Pada Permulaan Proses Pembangunan Suatu Negara
Pada Permulaan Proses Pembangunan Suatu Negara
cenderung meningkat. Proses ini akan terjadi sampai ketimpangan tersebut mencapai titik
puncak. Setelah itu, bila proses pembangunan terus berlanjut, maka secara berangsur-angsur
ketimpangan pembangunan antarwilayah tersebut akan menurun. Berdasarkan hipotesis ini
dapat diambil kesimpulan sementara bahwa pada negara-negara sedang berkembang
umumnya ketimpangan pembangunan antar wilayah cenderung lebih tinggi, sedangkan pada
negara maju ketimpangan tersebut akan lebih rendah
Hipotesis ini kemudian diuji kebenarannya oleh Jefrey G. Williamson pada tahun 1966
melalui studi tentang ketimpangan pembangunan antarwilayah pada negara maju dan negara
berkembang dengan menggunakan data time series dan cross section. Hasil penelitian
tersebut menunjukan bahwa hipotesis neo-klasik yang diformulasikan secara teoritis ternyata
terbukti secara empirik.
1.PENDAHULUAN
2.LANDASAN TEORI
B.Ketimpangan Regional
6.SIMPULAN
-----------------------------------------------------
Ketimpangan Regional adalah kondisi dimana tiap daerah dengan lokasi yang berbeda
memiliki sumber daya yang berbeda juga, sehingga dari perbedaan ini mengakibatkan
disparitas pembangunan daerah dan ekonomi yang lalu berdampak pada kesejahteraan
masyarakat di daerah tersebut yang dapat diakibatkan oleh konsntrasi kegiatan ekonomi,
alokasi investasi, mobilitas penduduk, dan sumbe daya alam.
Disparitas industri manufaktur besar dan sedang pada kabupaten/kota di Jawa Tengah
menunjukkan ketidakmerataan baik dilihat dari grafis maupun dengan indeks Theil terutama
pada kesenjangan keresidenan yang menandakan semakin menurunya aktivitas manufaktur di
berbagi daerah.