DISUSUN OLEH :
DEPARTEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
PENDAHULUAN
Kode etik profesi atau etika profesi adalah sarana untuk membantu para
pelaksana sebagai seseorang yang profesional agar tidak dapat merusak etika
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode
etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para profesional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan
merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi
moral, sanksi sosial, dijauhi, bahkan mungkin dicopotdari jabatannya.
Tujuan Kode Etik Profesi:
- Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
- Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
- Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri.
Kesimpulan
Seorang web developer tentu harus memiliki keahlian dalam memprogram
tentunya yaitu dengan mengetahui dan bisa menggunakan bahasa pemrograman
seperti HTML, PHP, CSS, JAVASCRIPT, dll. Dia juga harus menyelesaikan
proyek dari kliennya hingga selesai, tidak boleh meninggalkan proyek ditengah
jalan. Menjaga kode etik ketika bekerja sebagai profesi web developer.
REFERENSI
Elsa, Neike Merlia. 2010. “Makalah Web Delopment”. Jurusan Teknik Informatika UIN
Sunan Gunung Djati. Bandung
Gustorino, Abiyanto. 2014. “Etika Profesi Dalam Bidang Teknik Komputer”. Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma. Bekasi
Hardika, Charviano dan Hapzi Ali. 2018. “Concepts and Theories of Business
Ethics”. Universitas Mercu Buana. https://www.slideshare.net/charviano/9-
begg-charviano-hardika-hapzi-ali-ethics-and-business-corporate-ethics-rights-
privileges-problems-and-protection-universitas-mercu-buana-2018 diakses pada
tanggal 24 April 2021
Mansyur, Yusran dan Edy Kurniadi. 2016. “Etika Profesi Web Developer yang Bekerja di
ASUS”. Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Gowa
Pranowo, Galih. “Etika Profesi yang Berlaku Bagi Programmer di Indonesia”. Jurusan
Matematika Ilmu Komputer Fakultas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi
AKPRIND. Yogyakarta
Putra, Sata Aswel. 2013. “Konsep dan Jenis Website serta Kriteria Website yang
baik”.