Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI WEB DEVELOPER

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD REZALDI YANATA PUTRA


(D121191041)
MIRZA ZHULHAM AHMAD
(D121191043)

DEPARTEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
PENDAHULUAN
Kode etik profesi atau etika profesi adalah sarana untuk membantu para
pelaksana sebagai seseorang yang profesional agar tidak dapat merusak etika
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode
etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para profesional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan
merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi
moral, sanksi sosial, dijauhi, bahkan mungkin dicopotdari jabatannya.
Tujuan Kode Etik Profesi:
- Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
- Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
- Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
- Menentukan baku standarnya sendiri.

Sedangkan web developer adalah seseorang yang menciptakan aplikasi


berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman. Pada dasarnya, web
developer membuat berbagai hal “terjadi” pada sebuah website. Peran web
developer adalah sebagai penghubung dari semua sumber daya yang akan
digunakan pada sebuah website, mulai dari pemanggilan database, membuat
halaman website yang dinamis, hingga mengatur cara pengunjung untuk
berinteraksi dengan elemen-elemen dari website tersebut.
Seorang web developer yang handal akan terbiasa dengan bahasa
pemrograman, baik itu di sisi server (server-side scripting) maupun disisi client
(client-scripting). Dan dengan aspek database yang akan digunakan. Berikut
adalah bagian aplikasi yang harus dipahami oleh seorang web developer.
 Client-side: JavaScript
 Server side: ASP, ASP.NET, Java, Perl, PHP, Python, Ruby, dsb
 Databases: MySQL, Oracle, dsb

ETIKA PROFESI WEB DEVELOPER


1. Etika Bersifat Larangan
 Umum
1. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
2. Tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali
telah membeli atau meminta izin atau dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang
didanai oleh pihak kedua tanpa izin.
4. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai
pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali
mendapatkan izin.
5. Tidak boleh menyisipkan suatu “evil code” dalam source code situs
yang dikembangkannya.
6. Tidak boleh mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
7. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
8. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam situs yang
nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam
membetulkan bug.
 Khusus
Etika yang bersifat larangan bagi Web Developer adalah
dilarang keras mempublikasikan source code yang telah di buat ataupun
yang sudah di hosting atas nama perusahaan.

2. Etika Bersifat Anjuran


 Umum
1. Harus memastikan aplikasi web harus mudah digunakan untuk
semua orang.
2. Harus memastikan aplikasi web compatibel dengan perangkat
apa saja.
3. Harus memastikan aplikasi web menghormati privasi dan
keamanan pengguna.
4. Mamastikan desain visual situs web menarik, relevan, dan baik
untuk user.
5. Memastikan loading time situs web tidak lebih dari 7-8 detik.
6. Diharuskan mengikuti perkembangan bahasa pemrograman web
dan framework.
 Khusus
1. Menjaga keamanan informasi dan hal-hal lainnya yang
terintegrasi terkait dengan praktik tata kelola perusahaan.
2. Selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
3. Memiliki integritas, antusiasme, dan totalitas.
4. Memberikan yang terbaik dan meningkatkan solidaritas diantara
seluruh karyawan utamanya yang bekerja secara tim.
5. Bekerja cepat dalam setiap kesempatan untuk memenangkan
persaingan. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat.
6. Dituntut bekerja smart, yaitu memahami tujuan yang ingin
dicapai, menentukan prioritas dan selalu mencari cara baru yang
lebih baik untuk mencapai tujuan.
7. Mematuhi “Golden Rule”: Memperlakukan orang lain
sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Jika semua karyawan
mematuhi peraturan ini, maka tidak akan ada masalah dalam
komunitas.

Kesimpulan
Seorang web developer tentu harus memiliki keahlian dalam memprogram
tentunya yaitu dengan mengetahui dan bisa menggunakan bahasa pemrograman
seperti HTML, PHP, CSS, JAVASCRIPT, dll. Dia juga harus menyelesaikan
proyek dari kliennya hingga selesai, tidak boleh meninggalkan proyek ditengah
jalan. Menjaga kode etik ketika bekerja sebagai profesi web developer.

REFERENSI
Elsa, Neike Merlia. 2010. “Makalah Web Delopment”. Jurusan Teknik Informatika UIN
Sunan Gunung Djati. Bandung
Gustorino, Abiyanto. 2014. “Etika Profesi Dalam Bidang Teknik Komputer”. Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma. Bekasi

Hardika, Charviano dan Hapzi Ali. 2018. “Concepts and Theories of Business
Ethics”. Universitas Mercu Buana. https://www.slideshare.net/charviano/9-
begg-charviano-hardika-hapzi-ali-ethics-and-business-corporate-ethics-rights-
privileges-problems-and-protection-universitas-mercu-buana-2018 diakses pada
tanggal 24 April 2021
Mansyur, Yusran dan Edy Kurniadi. 2016. “Etika Profesi Web Developer yang Bekerja di
ASUS”. Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Gowa
Pranowo, Galih. “Etika Profesi yang Berlaku Bagi Programmer di Indonesia”. Jurusan
Matematika Ilmu Komputer Fakultas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi
AKPRIND. Yogyakarta

Putra, Sata Aswel. 2013. “Konsep dan Jenis Website serta Kriteria Website yang
baik”.

Anda mungkin juga menyukai