Anda di halaman 1dari 9

Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2

menggunakan imunoasai cepat


Panduan interim
11 September 2020

Latar belakang Setelah spesimen saluran pernapasan diambil dan


dioleskan ke strip tes, hasilnya dibaca oleh operator
Sejak awal pandemi COVID-19, laboratorium- dalam waktu 10 sampai 30 menit dengan atau tanpa
laboratorium telah terus menggunakan tes amplifikasi bantuan instrumen pembaca. Penggunaan pembaca
asam nukleat (NAAT) seperti real time reverse- menstandardisasi interpretasi hasil tes sehingga
transcription polymerase chain reaction (rRT-PCR) mengurangi perbedaan interpretasi asai oleh operator
untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab yang berbeda, tetapi memerlukan perlengkapan
penyakit tersebut. Di banyak negara, akses pada bentuk pendukung. Sebagian besar tes yang saat ini diproduksi
tes ini menjadi tantangan. Tes diagnostik deteksi antigen memerlukan sampel usapan nasal atau nasofaringeal,
spesifik infeksi SARS-CoV-2 yang lebih andal tetapi tetapi perusahaan-perusahaan sedang meneliti kinerja tes
lebih terjangkau dan cepat sedang dikembangkan dan mereka jika menggunakan jenis sampel alternatif seperti
dicari. Tes diagnostik deteksi antigen dirancang untuk air liur, cairan oral, dan sistem-sistem pengambilan
secara langsung mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang sampel untuk dapat memperluas opsi penggunaan dan
dihasilkan oleh virus yang bereplikasi di sekresi saluran untuk memfasilitasi tes yang aman dan efisien. Secara
pernapasan. Tes ini dikembangkan untuk penggunaan umum, kemudahan penggunaan dan singkatnya waktu
berbasis laboratorium dan dekat pasien dan disebut tes ketersediaan hasil Ag-RDT berpotensi memperluas
diagnostik cepat, atau RDT. Lanskap pengembangan tes akses pada tes dan mengurangi penundaan diagnosis
diagnostik ini bersifat dinamis di mana hampir seratus dengan cara bergeser ke tes pasien dengan gejala awal
perusahaan mengembangkan atau membuat tes cepat secara terdesentralisasi. Sisi sebaliknya dari kemudahan
untuk deteksi antigen SARS-CoV-2 (1). pengoperasian Ag-RDT adalah sensitivitas yang lebih
rendah dibandingkan NAAT. Sangat sedikit Ag-RDT
Dokumen ini memberikan anjuran mengenai potensi SARS-CoV-2 yang sudah menjalani kajian regulasi
peran RDT deteksi antigen (Ag-RDT) dalam diagnosis ketat. Hanya empat tes yang telah menerima Emergency
COVID-19 dan perlunya pemilihan tes dengan teliti. Use Authorization (EUA/izin penggunaan darurat)
Informasi mengenai Ag-RDT dalam dokumen ini United States Food and Drug Administration (US FDA),
memutakhirkan panduan yang diberikan dalam dan hanya dua tes lain yang telah disetujui oleh
pernyataan keilmuan yang berjudul WHO Advice on use Pharmaceutical and Medical Devices Agency Jepang.
of point of care immunodiagnostics test for COVID-19 Hanya tiga perusahaan yang telah menyerahkan
yang diterbitkan pada tanggal 8 April 2020. Panduan dokumen untuk prosedur Emergency Use Listing
penggunaan Ag-RDT akan dimutakhirkan secara berkala (EUL/daftar penggunaan darurat) WHO (2, 3).
seiring tersedianya bukti baru.
Data tentang sensitivitas dan spesifisitas Ag-RDT untuk
Sebagian besar Ag-RDT untuk COVID-19 SARS-CoV-2 yang sekarang ada diambil dari penelitian-
menggunakan metode imunodeteksi sandwich dengan penelitian yang memiliki desain penelitian dan merek
format tes alur lateral yang mudah digunakan dan umum sasaran evaluasi yang beragam. Penelitian-penelitian ini
dipakai untuk tes HIV, malaria, dan influenza. Ag-RDT menunjukkan bahwa sensitivitas Ag-RDT terhadap
biasanya terdiri dari kaset plastik dengan rongga sampel sampel dari saluran pernapasan atas (usap nasal atau
dan penyangga dan strip matriks nitroselulosa dengan nasofaringeal) tampak banyak berbeda-beda jika
garis tes dengan antibodi terikat untuk kompleks antigen- dibandingkan NAAT, dengan rentang 0-94% (4-13)
antibodi terkonjugasi target dan garis kontrol dengan tetapi spesifisitasnya konsisten dilaporkan tinggi
antibodi terikat untuk antibodi terkonjugasi. Dalam hal (>97%). Meskipun lebih banyak bukti aspek kinerja dan
RDT SARS-CoV-2, analit targetnya seringkali protein operasional di lapangan masih diperlukan, Ag-RDT
nukleokapsid virus tersebut yang berjumlah lebih paling mungkin bekerja dengan baik pada pasien dengan
banyak. Biasanya, semua material yang diperlukan untuk jumlah virus tinggi (nilai Ct ≤25 atau >106 salinan
melakukan tes, termasuk material pengambilan sampel genomik virus/mL), yang biasanya terjadi pada fase
selain penghitung waktu, disediakan di dalam alat yang prasimtomatik (1-3 hari sebelum munculnya gejala) dan
dijual di pasaran. fase simtomatik awal (dalam waktu 5-7 hari pertama
penyakit) penyakit ini (14, 15). Hal ini menjadi
-1-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

kesempatan untuk diagnosis awal dan interupsi transmisi Ag-RDT dapat digunakan untuk melakukan skrining
melalui isolasi terarah dan penentuan kohort kasus-kasus atas orang-orang yang berisiko dan untuk segera
yang paling infeksius dan kontak-kontak eratnya (16). mengisolasi kasus positif (dan memulai upaya
Pasien yang menunjukkan presentasi lebih dari 5-7 hari pelacakan kontak) serta memprioritaskan
sejak munculnya gejala lebih mungkin membawa jumlah pengambilan sampel NAAT dari orang-orang yang
virus yang lebih rendah, dan kemungkinan hasil negatif hasil tes RDT-nya negatif.
palsu Ag-RDT lebih tinggi.
iii) Untuk memantau tren insidensi penyakit di
Meskipun kinerjanya diperkirakan mengalami batasan- masyarakat, terutama pada pekerja esensial dan
batasan ini, jika digunakan dan diinterpretasikan dengan tenaga kesehatan selama wabah atau di daerah
tepat Ag-RDT dapat memainkan peran penting dalam dengan transmisi komunitas meluas di mana nilai
memandu tatalaksana pasien, pengambilan keputusan prediktif positif dan negatif hasil Ag-RDT cukup
kesehatan masyarakat, dan surveilans COVID-19. untuk memungkinkan dilakukannya pengendalian
Setidaknya, Ag-RDT perlu mengidentifikasi jauh lebih infeksi yang efektif. 2
banyak kasus daripada yang terlewat (sensitivitas ≥80%)
dan memiliki spesifisitas yang sangat tinggi (≥97-100%). iv) Jika terjadi transmisi komunitas meluas, RDT
Berdasarkan parameter-parameter kinerja ini, panduan dapat digunakan untuk deteksi dan isolasi dini kasus-
interim ini mengajukan beberapa potensi peran Ag-RDT kasus positif di fasilitas layanan kesehatan,
dan memberikan rekomendasi-rekomendasi umum pusat/tempat tes COVID-19, panti wreda, lembaga
untuk pemilihan tes serta pertimbangan-pertimbangan pemasyarakatan, dan sekolah; pada tenaga garis
utama untuk implementasinya. depan dan tenaga kesehatan; dan untuk pelacakan
kontak. Perlu dicatat bahwa tatalaksana aman untuk
Rekomendasi-rekomendasi umum untuk penggunaan pasien dengan sampel yang negatif RDT bergantung
Ag-RDT SARS-CoV-2 pada kinerja RDT dan prevalensi COVID-19 (lihat
Lampiran). Hasil Ag-RDT yang negatif tidak bisa
1. Ag-RDT SARS-CoV-2 yang memenuhi persyaratan sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan infeksi
kinerja minimum sensitivitas ≥80% dan spesifisitas aktif COVID-19; karena itu, tes ulang atau lebih
≥97% dibandingkan asai referensi NAAT 1 dapat disarankan tes konfirmasi (NAAT) sebaiknya
digunakan untuk mendiagnosis infeksi SARS-CoV-2 di dilakukan jika memungkinkan (Gambar 1), terutama
situasi-situasi di mana NAAT tidak tersedia atau waktu pada pasien simtomatik.
ketersediaan hasil tidak memberikan manfaat klinis.
v) Meskipun tidak secara khusus diizinkan untuk
Untuk mengoptimalisasi kinerja, tes dengan Ag-RDT penggunaan tes pada kontak asimtomatik,
sebaiknya dilakukan oleh operator terlatih dengan sangat penggunaan Ag-RDT demikian dapat menjadi
mematuhi instruksi pembuat alat tes dalam waktu 5-7 pertimbangan, karena kasus asimtomatik
hari sejak munculnya gejala. menunjukkan jumlah virus yang mirip dengan kasus
simtomatik (17), meskipun dalam situasi ini hasil tes
2. Skenario-skenario yang sesuai untuk penggunaan Ag- Ag-RDT negatif sebaiknya tidak membatalkan
RDT SARS-CoV-2 meliputi: persyaratan karantina atas seorang kontak.
i) Untuk merespons wabah COVID-19 di daerah, 3. Dalam pertama kali memulai penggunaan klinis Ag-
lembaga, dan komunitas semi-tertutup yang RDT, negara-negara perlu mempertimbangkan memilih
terpencil di mana NAAT tidak tersedia. Hasil Ag- tempat-tempat di mana tes konfirmasi NAAT sudah
RDT positif dari beberapa suspek akan sangat tersedia sehingga staf dapat yakin akan asai tersebut,
mengindikasikan wabah COVID-19 dan mengonfirmasi kinerja RDT yang dipilih, dan
memungkinkan implementasi segera langkah- menyelesaikan setiap masalah implementasi yang
langkah pengendalian infeksi. Jika memungkinkan, dihadapi. Di setiap tempat di mana NAAT akan
semua (atau setidaknya sebagian) sampel Ag-RDT digunakan untuk tes konfirmasi pada pasien yang
yang positif sebaiknya dibawa ke laboratorium yang diskrining menggunakan Ag-RDT, sampel kedua tes
memiliki kemampuan NAAT untuk dikonfirmasi. diambil pada waktu yang hampir sama, atau paling
lambat dalam jarak 2 hari.
ii) Untuk mendukung investigasi wabah (misalnya,
di kelompok tertutup atau semi-tertutup seperti 4. Dalam situasi di mana tes konfirmasi NAAT tidak
sekolah, panti wreda, kapal pesiar, lembaga memungkinkan, validitas setiap indikasi yang hasilnya
pemasyarakatan, tempat kerja, asrama, dll.) Pada mungkin tidak tepat harus dicurigai, seperti misalnya,
wabah COVID-19 yang sudah dikonfirmasi NAAT, pasien yang hasil tesnya positif tetapi sindrom klinisnya

1 Berdasarkan evaluasi yang dirancang dan dilaksanakan dengan 2 Terdapat risiko tinggi hasil positif palsu di lingkungan dengan

baik pada populasi yang representatif prevalensi rendah; nilai prediktif positif adalah 78% jika prevalensi
10% dan kriteria-kriteria kinerja minimal terpenuhi, dan meningkat
hingga 93% jika prevalensinya 20%
-2-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

tidak sesuai dengan COVID-19 atau pasien di 2. Kinerja yang dilaporkan. Data yang
lingkungan dengan prevalensi rendah yang hasil tesnya menunjukkan kinerja sebuah RDT harus dikaji
positif (di mana nilai prediktif hasil tes positif rendah dan dengan teliti sebelum pengadaan dimulai.
risiko positif palsu tinggi). Peringatan-peringatan lain Karena rendahnya prevalensi infeksi SARS-
mencakup pasien yang hasil tesnya negatif tetapi CoV-2 yang masih aktif bahkan di tempat-
memiliki sindrom yang sesuai, merupakan kontak erat tempat dengan transmisi komunitas, diperlukan
dari seorang kasus, atau dites di lingkungan dengan spesifisitas yang tinggi ≥97% dan idealnya
prevalensi tinggi. Dalam situasi-situasi tersebut, tes ≥99%) untuk menghindari banyak hasil positif
ulang sebaiknya dipertimbangkan, terutama jika ada palsu. Sensitivitas bergantung pada status pasien
ketidakpastian tentang penanda visual hasilnya (garis yang diteliti (derajat kesakitan, jumlah hari sejak
tampak redup atau kecukupan pengambilan sampel. munculnya gejala, dll.) serta kualitas produk,
tetapi sensitivitas ini harus mencapai minimum
5. Penggunaan Ag-RDT tidak direkomendasikan di
≥80%. Ukuran yang dapat digunakan adalah
tempat-tempat atau populasi-populasi dengan prevalensi
sensitivitas tes pada pasien dengan ambang
penyakit yang diperkirakan rendah (misalnya, skrining di
siklus (Ct) rRT-PCR di bawah nilai tertentu
pintu masuk negara, kegiatan donor darah, bedah
(misalnya, 28 atau 30), karena diperkirakan virus
elektif), terutama jika tes konfirmasi NAAT tidak
ada dalam jumlah besar pada sampel saluran
langsung tersedia. Penggunaan tersebut tidak
pernapasan saat tes dilakukan dalam rentang ini,
memungkinkan sampai tersedia data dari penelitian yang
dan sensitivitas tes juga tinggi (di atas 90%
berkualitas yang mengonfirmasi spesifisitas yang tinggi
menurut penelitian-penelitian yang sudah dan
(>99%) dari satu atau lebih alat tes Ag-RDT di pasaran.
belum diterbitkan) (4, 11). Namun, penting
untuk dicatat bahwa nilai Ct pada suatu
konsentrasi RNA target yang menjadi input
Pemilihan tes yang akan diadakan dan
berbeda dari satu asai rRT-PCR dengan asai
digunakan: rRT-PCR lainnya dan tidak mutlak kuantitatif.
Terlepas dari keterbatasan jumlah Ag-RDT SARS-CoV- 3. Kualitas pembuatan dan status regulasi. Tes
2 yang saat ini tersedia di pasaran, produk-produk sebaiknya diadakan dari pembuat-pembuat yang
dengan kualitas dan kinerja yang beragam diperkirakan bekerja berdasarkan sistem pengelolaan kualitas
akan segera memasuki pasaran. Seperti yang dicatat di (misalnya, ISO 13485) dan diberi setidaknya
Latar belakang, sebagian besar Ag-RDT SARS-CoV-2 persetujuan regulasi daerah atau hak menjual
di pasaran menggunakan format alur lateral dengan bebas oleh negara pembuat. Seperti semua alat
indikator dari emas koloid atau pewarna lain yang jelas. diagnostik in vitro yang akan digunakan secara
Beberapa sistem, seperti sebagian sistem yang mendapat klinis, RDT harus menjalani kajian regulasi yang
persetujuan dari US FDA berdasarkan EUA, ketat dan transparan. Persetujuan atau izin dari
menggunakan indikator alternatif yang dapat badan regulasi yang ketat dan/atau EUL WHO
meningkatkan sensitivitas tetapi memerlukan alat khusus sebaiknya sudah tersedia saat barang diadakan.
untuk membaca dan menginterpretasi hasilnya.
4. Kapasitas pembuatan dan bukti lanjutan
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat kualitas. Banyak perusahaan baru yang tidak
memilih Ag-RDT untuk skenario-skenario di bagian memiliki riwayat keberhasilan dalam
rekomendasi di atas. Faktor-faktor ini meliputi: pembuatan, penjualan, dan dukungan alat
1. Kualitas data yang digunakan untuk diagnostik in vitro memasuki pasar membawa
memvalidasi tes. Pertimbangan sebaiknya Ag-RDT SARS-CoV-2. Pengadaan perlu
meliputi sumber data (independen atau internal/ mempertimbangkan produk-produk lain yang
disponsori perusahaan) dan desain penelitian tersedia dari perusahaan tersebut (terutama tes
(misalnya, standar referensi yang digunakan, alur lateral), persetujuan regulasi yang dimiliki
jenis spesimen, waktu antara pengambilan untuk produk diagnostik non-darurat, dan
sampel dan pelaksanaan tes, dan jumlah hari kapasitas pembuatan dan kapasitas surveilans
sejak gejala muncul), jumlah subjek yang ikut pascapemasaran perusahaan. Banyak
serta, dan lingkungan pelaksanaan penelitian. perusahaan mampu membuat prototipe
Karena konsentrasi virus pada spesimen adalah berkualitas tinggi atau menyelesaikan tes dalam
prediktor terbesar sensitivitas tes, pemilihan jumlah kecil tetapi kesulitan meningkatkan
pasien dan lokasi penelitian sangatlah penting. pembuatan untuk memenuhi permintaan global.
Penelitian klinis prospektif biasanya lebih baik 5. Distribusi dan dukungan teknis. Kapasitas
dibandingkan penelitian retrospektif. Data dari distribusi dan dukungan produk suatu pemasok
penelitian independen yang disponsori perlu dipertimbangkan, terutama di negara-
perusahaan bermanfaat jika penelitiannya negara berpenghasilan rendah dan menengah,
dilakukan dengan baik. terlebih lagi untuk tes yang membutuhkan
perlengkapan tambahan seperti pembaca.

-3-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

6. Kondisi pengiriman dan penyimpanan serta 2. Surveilans pasca-pemasaran dengan


masa hidup. Kapasitas bertahan di bawah pengawasan regulasi sangat penting untuk
tekanan suhu dan masa hidup yang panjang menemukan kekurangan kinerja produk dan
sangat penting dalam kemudahan penggunaan merupakan persyaratan penting bagi pembuat.
Ag-RDT. Untuk produk-produk baru, masa Sistem kesehatan harus memastikan adanya
hidup harus diperkirakan berdasarkan studi pemantauan dan evaluasi kegiatan tes diagnostik
stabilitas dipercepat (biasanya dengan suhu yang COVID-19 dan mekanisme yang jelas untuk
lebih tinggi), tetapi target masa hidup sebaiknya masalah pelaporan (18).
minimal 12-18 bulan pada suhu 30 °C dan
idealnya 40 °C. Kebutuhan rantai dingin untuk 3. Penggunaan sistem deteksi dengan alat-alatnya
pengiriman dan/atau penyimpanan akan banyak membutuhkan pelatihan-pelatihan tambahan
meningkatkan biaya dan kompleksitas (penggunaan instrumen, kalibrasi sesuai
pengadaan dan distribusi. kebutuhan, kondisi operasional) dan
infrastruktur yang memadai, seperti sumber
7. Kebutuhan pengambilan spesimen. Ag-RDT
listrik yang dapat diandalkan.
SARS-CoV-2 memiliki kebutuhan yang berbeda
terkait jenis spesimen, jumlah langkah 4. Pengambilan sampel adalah salah satu faktor
pemrosesan, kebutuhan waktu akurasi, terpenting yang berdampak pada kinerja Ag-
penggunaan, dan interpretasi hasil. Hal-hal ini RDT. Instruksi penggunaan harus diikuti secara
akan memengaruhi tingkat pelatihan dan teliti, dan setiap anggota staf yang mengambil
pengawasan yang dibutuhkan. Karena itu, sampel harus dilatih tentang metodologinya.
penilaian kemudahan penggunaan merupakan
pertimbangan penting di samping kinerja tes. 5. Setiap tes memiliki metode khusus pengolahan
8. Isi alat tes. Isi alat tes standar tidak selalu sampel setelah pengambilan. Instruksi harus
mencakup semua yang dibutuhkan untuk diikuti dengan tepat, dan reagen alternatif tidak
melaksanakan dan mengendalikan kualitas tes, boleh digunakan (misalnya, air atau cairan lain,
dan isi ini harus diverifikasi sebelum pembelian bukan penyangga pengencer/pencampur).
dilakukan. Beberapa Ag-RDT SARS-CoV-2
yang tersedia di pasaran menggunakan alat 6. Harus ada persyaratan keamanan biologis untuk
pembaca. operator – alat pelindung diri, kantong sampah
bahaya biologis, dan ventilasi yang baik sangat
9. Biaya tes. Biaya tes akan berbeda-beda sesuai penting (19).
tes dan volume yang akan dibeli. Secara umum,
biaya Ag-RDT seharusnya tidak semahal tes Metode
PCR. Biaya transportasi, tarif impor,
penyimpanan, pelatihan (dan pengawasan) Dokumen Panduan Interim ini menggambarkan
pengguna akhir), serta kegiatan tes pengendalian kemungkinan skenario-skenario di mana Ag-RDT dapat
kualitas pascapembelian yang diperlukan untuk digunakan dan tidak dapat digunakan berdasarkan
mendukung penggunaan RDT secara berkualitas kriteria kinerja minimal. Persyaratan kinerja minimal
juga harus dipertimbangkan. untuk Ag-RDT ditetapkan melalui proses penyusunan
10. Ketersediaan, kelengkapan, dan kejelasan formal profil produk target (TPP) untuk alat diagnostik
instruksi penggunaan. Ketersediaan, SARS-CoV-2 prioritas (20). Persyaratan ini
kelengkapan, dan instruksi penggunaan harus mempertimbangkan perkembangan pemahaman
jelas, diberi ilustrasi, dan ramah pengguna bagi dinamika temporal peluruhan virus dan transmisibilitas
spesialis non-laboratorium. serta manfaat yang diharapkan tes lebih dini dan
diperluas.
Pertimbangan-pertimbangan implementasi:
1. Meskipun Ag-RDT lebih mudah dilakukan Pencarian laporan peer-reviewed dan diterbitkan serta
dibandingkan NAAT, penggunaan Ag-RDT laporan pracetak tentang keakuratan tes deteksi antigen
masih harus mengikuti dengan ketat prosedur SARS-CoV-2 di titik perawatan/dekat pasien dilakukan
anjuran pemasok serta memperhatikan dari basis data PubMed dan medRxiv. Sebuah kajian
dokumentasi, pelaksanaan langkah-langkah sistematis akurasi tes diagnostik diidentifikasi (21).
yang bergantung pada waktu atau volume, Selain itu, laporan independen yang tidak diterbitkan
kondisi penyimpanan, masa hidup, tentang kinerja dua Ag-RDT SARS-CoV-2 dibagikan
perlengkapan, dan pengelolaan persediaan. secara tertutup dengan WHO. Panduan interim ini dikaji
Semua operator tes harus dilatih tentang oleh anggota-anggota WHO Reference Laboratory
pengambilan sampel, keamanan biologis terkait, Network for COVID-19 dan anggota-anggota WHO
kinerja tes, interpretasi dan pelaporan hasil, serta COVID-19 Diagnostics Target Product Profile Review
pengelolaan limbah. Langkah-langkah Group, serta pakar-pakar eksternal lainnya.
pengendalian kualitas juga harus dilaksanakan.
-4-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

Kami menyadari kekurangan pada bukti-bukti yang Spesifisitas adalah persentase kasus negatif menurut
tersedia, seperti kecilnya jumlah sampel, pemilihan standar referensi NAAT yang terdeteksi negatif oleh Ag-
sampel yang condong berdasarkan ada atau tidaknya RDT yang dievaluasi. Prevalensi penyakit di masyarakat
infeksi SARS-CoV-2, dan kurangnya informasi yang dites sangat berdampak pada nilai prediktif suatu
terperinci di dalam penelitian-penelitian yang ditujukan hasil positif atau negatif (lihat Lampiran). Karena itu,
untuk memvalidasi tes terkait status gejala atau waktu manfaat klinis suatu hasil tes positif atau negatif akan
sejak munculnya gejala. Selain itu, kurangnya data dari bergantung pada tindakan apa yang diambil berdasarkan
kasus asimtomatik, penggunaan tes yang tidak sesuai hasil tes ini saat diinterpretasikan dalam konteks
instruksi pembuat, dan kinerja tes di laboratorium prevalensi lokal.
dibandingkan di titik perawatan/dekat pasien membatasi
sifat umum rekomendasi-rekomendasi ini. Namun, Secara umum, semakin tinggi prevalensi infeksi SARS-
disimpulkan bahwa beberapa Ag-RDT mungkin CoV-2 pada populasi yang dites, semakin tinggi orang
setidaknya memenuhi dan mungkin melebihi persyaratan yang hasil tesnya positif mengalami COVID-19.
kinerja minimal pada tahap awal penyakit (dalam waktu Semakin rendah prevalensi pada masyarakat, semakin
5-7 hari, saat jumlah virus dan risiko transmisi berada di mungkin seorang pasien yang hasil tesnya negatif tidak
puncak). Memperluas tes agar berpotensi memutus mengalami penyakit ini (lihat Lampiran). Sebagai
transmisi melalui penggunaan Ag-RDT dianggap lebih contoh, jika prevalensi infeksi SARS-CoV-2 yang aktif
bermanfaat dibandingkan tidak melakukan tes atau di masyarakat adalah 1%, bahkan tes yang 99% spesifik
melakukan tes yang hasilnya tidak dapat pun akan memberikan nilai prediktif positif yang buruk,
dipertimbangkan dalam pengendalian infeksi akibat karena separuh hasil tes positif adalah positif palsu.
waktu ketersediaan hasil yang sangat lama atau risiko
negatif palsu pada pasien dengan beban virus yang Peran RDT deteksi antigen untuk tatalaksana kasus dan
rendah. surveilans COVID-19

Kinerja tes Penggunaan Ag-RDT dapat dipertimbangkan di negara


atau daerah di mana terjadi transmisi komunitas meluas,
Kinerja Ag-RDT ditentukan oleh sensitivitas dan di mana sistem kesehatan kelebihan beban, dan di mana
spesifisitas tes untuk mendeteksi infeksi dibandingkan tidak memungkinkan melakukan tes atas semua kasus
dengan standar referensi, yaitu NAAT (biasanya rRT- suspek atau kasus suspek satu pun dengan NAAT.
PCR). Seperti semua tes diagnostik, tetapi terutama seperti tes
diagnostik dengan sensitivitas dan/atau spesifisitas yang
Sensitivitas adalah persentase kasus positif menurut suboptimal, agar hasil tes RDT dapat diinterpretasikan
standar referensi NAAT yang terdeteksi positif oleh Ag- dan dijadikan dasar tindakan, prevalensi penyakit
RDT yang dievaluasi. (menurut standar referensi) harus diperkirakan
berdasarkan surveilans, karena prevalensi ini
Gambar 1. Bagan kemungkinan alur penggunaan RDT berbasis antigen (yang memenuhi kriteria kinerja) di
tempat dengan transmisi komunitas meluas dan tidak ada kapasitas NAAT.

-5-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

Tabel 1. Situasi di mana Ag-RDT SARS-CoV-2 sebaiknya tidak digunakan, menurut informasi yang ada saat ini

Jangan gunakan Ag-RDT SARS-CoV-2 Penjelasan


Pada orang tanpa gejala kecuali jika orang Probabilitas sebelum tes (kemungkinan pasien terkena penyakit
tersebut adalah kontak dari kasus konfirmasi sebelum tes berdasarkan epidemiologi, kontak kasus, temuan
klinis) rendah.
Jika tidak ada kasus atau hanya ada kasus Ag-RDT tidak direkomendasikan untuk tujuan surveilans rutin
sporadis atau tatalaksana kasus dalam situasi seperti ini. Hasil tes positif
kemungkinan positif palsu. Tes molekuler lebih disarankan.
Keamanan biologis dan langkah pencegahan dan Untuk melindungi tenaga kesehatan, pengambilan sampel saluran
pengendalian infeksi yang sesuai tidak tersedia pernapasan untuk tes apa pun pada pasien suspek COVID-19
diwajibkan menggunakan sarung tangan, jubah, masker, dan
pelindung wajah atau kacamata gogel (19, 22, 23)
Tatalaksana pasien tidak berubah berdasarkan Jika pasien dengan hasil tes positif dan negatif dirawat dengan
hasil tes cara yang sama karena NPP dan/atau NPN tidak diketahui atau
rendah, tes tidak memberikan manfaat.
Untuk skrining pintu masuk negara di bandara Prevalensi COVID-19 kemungkinan akan sangat bervariasi di
atau perbatasan antara para pelaku perjalanan, sehingga NPP dan NPN hasil tes
tidak mungkin ditentukan. Hasil tes positif dan negatif
memerlukan tes konfirmasi untuk meningkatkan NPP dan NPN
agar keputusan dapat diambil.
Pada skrining sebelum donor darah Hasil RDT positif tidak selalu berkorelasi dengan adanya virus
dalam darah. Pendonor darah yang tidak menunjukkan gejala
tidak memenuhi definisi kasus suspek (24).

menentukan nilai prediktif positif (NPP) dan negatif • faktor-faktor virus seperti konsentrasi dan masa
(NPN) RDT (lihat Lampiran). Proses yang diusulkan peluruhan antigen virus dan variasi struktural
untuk pemanfaatan Ag-RDT untuk tatalaksana kasus pada antigen target, reaktivitas silang dengan
COVID-19 di tempat dengan transmisi komunitas virus lain.
meluas ditunjukkan di Gambar 1. Di tempat tersebut,
probabilitas COVID-19 sebelum tes (kemungkinan • Target protein khusus, karena beberapa antigen
pasien terkena COVID-19 sebelum hasil tesnya diproduksi dengan konsentrasi yang lebih tinggi
diketahui, berdasarkan faktor-faktor epidemiologis dan dibandingkan antigen lain, misalnya
klinis) relatif tinggi, dan hasil tes positif memiliki nilai nukleokapsid atau protein spike;
prediktif yang tinggi. Demikian juga, di tempat dengan
transmisi komunitas, nilai prediktif hasil RDT negatif • isu desain atau kualitas produk, seperti:
mungkin rendah, bahkan dengan adanya indikator- - jumlah antibodi atau afinitas antigen
indikator epidemiologis atau klinis pajanan atau penyakit (-antigen) sasaran tidak mencukupi;
COVID-19. - pengemasan buruk dan pajanan pada
panas dan kelembapan saat dipindahkan
Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja tes dan/atau disimpan dengan tidak tepat,
sehingga merusak antibodi alat tes; dan
Sebagaimana disebutkan di atas, banyak faktor dapat - instruksi yang tidak jelas yang dapat
berdampak pada kinerja Ag-RDT. Karena itu, temuan berdampak pada kinerja alat tes; dan
klinis dapat bervariasi. Hal-hal berikut harus
dipertimbangkan: • pelatihan atau kompetensi operator tes yang
tidak memadai, yang dapat mengakibatkan
• faktor-faktor pasien seperti waktu sejak kekeliruan dalam persiapan Ag-RDT,
munculnya penyakit dan tipe sampel status pelaksanaan tes, atau interpretasi hasilnya,
imun; sehingga kesimpulan keliru.

• Jenis (saluran pernapasan atas atau bawah), Pemutakhiran lebih lanjut dan rekomendasi spesifik
kualitas, dan pengolahan sampel, termasuk produk
kondisi penyimpanan dan pelarutan di dalam
media transportasi virus; WHO bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang
mengevaluasi kinerja dan karakteristik operasional Ag-
RDT SARS-CoV-2 di pasaran untuk mengumpulkan
-6-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

secara sistematis bukti yang muncul dan antigen-based rapid detection tests for the diagnosis of
mengoordinasikan laporan terbaru. Saat ini, belum ada SARS-CoV-2 in respiratory samples. bioRxiv.
bukti yang memadai tentang kinerja dan penggunaan 2020:2020.05.27.119255.
operasional yang merekomendasikan produk tertentu 14. Weiss A, Jellingsø M, Sommer MOA. Spatial and
yang ada di pasaran. temporal dynamics of SARS-CoV-2 in COVID-19 patients:
A systematic review and meta-analysis. EBioMedicine.
Referensi 2020;58.
15. Arons MM, Hatfield KM, Reddy SC, Kimball A, James
1. Foundation for Innovative New Diagnostics. SARS- A, Jacobs JR, et al. Presymptomatic SARS-CoV-2 Infections
CoV-2 Diagnostic Pipeline 2020 [Tersedia dari: and Transmission in a Skilled Nursing Facility. New England
https://www.finddx.org/covid-19/pipeline/. Journal of Medicine. 2020;382(22):2081-90.
2. U.S. Food & Drug Administration. In Vitro Diagnostics 16. Bullard J, Dust K, Funk D, Strong JE, Alexander D,
EUAs 2020 [Tersedia dari: https://www.fda.gov/medical- Garnett L, et al. Predicting infectious SARS-CoV-2 from
devices/coronavirus-disease-2019-covid-19-emergency-use- diagnostic samples. Clinical infectious diseases : an official
authorizations-medical-devices/vitro-diagnostics-euas. publication of the Infectious Diseases Society of America.
3. Agency PaMD. PMDA’s Efforts to Combat COVID-19 2020:ciaa638.
2020 [Tersedia dari: https://www.pmda.go.jp/english/about- 17. Lee S, Kim T, Lee E, Lee C, Kim H, Rhee H, et al.
pmda/0002.html. Clinical Course and Molecular Viral Shedding Among
4. Porte L, Legarraga P, Vollrath V, Aguilera X, Munita Asymptomatic and Symptomatic Patients With SARS-CoV-
JM, Araos R, et al. Evaluation of novel antigen-based rapid 2 Infection in a Community Treatment Center in the Republic
detection test for the diagnosis of SARS-CoV-2 in respiratory of Korea. JAMA Internal Medicine. 2020.
samples. Int J Infect Dis. 2020:S1201- 9712(20)30405-7. 18. World Health Organization. Post-market surveillance of
5. Diao B, Wen K, Chen J, Liu Y, Yuan Z, Han C, et al. in-vitro diagnostics. 2015.
Diagnosis of Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 19. World Health Organization. Laboratory biosafety
Infection by Detection of Nucleocapsid Protein. medRxiv. guidance related to coronavirus disease 2019 (COVID-19)
2020:2020.03.07.20032524. 2020 [dimutakhirkan 13 Mei 2020. Tersedia dari:
6. Lambert-Niclot S, Cuffel A, Le Pape S, Vauloup- https://www.who.int/publications/i/item/laboratory-biosafety-
Fellous C, Morand-Joubert L, Roque-Afonso AM, et al. guidance-related-to-coronavirus-disease-2019-(covid-19).
Evaluation of a Rapid Diagnostic Assay for Detection of 20. World health Organization. COVID-19 Target product
SARS-CoV-2 Antigen in Nasopharyngeal Swabs. J Clin profiles for priority diagnostics to support response to the
Microbiol. 2020;58(8). COVID-19 pandemic v.0.1 2020 [dimutakhirkan 31 Juli
7. Mertens P, De Vos N, Martiny D, Jassoy C, Mirazimi A, 2020. Tersedia dari:
Cuypers L, et al. Development and Potential Usefulness of https://www.who.int/publications/m/item/covid-19-target-
the COVID-19 Ag Respi-Strip Diagnostic Assay in a product-profiles-for-priority-diagnostics-to-support-
Pandemic Context. Front Med (Lausanne). 2020;7:225-. response-to-the-covid-19-pandemic-v.0.1.

8. Blairon L, Mokrane S, Wilmet A, Dessilly G, Kabamba- 21. Dinnes J, Deeks JJ, Adriano A, Berhane S, Davenport C,
Mukadi B, Beukinga I, et al. Large-scale, molecular and Dittrich S, et al. Rapid, point‐of‐care antigen and molecular‐
serological SARS-CoV-2 screening of healthcare workers in based tests for diagnosis of SARS‐CoV‐2 infection. Cochrane
a 4-site public hospital in Belgium after COVID-19 outbreak. Database of Systematic Reviews. 2020(8).
J Infect. 2020:S0163- 4453(20)30514-4. 22. World Health Organization. Infection prevention and
9. Mak GC, Cheng PK, Lau SS, Wong KK, Lau CS, Lam control during health care when COVID-19 is suspected 2020
ET, et al. Evaluation of rapid antigen test for detection of [dimutakhirkan 19 Maret 2020. Tersedia dari:
SARS-CoV-2 virus. Journal of clinical virology : the official https://www.who.int/publications/i/item/laboratory-
publication of the Pan American Society for Clinical biosafety-guidance-related-to-coronavirus-disease-2019-
Virology. 2020;129:104500-. (covid-19).

10. Nagura-Ikeda M, Imai K, Tabata S, Miyoshi K, 23. World Health Organization. Rational use of personal
Murahara N, Mizuno T, et al. Clinical evaluation of self- protective equipment (PPE) for coronavirus disease (COVID-
collected saliva by RT-qPCR, direct RT-qPCR, RT-LAMP, 19) 2020 [dimutakhirkan 4 April 2020. Tersedia dari:
and a rapid antigen test to diagnose COVID-19. J Clin https://www.who.int/publications/i/item/rational-use-of-
Microbiol. 2020:JCM.01438-20. personal-protective-equipment-for-coronavirus-disease-
(covid-19)-and-considerations-during-severe-shortages.
11. Omi K, Takeda Y, Mori M. SARS-CoV-2 qRT-PCR Ct
value distribution in Japan and possible utility of rapid 24. World Health Organization. WHO COVID-19 Case
antigen testing kit. medRxiv. 2020:2020.06.16.20131243. definition 2020 [dimutakhirkan 7 Agustus 2020. Tersedia
dari: https://www.who.int/publications/i/item/WHO-2019-
12. Scohy A, Anantharajah A, Bodéus M, Kabamba- Mukadi nCoV- Surveillance_Case_Definition-2020.1.
B, Verroken A, Rodriguez-Villalobos H. Low performance of
rapid antigen detection test as frontline testing for COVID-19
diagnosis. J Clin Virol. 2020;129:104455.
13. Weitzel T, Legarraga P, Iruretagoyena M, Pizarro G,
Vollrath V, Araos R, et al. Head-to-head comparison of four
-7-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

Ucapan terima kasih WHO: Jane Cunningham dan Mark Perkins (pemimpin),
Amal Barakat, Golubinka Boshevksa, Lisa Carter, Lora
Dokumen ini disusun dengan berkonsultasi dengan: Chernyshova, Radu Cojocaru, Janet Victoria Diaz,
Soudeh Ehsani, Belinda Louise Herring, Francis
Eksternal: Sergio Carmona, FIND, Swiss; Arlene Chua,
Inbanathan, Alexandr Jaguparov, Iaroslava
Médecins Sans Frontières, Swiss; Antonino Di Caro,
Maksymovych, Marco Marklewitz, Jairo Mendez- Rico,
Istituto Nazionale per le Malattie Infettive Lazzaro
Karen Nahapetyan, Dmitriy Pereyaslov, Anne
Spallanzani, Italia; Sally Hojvat, Partners in Diagnostics,
Perrocheau, Irena Prat, Artem Skrypnyk, Maja
AS; Erik Karlsson, Institut Pasteur du Cambodge,
Stanojevic, Ute Ströher, Maria Van Kerkhove, Karin von
Kamboja; Rosanna Peeling, London School of Hygiene
Eije.
& Tropical Medicine, Inggris; Leo Poon, Hong Kong
University, China, Hong Kong SAR; Chantal Reusken, Pernyataan kepentingan
RIVM, Belanda; Bill Rodriguez, Draper Richards,
Kaplan Foundation, AS; Jilian Sacks, FIND, Swiss; Pernyataan kepentingan dikumpulkan dari semua
Anne von Gottberg, National Institute for kontributor eksternal dan dikaji untuk menemukan setiap
Communicable Diseases, Afrika Selatan konflik kepentingan. Tidak ada konflik kepentingan
yang signifikan yang dinyatakan.

WHO terus memantau dengan cermat perubahan-perubahan situasi yang dapat memengaruhi panduan interim ini. Jika
ada faktor apa pun yang berubah, WHO akan menerbitkan pemutakhiran lebih lanjut. Jika tidak, panduan interim ini
akan habis masa berlakunya 2 tahun setelah tanggal penerbitan.

@ World Health Organization 2020. Sebagian hak dilindungi. Karya ini tersedia berdasarkan lisensi CC BY-NC-SA
3.0 IGO.

Nomor referensi WHO: WHO/2019-nCoV/Antigen_Detection/2020.1

-8-
Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat: panduan interim

Lampiran

Nilai prediktif positif (NPP) dan nilai prediktif negatif (NPN) dan jumlahtes positif asli (PA), positif palsu (PP), negatif asli (NA), dan negatif palsu (NP) pada populasi 10 000
dengan perkiraan prevalensi COVID-19 5, 10, 20, 30% dan berdasarkan kriteria kinerja yang dianjurkan: sensitivitas 70, 80, 90% dan spesifisitas 98% dan 100%

Contoh prevalensi Prevalensi Sensitivitas Spesifisitas NPN NPP PA PP NA NP Jumlah dengan Jumlah tes Total
populasi target (%) penyakit positif
70 98 98 60 350 238 9263 150 500 588 10000
70 100 98 88 350 48 9453 150 500 398 10000
Populasi umum
80 98 99 63 400 238 9263 100 500 638 10000
bergejala; kontak- 5
80 100 99 89 400 48 9453 100 500 448 10000
kontak kasus indeks
90 98 99 65 450 238 9263 50 500 688 10000
90 100 99 90 450 48 9453 50 500 498 10000
70 98 97 76 700 225 8775 300 1000 925 10000
Transmisi komunitas;
70 100 97 94 700 45 8955 300 1000 745 10000
pasien simtomatik
datang ke fasilitas 80 98 98 78 800 225 8775 200 1000 1025 10000
layanan kesehatan; 80 100 98 95 800 45 8955 200 1000 845 10000
kontak kasus indeks; 10 90 98 99 80 900 225 8775 100 1000 1125 10000
lembaga dan 90 100 99 95 900 45 8955 100 1000 945 10000
komunitas tertutup
dengan wabah yang
terkonfirmasi
70 98 93 88 1400 200 7800 600 2000 1600945 10000
Simtomatik di pusat 70 100 93 97 1400 40 7960 600 2000 1440 10000
rujukan; skrining
tenaga kesehatan atau 80 98 95 89 1600 200 7800 400 2000 1800 10000
20
tenaga kesehatan 80 100 95 98 1600 40 7960 400 2000 1640 10000
simtomatik; panti 90 98 98 90 1800 200 7800 200 2000 2000 10000
wreda
90 100 98 98 1800 40 7960 200 2000 1840 10000
70 98 88 92 2100 175 6825 900 3000 2275 10000
70 100 89 98 2100 35 6965 900 3000 2135 10000
Tenaga kesehatan/
tenaga kebersihan 80 98 92 93 2400 175 6825 600 3000 2575 10000
30
simtomatik; penghuni 80 100 92 99 2400 35 6965 600 3000 2435 10000
panti wreda 90 98 96 94 2700 175 6825 300 3000 2875 10000
90 100 96 99 2700 35 6965 300 3000 2735 10000

-9-

Anda mungkin juga menyukai