarutkan dengan
etanol 96% hingga larut.
3. Niasinamid dilarutkan dalam akuadest hingga larut dan asam
glikolat dilarutkan dengan akuades hingga larut (M2).
4. M2 dimasukkan ke dalam M1 sampil tetap diaduk dengan
overhead stirrer, kemudian ditambahkan gliserin, tween,
etanol 96% dan terakhir ditambahkan akuades add 100 mL
sampai terbentuk massa gel yang homogen.
b. Evaluasi sediaan Masker Gel Peel-off
1. Pengujian Organoleptis
Pengujian organoleptis dilakukan dengan mengamati
perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan
masker gel (Septiani, 2011)
2. Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara meletakkan
sediaan diantara dua kaca objek dan diamati ada atau
12
tidaknya partikel kasar yang terdapat dalam sediaan
(Kuncari, 2014).
3. Pengujian pH
Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH meter.
Sejumlah gel masker peel-off dimasukkan pada alat pH
meter (Tranggono, 2007).
4. Pengujian Viskositas dan Rheologi
Viskositas sediaan masker diuji dengan menggunakan
viskometer brookfield dan spindel nomor 4 pada kecepatan
1,5 rpm, 3,0 rpm, 6,0 rpm, 12,0 rpm. Kemudian sifat alir
ditentukan dengan memplotkan nilai tekanan geser
(shearing stress) dan kecepatan geser (rate of shear) dalam
bentuk rheogram (Martin, dkk., 1983).
5. Pengujian Stabilitas
Sampel gel disimpan pada suhu dingin (4±20C), suhu kamar
(27±20C) dan suhu panas (40±20C) selama 21 hari dan
dilakukan pengamatan organoleptis dan fisikokimia pada
hari ke 1, 7, 14 dan 21, pengujian pH, waktu kering, daya
sebar pada hari ke 21 dan semua suhu, sedangkan pengujian
viskositas dan rheology dilakukan pada suhu panas
(40±20C) di hari ke 21 (Butler, 2000).
c. Efaluasi Karakteristik Masker Peel-off
9. Pengujian Waktu Sediaan Mengering
Sebanyak 1 gram gel masker pell-off dioleskan pada kulit
lengan dengan panjang 7 cm dan lebar 7 cm. Kemudian
dihitung kecepatan mongering gel hingga membentuk
lapisan film dari gel masker peel-off dengan menggunakan
stopwatch (Lestari, 2013).
10. Pengujian Daya Sebar
Sebanyak 1 gram gel masker peel-off diletakkan di atas
kertas grafik yang sudah dilapisi plastic transparan
kemudian ditutup dengan plastic transparan lain dan diukur
13
diameternya dari lima titik sudut. Beban 19 gram
diletakkan di atas lapisan gel, didiamkan selama 1 menit
dan dicatat diameter gel yang menyebar. Kemudian beban
20 gram ditambahkan kembali di atas gel, didiamkan
selama 1 menit dan dicatat diameter gel hingga beban
maksimum di atas gel seberat 99 gram, dan setiap kali
beban ditambahkan di atas gel didiamkan selama 1 menit
dan dicatat diameter gel yang menyebar. Dibuat grafik
hubungan antara beban dan luas gel yang menyebar
( Voight, 1994).
SELINA SELINA
Lightening peel off mask 14 Lightening peel off mask
KOMPOSISI: Diformulasikana
Ekstrak kulit batang dengan bahan aktif
nangka, Asam glikonat, niasinamid dan
Niasinamid, Gliserin,
ekstrak kulit batang
PVA, Metil paraben,
Tween 80, Etanol 96%,
nangka untuk
Aquadest membantu kulit
tampak cerah dan
memberikan
kelembaban pada kulit
PEMAKAIAN
Oleskan masker secara
merata pada wajah yang Dosis : 3x1minggu
telah dibersihkan.
Diamkan selama 15-20
menit hingga benar-benar
kering. Lepaskan masker
secara perlahan dan basuh Simpan ditempat
wajah dengan air untuk yang sejuk
membersihkan sisa
maker.
With jackfruit bark extract With jackfruit bark extract
Great for oily normal skin Great for oily normal skin
SELINA
2. Browsur dan Etiket
Apotek Ainun Farma
Jl. Yos sudarso Gombong No. 31
Apoteker : Apt.Septin Ainun K, S.Pharm.
Lightening peel off mask
SIA : C11800189
KOMPOSISI:
Ekstrak kulit batang nangka, Asam glikonat,
Niasinamid, Gliserin, PVA, Metil paraben,
15
Tween 80, Etanol 96%, Aquadest
Dosis
3x1minggu
Gambar. 2 Brosur dan etiket
BAB III
A. Hasil
Perhitungan Bahan
Ekstrak Kulit batang 5% 5/ 100 X 100 gr = 5gr
nangka
Asam Glukolat 0,5% 0,5/ 100X 100 gr = 0,5 gr
Niacinamid 0,5% 0,5/ 100 X 100 gr = 0,5 gr
Gliserin 10% 10/100 X 100 gr = 10 gr
PVA 10% 10/100 X 100 gr = 10 gr
Metil Paraben 0,2% 0,2 / 100 X 100 gr = 0,2 gr
Tween 80% 1% 1 / 100 X 100 gr = 1 gr
Etanol 96% 15% 15 / 100 X 100 = 15 gr
16
Aquabidest Ad 100 ( 100- ( 5 + 0,5 + 0,5 + 10 + 10 +
gr 0,2 + 1 + 15 gr )
= 100-42,2
= 57,8 gr
17
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kelompok kami membuat sediaan berupa
masker gel pell of. Masker gel pell of merupakan masker yang di oleskan
ke kulit muka, setelah alcohol yang terkandung dalam masker menguap,
terbentuklah lapisan film yang tipis dan trasparan pada kulit muka. Setalah
berkontak selama 15 menit, lapisan tersebut di angkat dari permukaan
kulit dengan cara di kelupas. Masker gel peel off memiliki beberapa
manfaat diantaranya mampu merileksasikan otot otot wajah,
membersihkan, menyegarkan, melembabkan dan melembutkan kulit
wajah. Zat aktif yang di gunakan dalam membuat sediaan masker gel peel
off adalah kulit batang buah nangka dengan konsentrasi 5 %. Pemilihan
zat aktif menggunakan kulit batang buah nangka , karena kulit batang buah
nangka berpotensi sebagai antibakteri dan antioksidan, karena pada bagian
kulit kayu nangka mengandung metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antibakteri dan antioksidan .
18
Praktikum kali ini bertujuan untuk membuat sediaan masker gel
peel off dan mampu melakukan evaluasi pada sediaan masker gel peel off
serta evaluasi karakteristik masker gel peel off. Bahan yang digunakan
yaitu ekstrak kulit batang nangka sebagai zat aktif yang dapat membantu
mencerahkan kulit wajah, asam glikolat yang berfungsi sebagai exfoliating
agent, niacinamide yang berfungsi sebagai pencerah, gliserin sebagai
humektan untuk mencegah kekeringan pada sediaan utamanya didalam
wadah, PVA sebagai gelling agent atau sebagai pembentuk film, metil
paraben sebagai pengawet, tween 80 sebagai surfaktan, etanol 96 % dan
aquadest sebagai pelarut.
Cara kerja pada pembuatan masker gel peel off yang pertama
adalah PVA di kembangkan dengan aquadest suhu 90% hingga
mengembang sempurna, lalu di homogenkan. Ekstrak kulit batang nangka
di larutkan dengan etanol 96% hingga larut, selanjutnya metil paraben di
larutkan dengan etanol 96% hingga larut. Niacinamide di larutkan dalam
aqudest hingg larut dan asam glikonat di larutkan dengan aquabidest
hingga larut. Campuran niacinamide dimasukan ke dalam campuran PVA
sambil di aduk, lalu di tambahkan gliserin, tween dan etanol 96% dan yang
terahir ditambahkan aquadest ad 100 ml sampai terbentuk gel yang
homogen. Dan selanjutnya masker siap di masukan ke wadah yang sudah
di beri label .
Evaluasi sediaan yang dilakukan diantaranya yaitu uji organoleptis,
homogenitas, viskositas, stabilitas, pH dan uji daya sebar. Pada uji
organoleptis di dapat hasil bau melon, bentuk gel, warna cokelat, uji
homogenitas sediaan homogen dan tidak ada partikel kasar, pengujian pH
di peroleh pH 5 dari hari 1 sampai 3. Selanjutnya evaluasi karakterisitik
pengujian waktu sediaan mengering pada hari 1 sampai 3 yaitu 09.33 detik
dan pengujian daya sebar pada hari 1 sampai 3 sebesar 1,6 cm .
C. KESIMPULAN
1. Masker gel pell of merupakan masker yang di oleskan ke kulit muka,
setelah alcohol yang terkandung dalam masker menguap, terbentuklah
19
lapisan film yang tipis dan trasparan pada kulit muka. Setalah berkontak
selama 15 menit, lapisan tersebut di angkat dari permukaan kulit
dengan cara di kelupas.
2. Zat aktif yang di gunakan dalam membuat sediaan masker gel peel off
adalah kulit batang buah nangka dengan konsentrasi 5 %. Pemilihan
zat aktif menggunakan kulit batang buah nangka, karena kulit batang
buah nangka berpotensi sebagai antibakteri dan antioksidan, karena
pada bagian kulit kayu nangka mengandung metabolit sekunder yang
memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan.
LAMPIRAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21