I R . E LV I A N TO D W I H A RTO N O , M M , M . K O M , M T, I P M
STATISTIKA
RENCANA PEMBELAJARAN
Tujuan
Agar Mahasiswa dapat memahami tentang Statistika Deskriptif dan
menerapkannya dalam data sekunder dengan menggunakan SPSS.
SUMBER REFERENSI
1. Boediono, Dr, Wayan Kaester, dr, Ir. MM. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan
Probabilitas, Penerbit Pt. Remaja Rosdakarya. Bandung.
2. Kuswadi dan Erna Mutiara. 2004. Statistik Berbasis Komputer untuk Orang-orang
Non Statistik. Elex Media Komputindo. Jakarta.
3. Supranto,J. M.A. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
4. Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
5. Santoso, Singgih. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI : Menggunakan SPSS dan
Excel untuk mengukur Sikap dan Kepuasan Konsumen. Penerbit PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
PENDAHULUAN
Pengertian Statistika
Statistika adalah Suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisis data serta cara pengambilan
kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak
menyeluruh.
Dalam arti sempit Statistik adalah data ringkasan berbentuk angka
(kuantitatif).
METODE STATISTIKA
Sebagai suatu bidang studi, statistik memiliki dua bagian utama,
yaitu :
1. Statistika Deskriptif adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data.
2. Statistika Inferensi (Statistika Induktif) adalah ilmu statistika yang mempelajari
tentang cara pengambilan kesimpulan secara menyeluruh (populasi) berdasarkan
data sebagian (sampel) dari populasi tersebut.
STATISTIKA INFERENSIA
Statistika inferensial merupakan suatu metode yang dapat dipakai untuk bisa
menganalisis kelompok kecil dari data induknya maupun sample yang diambil dari
populasi. Hingga dalam peramalan serta juga bisa penarikan kesimpulan pada
kelompok data induknya atau populasi.
Statistika inferensial ini merupakan suatu rangkuman dari semua metode atau cara
yang berkaitan dengan analisis sebagian data. Yang mana selanjutnya akan sampai
pada peramalan ataupun penarikan kesimpulan tentang keseluruhan data induk dari
populasi tersebut.
Generalisasi yang mempunyai ikatan dengan statistika inferensial memiliki sifat yang
tidak pasti.
Hal tersebut disebabkan berdasar pada informasi parsial yang diperolehnya dari
sebagian data sehingga yang didapatkan merupakan peramalan saja.
FUNGSI STATISTIKA INFERENSIA
Statistika inferensial atau juga disebut sebagai statistika induktif merupakan statistik
yang mempunyai tujuan dalam menaksir secara umum sebuah populasi dengan
memakai hasil sampel.
Termasuk di dalamnya memuat teori penaksiran serta juga pengujian teori. Statistika
inferensial biasa dimanfaatkan dalam melakukan beberapa hal seperti di bawah ini:
1. Melaksanakan generalisasi dari sampel ke populasi.
2. Melaksanakan uji hipotesis.
RUANG LINGKUP BAHASAN STATISTIKA
INFERENSIAL
Apabila berdasarkan dengan ruang lingkup bahasannya, statistika inferensial dapat meliputi:
1. Probabilitas atau teori kemungkinan
2. Dristribusi teoritis
3. Analisis kovarians
4. Sampling dan sampling distribusi
5. Pendugaan populasi atau teori populasi
6. Analisis varians
7. Uji Hipotesis
8. Analisis korelasi serta uji signifikasi
9. Analisis regresi untuk peramalan
PERBEDAAN STATISTIK DESKRIPTIF DAN
STATISTIK INFERENSIA
Statistika inferensial dan jugs statistika deskriptif tentulah keduanya mempunyai
perbedaan, berikut akan kami berikan perbedaan di antara keduanya, antara lain:
1. Statistika deskriptif hanya terbatas dalam penyajian data pada bentuk tabel,
diagram, ataupun grafik serta besaran lainnya.
2. Sementara statistika inferensial tidak hanya mencakup statistic deskriptif saja,
tetapi juga dapat dipakai dalam melakukan estimasi serta penarikan kesimpulan
kepada populasi dari sampelnya.
Untuk dapat sampai dalam penarikan kesimpulan statistika inferensial harus
melewati beberapa tahap uji hipotesis serta juga uji statistik.
Kegunaan Statistika dalam bidang ekonomi yaitu, yaitu :
• Bidang produksi
• Bidang Akuntansi
• Bidang pemasaran
Pengetahuan tentang statistik membantu untuk :
1. Menjelaskan hubungan antar variable
2. Membuat keputusan lebih baik
3. Mengatasi perubahan-perubahan
4. Membuat rencana dan ramalan
5. dan masih banyak manfaat yang lainnya
Tahap-tahap dalam statistik adalah :
1. Mengidentifikasikan persoalan
2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada
3. Mengumpulkan data asli yang baru
4. Klasifikasi data
5. Penyajian data
6. Analisa data
Populasi, Sampel dan Data
Populasi adalah seluruh elemen yang akan diteliti
Sampel adalah elemen yang merupakan bagian dari populasi
Data adalah fakta-fakta yang dapat dipercaya kebenarannya
Jenis-jenis pengambilan sampel yaitu :
1. Random sederhana (Simple Random Sampling)
Adalah pengambilan sampel secara acak sehingga setiap anggota populasi
mempunya kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, misalnya dengan cara
undian
2. Random berstrata (Stratified Random Sampling)
Adalah pengambilan sampel yang populasinya dibagi-bagi menjadi beberapa
bagian/stratum. Anggota-anggota dari stratum dipilih secara random, kemudian
dijumlahkan, jumlah ini membentuk anggota sampel
3. Sistematis (Systematic Sampling)
Adalah pengambilan sampel berdasarkan urutan tertentudari populasi yang
telah disusun secara teratur dan diberi nomer urut
Contoh 2
Tabel 2.
Jumlah Pengangguran pada
Lima Kota Besar Di Propinsi Jawa Timur Tahun 2002
Kota Jumlah
Jember 1570
Madiun 5000
Surabaya 4500
Kediri 2300
Malang 2540
Jumlah 15910
Tabel Dua Arah
Tabel dua arah adalah tabel yang terdiri dari dua karakteristik atau dua kategori
misalnya :
1. Jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan
2. Jumlah penanaman modal asing menurut sektor ekonomi dan lokasi investasi
3. Jumlah Impor menurut Jenis barang dan negara
Contoh : 3
Tabel 3.
Penjualan Lima Jenis Barang Elektronik
di Supermarket Pada 3 Kota Besar Tahun 2002
10000
HARGA SAHAM
8000
6000
4000
2000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
HARI PERDAGANGAN
Grafik 2.
Perkembangan Price Earning Ratio (PER)
Saham Telekomunikasi
Tahun 2000
3
PER
ISAT
2
TLKM
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BULAN
Grafik Batang/Balok
Grafik batang/balok (Bar Chart) secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu
single Bar chart yang terdiri dari satu batang saja dan multiple bar chart yang terdiri
dari beberapa batang. Garfik batang baik yang tunggal maupun yang terdiri dari
beberapa batang sangat berguna untuk menggambarkan perbandingan suatu
kegiatan. Grafik ini digunakan untuk data yang berbentuk cross section dan time
series
Contoh Grafik Multiple Bar Chart
80
JAKARTA
60 SURABAYA
SUKABUMI
40 SOLO
CIREBON
BANDUNG
20 SEMARANG
BOGOR
0
2002 2003
Grafik Lingkaran
Grafik Lingkaran (Pie Chart) secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single
Pie chart yang terdiri dari satu lingkaran saja dan multiple pie chart yang terdiri dari
beberapa lingkaran. Garfik ingkaran baik yang tunggal maupun yang terdiri dari
beberapa lingkaran sangat berguna untuk menggambarkan perbandingan suatu
kegiatan berdasrkan nilai-nilai karakteristik satu dengan yang lain dan dengan
keseluruhan (biasanya dalam persentase). Grafik ini digunakan untuk data yang
berbentuk cross section
Contoh Grafik Lingkaran yang Tunggal
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
Malang Sby Jember Gresik Kediri
NOTASI SIGMA & DASAR-DASAR
STATISTIKA
Simbol Sigma
n
Rumus : X i dibaca sigma Xi , i dari 1 s/d n
i=1
Aturan Penjumlahan :
n n n n
a. ( X i + Yi + Zi ) = Xi + Yi + Zi
i=1 i=1 i=1 i=1
n n
b. kXi = k Xi , k = bilangan konstan
i=1 i=1
n
c. k = k + k + … + k = nk
i=1
n n
d. (Xi – k)2 = (X i2 – 2kXi + k2).
i=1 i =1
n n n
e. (Yi – a – bXi ) = Yi – na – b Xi
i=1 i =1 i =1
Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah yang merupakan penyusunan data ke dalam
kelas-kelas tertentu dimana setiap individu/item hanya termasuk kedalam
salah satu kelas tertentu saja. (Pengelompokkan data berdasarkan
kemiripan ciri)
Tujuannya : untuk mengatur data mentah (belum dikelompokkan) ke dalam
bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada
Distribusi frekuensi memiliki dua bagian utama, yaitu :
55 48 22 49 78 59 27 41 68 54
34 80 68 42 73 51 76 45 32 53
66 32 64 47 76 58 75 60 35 57
73 38 30 44 54 57 72 67 51 86
25 37 69 71 52 25 47 63 59 64
Jenis Distribusi Frekuensi :
1. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Adalah suatu daftar yang memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin mengetahui
banyaknya observasi yang ada di atas atau di bawah suatu nilai tertentu
2. Rata-rata Ukur/Geometri dari sejumlah N nilai data adalah akar pangkat N dari
hasil kali masing-masing nilai dari kelompok tersebut
G = N X1. X2 . … XN atau log G = ( log Xi) / N
3. Rata-rata Harmonis dari seperangkat data X1, X2, …, XN adalah kebalikan rata-
rata hitung dari kebalikan nilai-nilai data
RH = N
(1 / Xi )
4. Rata-rata tertimbang, jika nilai data Xi mempunyai timbangan Wi adalah
x = Xi . W i
Wi
5. Median
Adalah suatu ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah jika data
diurutkan menurut besarnya
Posisi tengah dari seperangkat data sebanyak N yang telah terurut terletak
pada posisi yang ke (N + 1)/2.
Jika N ganjil : N = 2k + 1 maka Med = X k+1
Jika N genap : N = 2k maka Med = ½ (X k + X k+1 )
6. Modus
Adalah nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data atau yang
mempunyai frekuensi paling tinggi.
7. Kuartil
Adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi empat bagian yang
sama.
Kuartil : Qi = nilai yang ke i(n+1) / 4 , i = 1, 2, 3
8. Desil
Adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi sepuluh bagian yang
sama.
Desil : Di = nilai yang ke i(n+1) / 10 , i = 1, 2, …, 9
9. Persentil
Adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi seratus bagian yang
sama.
Persentil : Pi = nilai yang ke i(n+1) / 100 , i = 1, 2, …, 99
UKURAN GELAJA PUSAT DATA YANG
DIKELOMPOKKAN & UKURAN DISPERSI
Data yang sudah dikelompokkan
1. Rata-rata hitung :
x = f i mi = (f1m1 + f2m2 + … + fkmk)
fi f1 + f2 + … + fk
f = frekuensi
m = titik tengah
2. Median : Med Lm + (N/2 - f) . c
fm
Keterangan :
Med = Median data kelompok.
Lm = Tepi bawah kelas median.
N = Jumlah frekuensi.
f = Frekuensi kumulatif di atas kelas median.
fm = Frekuensi kelas median.
c = Interval kelas median.
3. Modus :
Mod = Lmo + __d1___ . c
d1 +d2
Keterangan :
Mod = Modus data kelompok.
Lmo = Tepi bawah kelas modus.
d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus.
d2 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus.
c = Interval kelas modus.
4. Fraktil :
Adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi beberapa bagian yang sama
5. Kuartil : Qi LQ + ( iN/4 - f ) . c
fq
6. Desil : Di LD + ( iN/10 - f ) . c
fD
Tentukan :
a. Rata-rata Hitung
b. Median
c. Modus
d. Kuartil ke-2
e. Desil ke-3
JAWABAN
Rata-rata Hitung:
x = fi.mi = {f1.m1+f2.m2+f3.m3+ f3.m3+f4.m4+f5.m5+f6.m6+f7.m7+f8.m8+f9.m9+f10.m10}
fi f1+f2+f3+f4+f5+f6+f7+f8+f9+f10
= {(2.17)+(10.22)+(19.27)+(27.32)+(16.37)+(10.42)+(6.47)+(5.52)+(3.57)+(2.62)}
JAWABAN
= {(2.17)+(10.22)+(19.27)+(27.32)+(16.37)+(10.42)+(6.47)+(5.52)+(3.57)+(2.62)}
(2+10+19+27+16+10+6+5+3+2)
= 34+220+513+864+592+420+282+260+171+124
100
= 3480
100
= 34,8
JAWABAN
Berat Badan m f f∑
(kg)
15 – 19 17 2 2
Median = ½ * N
20 – 24 22 10 12 = 100 = 50
25 – 29 27 19 31 2
30 – 34 32 27 58
Med = Lmo + (N/2 - f∑) . C
35 – 39 37 16 74
40 – 44 42 10 84
fm
45 – 49 47 6 90 = 29,5 + (100/2 – 31) . 5
50 – 54 52 5 95 27
55 – 59 57 3 98
= 4,6
60 – 64 62 2 100
JAWABAN
Berat Badan m f f∑
(kg)
15 – 19 17 2 2
Modus Lmo = 29,5
20 – 24 22 10 12 d1 = 27 – 19 = 8
25 – 29 27 19 31
d2 = 27 – 16 = 11
30 – 34 32 27 58
Mod = Lmo + ( d1 ).C
35 – 39 37 16 74
40 – 44 42 10 84
d1 + d2
45 – 49 47 6 90
= 29,5 + ( 8 ).5
50 – 54 52 5 95
19
55 – 59 57 3 98
= 31,6
60 – 64 62 2 100
JAWABAN
Berat Badan m f f∑
(kg)
15 – 19 17 2 2
Kuartil Lq2 = 2 . N = 2 . 100 = 50
4 4
20 – 24 22 10 12
25 – 29 27 19 31
30 – 34 32 27 58
Q2 = Lq + {(i.N / 4) - ∑f} . C
35 – 39 37 16 74
40 – 44 42 10 84
fq
45 – 49 47 6 90
= 29,5 +{((2.100)/4) – 31} . 5
50 – 54 52 5 95
27
55 – 59 57 3 98
= 33
60 – 64 62 2 100
JAWABAN
Berat Badan m f f∑
(kg)
15 – 19 17 2 2
Desil LD3 = 3 . N = 3 . 100 = 30
10 10
20 – 24 22 10 12
25 – 29 27 19 31
30 – 34 32 27 58
D3 = LD + {(i.N / 10) - ∑f} . C
35 – 39 37 16 74
40 – 44 42 10 84
fD
45 – 49 47 6 90
= 24,5 +{((3.100)/10) – 12} . 5
50 – 54 52 5 95
19
55 – 59 57 3 98
= 29,2
60 – 64 62 2 100
Ukuran Dispersi
Merupakan ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data
a. Jangkauan (Range)
Range = Nilai Maksimal – Nilai Minimal
S
2 1
n -1
Σ XX
2
2. Data berkelompok :
S 21
n -1
Σf X X 2
Keterangan :
S2 = Variansi
X = Nilai data
X = Nilai rata-rata hitung
f = Frekuensi kelas (data berkelompok)
n = Banyaknya data
d. Simpangan Baku (Standard Deviation)
Merupakan akar pangkat dua dari variasi
Simpangan baku (S) = S2
e. Jangkauan Kuartil
Disebut juga simpangan kuartil atau rentang semi antar kuartil atau deviasi
kuartil.
Persamaannya : 1
JK (Q3 Q1 )
Dengan 2
Q1 = kuartil pertama
Q3 = kuartil ketiga
f. Jangkauan Persentil
Dengan
P10 = persentil kesepuluh
P90 = persentil kesembilanpuluh
KEMIRINGAN, KERUNCINGAN
DISTRIBUSI DATA & ANGKA INDEKS
Kemiringan Distribusi Data
Merupakan derajat atau ukuran dari ketidak simetrisan (Asimetri) suatu
distribusi data.
Kemiringan distribusi data terdapat 3 jenis, yaitu :
a. Simetris
Menunjukkan letak nilai rata-rata hitung, median dan modus berhimpit
(berkisar disatu titik)
b. Miring ke kanan
Mempunyai nilai modus paling kecil dan rata-rata hitung paling besar
c. Miring ke kiri
Mempunya nilai modus paling besar dan rata-rata hitung paling kecil
GRAFIK DISTRIBUSI FREKUENSI
b. Rumus Momen
1. Data tidak berkelompok :
1
α3 Σ ( X i X ) 3
nS3
2. Data berkelompok : 1
α3 Σf i (m i X ) 3
Keterangan : nS3
3 = Derajat Kemiringan Jika 3 = 0 distribusi data simetris
Xi = Nilai data ke - i 3 < 0 distribusi data miring ke kiri
X = Nilai rata-rata hitung 3 > 0 distribusi data miring ke kanan
fi = Frekuensi kelas ke - i
mi = Nilai titik tengah ke - i
S = Simpangan baku
n = Banyaknya data